NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan Karena Salah Alamat

Nikah Dadakan Karena Salah Alamat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Pengantin Pengganti
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Anjay22

Cantika yang bekerja sebagai kurir harus menerima pernikahan dengan yoga Pradipta hanya karena ia mengirim barang pesanan ke alamat yang salah .
Apakah pernikahan dadakan Cantika akan bahagia ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjay22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahan Tanpa disengaja

Pagi itu rumah keluarga Pradipta terasa aneh. Sepi, tapi bukan sepi tenang. Sepi yang rasanya kayak ada gumpalan awan gelap menggantung di atas atap. Cantika bangun paling awal,seperti biasa,dan langsung turun ke dapur buat mencari air minum. Ia menguap lebar, rambut ngembang ke mana-mana kayak singa bangun tidur.

Begitu sampai dapur, ia berhenti mendadak.

Di meja makan, Yoga duduk dengan wajah tegang, kedua tangan saling mengepal. Di depannya ada secangkir kopi yang dari tadi belum tersentuh sama sekali.

“Pagi…” Cantika menyapa hati-hati sambil ngintip respon suaminya. Biasanya Yoga jawab dengan gumaman minimal mmm, atau anggukan kecil. Tapi kali ini? Tidak ada. Bahkan kelopak matanya aja nggak bergerak.

Cantika mengerutkan kening.

“Mas Yoga…?”

Yoga akhirnya mengembuskan napas kasar. “Kita perlu bicara.”

Kalimat itu aja sudah cukup bikin Cantika langsung duduk tegak. Kita perlu bicara. Tiga kata yang bisa bikin jantung siapa pun koprol.

“Ada apa? Aku salah apa lagi? Aku kan belum ngapa-ngapain pagi ini…” gumamnya pelan.

Yoga berdiri, berjalan pelan, lalu menyodorkan sesuatu ke meja. Sebuah amplop.

Cantika langsung panik. “Itu apa? Surat undangan cerai? Jangan! Kita baru—”

Yoga memicingkan mata. “Cantika.”

“Oke, oke… aku diem.” Cantika melipat tangannya, tapi deg-degan tetap merajalela.

Yoga mengambil napas panjang lagi. “Aku dapat laporan dari staf kantor. Kemarin kamu datang ke kantor pusat, masuk ruang direksi, dan bilang ke mereka kalau kamu ingin ‘ikut mengatur keuangan’.”

Cantika langsung menepuk jidat. “Astaga… itu cuma salah paham,aku kesana sama mama ,dan mama yang memperkenalkan aku sama staf kantor ! Aku tuh cuma mau nanya kapan mereka butuh tanda tangan administrasi data istrinya bos, biar aku nggak salah isi. Itu aja! Mereka salah nangkep!”

Yoga memijat pelipisnya. “Cantika, itu ruangan rapat internal. Kamu masuk tanpa izin. Dan kamu bilang—menurut salah satu staf—kalau kamu adalah istri sah yang harus dilibatkan dalam ‘segala urusan vital’.”

Cantika ternganga. “Vital?! Ya Tuhan, itu pasti si Mbak resepsionis yang salah dengar! Aku bilang ‘urusan detail’, bukan vital!”

Yoga menatapnya lama. Lama banget. Sampai Cantika merasa pengen masuk kulkas biar dingin.

“Kenapa kamu ke kantor tanpa bilang dulu?”

“Itu tadi aku kan sudah ngomong aku kekantor sak mama… lagi pula aku cuma mau nganterin makanan. Kan kamu lembur. Aku pikir sekalian nanya hal administrasi yang kemarin Mbak Icha kasih ke aku. Lagian aku takut ganggu kamu kalau chat,” jelas Cantika, pipinya panas.

Yoga menarik kursi dan duduk lagi. Sikapnya sedikit melunak, tapi matanya tetap serius. “Cantika, dunia bisnis itu rumit. Sekecil apa pun kesalahpahaman bisa jadi besar. Aku nggak marah kamu datang, tapi kamu harus ngerti batas.”

Cantika menggigit bibir. “Aku ngerti… Aku cuma nggak mau dianggap istri titipan. Aku pengen dianggap bagian dari hidup kamu, bukan penumpang gelap.”

Kalimat itu membuat Yoga terdiam.

Lalu perlahan, lelaki itu menggeser kursinya lebih dekat. “Kamu bukan penumpang gelap. Tapi kamu juga nggak perlu ngebuktiin diri dengan cara-cara yang bikin kamu disalahpahami.”

Keheningan sempat mengambang, lumayan lama. Sampai akhirnya Cantika nyeletuk:

“Jadi… surat itu apa? Jangan bilang itu beneran surat cerai. Sumpah aku lempar mangkuk.”

Yoga menatapnya tanpa ekspresi. “Buka saja.”

Dengan tangan bergetar, Cantika membuka amplop itu… dan wajahnya langsung memerah kesal.

Isinya: form pendaftaran kelas etika menghadiri acara perusahaan.dan lembar berikutnya ,form pendaftaran kuliah ."

"Mas meminta aku lanjut kuliah ?"

Yoga mengaguk "iya ,kamu harus kuliah ,kamu harusa jadi sarjana ,aku tidak mau kamu di buli sama orang karena pendidikan kamu hanya SMA,apalagi kamu sebagai menantu keluarga Prayoga ."

"Ok ,kalau itu aku terima ,lagi pula dari dulu aku juga ingin kuliah ." Cantika membuka kertas berikutnya didalam amplop yang sama,begitu membacanya ia membulatkan matanya

“Apa-apaan ini? Kamu ngirimin aku ke sekolah sopan santun,dan ini apa ,apa mas meminta?!”

Yoga menahan senyum. “Bukan sekolah sopan santun. Itu kelas buat pasangan direksi. Supaya kalau kamu ikut acara resmi, kamu nggak canggung.”

“Tapi judulnya ‘Panduan Dasar Etika Pergaulan Korporat Level Pemula’. mas Yoga! Level pemula?!”

“Karena kamu pemula.”

Cantika merengut. “Tersinggung tau…”

Yoga mencondongkan badan, menatap langsung matanya. “Aku mendaftarkanmu supaya kamu nggak disalahpahami orang luar. Bukan karena aku malu sama kamu.”

Nada suaranya lembut sekali, sampai Cantika mendadak nggak bisa balas apa-apa.

Tapi sebelum suasananya jadi romantis, ada suara sandal gesek-gesek.

Bu Ratna muncul, dari kamarnya

“Cantika ! Apa yang kamu omongin dikantor tadi ? sehingga para staf pada ngomongin dan ribut ngomongin kamu ?"

Cantika langsung menunduk.

Yoga berdiri. “Bu, jangan salahkan Cantika.”

“Tentu saja aku menyalahkannya,” jawab ibunya tanpa ragu. “Aku sudah bilang dari awal sebelum mengajakmu kekantor ,jangan ngomong macam macam ,tapi baru aku tinggal sebentar kamu sudah ngomong aneh aneh sama staf kantor ,dan hal itu terdengar oleh dewan direksi , dan itu sudah bikin nama Yoga jelek di depan staf!”

Cantika menunduk dengan rasa bersalah "Maafkan aku ma,aku tidak bermaksud seperti itu ."

"Kamu itu,..!"raut muka Bu Ratna memerah

Yoga memotong, “Bu, masalahnya sudah selesai.”

“Belum,” jawab sang ibu sambil melipat tangan. “Kamu, Cantika. Mulai besok ikut aku. Kamu akan belajar beberapa hal sebelum mempermalukan keluarga lagi.”

Cantika mengangkat kepala cepat. “Ma, saya bukan anak kecil—”

“Dan justru karena kamu bukan anak kecil, kamu harus belajar lebih cepat,” balas sang ibu tajam.

Yoga menatap ibunya tak setuju. “Ma—”

“Tidak ada tapi,” potong ibunya dengan nada dominan seorang ibu pejabat. “Kalau dia mau diterima sebagai bagian dari keluarga, dia harus tahu cara bersikap.”

Cantika mengepalkan tangan. Napasnya naik turun. Ia mencoba sabar. Berusaha tenang. Tapi kemudian…

“Baik. Saya ikut,” katanya mantap.

Yoga menatapnya terkejut. “Cantika…”

“Tapi,” Cantika berdiri tegak, “saya ikut bukan karena saya merasa kurang, Ma. Saya ikut supaya tidak ada lagi yang salah paham. Dan supaya nggak ada yang seenaknya nyalahin saya.”

Diam.

Bu Pradipta memicingkan mata. Tapi kemudian ia tersenyum tipis, entah sinis atau kagum.

“Baik. Kita mulai besok.”

Ia berbalik dan pergi.

Yoga memutar tubuh kembali ke Cantika begitu pintu dapur tertutup.

“Kenapa kamu setuju? Kamu nggak harus..”

“Aku harus.” Cantika menarik napas panjang. “Kalau aku mau hidup di dunia kamu, aku harus belajar. Tapi bukan berarti aku nurut bulat-bulat.”

Ia menunjuk dada Yoga.

“Dan kamu. Kamu harus di sisiku. Jangan cuma diam dan ngatur-ngatur dari belakang.”

Yoga menahan senyum. “Baik. Aku di sisimu. Tapi kamu jangan bikin aku jantungan lagi.”

“Jangan salah. Aku juga sering jantungan gara-gara kamu,” balas Cantika sambil memalingkan muka.

Yoga tertawa kecil, pertama kalinya pagi itu. “Kalau begitu kita imbang.”

Cantika mendengus. “Imbang apanya? Kamu bikin masalah pakai wajah ganteng, aku bikin masalah karena salah dengar. Nggak adil.”

Yoga menyentuh puncak kepalanya, mengacak rambutnya lembut. “Kita sama-sama belajar.”

Cantika terdiam, pipinya memanas.

“Tapi… Cantika.”

“Hm?”

“Jangan masuk ruang direksi lagi tanpa izin.”

Ia mendengus. “Iya, iya… Kamu juga jangan lembur kebanyakan. Biar aku nggak jadi kurir makanan dadakan yang salah masuk ruangan.”

Yoga menggeleng sambil tersenyum

1
kartini aritonang
konflik yang lagi dan lagi ........ribet banget hidupnya orang kaya ....yang tak pernah terpikirkan oleh Cantyka..Peluk jauh...yang kuat ya Cantyka🫠😘😘
MayAyunda: he he
total 1 replies
kartini aritonang
Gimana sih bu Ratna. ..yang milih Cantyka jadi mantu kan bu Ratna bukan Yoga?...
Salut sama bu Ratna...yang sabar dan telaten. ngajari Cantyka...
Semangat Cantyka...nggak butuh waktu lama kamu pasti lulus pelatihan oleh mama mertu 😍😍
MayAyunda: iya kak
total 1 replies
kartini aritonang
Sabar dong bu Ratna. . secara Bu Ratna kan tau menantu ibu cuma kurir...pelan pelan saja ya bu mendidik menantu ibu.
Cantyka pasti mudah belajar menjadi pendamping pebisnis.
Dedemit...aku suka caramu memperlakukan Cantyka....semoga langgeng yaaas😍😍
MayAyunda: iya kak
total 1 replies
kartini aritonang
lanjut thor
kartini aritonang
Ghea siapa thor ?
Marlina Armaghan
smangat Thor. bagus
MayAyunda: terimkasih
total 1 replies
kartini aritonang
menyimak
MayAyunda: jangan disimak kak dibaca 🤭😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!