NovelToon NovelToon
Karina : Slave Of Love

Karina : Slave Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Naendia

Jangan lupa untuk follow Ig: naendia9

Karina Zanetta, gadis remaja yang cantik namun sayangnya terkenal dengan sikap dingin dan cueknya bahkan dia dapat julukan Ice cube di sekolahan. Tapi suatu momen Karina di tembak oleh Davino Abimanyu, pria tampan yang kebetulan sangat populer di sekolahan.

"Elo mau gak jadi pacar gue?!" ucap Davin.

Dan saat itu juga seisi sekolahan dibuat heboh oleh tingkah Davin yang menyatakan rasa suka pada Karina. Namun sayangnya Karina belum menjawab iya ataupun menolak perasaan cinta Davin, karena Karina menyukai pria lain dan berharap yang menyatakan cinta itu pria itu bukan Davin.

Dan disisi lain Davin sudah dijodohkan sama kedua orang tuanya dengan Jovita, bahkan mereka setelah lulus akan segera dinikahkan.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta Karina? Apakah Karina akan bisa mencintai Davin dengan tulus hati atau Karina masih berharap dengan Crush-nya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naendia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17 Isi Hati

Karina hanya duduk di belakang Binta bersama dengan wanita yang ada di samping Bintara.

Terlihat Binta dekat dengan wanita itu, "Elo tumben naik bis." Binta tiba - tiba saja menoleh ke belekang menatap Karina.

Karina lantas terkejut melihat Binta yang menoleh ke arah nya. "Ah, itu emb pak Eko gak jemput gue." Karina kemudian tertunduk kembali enggan menatap Binta.

Binta yang hendak berdiri itu langsung di hentikan oleh wanita yang ada di sebelah nya. Tangan wanita itu memegang tangan kanan Binta. "Elo mau kemana!" tegas wanita yang duduk bersama Binta.

"Apaan sih elo! Kenapa elo ngatur - ngatur gue!" tegas Binta.

Karina hanya melihat perdebatan kedua orang yang ada di depannya.

"Gue mau turun! Mau balik!" tegas Binta.

Karina yang mendengar nya juga ikutan turun dan bersiap untuk pemberhentian bis berikutnya.

"Elo gak mau anterin gue dulu?" tanya wanita tersebut.

"Gue gak ada waktu!" Binta langsung berjalan di dekat pintu bis dan Karina juga berjalan menuju ke pintu bis. Bis kemudian berhenti di jalan flamboyan Binta lantas turun dan juga Karina.

Karina mengikuti langkah Binta yang ada di depannya, "Kenapa jalan nya cepet banget sik. Kan gue jadi gak tau rumah elo di mana."

Lagi dan lagi langkah kaki Binta berjalan dengan cepat sampai - sampai Binta telah menghilang dari pandangan Karina.

"Loh, kok gak ada? Bukannya dia tadi belok ke sini? Trus gak mungkin langsung hilang gitu aja dong? Lagian kenapa sih! Cepet banget jalannya! Apa dia gak liat gue juga ikut turun bareng dia! napa dia ngilang?" Karina hanya bisa kesal dan bergumam sendiri lalu terhenti dan menoleh ke sana kemari mengedarkan seluruh pandangan nya ke beberapa tempat. Namun, hasilnya tetap saja nihil.

"Lah, udah ngilang gitu aja."

Karina yang masih terhenti langsung mengambil ponsel yang ada di dalam tas.

"Halo non! Non Karina ada di mana?" Terdengar pak Eko sangat panik saat Karina menelfon pak Eko.

"Saya ada di jalan flamboyan pak. Bisa minta tolong jemput saya? Saya gak tau daerah sini."

"Baik non! Saya akan kesana. Non Karina segera kirim lokasi saat ini." Pak Eko langsung keluar dari ruang penjagaan satpam yang ada di rumah Karina dan mempersiapkan mobil yang sering di gunakannya.

"Saya tunggu ya pak." Karina lantas menutup telefonnya dan menunggu pak Eko datang. Sementara dirinya menunggu di depan warung makan.

***

"Gue ngak nyangka Karina bisa lakuin itu ke gue. Lagian dia bujuk gue untuk cerita malah dia yang beberin dan ngevidioin obralan!" Nessa lantas melempar tasnya ke atas ranjang yang berukuran single bed.

Nessa lalu, berjalan ke ranjang nya dan duduk kemudian menghempaskan tubuh nya ke atas ranjangnya, "Gue tau, gue yang salah gue cerita. Seharusnya gue gak ceritain masalah keluarga gue. Tapi, siapa sangka dia bujuk gue dan gue cerita trus dia bisa - bisa nya ngevidio. Keluarga gue emang hancur! Kakak gue masuk bui gara - gara makek obat! Sekarang orang tua gue mau cerai! Gue tau! Keluarga gue keg ba*gsat sekali! Tapi, kenapa elo tega Rin. Elo kenapa tega kasih tau ke anak sekolah kita!" teriak Nessa sembari melihat langit - langit kamarnya.

"Ah! Bren*sek!!"

Sementara itu Binta yang baru saja pulang segera menaruh tasnya di kursi tamu, "Kamu udah pulang Binta?"

Binta yang baru saja masuk dan menaruh tas di sofanya lau berjalan ke arah dapur yang tak jauh dengan ruang tamu, Binta pun mengambil air putih yang ada di dalam kulkas. kemudian dia pun duduk, sembari merebahkan punggungnya.

"Iya ma. Oiya papa mana?" jawab Binta seadanya lalu kembali bertanya ke Mama nya.

"Papa kamu masih cari kerj-"

"Kenapa dia ninggalin kita ma! Binta gak masalah kalau Binta harus tinggal di rumah yang kecil dari pada rumah besar ini tapi Papa gak ada di rumah! Buat apa Ma!" tegas Binta.

"Jangan begitu, papa kamu lagi usahain kita untuk hidup enak dan gak berusaha gak buat kita kesusahan Binta."

"Tapi ma! Udah beberapa hari Papa ngak pulang loh! Udah mau seminggu papa ngilang begini! Sedang kan para penagih hutang itu datang ke rumah kita! Dan-"

"Sudahlah Binta. Kita kan masi punya tabungan. Lagian Papa gak ninggalin begitu aja. Dia sisa in uang nya buat kita, lagian-" ucapan Mama terhenti sejenak dan Mama Arlyn kemudian memberikan beberapa makanan yang di buat nya untuk Binta.

"Lagian apa? Udah deh Ma kita gak usah mikirin apa kata orang! Binta bisa tinggal di rumah kecil yang penting papa ada di sisi kita!" tegas Binta lagi.

"Lagian papa kamu masi berjuang di luaran sana." Mama Arlyn hanya bisa mengusap punggung sang anak sembari melanjutkan ucapannya lagi.

"Mama tau dari mana! Binta aja gak tau Papa pergi kemana!" tegas Binta lagi.

Binta kemudian berdiri dari duduk nya dan berjalan masuk ke kamar nya yang ada di lantai dua. Di tutup nya pintu kamar itu dengan kencang.

Mama Arlyn hanya bisa melihat anak nya yang masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan kesal.

"Seandainya kamu tau mas, anak kita pasti gak akan ngijinin kamu lakuin hal gila. Akan lebih baik kalau aku bicara sejujurnya dengan Binta."

Mami Arlyn kemudian menuju ke lantai dua kamar sang anak. Di ketuknya pintu kamarnya, "Binta? Mama boleh masuk?" tanya sang Mama yang ada di depan pintu kamar Binta.

Mama Arlyn kemudian mengetuk pintu kamar anak nya lagi, "Binta? Mama mau bicara sama kamu."

Binta yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasurnya hanya terdiam saja sembari masi memandangi langit - langit kamarnya.

Mama Arlyn pun membuka pintu kamar anaknya dan masuk, "Binta?" ucap Mama Arlyn lagi, kemudian berjalan ke arah kursi duduk yang ada di samping balkon kamar Binta.

"Mama mau bicara sama kamu."

Dengan malas, Binta bangkit dari tidur nya sembari menyenderkan punggungnya di bahu kasur.

"Apa lagi Ma? Binta capek. Binta pengen sendiri, tinggalin Binta."

"Tapi, mama mau bilang kalau Papa kamu ke Jakarta," mama Arlyn yang sudah duduk itu memandang anak nya dengan prihatin.

"Apa?" Binta yang semula mengantuk tiba - tiba saja terjaga karena terkejut mendengar ucapan Mamanya.

"Maksud Mama apa sih? Kita lagi ada masalah itu juga karena Papa! Tapi-"

"Dengerin Mama Binta." Mama Arlyn lantas berjalan ke arah anak nya dan duduk di atas ranjang Binta sembari memegang kedua tangan Binta.

"Papa lakuin ini untuk menutup hutang Papa kamu Binta. Jangan benci sama Papa kamu. Dia lagi berusaha di luaran sana Binta."

"Mama tau dari mana?" ujar Binta ketus.

"Papa kamu yang bilang sendiri. Lagipula, kalau dalam satu bulan ini, Papa kamu gak lunas in hutang perusahaan lama papa kamu itu, bisa - bisa dia di pecat dari perusahaannya dan masuk dalam sel."

"Apa? Kenapa kalian gak jujur ke Binta. Kenapa harus tutupin masalah ini!" Binta semakin mengamuk tak karuan ia sampai mengepalkan tangannya sendiri walaupun kedua tangan nya masih di pegang oleh Mama Arlyn.

"Kita gak mau ganggu sekolah kamu Binta."

"Terus! Setelah masalah ini datang kalian pikir Binta nyaman dengan ke adaan ini! Terus, apa Binta gak mikirin semua ini! Alasan kalian berdua terlalu klasik!" bentak Binta.

"Sekarang Binta ingin tau semua nya, apa lagi yang kalian sembunyiin dari Binta?" tutur Binta pelan. Walaupun dalam hati dan benak nya masih menyimpan rasa amarah, dan dada nya sesak menahan amarahnya sendiri.

"Kita udah jujur ke kamu Binta. Sekarang, kita tunggu kepastian Papa. Paham kan kamu Binta? Papa juga bakalan balikin motor kamu, dan perbaiki semua ekonomi kita seperti dulu."

"Itu semua gak penting Ma!" teriak Binta lagi.

"Mama tau gak sih! Gimana Binta di bully satu sekolahan!" Binta lantas bangkit dari duduk nya dan berteriak ke depan Mamanya.

"Binta di bully kalau Binta anak koruptor ma! Gimana Binta gak sebel sama Papa! Sekarang dia pergi tanpa kepastian begini!" Imbuh Binta lagi.

"Terus kalian bilang, gak ingin ganggu sekolah Binta? Alasan kalian bener - bener klasik!"

"Tapi Binta-"

Tanpa menunggu ucapan Mama nya Binta hanya masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

***

"Non Karina!" teriak Pak Eko. Pak Eko langsung keluar dari mobil dan menghampiri Karina.

"Saya khawatir sama non, kalau nanti saya gak bisa temuin Non." Karina hanya menoleh ke arah Pak Eko dan tersenyum tipis.

"Non Karina mau makan Bakso?" tutur Pak Eko. Pasalnya Karina berdiri dan menatap warung bakso.

"Kalau iya bapak bisa tunggu kok Non," imbuh pak Eko lagi.

Karina hanya menggelengkan kepalanya saja, "Saya cuman liat anak kecil itu, begitu bahagia nya dia." Reflek Pak Eko juga melihat pandangan kemana Karina memandang.

"Saya sama sekali belom pernah merasakan bagaimana saya di peluk, di perhatikan sama orang tua sendiri. Orang tua saya terlalu sibuk dengan pekerjaan nya masing - masing."

Pak Eko yang mendengarkan ucapan Karina hanya bisa memandang prihatin non Karina. Anak dari majikannya sendiri.

"Bahkan makan disuapin seperti itu, saya belum pernah merasakannya dari tangan kedua orang tua saya sendiri. Saya anak tunggal tapi tak pernah merasakan itu semua, yang saya rasakan dan saya liat hanyalah pertengkaran di antara mereka. Sampai saya hapal dengan perilaku mereka. Namun, saat orang tua saya berdamai dan saya tak pernah mendengar pertikaian mereka, saya merasa mereka sedang bersandiwara di depan saya sebagai pasangan suami istri." Karina hanya bisa berdialog sembari memandangi anak kecil bergenre perempuan seperti bahagia akan kehidupannya.

"Non Karina, anda harus bersyukur non. Setidaknya orang tua Non Karina memberikan fasilitas yang baik, dari pada anak yang kurang beruntung lainnya Non. Non Karina bisa hidup mewah di atas mereka yang bisa saja anak lainnya ingin seperti non Karina. Non Karina jangan berkecil hati, tuan dan nona besar pasti sayang sama non Karina. Kalau gak sayang sama Non Karina gak mungkin kan non Karina kesusahan?" kekeh pak Eko untuk mencairkan suasana yang akward ini.

"Nah! Akhirnya non Karina bisa tersenyum. Non beneran gak mau makan bakso? Kalau mau saya bisa tunggu non Karina gak masalah buat Bapak kok non!" Pak Eko sangat antusias sekali karena pak Eko merasa Karina ingin memakan Bakso di pinggiran jalan namun, tampak seperti ragu - ragu.

"Kenapa ragu non? Jangan ragu. Gak ada racun kok non lagian kan tempat nya bersih non." Pak Eko sampai mempersilahkan jalan untuk Karina.

"Apaan sih Pak Eko, bukan itu. Ih!"

"Apa bapak pesenin?" tutur Pak Eko lagi.

"Karina? Elo disini?"

1
Ismi Kawai
ck,ck ck pewaris sih ... jadi pikirannya gini
Ismi Kawai
hmmm... 🤔🤔🤔🤔
Miu Nih.
nggak papa, nanti jadi keluarga prik juga nggak kalah keren kok, penting kompak ❤❤
Miu Nih.
rencana buat jodohin 🤔🤔
Naendia: bisa jadi kak😭
total 1 replies
Miu Nih.
untuk kata yang dipisah pake - langsung saja sambung kak, tidak perlu dispasi. misal, terburu-buru , hati-hati , pelan-pelan 😉
Naendia: halo kak.
makasih atas masukannya kaakk 🤭🙏
total 1 replies
Miu Nih.
like binta ❤❤
Miu Nih.
lucu kocak /Facepalm//Facepalm/
Miu Nih.
seru kalo baca kisah anak sekolah gini. berasa ingin komenin satu per satu percakapan mereka 🤣🤣
Miu Nih.
waah... bab 1 semangat banget nulisnya sampe panjang bener~

semoga semangatnya juga terus panjang ya. salam dari Aira dan Zayyan di 'aku akan mencintaimu, suamiku' jgn lupa mampir 😉
Naendia: makasih kak sudah mau mampir. 🥰🙏
total 1 replies
Alluka
gak baik2 aja pak. hatiku nyessssss
Alluka
asal tampar2 adja. haduhhhhh
Alluka
klo aku sih gak keberatan. gmn klo tlp aku adja... 🤣
Alluka
kenapa sih kamu jadi orang jahat banget??
Ismi Kawai
jangan sialan2 adja karina... jatuh cinta nanti lho... 🤭🤭🤭
Alluka
Davin juga baik, jadi bingung pilih yg mana?
Naendia: Karina sendiri aja bingung kak labilan pula 😭
total 1 replies
Ismi Kawai
hayo.looo... siapa tuh??
Ismi Kawai
duh... prrhatiannyaaa
Ismi Kawai
ini nih enaknya punya bekingan orang dalem. bisa adja kamu karina memanfaatkan situasi dan kondisi
Ismi Kawai
diaminin adja dulu ya. siapa tau othornya baik hati dan mengabulkan
Alluka
awas adja klo jovita macem2!
Naendia: Jovita emg rada2 kak 😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!