NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: GeGra Mom

Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Dipaksa Menikah

Sandra mengajak Fitria dan elen menerima tugas meninjau beberapa produk lokal yang akan bekerja sama dengan mereka.

Tanpa Fitria sadar kalau semua ini hanyalah rencana CEOnya yang akan menjebaknya.

Mereka akan menempati salah satu kontrakan warga disana yang sudah disiapkan oleh peusahaan dan akan seminggu disana.

“Fit lihat deh pemandangan pantainya, wah rasanya aku ingin selamanya tinggal disini”

“ya udah carilah jodoh biar kamu bisa selamanya disini”

“Ngaco kamu, tinggal kan bukan berarti harus menikah disini, tapi kalau suatu saat perusahaan dibuka disini aku akan mengajukan diri lebih dulu”

“Nona ini kamar kalian, disini dilarang membawa teman pria atau kekasih”

“Tenang bu kekasih kami dikota”

“Besok malam akan ada perayaan ulang tahun kepala desa, semua warga diundang termasuk kalian, kalau kalian ingin ikut kita bisa pergi bersama”

“baiklah kami akan ikut Bu” Jawab Fitria

“Ok kalau makan siang nanti akan diantarkan”

“Baik bu makasi ya”

“Fit ngak nyangka ya mereka juga marah-ramah. Fitria” Terika Elen

“Ada apa Sih?”

“itu ada cowok ganteng, memang jodoh ngak kemana-mana?’

“Cowok ganteng” Gumamnya sambil mengikuti arah pandangan Elen

Deg

Fitria langsung menjauh dari jendela, dia tidak ingin Hendri salah paham lagi.

‘Mengapa dia ada disini? Bisa gawat nanti pikirnya aku yang mengikutinya sampai disini. Ya Tuhan apa lagi ini’ Gumamnya masuk kedalam kamarnya.

“Fitria jalan-jalan yuk?” Rengek Elen

“au ngak bisa, Aku capek sekali, kepalaku rasanya sakit sekali”

“Ya udah istirahatlah aku akan berjalan-jalan didepan, siapa tahu bertemu dengan Tuan Hendri Wijaya dan kami berjodoh” ujarnya dengan senyum

Keesokan harinya Fitria dan Elen mulai survey diantar oleh kepala desa. Mereka menuju pusat perkebunan yang akan diteliti ole mereka berdua.

“ini semua milik warga, kami sangat berharap kalau bisa bekerja sama dengan perusahaan kalian, kalau disebelah sana akan dibangun hotel dan mall. Kami sangat bersyukur karena dengan begitu makan mengurangi pengangguran didesa kami”

“Ia pa. Boleh kami mengambil sampelnya pak?”

“Oh tentu saja, setelah ini kita masuk kepabrik pembuatannya semuanya masih dengan cara tradisional”

“Oh ya, jadi penasaran caranya”

“Selamat siang pa RT, kami mencari anda” Ujar Kevin menatap Fitria dan Elen.

Hendri yang melihat Fitria disana menatapnya dengan datar, matanya merah seoleh ingin memakan Fitria hidup-hidup.

“ada apa Tuan-tuan, perkenalkan mereka ini yang akan bekerja sama dengan desa kami”

“Kami ingin mengurus beberapa surat-surat dan perlu tanda tangan beberapa warga disini”

“Baiklah kita bisa pergi sekarang, kebetulan mereka sedang dipabrik”

“baiklah Pa, mari” Ujar Kevin bersikap profesional tidak dengan Hendri.

Fitria membiarkan mereka berjalan lebih dulu, dia akan mengikuti dari belakang. Elen tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dekat dengan Hendri Wijaya, duda yang kaya dan tampan serta sangat sukses.

:”Tuan saya banyak mendengar tentang anda”

“Terima kasih” jawab Kevin karena tahu mood tuannya buruk sejak melihat Fitria.

Tiba di pabrik Fitria segera mendokumentasikan alat-alat baik foto maupun vidio dengan ponselnya, sedangkan Elen sibuk mendekati Hendri.

“Nona sebaiknya anda segera bergabung dengan teman anda?”

“Ah iya, kalau begitu saya permisi, Tuan Hendri bolehkan aku minta nomor ponselmu?”

“Maaf tuan kami paling tidak suka diganggu”

“baiklah mungkin lain kali, kalau begitu aku permisi tuan” ujarnya tersenyum penuh arti pada Hendri.

Hendri melihat Fitria sibuk dengan mewawancarai beberapa warga disana dan kemudian menulisnya pada buku yang ditangannya.

“Fitria maaf ya aku membiarkan kamu sendiri bekerja” “ngak papa, juga sudah selesai, kita akan kirimkan sampelnya biar diperiksa terlebih dahulu”

“baiklah, kalau begitu kita bisa kembali dan bersiap untuk acara nanti malam”

“Pa kami sudah selesai, kami akan kembali” Ujar Fitria tanpa menatap kedua pria yang bersama pa RT

“Ia nona jangan lupa datang pada jam 7 di balai desa, kami sangat mengharapkan kehadiran nona-nona disana”

“Tentu pa kami akan hadir, Tuan Hendri hadir juga kan?”

“Oh tentu, saya juga mengundang mereka” Jawab Pa RT

Fitria dan Elen kembali ke penginapan mereka, fitria segera istirahat tidak dengan elen yang bersiap lulur dan memakai masker pada wajah dan rambutnya.

“Fit ayok perawatan biar malam tambil cantik”

“ngak ah capek aku, pingin tidur” jawab Fitria. Sebenarnya Fitria ingin jalan-jalan tapi dia takut kalau sampai bertemu dengan Hendri yang akan salah paham padanya.

Pukul 7 semua warga sudah berkumpul dibalai desa, orang suruhan Ronal sudah bersiap yang juga warga disana, mereka akan memberikan obat tidur dosis rendah kepada Hendri dan Fitria dan akan digerebek oleh warga seakan-akan mereka baru saja melakukan hubungan badan.

Acara dimulai dengan begitu meriah, Fitria yang mulai kelelahan mulai merasa matanya sulit untuk dibuka, dengan perlahan dia berjalan menuju penginapannya, sedangkan Elen sedang bersama dengan Kevin. Hal sama juga dialami oleh Hendri.

‘Ada apa denganku, mengapa tiba-tiba mataku sulit sekali untuk dibuka, rasanya aku ingin tidur. Sialan pasti karena kehadiran wanita itu’ Batinnya berjalan dengan tertatih-tatih keluar.

“Tuan ada yang bisa aku bantu?” Ujar orang suruhan Ronal yang sedari tadi mengamati Hendri.

“Ia tolong antarkan aku kembali ke penginapan”

“baiklah tuan” jawabnya tersenyum karena setelah ini dia akan menerima bayaran dari bosnya.

Sedangkan Fitria sudah diantar kedalam kamar Hendri dan dibantu seorang wanita melepaskan pakainnya hingga tubuhnya benar-benar polos.

Melihat Hendri yang sudah tak sadarkan diri, dia langung membaringkan tubuh Hendri dan melepaskan semua pakaiannya.

“Tuan maafkan aku, aku melakukan ini karena aku sangat membutuhkan uang” Ujarnya sambil melepaskan pakaian Hendri.

“Sudah jangan terlalu lama, mereka diberi dosisi sedang” Ujar sang wanita

“Baiklah, bantu aku”

“Selesai, sebaiknya kita pergi sebelum ada yang melihat kita”

“baiklah” jawab mereka keluar dari penginapan tempat Hendri.

Pukul 2 malam Elen mencari keberadaan Fitria, dia meminya bantuan warga disana untuk membantu.

“Nona ada apa?” Tanya Pa RT

“Saya mencari teman saya pak, tolong bantu saja mungkin saja ada yang melihatnya?”

“Kami akan membantu mencarinya”

“Baik Pa”

Mereka mencari-cari keseluruh tempat tapi tidak menemukan Fitria.

“Nona ada seorang warga yang melihat teman anda menuju penginapan disana” Ujar Pa RT

“apa sebaiknya kita mencari disana? Disana kan tempat tinggalnya tuan Hendri Wijaya?”

“Baiklah kita periksa kesana”

Tiba disana Kevin  keluar dari kamarnya karena mendengar suara ribut diluar.

“ada apa Pa?”

“kami mencari teman nona ini, kata warga tadi melihatnya masuk kesini”

“Tidak mungkin Pa, ini kamar bos saya, tidak mungkin wanita itu disini?”

“sebaiknya panggil tuan anda keluar?” Ujar Pria suruhan Ronal

“ia betul sekali, kalau dia tidak disana kami akan mencari ketempat lain”

“Baiklah, bapa bisa ikut dengan saya, saya yakin dia tidak ada disini” jawab Kevin yakin.

Kevin membuka gagang pintu kamar Hendri yang tidak pernah dikunci, mereka masuk dan melihat sepasang pria dan wanita tidur dengan selimut menutup tubuh mereka.

Melihat itu Kevin membulatkan matanya begitu juga dengan Pa RT.

“sebaiknya anda bangunkan teman anda, saya tidak ingin warga berbuat nekat, mereka sangat menjunjung tinggi adat dan istiadat dan bawah mereka ke balai desa”

“Baik pa”

Pa RT Keluar dan menenangkan warga agar mereka semua menuju balai desa, agar masalah ini segera diselesaikan sebagai ritual pembersihan desa dari dosa sinah.

“Tuan, Tuan” Panggil Hendri

“Aish kepalaku sakit sekali, arghhh apa ini ada apa, mengapa wanita sialan ini ada disini?’

“Tuan sebaiknya anda berpakain dan bangunkan dia, semua warga menunggu kalian disana?”

“tunggu kevin sebenarnya apa yang terjadi, mengapa dia disini?”

“Aku tidak tahu tuan, tapi Pa RT sudah melihatnya sebagai saksi, sebaiknya kalian segera kesana” Ujar Kevin keluar dari kamar itu.

“Pa RT mereka akan kesana” Jawab Kevin

“Kami akan tetap menunggu disini, jangan sampai mereka melarikan diri dan mengotori kampung kita dengan sinah” ujar Pria bayaran memanas-manasi warga

“Betul sekali, kami setuju, mereka orang kota terbiasa hidup bebas, jangan sampai kampung kita jadi korban”

Didalam kamar Hendri mendengar pembicaraan mereka, Hendri menatap Fitria yang masih tertidur dengan pulas disampingnya.

“Sudah kuduga wanita sialan ini benar-benar membuat sial hidupku” Gumamnya menarik rambut Fitria yang sebahu.

Fitria yang tertidur merasakan sakit pada rambutnya segera membuka bola matanya dan melihat Hendri yang menatapnya dengan garang.

Plak “wanita sialan apa yang kamu lakukan dikamarku? Aku akan membunuhmu”

“Tuan aku aku tidak tahu kenapa aku bisa berada disini”

“Bohong, segera pakai pakaianmu, kita pergi dari sini” ujarnya berdiri dari kasur”

Fitria merasakan sakit pada wajah dan hatinya, mengapa dia diperlakukan seperti ini, dia sendiri tidak tahu mengapa sampai bisa berada dikamar Hendri. Dengan perlahan bangun dan mengenakan pakaiannya.

“Keluar kalian, jangan sampai kami yang menarik kalian keluar dari sana?” Teriak salah satu warga.

Hendri dan Fitria keluar dari kamar itu, elen yang melihat Fitria tertunduk dan menangis bukannya merasa kasihan dia malahan marah dan mendekati teman yang sangat membutuhkan dukungan.

Plak Plak

“Dasar jalan murahan, tenyata diam-diam kamu merencanakan ini untuk merayu tuan Hendri? Kalau kamu menyukainya katakan padaku, jangan-jangan anakmu itu hasil kamu merayu pria kaya?” Teriak elen didepan wajah Fitria

“Elen dengarkan aku”

“Pergi aku benci kamu” Ujarnya pergi dari sana.

Fitria menatap kepergian elen dengan berurai airmata, kembali menatap semua warga yang menatapnya dengan pandangan menghina.

“Bawa mereka ke balai desa, kita proses semuanya disana malam ini juga” Ujar Pa RT

Mereka diarak menuju balai desa yang tak jauh dari sana, sepanjang perjalan kesana wajah Hendri begitu datar, tangannya terkepal menahan amarah, sedangkan wajah fitria menunduk airmata memenuhi wajahnya.

‘Silahkan duduk Tuan, sebenarnya kami senang dengan kedatangan kalian kesini, kalian akan memajukan desa kami, tapi kalian juga telah mengotori desa kami dengan sinah kalian. Sesuai dengan tradisi desa kami sangat mengutuk keras apa yang telah kalian lakukan, dan untuk menghapus dosa dan kutukan yang akan menimpa desa kami maka kami akan menikahkan kalian malam ini juga sesuai dengan agama dan kepercayaan kalian”

“Tapi Pa apa tidak ada jalan keluar lainnya?”

“Tidak ada, kami memegang teguh tradisi leluhur”

“Tuan” Tanya Kevin. Hendri hanya menganggukan kepalanya.

“Baiklah kami akan hubungi romo, dia yang akan menikahkan kalian malam ini juga” Ujar Pa RT

“Malam ini” Gumam Fitria

Hendri tidak menetap Fitria sedikitpun, wajahnya datang menatap kedepan, Fitria hanya menunduk dan masih menangis.

Romo tiba disana langsung melakukan acara pernikahan yang menjadi saksi pihak Hendri adalah Kevin sedangkan Fitria adalah Pa RT karena Elen menolak mendampingi Fitria.

“Tuan Nona, sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri, kami akan membersihkan kampung ini malam ini juga” Ujar Pa Rt yang sudah menyiapkan bahan-bahan disana.

Mereka kembali pada pukul 5 pagi, fitria merasakan kepalanya sangat sakit, semuanya terjadi begitu cepat. Elen yang sudah melaporkan itu pada bu Ida dengan segera akan menarik Fitria dari lapangan dan akan diberikan sanksi oleh perusahaan.

Fitria hanya pasrah mendengar putusan dari perusahaan, dia hanyalah korban tapi dianggap salah oleh perusahaan.

“elen, Elen, buka pintunya aku ingin bicara?”

“Aku tidak butuh penjelasanmu, pergi dari kamarku, aku benci kamu, jalang” Teriak elen.

Fitria kembali masuk kedalam kamarnya, hatinya begitu sakit dihina oleh mereka seolah dia yang masuk dan memaksa tidur dengan Hendri, padahal dia sendiri tidak tahu mengapa sampai dia berada disana.

1
Elin 2025
lanjut tor
Yuni Ngsih
waduuuuh Thor kok dipotong lg asyik nih .....lanjut Thooooor semangat
Thina Savsavubun: makasi kaka.. 🙏
total 1 replies
yumi chan
ko aku jd sakit liht kluarga wejya ini...mdh2an cpt dpt kmr..buat anknya mndrita smua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!