NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:494.6k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kamu cemburu?

Gio yang baru selesai dari belakang nampak buru-buru kembali ke toko dimana istrinya sedang berbelanja baju, sebelumnya ia yang kebelet kencing terpaksa langsung pergi karena tak ingin mengganggu konsentrasi gadis itu dalam memilih pakaian.

"Kalau tidak jadi beli silakan pergi mbak, jangan disini terus nanti diam-diam ngambil dagangan saya lagi." ucap seorang penjual ketika Gia masih berada didepan tokonya hingga membuat gadis itu kembali melotot menatapnya.

"Apa kamu bilang? aku mencuri daganganmu? enak saja, aku kesini juga terpaksa tahu lagipula jangankan daganganmu seluruh toko yang ada di pasar ini juga bisa ku beli." tukas Gia dengan sombong, bukan gadis itu jika tidak sombong meskipun dalam keadaan terjepit sekalipun.

"Sudah mbak jangan kebanyakan menghalunya kucing saja tertawa mendengarnya," timpal pedagang lainnya dan bersamaan itu nampak kucing lewat dihadapan mereka dengan suara khasnya seakan-akan sedang ikut mengolok-olok gadis tersebut.

"A-apa?" Gia nampak semakin kesal namun saat hendak mengejar kucing itu tiba-tiba Gio datang dengan wajah dinginnya seperti tak punya dosa karena telah meninggalkannya, dasar laki-laki mokondo.

"Eh mas Gio kirain sudah pulang," sapa sang penjual yang langsung berubah ramah ketika melihat kedatangan pria itu.

Gio mengulas senyum tipisnya. "Apa sudah selesai?" ucapnya menatap penjual itu dan sang istri bergantian namun keningnya sedikit mengernyit ketika wajah gadis itu nampak ditekuk bahkan menatapnya dengan tatapan bagaikan seekor harimau yang siap menerkam mangsanya.

Apa sesuatu telah terjadi saat ia pergi tadi?

"Ada apa?" ucapnya namun gadis itu hanya menatapnya kesal tanpa membuka mulutnya lalu kembali membuang mukanya ke samping dan itu membuat Gio semakin tak mengerti.

"Apa dia sudah selesai berbelanja? berapa totalnya?" tukasnya seraya mengambil dompetnya yang berada didalam saku celananya.

"Oh mas Gio yang mau membayarnya?" ucap penjual tersebut imgin memastikan.

"Hm," pria itu hanya mengangguk kecil sembari mengulas senyum kecilnya.

"Oh kalau begitu tidak usah mas Gio, aku kasih gratis saja." penjual itu pun kembali memasukkan barang belanjaan Gia tadi dan tentu saja itu membuat gadis itu langsung melotot, dasar penjual ganjen sama yang tampan saja gratis dan sok ramah umpatnya dalam hati.

"Tidak usah biar aku bayar saja," tolak Gio tak enak hati.

"Tidak apa-apa mas Gio apa sih yang nggak buat mas Gio," penjual tersebut langsung menyerahkan barang belanjaannya itu ke tangan Gio lalu menyuruhnya segera pergi sebelum pria itu berubah pikiran dan mengambil uang untuk membayarnya.

Kini sepanjang lorong pasar Gia nampak jalan dengan cepat meninggalkan pria itu, suasana hatinya sedang tak baik-baik saja jadi ia malas berbicara.

"Apa mau membeli sesuatu yang lain?" tanya Gio yang sedang berjalan mengikutinya dibelakang namun gadis itu tetap mengacuhkannya.

"Mau membeli makanan?"

"Bagaimana dengan makeup?"

"Atau sepatu?"

Beberapa kali tawaran Gio nampak diabaikan oleh gadis itu yang terus saja melangkah menuju parkiran dimana sepedanya diparkir disana, pria itu pun menghela napas panjangnya kemudian segera menaiki sepedanya dan tanpa diminta gadis itu pun juga langsung naik.

Kini keduanya kembali pulang dengan saling mendiamkan berbeda dengan saat berangkat tadi meskipun juga hanya perdebatan kecil isinya namun bagi seorang pria lebih baik menghadapi wanita yang banyak bicara daripada wanita yang diam seribu bahasa karena ia bukan dukun yang mengerti isi hatinya.

"Apa kamu cemburu?" ucap pria itu tiba-tiba hingga membuat Gia yang sedang menatap punggung lebarnya langsung melotot mendengarnya, barangkali gadis itu cemburu karena penjual tadi yang bersikap terlalu ramah padanya.

"Aku? cemburu? dalam mimpimu," tukas Gia dengan suara terdengar kesal namun bukannya membuat Gio ikutan kesal namun pria itu justru nampak menarik sudut bibirnya keatas.

Saat berada dipersimpangan jalan tiba-tiba sepedanya tak sengaja menabrak beberapa tumpukan batu kerikil sisa perbaikan jalan hingga membuat Gia sontak memeluk pinggang pria itu karena hampir saja terjatuh.

"Dasar modus, kamu pasti sengajakan melakukannya?" tuding Gia namun Gio tak lagi menanggapi dan pandangannya nampak melirik kearah sebuah rumah yang lumayan besar yang terlihat sepi, ya rumah tersebut adalah rumah kepala kampung sini yang notabennya ayah dari mantan kekasihnya tersebut.

Setiap melewatinya kenangan-kenangan indah mereka dulu langsung memenuhi kepalanya hingga membuatnya sejenak melupakan seseorang yang sedang ia bonceng dibelakangnya saat ini.

Beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai, namun Gio tak merasakan jika istrinya akan turun dari sepedanya.

"Sudah sampai," ucapnya namun tak ada suara yang menjawab tapi justru dengkuran halus terdengar.

Apa gadis itu sedang tidur?

Karena penasaran Gio pun menoleh ke belakang dan benar saja gadis itu nampak tertidur pulas, pantas saja sejak tadi punggungnya terasa berat.

Sejak melewati rumah sang mantan kekasih, pria itu memang tak lagi berbicara dan rupanya itu digunakan sang istri untuk tidur. Akhirnya Gio pun terpaksa menggendong gadis itu dan membawanya kedalam kamar.

Setelah meletakkannya diatas ranjang pria itu nampak menggeleng kecil, istrinya itu seperti anak kecil yang sedang ngambek karena tak mendapatkan mainan dan pada akhirnya ketiduran karena kesal. Ia masih tak menyangka bagaimana bisa terjebak dalam hubungan rumit seperti ini dengan gadis asing itu.

"Semoga semua ini cepat berakhir," gumamnya lantas berlalu meninggalkan kamarnya.

Gia yang memang suka sekali tidur nampak terbangun menjelang petang itu ketika mendengar rumahnya nampak ramai.

"Dasar wanita ganjen," gumamnya lantas membuka matanya bahkan dalam tidur pun ia masih bermimpi berantem dengan penjual dipasar tadi.

Kemudian gadis itu pun mengedarkan pandangannya dan rupanya sudah hampir petang. "Oh astaga," saat menyadari ia sudah berada didalam rumahnya.

Tak berapa lama terdengar ketukan dari luar dan nampak Tania masuk kedalam.

"Segera bersihkan dirimu semua tamu sudah menunggu!" perintah wanita itu ketika melihat Gia masih bergelung dengan selimutnya.

"Tamu apa?" Gia nampak tak mengerti.

"Apa kamu lupa hari ini adalah syukuran pernikahan mu dengan kak Gio, cepatlah keluar sebelum semua orang menganggapmu menantu paling malas di kampung ini!" perintah Tania lalu kembali keluar.

Gia nampak menghela kesal, lagipula siapa juga yang mau dianggap rajin pikirnya karena pada kenyataannya ia memang pemalas dan lebih bagus jika mereka menganggap seperti itu agar ia lebih cepat pergi dari kampung ini.

Setelah membersihkan dirinya Gia pun nampak menimbang untuk memakai pakaian yang ia beli di pasar tadi atau pakaiannya dari kota, apa ia buat saja sekalian dibenci oleh warga sini agar segera mereka usir?

Beberapa saat kemudian gadis itu pun segera meninggalkan kamarnya dan semua mata langsung tertuju kepadanya begitu juga dengan Gio yang nampak tak berkedip.

1
Rahmawati
gk percaya mas gio udah tidur sm rania
Hary Nengsih
ayo gia ngomong yg byk ,,tr klo d tinggal baru sadar kali ya
Syarifah Komsiyah
satu ulet bulu sdh selesai, tinggal satunya si ranio, benarkah si ranio jg sdh sering tidur dg gio, ayoookkkk bongkar gia dihadapan kakek biar jelas kemana haluan gio sebenarnya. semoga kakek bisa bijak menyikapi masalah gia dan bisa tegas pd gio untuk sgr mengambil kputusan rumah tangganya. lanjuuuutttt
Uba Muhammad Al-varo
ayo Gia jujur ke kakek Hadi tentang semua yang terjadi pada rumah tangga mu, tentang Gio, Rania jangan takut berpisah dengan Gio masih ada papa Gerald yang sangat menyayangi mu dan buat apa hubungan diteruskan kalau membuat kamu tertekan dan menderita
suryani duriah
ayo gia bicara jujur enggak perlu takut kita dukung lho🤭😁😁
sutiasih kasih
smoga saja kakek Hadi memuluskn niat gia.... biar si gio tau rasa...
krna brjuang sndiri sangat melelahkn...
ap lgi gio msih blm move on dri mantan....
bhkn gio sll mmberi ruang untk sang mntan melenggang bebas di rumah....
iatri mna yg g trluka harga dirinya.... seolah khadirannya tak berrti & tak trlihat...🙄🙄
GiZaNyA
nahhh sekarang dah paham kan Tania kalo Gia bukan pencuri perhiasan dan uang kamu... suami mokondo kamu tuh yg ambil uang dan perhiasan kamu...


semangat ngomong sama kakek nya Gio Yaa Gia... si Gio juga harus dikasih pelajaran sama kakek nya..
Ruwi Yah
gia bilang sama kakek hadikusumo kalau gio belum bisa move on dari rania
sutiasih kasih
jgn" setelah ini gantian ny Nala kena batunya... suaminya jga punya gundik....
ah smoga sja.... biar tau rasa para pndukung bibit pelakor.... suaminya pda di embat pelakor🤣🤣🤣
Srie Handayantie
bilang aja gia , pelan² smua keresahan kmu supaya kakek hadi bisa membantu apa yg baik yg hrus kamu lakukan terhadap suami kamu itu. kalau aku jadi kamu sih pasti sudah pulang kerumah ortu . biar nanti gio yg menjelaskan depan smuanya .
dyah EkaPratiwi
kan kapok kan Jordy Tania udah tau kan gmn suamimu.
bicara aja gia biar kakek tau apa yg kamu rasain
Fitria Syafei
Kepalang tanggung Giavhayooo katakan sebenarnya biar kakek mu tau semuanya biar ga di anggap kamu ga penting keberadaan kamu di rumah itu dan biar suami mu tau semuanya 🤨 Kk ganteng geregetan 😩
Salim ah
naaah..kena kamu lelaki mokondo dasar buaya empang🙄
menunggu gia bicara kok aq yg tenggang ya 🤔
🌷Vnyjkb🌷
lbh baik terus terang, gi,,, spy km tdk stroke,,, ceritakan smua ttg rania, gio,, spy km dpt ambil keputusan tepat u masadepanmu,,, kasihan jg gia looo,,
Mutiara Syarifatul Amanah
hemmm... khilaf ya si Jordi,,enteng kau ngemeng ya,, khilaf kok nagih,,, katakan saja apa yang ingin kau katakan Gia,biar rumah tanggamu jelas akan dibawa kemana oleh Gio dan si ulat bulu Rania tidak merecoki rumah tanggamu lagi....
Mutiara Syarifatul Amanah
hemmm... khilaf ya si Jordi,,enteng kau ngemeng ya,, khilaf kok nagih,,, katakan saja apa yang ingin kau katakan Gia,biar rumah tanggamu jelas akan dibawa kemana oleh Gio dan si ulat bulu Rania tidak merecoki rumah tanggamu lagi....
Oma Gavin
ngomong terus terang saja gia mumpung ada kesempatan kapan lagi ini moment yg pas mumpung jordy ketahuan selingkuh dan kakek hadi langsung ultimatum jordy jadi sekalian Saha ngomong pengen cerai karena rania dan gio masih ada hubungan yg blm selesai
MD...
ngomong Gi ngomong.... kesempatan bgt... gpp lah s kakek lagi marah juga.
bilangin aja apa yg di katakan Rania... biar s kakek tegas s Rania gak bisa keluar masuk sesuka hatinya 🤧🤧
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
mampus para benalu satu persatu ketauan deh 🤭.... sok2an sih jahat ke gia
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
seharusnya setelah kejadian ini, Tania minta maaf pada gia. sayangnya gio gak ada di rumah ya. jadi gak lihat kejadiannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!