Di suatu desa di pinggiran selatan di tengah hiruk piuk kesibukan orang orang ada satu gadis yang hidup bahagia bersama kedua orang tuanya
Di atas ayahnya yang memiliki keterbatasan fisik karena suatu kecelakan saat muda namun tetap bejuang demi gadis kecil dan istri tercintanya
astiyana jasmine gadis belia berumur 18 tahun saat ini
"nak jangan nakal ya, di rumah sama mama, sekoah yang pinter"pamit papanya saat akan berangkat kerja,karena biasanya pulang hanya satu minggu satu kali
"iya pa, papa juga kerjanya hati hati ya"
"ma aku berangkat dulu ya"
"iya pa hati hati" jawab mama lembut tapi menyimpan kekhawatiran
('semoga papa di beri keselamatan yaAllah')
setelah kepergian suaminya kiya nama mama asti setelah pekerjaan rumah sudah selesai dia siap siap ke rutinitas kesehariannya pergi keladang untuk menyemai tanaman yang di tanam dan ada juga ternak sapi dan kambing
meski begitu ia tetap semangat, demi anaknya dan membantu pngeluaran suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina jasmine sarwanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16
" wah wah wah... ngeri juga ya mereka.. maksudku berani beraninya ya.. " suara ilham yang agak keras saat melihat rekaman di ponsel siena bersama risa
" kok kalian enggak ngasih tau aku sih.. " melo risa cemberut
" ya lagian kamu kan biasanya nggak bisa di rem.. " cletuk nisa
" ihhh jahat dehhh.. " protes risa
" udah udah ris lagian ininkan sudah di kasih tau... lagian itu juga baru kemaren kemaren kok.. udah ya.. " lerai siena yang gak mau teman satu bangkunya itu salah faham
" kamu dari tadi diem aja kenapa as.. " tanya nisa tiba tiba
" ah haa apa...emmm enggak kok.. ya nyimak obrolan kalian aja.." jawab asti
yang sebenarnya dia antara terharu dengan suport teman temannya dan enggak enak dengan sesil de geng meskipun mereka yang salah trus jadi baham omongan deh
" beneran gak ada yang kamu sembunyi in dari kita kan.." tambah siena
" enggak beneran deh... dan terimakasih ya kalian selalu bantuin aku... " sedih asti
" ihhh kok jadi meloo gini sih.. gak asik tau.. yukk kita lanjut makan aja udah melar nih emi.. " lanjut nisa dengan ekspresi sedih..tapi liatin eminya
" hahahah dasar kamu ya nis.. " siena dan asti bersamaan
mereka pun tertawa bersama dan menikmati makanan mereka dengan banyak cerita dan tawa
sampe sampe ada beberapa siswa yang kepingin juga iri melihat kedekatan mereka... ada salah satu siswa yang satu kelas pun jarang loh ada yang sedekat itu dengan yonan ilham dan sidiq
" kita balik ke kelas yuk. " ajak siena
" ayok " ucap mereka hampir barengan dan saling lihat kemudin saling tertawa
" yang nanti pulang bareng aku lagi ya.. " ajak ilham ke nisa
" cieeee yang udah berani terang terangan.. " goda siena
" lah emang aku udah berani kok.. ayang aja yang masih malu.. " tengil ilham
" whattt apa lagi ini.. kalian udah jadian.. " beo risa yang merasa banyak ketinggalannya
dan juga para siswa yang masih tersisa di kantin saling menatap yang belum tau dan berbisik
" eh ternyata rumor itu beneran adanya ya.. bahkan ilham sendiri loh yang bilang secara lantang... "
" ihhh iri deh.. pengen juga di gituin.. "
" kita itu selalu barengan kalo kemana mana perasaan.. tapi kok aku gak tau.. ayok nisa ..kamu jahat ya.. kalian juga ..ihh kok jadi sebel aku.. " sambung risa sambil memanyunkan bibirnya sambil melipat tangan ke dada
" aahh risa sayang.. jangan ngambekan gitu dong.. besok besok enggak deh.. kemaren kan dadakan... " bujuk siena
" ya udah deh besok besok enggak ya kami minta maaf ya... " kini gantian asti yang membujuk... sambil bergelendotan
" ihh kalian itu menyebalkan tau enggak.. aku kan gak bisa marah sama kalian.. uhhh sebel aku... kamu harus traktir aku ya as,, sie,,nis. ." rujuk risa yang tidak bisa marah.. ya gimana mau marah.. mereka bersama sudah tiga tahun ini saling menguatkan susah maupun sedih..
" ok ok kita traktir gampang.. ya kan nis,,,as.. kita bertiga kan bisa patungan.. hahahaha.. " kini nisa yang menyaut dan dapat ide kostum itu
" ok ok siap.. " seru asti kemudian
" ihh kalian kok masih curang sihhh.. kok patungan.. " rajuk risa
" tenang ris meski patungan.. kita puasin kamu mau makan apa aja deh.. " kini siena yang menjawab
" ok deh.. aku akan puas puasin beli makanan kesukaan ku.. kalian jangan nyesel ya.. " balas risa dengan melirikan matanya
" ok risa ku sayang.. ucap mereka ber tiga sambil bepelukan ala teletabis dan tertawa
" ihhh kok aku terharu ya sama persahabatan kalian. " cletuk ilham yang memasang wajah mewek dan akan ikut berpelukan...
" aku juga dong " yonan ikut ikutan
dengan sekejap asti dan kawan kawan langsung melepas pelukan mereka
" ihhh gak ya.. bukan muhrim.. " timpal asti dan siena yang bebarengan
" noh peluk aja nisa jangan kami yee.. " timpal risa tiba tiba
" lah terus aku peluk siapa dong... kalian aja ya.. " melo yonan yang pura pura mau memeluk mereka dan asti kawan kawan pun lari pelan menuju kelas mereka..
" kita pelukan berdua aja yok yon kalo gitu.. " pura puranya
" ihhh najis.. gak ya.. gue masih laki normal.. " ilham bergidik dan ber lalu meninggalkan yonan
" lah tungguin aku kali ham... "
yonan pun mengikuti ilham yang menuju kelasnya
" haru aku ham sama sifat dan persahabatan mereka... ada ya cewek kek gitu.. " curcol yonan
" ya makanye aku milih nisa biar gak kehabisan stok yang kayak gitu.. " song ong ilham dengan pdnya
" ya ampun kasian dong si nisa...dapet modelan kayak kamu ham ham.. " goda yonan sambil geleng geleng kepala
" hahahaha bercanda yon.. itu pyurrr dari hati ya.. cinta ku ini tulus ya.. makanya cepetan cari lah... mungkin risa boleh.. " goda ilham sambil mengedipkan matanya
" sialan kamu ham.. spek asti gitu lah.. lemah lembut aduhai.. " ucap yonan kebablasen sambil membayangkan
ilham menghentikan langkahnya sambil memandang yonan serius
" kamu kenapa jadi mengerikan gini ham.. "
ucap yonan yang heran dan ikut berhenti melangkah
" kamu tadi sadar bicaranya yon... " ilham mode serius
" aku tadi bicara apa sih ham..salah ya.. " bingung yonan
" kamu serius suka sama asti.. "
" a a ah o oh itu aku becanda ham maksud aku yang spek gitu sifatnya kayak asti.. " ucap yonan yang gelagapan menyesali ucapanya kenapa sampai keceplosan dan berusaha mati matian menyembunyikan kegugupannya
masih di tatap oleh ilham
" kenepa sih kamu ham..serem amat liatin aku.... "
" hemmhhh.. iya,,udah bisa di hubungi belum sidiq.. " tanya ilham yang sudah mengubah ekspresinya
" belum.. dari semalem alu telfon enggak di angkat.. cuman kemaren doang pas pamit kalo ibunya kecelakaan.. " balas yonan yang ke inget sahabatnya itu
" kamu udah coba hubungin bokapnya belum.. "
" belum sih.. gak berani aku.. ntar takutnya ganggu gitu.. "
" iya juga ya... yah kita tunggu aja lah kabar dari sidiq.. semoga nyokapnya enggak kenapa napa.. "
yonan dan ilham bejalan kembali ke kelas.. karena jam pelajaran sebentar lagi mulai
" huhhh aku gak terima ya di permalukan kayak tadi.. di depan yonan lagi... awas aja ya si asti itu... orang gak tau diri.. " marah marah sesil di belakang gedung sekolah,,waktu mereka pergi dari kantin tadi
" iya pada songong tuh mereka.. orang orang miskin juga.. " imbuh clara yang besiknya sebelas dua belas sama si sesil
" udah lah..kalian tuh gk usah kayak gitu.. cara aman aja..lagian kamu clara.. malah nambah nambah aja bukanya bilangin sesil... " tegur eni yang sebenarnya jengah dengan sifat mereka,,kalo bukan orang tua mereka juga bekerja sama
" eh kamu en.. kamu belain mereka hah.. " bentak sesil yang mulai marah.. dan ini yang bikin eni jengah sebenranya.. suka marah marah gak jelas dan seenaknya sendiri
" bukan gitu sil.. justru aku peduli sama kamu ya.. aku gak mau kalo kamu kebablasan dan malah jadi tambah masalah ya.. ini aja sidiq belum tau.. coba kalo tau.. kamu udah bayangin belum.. " tukas eni yang engak tau nih bocah kenak apa.. kok tiba tiba jadi berwibawa.. kejatohan kelapa kali hahaha
" udah deh diem gak usah sok ceramahin... " sebel sesil
" udah udah lah.. kenapa malah kalian yang bertengkar sih.. masuk kelas aja yok.. udah mau masuk tuh.. " lerai clara juga
tanpa mereka sadari di balik salah satu tembok ada sepasang mata yang mengintai mereka