NovelToon NovelToon
SHE LOVE ME, I HUNT HER

SHE LOVE ME, I HUNT HER

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Dokter / Transmigrasi / Idola sekolah
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Agatha Aries Sandy dikejutkan oleh sebuah buku harian milik Larast, penggemar rahasianya yang tragis meninggal di depannya hingga membawanya kembali ke masa lalu sebagai Kapten Klub Judo di masa SMA.

Dengan kenangan yang kembali, Agatha harus menghadapi kembali kesalahan masa lalunya dan mencari kesempatan kedua untuk mengubah takdir yang telah ditentukan.

Akankah dia mampu mengubah jalan hidupnya dan orang-orang di sekitarnya?


cover by perinfoannn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Change

Larast menarik tubuhnya sedikit, langkahnya perlahan mundur. Jemarinya menyelinapkan anak rambut ke belakang telinga, menunduk dalam, berusaha menyembunyikan rona merah yang menjalar di pipinya. Jantungnya berdebar tak karuan.

Agatha segera mengambil tasnya, “Aku pulang dulu ya, besok masuk sekolah, kan?” ucapnya dengan suara tenang.

“Iya,” jawab Larast singkat, mengangguk perlahan, masih menyembunyikan wajahnya. Menatap bayangan dirinya dan bayang idolanya di tanah.

“Oke, kalau ada apa-apanya kabari aku,” Agatha menarik tangan kiri Larast, membuka telapak tangan yang tertutup rapat sebelumnya. Lalu memberikan ponsel. Sontak, Larast terkejut dan mengangkat wajahnya, menatap idolanya. “Apa ini?”

Agatha tersenyum, mengusap lembut ubun-ubun kepala Larast. “Udah bawa aja, disitu ada nomor rumahku dan nomor ayahku. Kalau kakakmu datang dan berbuat jahat lagi, segera hubungi ayahku, ingat! Kalau nggak bisa telepon rumah, aku akan langsung datang.” Ia mencoba menebak kekhawatiran Larast selama di dalam taksi tadi.

“Ries, loe…” kalimat itu menggantung di udara, Larast ingin tahu kenapa di masa kini idolanya seakan mudah ia gapai? “terimakasih,” imbuhnya. Ucapan yang hanya mampu Larast ungkapkan.

“Iya, sama-sama. Aku pulang dulu.” Agatha menepuk pipi kiri Larast dengan lembut, kemudian berbalik dan langkahnya perlahan keluar dari pagar rumah.

Larast masih terpaku di tempat yang sama, menatap punggung yang bidang di balik seragam yang kotor karena membantunya membersihkan halaman rumah. “Terimakasih telah kembali untuk bertemu denganku lagi, Ries,” ucapnya lirih.

Sementara, sang kapten Judo itu tengah berlari berusaha keluar dari rasa gugupnya karena hampir menahan nafas selama tiga menit saat memeluk Larast.

“Bisa-bisanya aku segila ini,” gumamnya sambil menggaruk kepala, berusaha mengusir perasaan aneh yang tiba-tiba menyeruak dalam dirinya.

Seolah ada kekuatan tak kasat mata yang mendorongnya untuk melakukan hal-hal di luar kebiasaannya setiap kali berhadapan dengan Larast.

Padahal, Agatha yang dulu dikenal sebagai siswa dingin, pendiam, dan sulit didekati. Namun, semua itu seolah lenyap. Raganya seolah dirasuki roh lain, memaksanya untuk bersikap manis, perhatian, dan penuh pengertian, hanya pada Larast.

—------------------------------------------------------

Sesampainya di rumah, Agatha dikejutkan oleh kehadiran Rena.

“Hai, Ries,” sapa Rena yang duduk santai di ruang tamu.

Di sofa lain, Ibu Agatha dan Ibu Rena tampak asyik mengobrol, seolah kehadiran Agatha tak terlihat oleh mereka.

“Ngapain kesini?” tanya Agatha ketus sambil melepas sepatunya. Matanya melirik Rena dengan tatapan kesal.

“Oh, tadi kami ketemu ibumu waktu belanja. Eh, malah disuruh mampir sekalian,” jawab Rena dengan nada ceria.

“Oh, gitu,” sahut Agatha singkat, lalu bergegas menuju kamarnya, berusaha menghindari interaksi lebih lanjut dengan Rena.

Agatha dan Rena telah saling mengenal sejak lama. Kedua ibu mereka adalah sahabat karib sejak kuliah. Keakraban itu membuat Agatha di masa lalu terobsesi pada Rena. Rena adalah gadis pertama yang dekat dengannya, satu-satunya yang membuatnya merasa nyaman. Apalagi Rena adalah gadis populer, cantik, dan berbakat dalam segala hal.

Pintu kamar terbuka, Agatha yang sedang melepas seragamnya menghadap tirai jendela tak sadar jika Rena berdiri di depan pintu kamarnya. Bayangan dirinya di tirai kamar, membuat pandangan matanya sejenak kosong. Pikirannya menjelajahi waktu, mengenang betapa gil dan terobsesinya ia pada Rena dulu.

Tapi, kini … “Aku tidak akan tertipu,” gumamnya.

Dada bidang dan berototnya bak roti sobek menjadi tontonan Rena, yang membuat gadis itu tersenyum segaris namun tak berani bersuara.

Agatha mengangkat kedua tangannya, menekuk lengannya, berpose bak binaragawan. “Gila badan ini keren juga,” ia terkekeh melihat tubuhnya sendiri.

Agatha mulai menarik ikat pinggangnya dan menurunkan resletingnya bersiap memakai kolor kebanggaannya bergambar Superman.

“Wah….” Rena akhirnya membuka suara, tangannya menyilang di dada, menyipitkan matanya, saat detik-detik celana abu-abu Agatha hampir turun di pinggang.

Agatha segera menoleh, “Heh! Ngapain masuk ke kamar orang!” teriak Agatha. Segera menarik kembali celananya.

Rena tertawa lebar, melihat ekspresi Agatha.

“Tutup nggak! Ibu, Rena nih!” teriak Agatha dari dalam kamar. Hingga suaranya menggema.

“Baru lihat gitu doang marah,” ujar Rena, lalu menarik kantung mata kirinya sedikit dengan telunjuk, “Week!” ejeknya sambil menjulurkan lidahnya sedikit menggoda Agatha.

“Ibu!” teriak Agatha, segera berjalan ke arah pintu dan melempar Rena dengan bantal.

Rena yang melihat ancaman, segera berlari pergi. Agatha segera menutup pintu kamarnya dengan keras, kali ini dia tidak lupa untuk menguncinya.

“Kurang ajar,” gerutu Agatha.

Hahahaha

Tawa keras Rena terdengar dari kamarnya, seolah ia berhasil menggoda Agatha yang beberapa hari ini bersikap cuek padanya.

Tok! Tok! Tok!

“Agatha, Rena mau pulang, mereka mau pamitan, keluar dulu!” Ibunya mengetuk pintu dan menyuruh Agatha segera keluar kamar.

“Ck,” desis Agatha kesal.

Agatha keluar dari kamar, kemudian berjalan menuju ruang tamu. Di sana terlihat Rena mengedipkan satu mata kirinya seolah masih menggodanya.

“Duh calon mantu, tambah cakep aja,” ucap Ibunya Rena, lalu mencubit pipi kanan Agatha sambil tertawa kecil.

“A-aduh,” keluh Agatha, sedikit mengelak.

“Kami pulang dulu ya, jaga Ibumu ya Ries. Jangan main terus!” pesan Ibunya Rena, lalu memeluk dan menepuk punggung Agatha.

Agatha hanya mengangguk dan tersenyum.

“Eh bentar lagi turnamen, semoga menang ya, calon mantu.” Ibunya Rena mencubit pipi kanan Agatha lagi. Antara gemas atau memang suka nyubit.

Agatha mengangguk lagi, kali ini dengan wajah datar agar terlihat tidak menggemaskan dan Ibunya Rena berbalik mencubit pipinya lagi.

Setelah mengantar Rena dan Ibunya sampai di depan pagar, Agatha segera kembali masuk.

“Tumben biasanya kalau ada Rena kamu seneng, Kak. Kalian bertengkar?” tanya Ibunya mendekat ke arah Agatha yang sedang mengambil minuman di dapur.

“Biasalah,” jawab Agatha singkat.

“Tante Mira sepertinya seneng banget, kalau kamu beneran jadi calon menantunya dia,” ucap Ibunya, kalimatnya menjurus ke perjodohan.

“Namanya juga orang tua, siapa yang nggak mau punya menantu tampan dan baik seperti aku,” celetuk Agatha terkekeh.

Ibunya tertawa dan menepuk pundaknya, “Terus kamu mau sama Rena?” tawa itu berubah ucapan serius.

“Ibu kali ini jangan meminta hal aneh-aneh, karena Agatha nggak bisa mewujudkannya. Rena bukan wanita yang tepat,” jawab Agatha.

“Bukannya kamu dulu suka sama Rena, sampai dulu aja sekolah dimana Rena sekolah kamu ngikut disitu juga.”

“Itu dulu, sekarang… nggak deh,” jawab Agatha lalu buru-buru pergi ke kamarnya sebelum pertanyaan Ibunya menjurus hal lain yang tidak bisa dijawab.

Mengingat betapa gilanya Rena di masa depan, yang pernah terpergok olehnya berselingkuh bukan hanya sekali. Namun beberapa kali, dan itu membuatnya cukup muak. Saat ini Agatha mencoret nama Rena dari daftar wanita idamannya.

Bersambung.

Akankah kali ini Agatha mampu merubah garis takdir cintanya?

1
ig:@kekeutami2829
jan2 org2 yg punya masalah sama kakak mu rast
ig:@kekeutami2829
bandel lo ries.

eh itu jmnya nyla lgi sprt waktu dia mau pergi ke masa lalu ya .
ada apa iti?
kalea rizuky
author kayaknya pro rena ya/Sleep/
Drezzlle: Keliatan ya 🤣
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
awas copot tu jantung🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
Enak aja lu bilangin bau
Bulanbintang
Sat set banget, Ris.
Bulanbintang
Makanya, baik-baik sama donatur.😌
Shin Himawari
Yang suka genre time travel merapat sini! Penulisannya rapih dan alur ceritanya seru. Bagus juga yang suka judo karena ada istilah istilah judonya buat belajar. Ganbatte terus berkarya kak Dre 💪💪🤍
Drezzlle: terimakasih
total 1 replies
TokoFebri
jangan memasukkan nama gadis itu lagi riess.. nanti gak ada gunanya dong kamu transmigrasi?
Shin Himawari
Sabar ya Aga-kun, biasanya cewe cuek diawal nanti juga luluh kalo terus diperhatiin🫣
Shin Himawari
cuma diajak ngobrol aja kook santai dooong larast🤣
mama Al
apa ini kerjaan kakaknya Laras
mama Al
bener Bu omelin tuh di kasih tahu ngeyel
kim elly
jemput ries
kim elly
😭😭😭ya ampun nangis baca nya
kim elly
larast sumpah kamu tuh kayak aku jaman dulu 😩😩
Drezzlle: Berasa lagi baca buku harian kamu sendiri 😄😄
total 1 replies
Mutia Kim🍑
Agatha begitu karna kmu duluan yg berkhianat Rena!
Drezzlle: belum tentu
total 1 replies
Mutia Kim🍑
Dorong aja rena dari atas kasur🤭
Mutia Kim🍑
Berdoa aja ries, semoga larast baik-baik aja. Dan ayahmu segera menemukan larast
sunflow
ya allah.. kasihan.. sini aku peluk..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!