Terjebak Gairah Sang Mantan

Arsen menatap wajah Rania yang terlihat sedih, tapi Arsen nggak bergeming dia sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Rania.

“Nggak ada yang salah Rania, aku nya aja yang nggak bisa melanjutkan hubungan ini, aku nggak pernah bisa mencintaimu, daripada kamu menghabiskan waktu denganku yang jelas jelas sia sia, makanya aku ambil keputusan ini, aku harap kamu mengerti maksud baik ku” ucap Arsen

“Aku mencintaimu Arsen, aku terima kok kalau kamu nggak mencintaiku, dan aku yakin setelah kita menikah, seiring berjalan nya waktu pasti rasa cinta itu akan datang sendiri” sahut Rania

“Aku nggak bisa Rania, menikah dengan wanita yang tidak aku cintai, hidup dengan orang yang tidak kita cintai akan sangat melelahkan Rania, dan aku nggak mau menjalankan hal itu, aku sudah banyak kerjaan di kantor sesampai dirumah aku harus berusaha untuk mencintai wanita yang sudah menjadi istriku”

“Aku nggak mau melakukan hal konyol seperti itu Rania, hidupku dan hidup kamu sangat berharga Rania jangan di sia siakan, masih banyak laki laki lain yang lebih baik dariku Rania, yang bisa mencintaimu, jangan memaksakan cinta pada orang yang nggak mencintai kita Rania”

“Demi kebaikan kita semua, aku harap kamu sudahi kebodohan ini, aku tahu kamu sangat dekat dengan mamaku dan aku juga tahu apa yang telah kamu lakukan diam diam dengan mamaku, kalian berdua sudah melanggar privacy ku dan aku nggak terima”

“Kamu dan mamaku sudah merencanakan pernikahan tanpa meminta persetujuan padaku, asal kamu tahu Rania, aku mau mencoba menjalin hubungan denganmu karena mama, tapi kalian berdua menganggap aku orang yang bisa seenak nya kamu permainkan” tegas Arsen

Rania terdiam mendengar apa yang Arsen katakan tadi,” tapi mama kamu bilang kamu setuju dengan perjodohan ini” balas Rania

“Walaupun aku setuju bukan berarti kamu bisa memaksa aku untuk segera menikahi kamu dalam waktu dekat ini Rania, kalau selama hubungan ini aku merasa kita tidak cocok dan aku tidak nyaman kenapa aku harus memaksakan diri untuk menikah” tegas Arsen

“Ya sudah kalau kamu nggak ingin menikah dalam waktu dekat ini, aku bisa menunggu sampai kamu siap Arsen” ucap Rania

“masalahnya aku sudah nggak bisa melanjutkan hubungan ini Rania, aku tidak akan bisa mencintai kamu sudah berapa kali aku mengatakan hal ini padamu Rania, jangan egois kasihanilah dirimu” sindir Arsen dia kesal dengan sikap keras kepala Rania.

“Aku nggak terima kalau hubungan kita berakhir” tegas Rania

“Ya terus kamu mau ngapain Rania, mau memaksa aku, berani kamu memaksa kau Rania?” tantang Arsen dia sudah gerah melihat sikap Rania.

“Aku nggak memaksa kamu Arsen, masalahnya mama kamu yang menjanjikan sama aku dan keluargaku kalau kamu pasti mau menikahi aku, kalau ceritanya jadi begini mending aku nggak mau di jodohkan saat itu” sahut Rania

“Ha ha ha Rania Rania, kamu pikir aku nggak tahu kalau dari dulu kamu sudah mencintaiku, persoalan mamaku itu hanya kesempatan buat kamu aja, mamaku suka dengan kamu, lalu kamu memanfaatkan keadaan ini”

“Saat mamaku menawarkan perjodohan ini kamu langsung mau, dengan berbagai cara akhirnya mamaku memaksa aku untuk menjalani perjodohan ini, dan sekarang aku memutuskan hubungan ini, kenapa kamu sekarang menyalahkan mamaku” tegas Arsen

Semarah apapun dia sama mamanya tapi dia tidak mau kalau mamanya dipersalahkan di depannya, dia tetap akan membela mamanya.

“Ya karena mama kamu yang mengusulkan pertama kali” sahut Rania

“Walaupun mamaku yang mengusulkan pertama kali, kalau kamu nggak suka sama aku pasti kamu akan menolaknya, kalau ini kan kamu memanfaatkan keadaan, kalian berdua sama sama salah” tukas Arsen

“Aku masih ingin mempertahankan hubungan ini Arsen!” tegas Rania

“maaf Rania aku nggak bisa” sahut Arsen sambil menatap tajam ke arah Rania yang saat ini sudah mulai menangis.

“Kenapa kamu jahat sama aku Arsen, aku mencintai kamu sejak dulu dan saat ada kesempatan yang di berikan oleh mamamu lalu aku ambil kesempatan itu, salahku dimana?” tanya Rania

“Nggak ada yang salah Rania, keadaan yang membuat kita tidak bisa bersatu, maafkan aku yang nggak bisa mencintaimu aku dari dulu hanya menganggap kamu teman” sahut Arsen

Rania menangis di depan Arsen berharap hati Arsen tergerak untuk membatalkan perpisahan mereka berdua.

“Apa kamu mencintai wanita lain Arsen?” tanya Rania penasaran 

“kamu nggak perlu tahu akan hal itu Rania, keputusan ku saat ini nggak ada hubungannya dengan wanita lain, aku hanya merasa capek aja menjalin hubungan seperti saat ini”

“Jangan berpikiran terlalu jauh Rania, kamu wanita baik kamu cantik, pasti banyak laki laki yang mencintai kamu, jangan kamu sia siakan hidupmu Dnegan mencintai laki laki sepertiku, nanti kamu capek sendiri Rania”

“Aku melakukan hal ini juga untuk kebaikan kamu Rania, nggak ada gunanya kamu mempertahankan cinta pada laki laki yang hanya menganggap kamu hanya teman, maaf kalau kata kataku sedikit keras” jelas arsen

“Kamu benci sama aku Arsen?” tanya Rania

“Aku nggak pernah benci sama kamu Rania, aku malah ingin menyelamatkan kamu dari keadaan ini, aku harap kamu mengerti Rania” sahut Arsen

Rania terdiam menatap Arsen dengan lekat, dia sudah berusaha sekuat tenaganya agar Arsen mau membatalkan keputusan nya untuk berpisah. tapi Rania tidak akan menyerah begitu saja, dia sudah lama mencintai Arsen dan dia nggak mau kalah dalam memperjuangkan cintanya pada Arsen.

[sepertinya Arsen sudah mencintai wanita lain, tapi dia tidak mau mengatakan padaku, aku akan menyelidiki nya, aku sudah sejauh ini dan aku nggak akan mau mundur] gumam Rania dalam hati.

“Kalau nggak mau kita putus Arsen, lebih baik kita break sebentar untuk saling introspeksi diri, mungkin saat kita break kamu bisa menarik kembali ucapan kamu itu Arsen] ucap Rania

Arsen menarik nafas panjang melihat keras kepala Rania, sama persis dengan mamanya,” semua akan sia sia Rania, aku nggak mau buang waktuku untuk hal yang sudah pasti, tidak akan berhasil Rania” sahut Arsen

“Kan bisa dicoba Arsen” balas Rania

“jangan rendahkan harga dirimu hanya karena seorang laki laki yang sudah jelas tidak mencintaimu, aku jadi kasihan padamu Rania, berkorban hanya demi aku! kalau aku jadi kamu nggak akan mau memperpanjang masalah ini” sindir Arsen.

“aku beda denganmu Arsen, aku pastikan kamu akan menikahi aku Arsen, aku nggak mau kamu rendahkan kayak gini, aku sudah memohon padamu tapi kamu nggak tergerak sedikitpun untuk memberi aku waktu, kamu jahat Arsen” jelas Rania

“Keras kepala kamu akan menghancurkan kamu Rania, sudahlah aku dari tadi sudah berusaha bicara baik baik denganmu Rania, mencoba memberikan pengertian tentang perasaanku padamu, tapi kamu seolah tutup mata dan tutup telinga, aku prihatin padamu Rania” imbuh Arsen sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Rania.

“Aku nggak keras kepala Arsen, aku hanya memperjuangkan apa yang aku anggap benar, aku mencintaimu dan aku ingin menikah denganmu Arsen” jawab Rania, dia masih bersikeras dengan apa yang dia inginkan.