NovelToon NovelToon
Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / LGBTQ / GXG
Popularitas:43
Nilai: 5
Nama Author: Raylla Mary

"Briana Anderson, seorang miliarder berusia 30 tahun, bagaikan menggenggam dunia di tangannya. Dingin, penuh perhitungan, dan pemilik perusahaan multijutaan dolar, ia dikenal sebagai wanita yang selalu mendapatkan segala yang diinginkannya... hingga ia bertemu Molly Welstton.
Molly, yang baru berusia 18 tahun, adalah kebalikan sempurna dari Briana. Polos, pemalu, dan penuh dengan impian, ia berfokus pada studinya di jurusan manajemen bisnis. Namun, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat ketika jalan hidupnya bersilangan dengan CEO paling berkuasa dan posesif di New York.
Apa yang awalnya adalah ketertarikan sederhana, berubah menjadi sebuah obsesi yang membara. Briana bertekad untuk memiliki Molly dalam hidupnya dan akan melakukan segalanya untuk melindungi gadis itu dari ancaman apa pun — nyata atau hanya dalam bayangannya.
Akankah cinta Briana yang posesif dan menguasai cukup kuat untuk meluluhkan kepolosan Molly? Atau justru gairah cemburu si miliarder akan membuat Molly terasa terkurung? Sebuah kisah tentang kekuasaan, kontrol, dan cinta yang menantang semua aturan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raylla Mary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Fajar Setelah Tak Terduga

Matahari masuk melalui celah-celah tirai sutra, memproyeksikan cahaya lembut ke seluruh ruangan. Udara masih membawa aroma melati dan anggur yang ditinggalkan malam sebelumnya.

Molly terbangun perlahan, seolah tidak ingin merusak pesona mimpi. Untuk sesaat, dia berpikir bahwa semuanya hanyalah fantasi. Tetapi ketika dia menoleh dan melihat Briana berbaring di sampingnya — rambut acak-acakan, wajah tenang, tubuh sebagian tertutup seprai linen —, jantungnya berdebar kencang.

Sebuah senyum malu-malu muncul di bibirnya.

"Jadi itu benar-benar terjadi," pikirnya, merasakan panas menjalar ke pipinya.

Kenangan akan ciuman, sentuhan, penyerahan diam-diam yang mereka bagi, membuat seluruh tubuhnya bereaksi. Merinding menjalari kulitnya, dan keinginan untuk merasakan itu lagi datang seperti ombak.

Tetapi segera rasa takut juga muncul — keraguan, beban hal yang tidak diketahui. Apa yang akan terjadi sekarang?

Briana membuka matanya perlahan, seolah merasakan tatapan Molly padanya. Ekspresinya tenang, percaya diri, hampir provokatif.

"Kau memperhatikanku?" tanyanya dengan suara serak di pagi hari, senyum tipis melengkungkan bibirnya.

Molly bingung, tertawa kecil. "Aku... aku hanya bangun duluan."

"Dan kau memperhatikanku tidur?" Briana berbalik ke samping, menopang kepalanya dengan tangan. "Itu berbahaya, nona. Aku bisa-bisa terbiasa dengan adegan ini."

Molly mengalihkan pandangannya, tertawa gugup. "Kau berbicara seolah-olah aku..."

"Seolah-olah aku alasan aku melupakan seluruh dunia tadi malam?" sela Briana, dengan wajar.

Kata-kata itu membuat Molly tidak bisa bereaksi. Dia mencoba menyembunyikannya, tetapi jantungnya berdebar sangat kencang sehingga tidak mungkin disembunyikan.

Briana mengulurkan tangan dan menyentuh wajahnya dengan lembut.

"Kau takut?" tanyanya pelan.

"Sedikit," aku Molly. "Tapi juga... bahagia."

Briana mendekat, menggosokkan hidungnya ke hidungnya. "Kalau begitu aku ingin kau merasa seperti itu. Bahagia. Tanpa rasa takut."

Dia memberikan ciuman lembut di dahi gadis itu, dan gerakan sederhana itu sudah cukup untuk membuat Molly sedikit lebih rileks.

"Kemarin... berbeda," gumam Molly, dengan mata menerawang ke suatu titik di dinding. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa..."

"Bahwa kau akan merasa seperti ini denganku?" selesai Briana.

Molly mengangguk, malu-malu. "Aku tidak tahu itu bisa begitu intens."

Briana tersenyum tipis, senyum percaya diri dari seseorang yang tahu apa yang diinginkannya dan tidak takut untuk mengejarnya. "Dan aku tidak tahu bahwa seseorang akan bisa melucutiku seperti ini. Kau melakukannya, Molly."

Keheningan yang mengikuti terasa nyaman. Tidak satu pun dari mereka ingin merusak momen itu. Ketegangan malam sebelumnya tampaknya telah berubah menjadi sesuatu yang lebih tenang — ikatan tak terlihat, kuat, yang menyatukan keduanya dalam irama yang sama.

Molly berbaring lagi, dan Briana melingkarkan lengannya di atasnya, menariknya sedikit ke dadanya.

"Tetaplah seperti ini untuk sementara waktu," bisik Briana. "Hanya kita berdua, tanpa dunia luar."

Molly menutup matanya, merasakan jantungnya berdetak melawan jantungnya.

Untuk sesaat, semuanya tampak sempurna. Waktu berhenti, dan hanya suara napas keduanya yang memenuhi ruangan.

Tetapi di suatu sudut hatinya, Molly tahu bahwa surga itu rapuh. Di luar sana ada perusahaan, tatapan penasaran, penilaian — dan perbedaan usia dan kekuasaan yang pasti tidak akan dimaafkan oleh dunia.

Briana, bagaimanapun, tidak menunjukkan keraguan. Ketika Molly bangun untuk mengenakan pakaiannya, dia mendekat dari belakang, melingkarkannya dalam pelukan erat.

"Jangan terlalu banyak berpikir, sayang," bisiknya di telinganya. "Kemarin bukan kesalahan. Itu adalah awal dari sesuatu."

Molly berbalik perlahan, menatap mata cokelatnya yang intens.

"Kau berbicara dengan sangat yakin..."

"Karena aku yakin," jawab Briana, tegas. "Aku tahu apa yang aku inginkan. Dan aku menginginkanmu."

Kata-kata itu bergema di dalam diri Molly dengan kuat, seperti petir yang menembus hati.

Dia tidak menjawab — hanya tersenyum, dengan mata berbinar.

Pada saat itu, dia menyadari bahwa, betapa pun bingungnya dia, dia tidak ingin melarikan diri. Dia ingin merasakan lagi. Dia ingin memahami apa yang membuatnya tersesat di mata Briana dan melupakan seluruh dunia.

Dan Briana... Briana tahu bahwa dia telah menaklukkan sesuatu yang jauh lebih berbahaya daripada kontrak atau kerajaan.

Dia telah menaklukkan hati seorang gadis yang tidak tahu seberapa besar dia akan mengubah hidupnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!