Kim Sena, gadis manis berambut pendek yang kini duduk di tahun kedua SMA, tampak seperti remaja biasa. Namun di balik senyum lembutnya, ia menyembunyikan rahasia besar — dirinya adalah seorang Hunter, pemburu makhluk halus dengan peringkat atas kelima.
Mengikuti jejak sang ibu yang legendaris dan menduduki peringkat kedua, Sena bertekad melampauinya. Ia ingin menjadi Hunter terkuat, mencapai peringkat pertama yang selama ini hanya jadi impian.
Tapi jalan menuju puncak kekuatan bukanlah perjalanan mudah. Di balik setiap langkahnya, bahaya, rintangan, dan rahasia gelap dunia bawah menantinya.
Dalam perjalanan itu, Sena bertemu seekor kucing hitam di tengah hutan. tapi siapa yang akan mengira bahwa kucing itu adalah seorang dewa rubah penjaga Gunung Halla yang terkenal
Bersama dengan kucing hitamnya, perjalanan Sena menuju takdirnya pun dimulai!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Sari W., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 IBLIS YANG MENGAMBIL ALIH
"Ya. Tentu saja!"
Mereka lalu pergi ke arah sebaliknya, namun iblis itu mengejar Sena.
"Lawanmu adalah aku mahluk lemah!"
GROOOOAM!!
Teriak sensen dibarengi dengan kilatan dari moncong putihnya.
Seketika iblis itu terhempas ke ujung ruangan dengan sangat kuat, karena kekuatan dari sensen tersebut.
Sejujurnya ini agak sedikit sulit karena iblis itu belum mengambil alih sepenuhnya, aku jadi tidak bisa mengeluarkan banyak jurus andalanku dan hanya memakai sedikit kekuatanku untuk menahannya sementara. Jika aku tidak hati hati, maka tubuh manusianya akan hancur karena kekuatanku saat ini aku hanya bisa menunggu Sena melakukan tugasnya dengan baik. Pikir sensen dengan harapan.
Sena lalu sampai disudut ruangan pada posisi ini ia akan sedikit aman untuk beberapa waktu, Sena mengeluarkan sekantung garam yang selalu ia bawa di saku jaketnya dan menaburkannya disekeliling tempat ia berdiri.
Kemudian ia melepaskan jaketnya dan mulai menggulung kedua lengan bajunya, terdapat mantra pengusiran dikedua lengannya yang sebelumnya ia buat bersama sensen sesaat sebelum sampai digudang tersebut.
Baiklah aku sudah siap saat ini!
Dibalik reruntuhan barang barang usang yang menimpa iblis itu, perlahan barang barang itu melayang bergerak dan mulai terlempar ke segala arah.
Sena menyilangkan kedua lengannya didepan wajahnya untuk menahan barang barang, mengenai bagian kepalanya.
Begitu pula dengan sensen, dia duduk sembari menahan barang barang yang terlempar dengan dinding pelindungnya.
Kemudian iblis itu kembali bangkit dengan dahi yang terlihat terluka, ia menyeringai pada Sena dan sensen.
"Menarik....kalian sangat menarik....kalau begitu aku tidak akan....menahan diri lagi....kekeke" ucap iblis itu seraya menyeringai dan terkekeh
Lalu iblis itu melesat dan menyerang pelindung milik sensen, ia mengepalkan tangannya dan menghantam pelindung itu dengan harapan pelindung tersebut hancur berkeping-keping.
Namun karena pelindung yang diciptakan oleh sensen yang seorang dewa sangat kuat, pelindung itu tidak hancur meskipun si iblis menghantamnya secara membabi buta.
"Masih sangat awam untuk seorang iblis rendahan sepertimu, menghancurkan pelindung seorang dewa." Ucap sensen dengan tatapan tajam pada iblis tersebut.
"Benarkah? menurut ku sekarang kau dan aku ada sedikit kesamaan, kita sama sama mengincar jiwa manusia bukan? Aku bisa lihat dari tatapan matamu yang haus akan jiwa manusia." Sindir tajam iblis itu pada sensen.
Sensen hanya diam tanpa sepatah kata pun yang terucap.
Sementara sensen dan iblis itu sibuk mengadu kekuatan, Sena telah siap dengan kata kata yang harus dia lontarkan pada seniornya.
"Yeon-hu!! Dengarkan aku! Kau bukanlah iblis dan kau bukanlah kebencian itu. Aku tau Yeon-hu masih ada didalam sana!" Teriak Sena dengan menyelipkan kekuatan dari jiwa sucinya di disetiap kata kata yang terlontar.
"Hahahaha, kau pikir bisa menyelamatkannya? Dia sekarang adalah milikku! Tubuh dan jiwanya kini menjadi wadah yang ibunya sendiri persembahkan padaku! jadi kalian jangan menggangu dan cepat pergi dari sini, atau akan aku jadikan makanan hari ini!" Teriak iblis yang mengambil alih tubuh Yeon-hu.
Sensen lalu menghempaskan iblis itu dengan kilatan cahaya putih, yang sama seperti yang ia lakukan di awal.
Kali ini iblis itu tidak terhempas jauh dia hanya terdorong dan tetap berdiri dengan tegak.
"Jangan samakan aku dengan mahluk rendahan sepertimu, setidaknya aku tidak mengambil dengan seenaknya jiwa manusia seperti yang kau lakukan." Geram sensen pada iblis itu.
"Oh? Apa kau marah dengan kata kata ku barusan?" Iblis itu dengan nada menggoda, ia berdiri dengan tegap.
"Yeon-hu! Aku tau jika kau marah pada ibumu! Tapi jangan biarkan kebencian itu membakar habis dirimu,memang benar jika ibumu salah, tapi meksipun dia salah dia tetap ibumu! ia sudah tersesat terlalu jauh, namun, bukan berarti kau juga harus ikut binasa!"
Iblis itu mulai terganggu dengan perkataan Sena.
"Jangan sebut namanya! Aku bukan Yeon-hu! Apa kau tidak mengerti?!" bentak iblis itu yang mulai terlihat emosi.
Sena tidak mendengarkan perkataan iblis itu dan tetap berusaha agar perkataannya didengar Yeon-hu.
"Yeon-hu! Jangan biarkan iblis itu mencuri arti hidupmu! Kau masih punya banyak alasan untuk hidup! Dan kau masih punya banyak orang yang peduli denganmu!"
"Diam! Dia telah mengutukku! Aku ingin menghancurkannya! Aku ingin menghancurkan SEMUANYA!" iblis tersebut tiba tiba meraung dengan suara yang gemetar.
"Tidak! Kau tidak akan menghancurkan apapun! Kau boleh berbagi bebanmu denganku, biarkan aku ikut menanggung semua luka dan rasa sakit yang selama ini kau rasakan. Ingatlah bahwa kau tidak sendirian, Yeon-hu. Aku dan teman temanmu sedang menunggumu kembali, jadi cepat kembalilah Yeon-hu....." Mata penuh tekad Sena menatap iblis tersebut sangat dalam.
Iblis kembali meraung dengan keras, angin gelap berputar liar saat tubuh Yeon-hu dikuasai iblis. Sena berdiri tegak, cahaya samar muncul dari tubuh sena. Udara penuh dengan benturan aura hitam dan putih.
"Hahahaha! Kau pikir cahaya kecilmu bisa melawan kegelapanku yang abadi ini?! Akan aku hancurkan sekarang!!!!" Teriak Yeon-hu dengan suara melengking.
Yeon-hu melompat dengan kecepatan tak kasat mata, cakarnya yang menghitam menebas udara. Sena tidak boleh bergerak dari tempatnya karena ia saat ini sedang berjuang agar energi sucinya masuk ke tubuh Yeon-hu.
Jadi sensen menghalangi iblis tersebut agar tidak menyerang Sena, sensen membuka telapak tangannya dan menghempaskan tubuh iblis tersebut hingga menabrak dinding didepannya.
BRAK!!!
"Lawanmu adalah aku, dasar mahluk bodoh!" suara sensen terdengar menggema dengan berat.
"KEKEKEKEKEK.....,..." Iblis itu kembali berdiri namun tiba tiba ia hilang dari pandangan mata.
Iblis itu dengan kecepatan kilat, muncul didepan Sena dan menghantamnya dengan tinju yang dilapisi energi hitam.
BUAK!
Beruntung Sena tidak terkena serangan itu karena hantu dari ibu Yeon-hu melindunginya.
"anda......?!" ucap Sena terkejut.
Hantu ibu Yeon-hu hanya tersenyum seraya menahan serangan dari iblis itu.
"Kau benar benar sangat menyebalkan!" iblis itu mulai mencengkram tubuh hantu dari ibu Yeon-hu dengan kuat.
"Lanjutkan Sena!" teriak Sensen.
"Yeon-hu! Aku tahu kau mendengar suaraku di dalam sana! Berusahalah untuk melawan keinginan dari iblis itu! Aku tau kau bisa melakukannya!"
"Berhenti memanggil namanya! Dia sudah mati! Aku adalah penghancurnya sekarang!" Matanya terlihat kilatan berwarna merah darah.
Iblis dalam tubuh Yeon-hu melepaskan bayangan yang membentuk rantai hitam, ia melilit tubuh sensen dan juga melilit tubuh Sena sementara hantu ibu Yeon-hu telah tergeletak tak berdaya, dengan bersamaan ia menarik mereka hingga terhempas ke dinding dengan suara keras yang bergema.
GUBRAK!
Rantai hitam itu memiliki kekuatan untuk menghisap energi, maka dari itu tubuh sensen tertarik dan tidak bisa melawan. Karena semakin dilawan maka semakin rapat rantai itu mengekang.
Sial! Kekuatan yang merepotkan! Aku tidak bisa berbuat banyak karena dia masih manusia! Bagaimana dengan keadaan Sena!Decak sensen berusaha melepaskan dirinya.
"Lihat? Kalian benar benar lemah, bagaimana kalian akan mengalahkan aku dengan kekuatan kecil yang kalian miliki saat ini?" Ucap iblis dengan sombong.
Sena tergeletak dilantai, ia terbatuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya namun ia tetap berusaha untuk berdiri meskipun tubuhnya terhuyung.
Dia kuat sekali! Aku dan sensen sampai terhempas karenanya, saat ini aku berada diluar lingkaranku, sekarang aku harus extra berhati hati dengan iblis ini. Apa jadinya jika aku memfokuskan kekuatan suciku pada rantai ini?Pikir Sena dalam batinnya.
"Jika hanya mengandalkan kekuatan, kau memang bisa menghancurkan kami. Tapi aku tidak melawan mu karena benci melainkan aku melawan untuk membawamu kembali!!"
Dengan tubuh yang terhuyung, Sena menggenggam rantai yang mengikatnya. Ia membuat energi suci yang cukup besar berkumpul di telapak tangannya dan membuat rantai hitam itu langsung terputus karena kekuatan suci yang besar.
TAK!
Rantai hitam itu langsung hancur berkeping keping dan membuat Sena dan sensen terbebas dari rantai tersebut.
Wajah iblis itu sangat terkejut karena Sena dapat menghancurkan rantai hitam itu, dan dia menjadi sangat marah karena hal itu.
Yeon-hu kembali melesat, menyerang brutal dengan rentetan pukulan gelap. Lagi lagi pukulannya tidak sampai pada Sena, sensen langsung menghalangi iblis yang menyerang Sena dengan perisai pelindungnya.
"Kau benar benar iblis yang merepotkan!" dengus sensen seraya menghalangi.