NovelToon NovelToon
Menjadi Pengasuh Anakku

Menjadi Pengasuh Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Trauma masa lalu / Cerai / Penyesalan Suami / Konflik etika / Pengasuh
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desifa

Yura yang terjerat masalah terpaksa meninggalkan Hanan suaminya dan putri yang baru dilahirkannya, agar mereka tetap hidup karena kritis dirumah sakit akibat kecelakaan. Hanya keluarga suaminya yang memiliki uang yang bisa membantunya dengan satu syarat menyakitkan!

Lima tahun kemudian, Yura dipertemukan dengan anak yang dilahirkan, dibawa sebagai pengasuh oleh istri baru Hanan. Dengan kebencian dari keluarga Maheswari serta pria yang di cintai, mampukan Yura bertahan demi anaknya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Melawan Hanan.

Yura hanya diam mendengarkan ucapan Gendhis, setelah dirasa pembicaraan cukup, Gendhis pergi kedalam kamar. Namun sebelum pergi, Gendhis melihat pipi kiri Yura yang memerah bekas tamparan ibu mertuanya. "Jangan lupa pipinya diobati mbak!" Setelah itu Gendhis pergi.

.....

Tengah malam jam setengah dua belas, Yura terbangun karena ingin buang air kecil. Setelah kembali, Yura merasa haus, namun sayangnya ternyata stok air putih diteko habis.

"Aku harus kedapur!" Wanita itu melangkah keluar dari kamar. Setiap malam dirumah Hanan beberapa lampu memang dimatikan, terutama jalan menuju dapur. Yura merasa begitu sepi dan sunyi.

Setelah mengisi air, dia kembali mematikan lampu dapur dan berjalan menuju kamar. Namun Yura merasa ada yang aneh, ia seperti mendengar suara langkah kaki yang begitu hati-hati, dibelakangnya. Yura berhenti, perasaannya seperti tidak enak, ia menoleh kebelakang namun tidak ada siapapun.

"Apa hanya perasaanku? Tidak mungkin ada maling kan?" Gumam Yura didalam hatinya. Yura menarik nafasnya lalu melanjutkan langkah dengan cepat.

Setelah sampai didepan pintu kamar, ia bergegas masuk, tapi begitu pintu hendak ditutup, tiba-tiba ada yang mendorongnya dari luar, tenaganya yang kuat membuat Yura kalah. Sosok itu masuk kedalam kamar dan menutupnya.

Pyarrrrr!!!

Teko kaca berisi air yang dipegang Yura sampai jatuh dan pecah karena terkejut melihat siapa yang mengikutinya. Rupanya benar firasat Yura, dia sedang diintai oleh Hanan.

"Pak Hanan... Pak Hanan untuk apa kesini?" Tanya Yura dengan panik.

Hanan mengunci pintu kamar, Yura membelalakkan matanya melihat yang Hanan lakukan. Pria itu membalikkan badannya lalu menatap Yura dengan kebencian dan marah.

"Kenapa pintunya dikunci pak? Cepat buka, pak!" Titah Yura, ia sungguh takut bukan hanya pada Hanan sekarang, tapi juga takut kalau ada yang melihat Hanan masuk kedalam kamarnya dan memergoki mereka berada dalam satu kamar.

"Kenapa memangnya? Kamu takut?" Hanan melangkah maju mendekati Yura. Sementara wanita itu berjalan mundur.

"Anda jangan macam-macam pak, atau saya akan teriak!" Ancam Yura. Dia terus melangkah mundur sampai kakinya menendang ranjang, Yura hampir jatuh, tapi Hanan sigap menarik tangannya dan mendekapnya.

Yura hampir tidak bisa bernafas karena pria itu mendekapnya sangat erat, entah ingin membunuh Yura atau menikmati aroma parfum Yura yang aromanya masih sama seperti dulu. "Kenapa kamu melakukan ini padaku, Yura?" Gumam Hanan dengan gigi menggertak.

Beberapa saat Yura merasakan tenang, namun begitu mendengar suara Hanan, Yura tersadar. Ia memberontak, "Lepaskan saya pak Hanan!"

Yura memberontak sampai Hanan melonggarkan pelukannya, dengan cepat Yura menepis kedua tangan yang memegang tangannya lalu mundur, namun sialnya dibelakangnya ranjang. Ia terduduk dihadapan Hanan. Pria yang statusnya masih menjadi suaminya.

"Kenapa kamu takut? Saat kamu meninggalkan saya yang sekarat bersama pria bejat itu, kamu tidak takut sama sekali! Apa keberanianmu hanya saat ada pria itu, Yura?" Hanan menyentuh dagu Yura untuk menatapnya.

Yura berusaha menepis tangan Hanan, namun Hanan tidak membiarkan lepas begitu saja. "Lepaskan saya pak! Keluar dari kamar saya!" Bentak Yura.

Tangan Hanan justru beralih membelai wajah cantik itu, kalau dibandingkan, wajah polos Yura sejujurnya lebih cantik dari pada Gendhis. Wajah Yura lebih alami bersih dan tidak pernah perawatan, putihnya pun natural tidak seperti mayat hidup.

Sementara Gendhis memang cantik, tapi dia juga didukung dengan perawatan dan treatment rutin, karena dana yang dimiliki juga mendukung, tidak seperti Yura yang menghabiskan uangnya untuk menabung dan menanggung keluarganya.

Yura memalingkan wajahnya ketika Hanan membelai wajahnya, dulu Yura mungkin suka dan semakin jatuh cinta. Tapi sekarang entah kenapa hatinya justru pias dan tidak merasakan apapun, justru sikap Hanan membuatnya takut.

"Jangan menyentuh saya! Pak Hanan sudah memiliki istri! Sebaiknya pak Hanan keluar, saya tidak mau membuat masalah lagi!" Yura menepis tangan pria itu.

Tapi Hanan justru mencengkram rahangnya membawa wajah itu menatapnya. Yura memegang tangan Hanan supaya melepaskannya, tapi tidak bisa. Meskipun tidak kuat cengkraman Hanan, bagi Yura ia tidak ingin di sentuh Hanan.

"Apa kamu lupa? Saat kamu pergi dengan pria lain, kamu masih menjadi istriku! Dan sampai detik ini, aku tidak pernah menceraikanmu, Yura Anastasya!" Hanan menekankan setiap kata yang ia ucapkan, supaya Yura paham bahwa dia masih memiliki hak atas Yura.

"Saya tidak pernah selingkuh! Justru anda yang menikah lagi!" Balas Yura.

Hanan menatapnya dengan tajam, "Memangnya kenapa? Aku punya segalanya untuk bisa menikah lagi, seharusnya ku lakukan dari dulu Yura!"

Mendengar ucapan Hanan, hati Yura terasa tercubit. "Lepaskan saya pak!" Yura menepis tangan Hanan dengan kuat sampai benar-benar bisa lepas, Yura lalu berdiri. "Anda memang memiliki segalanya, tapi tidak bisa berfikir dengan logika dan mengandalkan semuanya dengan kuasa, hanya melihat yang ada dihadapan mata tanpa menerawang jauh. Meskipun saya menjelaskan pun, rasanya percuma!"

Itu yang Yura sayangkan, selama ini ia menunggu Hanan sadar dan mencari tau apa yang terjadi kenapa dia bisa pergi. Tapi ternyata, Hanan hanya melihat apa yang dikatakan Eva. Percaya kalau ia pergi dengan suka rela bersama pria lain. Cinta yang dimiliki Hanan ternyata tidak pernah utuh untuknya.

"Apa maksud kamu, hah? Berani kamu membentak ku?" Hanan marah.

Saat Hanan mendekat, Yura meraih gelas diatas nakas dan membenturkannya ke dinding lalu mengarahkan ke lehernya. Hanan terkejut dengan tindakan Yura yang mau mengancamnya. "Pak Hanan sekarang buka pintunya dan keluar dari sini, atau saya tidak segan-segan untuk menancapkan beling ini keleher saya!" Yura sudah muak dengan tuduhan pria itu.

"Kamu mengancamku Yura? Hanya karena pria bejat itu? Apa yang bisa dia berikan padamu, dia hanya akan membuat hidupmu susah seperti sekarang!"

"Keluarrr!!" Bentak Yura. Yura sungguh-sungguh akan mengakhiri hidupnya dihadapan Hanan.

Pria itu membuang nafasnya, semakin membenci Yura karena memilih jalan seperti itu. Dengan sangat kesal dan marah, Hanan meraih anak kunci di sakunya lalu membuka pintu dan keluar dari kamar.

Yura mengikuti lalu menutup pintu dan menguncinya, membuang beling itu dan perlahan luruh kebawah. Kamarnya kacau banyak pecahan kaca dari teko dan gelas, namun hati Yura juga kacau. Apa dia bisa bertahan lama berada dirumah itu? Hanya demi Aura, tapi baru beberapa hari mental Yura telah dihajar oleh Hanan dan Eva.

.....

Setelah membersihkan kamarnya dipagi-pagi sekali, Yura membuang serpihan kaca nya ketempat sampah diluar.

"Bibi Yura!" Aura tiba-tiba sudah muncul saja dengan wajah khas bangun tidur.

Yura menoleh, tiba-tiba bibirnya tersenyum lebar melihat wajah bantal Aura yang cantik dan menggemaskan. "Cantikku, kemari lah..." Yura memanggil. Aura berlari kecil menghampiri, Yura duduk dibangku dibawah pohon lalu Aura duduk dipangkuannya.

"Bibi, maafin Aura. Kemarin, bibi dan paman tampan, dimarahin Papa dan Oma! Kenapa Oma membenci bibi? Padahal, bibi Yura kan baik!"

Yura terdiam mendengar pertanyaan Aura. Bagaimana dia bisa menjelaskannya, kalau Oma nya membencinya karena dia orang miskin!

1
Cicih Sophiana
jgn di terima Nick biar tau rasa tuh si Hanan bodoh...
Uba Muhammad Al-varo
ayo Nicko bantu Yura, kasihan Yura karena keadaan finansial nya Yura dihina dan direndahkan oleh ibu tirinya Hanan, kalau kamu tulus mencintai Yura semoga kamu jodohnya Yura
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh...... Yura hidupnya ternyata tidak jauh dari penderitaan, setelah di usir mertua tiri, sekarang difitnah juga oleh mertua tiri dan kau Hanan kenapa kamu ogeb banget sih, katanya pintar seorang CEO juga tetapi kenapa otakmu nggak bisa berpikir dengan benar🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Neng Nosita
esmosi aku Thor😠🤭
dsifadian: sabar sabar... mari ngopi dulu kak🤭😁
total 1 replies
Reni Septianing
hanan hanan.. bodoh kok di pelihara. coba sekali2 selidiki mamak kau tuh gimana?? kebenaran 5 tahun yg lalu seperti apa?? jadi gemes deh ma hanan.. laki kok gak ada otak😤
Reni Septianing: bisa jadi 🤣🤣
total 2 replies
Cicih Sophiana
maka nya bang Hanan seliki apa yg pernah terjadi... jgn pernah percaya omong sepihak kan gak mungkin Yura meninggal kan bayi nya sedangkan dia sendiri baru habis melahirkan...
Cicih Sophiana
Hanan gak punya perasaan... coba deh mikir pake akal sehat... apa mungkin Yura dia kabur mau balik lg dan dia mau jd pengasuh anak nya
Cicih Sophiana
hadeh Yura lebih baik pergi dari rumah itu kamu itu kebanyakan di sakiti... biarkan Aura nanti jg setelah besar dia mencari ibu kandung nya...
Neng Nosita
uuuh author baik bangettt upnya 3 bab,makasih Thor🙏 sering² ya😁
dsifadian: siapppp. jangan lupa dukung teyuuuuss ya kak🤭🤭😁😁
total 1 replies
Cicih Sophiana
ya ampun bu Eva krn Yura orang miskin segitu jahat nya dia... semoga othor memberi pelajaran untuk bu Eva yg hati jahat...
dsifadian: Enaknya hukuman apa ya kak😂😂
total 1 replies
nonoyy
yasmine? 🤔
wah untung ajaa ada paman tampan 😌
Neng Nosita
kamu berhasil membuat pembaca emosi Thor😁😠
dsifadian: Yang aku harapkan memang bikin kalian esmosi kak🤭😂
total 1 replies
Cicih Sophiana
percuma kamu kaya Hanan... harta melimpah klo kamu tdk bisa menyelidiki knp Yura pergi meninggalkan kamu yg koma dan bayi nya...
Uba Muhammad Al-varo
benar Yura......si Hanan itu ogeb, nggak bisa berpikir dengan jernih, apa yang sebenarnya terjadi tidak di selidiki terlebih dahulu,haduh.......si Hanan harusnya /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/supaya sadar
Uba Muhammad Al-varo: /Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Jepiani
lnjut thor
dsifadian: Siap kak🥰
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
Yura.......buat apa menyiksa diri sendiri,hidup itu untuk di nikmati,kamu berhak bahagia,lebih baik kau pergi apalagi mantan bos mau ngasih kerjaan, sekarang buktikan ke nyonya Eva dan Hanan,kamu bisa sukses walaupun hidupmu dihina, apalagi kamu tidak bersalah,ayo go go go Yura 💪💪💪
Cicih Sophiana
udah Yura pergi aja masalah Aura nanti jg klo sdh besar dia tau sendiri... siapa yg salah siapa yg benar
nonoyy
thor buat karakter yura tegas dikit kek...
kasihan tauuu 😥😥😥
buat yura sama nicko ajaaa lebih baik dari hanan yg oon 🙄
Cicih Sophiana
nyonya Eva anda ini keterlaluan... apa Yura salah klo dia tdk sekaya anda? itu sdh takdir Yura bukan mau nya atau pilihan nya
Uba Muhammad Al-varo
ya ampun nyonya Eva kenapa kamu melihat seseorang itu dari harta dan tahta,lihat aja kalau semua kebusukan mu terhadap Yura terbongkar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!