NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Area ehem ehem! Yang bocil harap Skip!!!

Bagi Candra, sang Casanova, tidak ada perempuan yang bisa dia ajak serius untuk menjalin suatu hubungan setelah merasa hidupnya hancur karena perceraian sang ayah dan ibunya.

Perempuan bagi Candra adalah miniatur, pajangan sekalian mainan yang hanya untuk dinikmati sampai tetes terakhir.

Namun, kehadiran Lila, seorang gadis yang kini menjadi adik tirinya, membuat dia harus memikirkan ulang tentang cinta. Cinta dan benci hadir bersamaan dalam indahnya jalinan kasih terlarang.

Lalu bagaimana jika larangan itu tetap dilanggar dan sudah melampaui batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalila Meresahkan

"Loh loh, Pak Danu, gak bisa gitu dong, kan kemarin jadwalnya sudah jelas, kita dapat libur dua hari kok berubah begini sih?!" Jessy menghentakkan kakinya ke lantai kamar dengan kesal. Padahal besok dia sudah merancang akan pergi ke Bandung bersama Lila. Tapi karena jatah libur dipangkas jadi satu hari, gagal total rencananya.

Kalila juga heran saat ini, kenapa tiba-tiba saja dua hari libur mereka menjadi satu hari. Ia masih menunggu Jessy menyelesaikan pembicaraan dengan pak Danu dari telepon. Terlihat temannya yang gembul itu menghentak kaki sedari tadi tanda ia sedang kesal setengah mati. Cuma itu keramiknya udah minta tolong berhenti menghentak-hentak, nanti mereka jadi retak!

"Ya sudah, Pak. Kalau ini sudah menjadi perintah pak Candra. Mau gimana lagi. Nanti saya kirim pesan juga ke teman-teman lain."

Candra?

Kalila menggeram kesal. Ternyata dalang di balik hilangnya jatah libur mereka selama dua hari adalah kakak tirinya itu. Kalila membenamkan kepalanya ke bantal. Dia benar-benar stress menghadapi kakak tirinya itu.

Terus mau bagaimana lagi? Candra yang paling berkuasa di perusahaan itu. Tentu saja pak Danu hanya menjalankan perintah karena kalau dia tidak menjalakan perintahnya pasti dia akan kena imbas juga. Daripada kehilangan pekerjaan dengan gaji besar itu lebih baik ia mengorbankan anak-anak magang.

"Jadi gimana, Jess??"

"Ya gak gimana-gimana, Lila Sayang! Besok kita gak jadi ke Bandung karena kita mesti masuk kerja!"

Lila mengatupkan bibir lalu telentang menatap langit. Sekarang langit-langit kamar Jessy jadi dipenuhi wajah Candra dengan rambut gondrongnya itu yang seolah tertawa mengejek ke arah Kalila dengan tampang menyebalkan.

"Gue pengen ke mall nih terus nongkrong di kafe langganan gue."

"Ayok deh, daripada kita bengong aja di kamar gini."

Jessy mengangguk cepat lalu segera mengganti bajunya begitu pula dengan Lila. Waktu baru menunjukkan pukul setengah delapan malam, masih ada waktu bersantai sejenak sebelum mengistirahatkan mata dan tubuh.

"Lo udah izin nyokap kan bakal nginep di sini?" tanya Jessy saat mereka sudah di perjalanan di dalam mobil tepatnya. Kalila mengangguk sambil membulatkan jari membentuk kata ok.

"Besok kita barengan aja ke perusahaan."

"Waduh, baju kerja aku malah ketinggalan, Jess."

"Ya udah, entar gue anterin juga pulang sebentar ngambil baju lo yang ketinggalan itu."

Kalila mengangguk sejenak tapi kemudian ia menggeleng cepat. Kalau Jessy mengantarnya ke rumah papa Mahesa, akan ketahuan statusnya selama ini, yang lebih parah, Jessy akan tahu kalau dia dan Candra sekarang adalah saudara tiri.

"Eh, gak usah, Jess. Aku beli aja deh, kan sekalian kita mau ke mall juga. Kebetulan emang pengen beli baju buat kerja lagi sih," ralat Kalila cepat.

Jessy yang memang tidak pernah curiga kepada sahabatnya itu akhirnya mengangguk juga. Mereka sudah sampai di basement mall yang megah dan besar itu.

Kalila dan Jessy melangkah riang, kebetulan mall sedang ramai-ramainya. Ya namanya emol, pasti ramai. Kalau sepi kuburan, ramai pas malem doang itu juga buat yang bisa lihat. Mendingan jangan, lihat hantu model Candra aja Kalila takut apalagi hantu betulan yang wajahnya gak ada manis-manisnya sama sekali.

"Ke toko yang jual baju kerja dulu ya."

"Makan dulu, Lila."

"Ntar tokonya keburu tutup, Jessy."

Huh, Jessy padahal perutnya sudah keroyokan. Cacing-cacing pada demo minta segera dikasih asupan. Dasar Jessy memang otaknya cuma ada lemak semua. Kalila geleng-geleng sampai pusing mikirnya.

Kalila mulai mencoba beberapa kemeja. Ia melihat kemeja berwarna merah maroon, slim fit dan begitu pas di tubuh indahnya. Kalau selama ini dia selalu memakai kemeja yang cukup longgar, tak ada salahnya memakai kemeja yang lebih membentuk tubuhnya besok.

"Udah belum? Laper gue," ujar Jessy merengek seperti anak kecil mau beli permen kojek.

Kalila kemudian menggamit lengan temannya yang gembul itu, menariknya menuju sebuah kafe. Berhubung Jessy sudah lapar berat, akhirnya Kalila dan Jessy segera memesan makanan dan minuman. Mereka juga menikmati live musik yang dihadirkan di cafe mewah tongkrongan anak muda itu.

"Gila! Banyak cowok cakep sekarang nongkrong di sini." Jessie sudah berdecak kagum melihat beberapa lelaki tampan saling mengobrol dan tertawa di pojok cafe ada juga beberapa pasangan yang sedang bermesraan alakadarnya menikmati alunan musik yang tersaji.

"Coba lo lihat ke arah sana, itu pak Candra bukan sih? Sama siapa tuh? Sama si Bella ya, sekretarisnya yang kayak pemaen film b*kep itu?"

Jessie menunjuk ke tengah cafe di mana ada dua orang yang sedang duduk berhadapan dan Kalila lagi-lagi berdecak kesal menemukan laki-laki yang siang tadi sempat ditendang burungnya.

Dia juga melihat perempuan di depannya itu. Sama sekali bukan Bella, sepertinya perempuan lain. Kakak tirinya memang benar-benar Playboy. Dengan wajah tampannya ia bisa menjerat banyak perempuan yang mau dibodohi begitu saja. Tanpa sadar Kalila jadi memandang remeh kearahnya dan tanpa sengaja pula Candra menolehkan pandangan dan di saat itulah pandangan mereka bertemu.

Sialan, dia pakai acara noleh kesini segala lagi!

Kalila sudah mengutuk di dalam hati.

Mau pergi dari kafe itu rasanya tak mungkin lagi sebab mereka sudah memesan makanan dan Jessy bisa berubah jadi Hulk betina kalau Kalila mengajaknya pulang paksa seperti di kolam renang siang tadi, apalagi dengan dia yang sudah lapar berat.

"Itu Pak Candra, emang gila!" pekik Jessy tertahan.

"Emang!" sahut Kalila antusias.

"Mentang-mentang gantengnya kebangetan! Gue suka dengar cerita dia itu pacaran sama perempuan cantik semua, yang bahenol, pokoknya yang seksi! Dari yang kerja di bank, model, artis semuanya dia jabanin. Biasa sih jadi orang ganteng emang banyak cobaan," seloroh Jessy memandang kagum ke arah Candra yang juga masih menatap Kalila dengan tatapan yang begitu mengancam.

"Udah! Jangan diliatin, biarin aja," ujar Kalila cepat. Dia tidak ingin Candra nanti akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti selama ini padanya. Ia ingin berpura-pura tidak melihat lelaki itu.

"Gue perhatiin dari tadi dia ngelihatin lo, La. Kenapa ya?"

"Itu karena kamu dari tadi ngomongin dia. Dia bisa denger makanya jangan ngomong apa-apa lagi. Udah yuk tuh makanan kita udah sampai."

Jessy mengangguk saja. Candra meneruskan kegiatannya bersama perempuan itu mereka juga menikmati hidangan di sana walaupun sesekali ia akan terlihat melirik ke arah Kalila yang sama sekali tidak mau menatap ke arahnya saat ini.

Sampai setelah mereka makan, bersantai sebentar, lalu memutuskan untuk pulang. Kalila benar-benar tidak nyaman dengan adanya Candra di sana. Lalu keesokan harinya, ketika mereka sampai di perusahaan, Kalila menyita perhatian semua orang.

Para pegawai laki-laki yang melihatnya dengan tampilan yang berbeda hari ini, rambutnya ia urai rapi lalu ia memakai kemeja yang baru saja dibelinya semalam. Tubuhnya membentuk dengan sempurna, banyak yang minta nomor ponselnya. Hal itu ternyata diketahui oleh Candra.

Kalila masuk ke ruangan dan Candra secara langsung menyergap dirinya, mengunci pintu agar tidak ada yang masuk ke dalam ruangannya dan mengganggu mereka.

"Maksud lo apa sih makai baju kayak gini?" tanya Candra berang.

Apalagi sih ini bekicot sawah?! Kalila mendengus kesal di dalam hati.

1
Yayang Coedil
boleh aja ko KLO mau nikah .....DA ga ada ikatan darah .....bener ga sihhh
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
selalu semangat kakak, Tuhan memberkati dgn kebahagiaan dan kesabaran....
july: makasih kakak
total 1 replies
moominRJ
Lanjutt kaa😍
moominRJ
Hahaa bner tuh ka mamam tuh gengsi🤣
moominRJ
Awas la hati2 nanti demit gondrong ganteng ngegrayangin kmu lagi😁
moominRJ
Makasihh ka up nya🥰
moominRJ
Wahhh wahh bisa2nya si gondrong memanfaatkan moment🤭
Yayang Coedil
nahlhoooo.........!!!!!
Susi Lawati
bagus juga cerita nya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
pokoknya the best kalo kak Julies, si ceo gondrong 🤗🤗🤗🤗
july: hihihi
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
moominRJ
Smngatt kaka mksih up nyaa🥰
moominRJ
Wah lila hati2 bucin sma keong racun🤣
moominRJ
Candra omesss🤣
moominRJ
Posesif sekalih anda bpa candra😁
moominRJ
Makanya bella ngaca sadar diri jg cuma sekertaris ko kya bos ngatur2
moominRJ
Makasih up nya kaka🥰
moominRJ
Posesif amat pak🤭
Reni Anjarwani
semanggat up terus kak karyanya bagus
lyani
nah kan siap2 kau bel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!