Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menarikmu ke Ranjang
"Eh!" Bintang terkesiap saat pria bule itu menariknya ke dalam pelukan. Dia mendongak, menatap pria tersebut dengan ekspresi terkejut.
Doug membalas tatapan gadis itu. Lalu melepaskan pelukan itu, sambil berkata, "maaf, aku tidak tahan untuk tidak memelukmu." Doug bicara terang-terangan mengikuti kata otaknya.
"A-Apa?" Bintang semakin syok mendengar hal tersebut. "Yang benar saja," imbuhnya seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada, menatap waspada pria tersebut. Terlebih lagi, di dalam kamar itu hanya ada mereka berdua. Bintang takut, jika ada hal yang tidak diinginkan.
"Hei!" Doug tiba-tiba panik ketika melihat ekspresi gadis itu. "Aku tidak seperti yang kau bayangkan." Ia berkata tegas, untuk meluruskan salah paham.
"L-Lalu kenapa kamu tiba-tiba memelukku?" Bintang panik, tapi bibirnya cemberut lucu, masih menatap waspada, serta kedua tangannya pun masih menyilang. "Cabul!" lirihnya, tapi masih di dengar Doug.
"Apa kau bilang?! Jangan salah paham, Nona Bintang!"
"Aku mau pulang!" rengek Bintang, tidak mau mendengar penjelasan Doug, karena ia merasa tidak aman dan nyaman berada di sana.
"Dengarkan aku dulu." Doug menahan tangan Bintang agar gadis itu tidak beranjak. "Kau masih ingat ucapanku tadi pagi bahwa aku serius denganmu. Aku ingin kau menjadi istriku, setelah perceraianku selesai nanti." Meski keputusannya ini sedikit gegabah, namun ia tidak mau mengulur waktu lagi. Dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap gadis dihadapannya ini.
Bintang mengernyit, syok mendengar penuturan itu. Padahal dia hanya asal bicara tadi pagi, namun pria ini ternyata bersungguh-sungguh dengannya.
Bagaimana ini?
Bintang jadi panik sendiri, kedua matanya bergerak gelisah, seolah mencari kata-kata tepat untuk menolak pria bule itu.
"Memangnya kamu mampu memenuhi semua syarat yang aku berikan?" Bintang memandang remeh bule dihadapannya ini.
"Akan aku usahakan," jawaban Doug terdengar tidak meyakinkan ditelinga Bintang.
"Baiklah, meskipun aku tidak yakin dengan jawabanmu, aku tetap memberimu kesempatan dan memberimu waktu satu bulan." Bintang kembali asal bicara, dan masih menatap remeh pria dihadapannya ini.
"Satu bulan?!" Doug terkejut mendengarnya karena menurutnya waktu yang diberikan Bintang sangat lama.
Bintang tersenyum puas dalan hati karena mengira kalau waktu yang ia berikan terlalu cepat bagi Doug.
"Kalau tidak sanggup, menyerah sekarang juga." Bintang berkata pelan, tapi penuh penekanan.
Doug menyipitkan mata, menatap Bintang yang selalu meremehkannya. "Aku tidak akan menyerah!" tegasnya.
"Baiklah, kita lihat saja nanti. Apakah kamu sanggup memenuhi semua syaratku."
"Kalau aku sanggup memenuhi syaratku, saat itu juga aku akan menarikmu ke ranjang!" ucapnya sembari mengerling nakal.
"Astaga, mesum sekali!" Bintang reflek kembali menyilangkan kedua tangan.
"Ha ha ha." Doug tertawa puas melihat gadis itu ketakutan. Dia balik badan, sembari meraih gagang telepon, memesan makan malam.
"Huh, kurang ajar!" umpat Bintang saat baru sadar kalau pria itu mengerjainya.
"Aku sudah pesan makan malam," ucap Doug, seraya meletakkan gagang telepon.
"Heum." Bintang hanya menyahut dengan deheman. Namun, tatapan Bintang mengikuti langkah pria bule itu menu kamar mandi.
Sambil berjalan, Doug melepaskan satu persatu kancing kemejanya. Tepat di depan pintu kamar mandi ia melepaskan kemejanya itu, memperlihatkan punggungnya yang lebar dan kekar.
"Aish!" Wajah Bintang merona, saat melihat punggung itu. Ia segera mengalihkan pandangan saat pikiran liar mulai mengusik pikirannya.
Visual Doug (makin panas otakku lihat roti sobeknya)🤣
Visual Bintang
Gila ini Freya berani-beraninya mencampur racun yang sangat mematikan di makanan yang untuk Doug dan Bintang.
Bagus Doug - harus kau usut tuntas masalah racun yang hampir bikin kau dan Bintang ko'it.
Bener nih Doug tak rela gadisnya pakai bikini - tak boleh ada pria lain menikmati milikmu ya Doug 😁.
Masih gadis ya Bintang...
Waktu dua pegawai hotel datang mengantar makanan, Doug memungut kaos dan celananya - berart tidak terjadi yang iya-iya ???
Wow...ternyata pria berpenampilan berantakan layaknya preman yang menawarkan Freya memberi tumpangan ke Bali ternyata seorang gembong narkoboy terbesar di dunia - Denaro.
Gawat juga tuh Freya - bisa terseret kasus penyelundupan narkoboy.
W a d u h Daniel kasihan anak buahmu yang sudah memberi informasi penting malah kau hadiahi asbak cantique.
Tapi ya salahnya sendiri bikin Daniel marmos - marah sekaligus emosi /Facepalm/.
Lebai bingith nih Author - cicak, nyamuk, lalat jadi saksi ciuman panas Doug dan Bintang /Facepalm/.
Berurusan dengan gembong narkoboy tak bisa kau sepelekan, Freya. Nikmati penderitaanmu.
Freya masih berusaha mengejarmu.
Bintang sudah tak canggung menangkup wajah tampan mas Bule.
Tidak mau mengakui kalau cemburu - di sosor Doug bibirmu Bintang /Facepalm/
Mas Dough sadar gak kamu atas tindakan barusan😭
berhasil banget dapatin puncak gunung kembar😭🤣🤣
gas Mas Bule segera nikahi Dek Bintang
kalah klo sudah Bu Isa yang berbicara
update 3...💓💗💖
🎉🎉🎉🎉🎉🎉
mantap kk Thor Lena 🙏🙏🙏
kirain Freya di nikmati tubuhnya