NovelToon NovelToon
Harta Karun Raja-Raja

Harta Karun Raja-Raja

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Persahabatan / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Berdasarkan peta kuno yang dicurinya. Ayu mengajak teman-temannya untuk berburu harta karun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harta Karun yang Bersembunyi

Mungkin ini karena tempatnya tidak terlalu dalam. Jadi masih ada cahaya-cahaya yang masuk melalui pori-pori tanah.

              Ayu dan kawan-kawan berada di dalam bumi di bawah tanah yang tidak terlalu jauh dari daratan.

              Tidak seperti di tempat-tempat sebelumnya yang gelapnya benar-benar hitam.

              Tim pemburu harta karun telah berhasil menemukan semua titik bulatan hitam yang tergambar di dalam pera harta karun raja-raja. Mengikuti tulisan aksara kuno yang memandu mereka pada setiap titik-titiknya.

              Mereka telah berhasil melewati semua rintangan di setiap tempat yang sengaja dibuat sebagai jalan untuk menemukan harta karun berharga yang telah disimpan selama berabad-abad oleh para leluhur. Harta bernilai tak terhingga yang akan menyelamatkan masa depan bangsa.

              Ayu dan kawan-kawan baru saja melewati titik bulatan hitam yang terakhir yaitu tanah merah. Mereka berlima sekarang sudah berdiri di tempat yang sangat dekat dengan harta-harta karun yang mereka idam-idamkan.

              Tempat ini tidak terlalu gelap. Di bawah tanah yang masih bisa terlihat.

              Mereka masih bisa menggunakan peralatan dan perlengkapan milik mereka yang juga ikut terbawa oleh tanah merah yang longsor.

              Lihatlah,

              Tempat ini dipenuhi oleh semak belukar bersama tumbuhan-tumbuhan liar.

Sejauh mata memandang semuanya tampak sama. Tempat ini begitu luas.

“Sebaiknya kita berpencar”,

“Kita harus menemukan petunjuk dimana letak harta karun itu disimpan”,

Mereka dengan penuh semangat sepakat untuk berpencar. Berjalan sendiri-sendiri ke arah yang berlainan untuk menemukan tempat persembunyian harta karun.

“Jika sudah ada yang menemukannya terlebih dahulu berteriak lah”,

“Kasih tahu yang lainnya”,

“Panggil yang lain”,

“Aku ke sini”,

“Aku ke sini”,

“Aku ke sini”,

Mereka pun berpencar. Ayu, Emil, Jono, Cindy, dan bahkan Arya juga mengambil jalan masing-masing.

Setelah cukup lama mereka berpisah. Tidak ada dari mereka berlima yang berteriak duluan atau pun memanggil kawan yang lain.

Mereka justru kembali berkumpul di tempat pertama kali mereka jatuh di tempat ini.

Mereka semua menemukan hal yang sama. Tidak ada petunjuk mengenai dimana posisi akurat harta karun raja-raja berada.

Yang Ayu, Emil, Jono, Cindy dan Arya temui hanyalah semak belukar dan tumbuhan-tumbuhan liar. Mereka berhenti dan kembali ke tempat semula karena mereka semua merasakan hal yang sama. Sama-sama mentok bertemu dengan dinding gua.

“Aku tidak menemukan apa-apa?”,

“Aku juga tidak menemukan petunjuk”,

“Aku juga sama”,

“Yang ada hanya rumput dan tanaman liar”,

“Emil, kamu yakin tidak ada clue sama sekali di peta itu?”,

“Sudah tidak ada lagi”,

“Aku sudah berulang kali membacanya lagi”, jawab Emil.

Mereka tidak menemukan apa-apa setelah berpencar mengorek-ngorek setiap jengkal dan sudut-sudut tempat ini.

Tidak ada juga yang menemukan jalan lain untuk keluar dari tempat ini.

Kira-kira apa yang salah? Tim pemburu harta karun sudah bekerja melakukan tugasnya sesuai dengan peta harta karun raja-raja dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya.

Harusnya mereka sekarang sudah berada di tempat yang tepat. Tempat harta karun itu bermuara.

“Tidak salah lagi”,

“Kita harus menggali”,

“Harta karun yang kita cari pasti ada di dalam tanah”,

“Tepat di bawah kaki kita berdiri”,

Jono dengan sangat yakin berkata demikian.

“Bagaimana menurut kalian?”,

Setelah berkeliling ke seluruh penjuru sampai ke pojok-pojok tempat ini. Masuk akal apa yang disampaikan oleh Jono.

“Bagaimana menurut kalian?”,

Jono meminta pendapat dari yang lainnya.

“Aku juga berpikir seperti itu”, kata Emil.

“Kita harus melakukannya”, jawab Cindy.

“Semoga harta karun itu tidak dikubur terlalu dalam”, Ayu juga sependapat.

Meski tanpa menjawab Arya pun juga setuju kalau harta karun itu dipendam di dalam tanah. Dalam perjalanan ini memang suara Arya tidak terlalu digubris jika suara kakak-kakaknya sudah bulat.

“Berteriak lah jika menemukan sesuatu”,

“Panggil yang lain”,

Mereka pun kembali berpencar. Mereka menggunakan peralatan seadaanya yang bisa dipakai untuk mengorek-ngorek tanah lebih dalam lagi. Menggali harta karun.

Mereka pun mulai menggali di tempat itu,

Berharap lekas bertemu dengan harta karun.

*

Beberapa jam kemudian,

              Semangat yang berkobar bak sedang memperjuangkan kemerdekaan,

              Padam juga ketika capai mulai meredupkan nyala api yang tidak lagi membara.

              Tangan belepotan dengan tanah dan jari-jari kuku menjadi hitam.

              Hasilnya lubang-lubang yang mereka gali sama sekali tidak ada isinya, alias kosong.

              Tidak ada harta karun yang mereka jumpai di dalam tanah,

              Emas intan permata yang terlebih dahulu telah mereka visualisasikan di dalam angan-angan seketika musnah.

              Ayu berharap akan menemukan kotak-kotak berisi harta karun yang berlimpah.

Emil berharap akan menemukan sebuah jalan atau pintu rahasia yang akan membawa mereka ke tempat harta-harta karun itu disimpan.

              Jono membayangkan menemukan balok-balok emas dengan cap symbol kerajaan zaman kekaisaran.

              Cindy berharap akan menemukan tumpukan perhiasan yang terbuat dari emas murni, berlian sejati dan mutiara yang asli.

              Arya memimpikan di dalam tanah yang sedang mereka gali ditemukan koper-koper yang berisi uang yang sangat banyak.

Anak kecil itu juga berharap bisa mendapatkan mesin pencetak uang.

Jadi ketika dewasa kelak ia tidak perlu sibuk bekerja. Kalau mau uang tinggal print dan bisa dibagi-bagikan ke orang-orang yang tidak mampu.

              Tapi semuanya itu nihil.

              Tim pemburu harta karun kembali berkumpul di tempat pertama kali mereka jatuh di tempat ini.

              Dengan perasaan yang terkoyak dan semangat yang sudah jauh pergi.

              Mereka mulai bertanya-tanya tentang kebenaran semua ini,

              “Sekarang bagaimana?”,

              “Apa yang harus kita lakukan?”,

1
April Lia
wew mantap tuh harta Karun nya/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!