NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Video Call

Wanita itu naik ke atas ranjang. Ia kembali membuka ponsel barunya. Setelah sesaat termangu, ia kemudian mencoba memeriksa ponsel tersebut. "Oh, ada banyak aplikasi ya. Apa aja ini?" Nabila kemudian menemukan beberapa aplikasi menarik. Bahkan akhirnya ia menonton film di salah satu aplikasi. "Eh, bagus juga ceritanya. Nonton ah ...." Ia merebahkan kepalanya sambil memeluk guling.

***

Hextor sangat menikmati penerbangannya ke Glasgow dengan pesawat komersil. Ia harus terlihat seperti warga sipil biasa walaupun ia duduk di kursi kelas bisnis. Setelah lebih dari sehari berada di pesawat, ia sampai juga di Glasgow keesokan paginya waktu setempat.

"Tuan Hextor!" Seorang wanita keturunan India memanggilnya sambil berlari kecil ke arahnya.

"Oh, Safa. Aku mau ambil koperku dulu," sahut Hextor yang bergerak ke bagian tempat penyimpanan troli.

"Oh, tidak usah, Tuan. Sopir sudah ku suruh mengambil koper Tuan. Koper Tuan cuma satu, 'kan?" Safa adalah sekretaris Hextor yang bisa berbahasa Indonesia.

"Iya. Sekarang jadwalku bagaimana?"

"Anda pulang dulu ke rumah untuk istirahat. Nanti setelah makan siang, Tuan bisa ke kantor untuk meeting dengan pegawai."

"Tolong telepon Henry. Beri tahu dia aku sudah sampai."

"Eh, Henry sudah meneleponku tadi, Tuan. Dia akan menemuimu di rumah."

"Good!"

Tak lama, mobil yang membawa Hextor, sampai ke sebuah tempat yang sangat luas tanahnya di pinggiran kota. Tempatnya tak jauh dari bandara. Rumah itu adalah milik Hextor yang termasuk sebagai rumah tua karena dulunya adalah kastil milik seorang bangsawan. Setelah dibeli, bagian dalamnya diubah interiornya lebih modern di mana di bagian luar dibiarkan seperti aslinya. Rumah itu selalu diperbaharui setahun sekali.

Hextor turun. Seorang pelayan keluar mengambil koper Hextor dan membawa masuk.

Seorang pria bule juga ikut keluar menyambut kedatangannya. "Tuan Hextor, silakan masuk." Ia menyilakan Hextor masuk.

"Henry. Cepat sekali kamu ke sini!" Hextor mengerut dahi hingga tertawa.

"Tuan ... banyak yang menunggu Tuan, tapi Tuan tiba-tiba meng-cancel penerbangan. Saya turut berduka cita atas meninggalnya istri Tuan." Henry menundukkan kepala dengan sopan.

"Terima kasih, Henry." Hextor menghela napas pelan sambil menepuk bahu Henry. Rasanya sesak setiap kali mengingat ini, tapi sejak ada Nabila yang bisa mengurus anaknya, ia sedikit lega, walaupun setiap malam ia masih berjuang untuk cepat tidur. Sulit baginya saat sendiri di kamar karena banyak kenangan yang masih tersisa antara dirinya dan Helena. Kini ia berharap dengan kepergiannya untuk bekerja, bisa sedikit melupakan bayangan Helena yang mengganggu di setiap malam-malamnya. "Bagaimana kalau kita langsung ke ruang kerja?"

"Oh, baik, Tuan."

***

Malam telah larut tapi Hextor kembali sulit tidur. Memang dulu kamar itu jadi saksi bisu kemesraan dengan almarhum istrinya, Helena, sehingga ia terpaksa duduk dari tidurnya sambil mengacak-acak rambut. "Hh ...." Hextor menghela napas. Bagaimana caranya ia tidur dengan tenang tanpa memikirkan masa lalu? Apa itu mudah? Masa lalu yang begitu tragis untuk diingat. Kebahagiaan yang begitu indah terenggut begitu saja tanpa bisa mengucapkan selamat tinggal. Bahkan walaupun sempat, ia takkan rela. Ia takkan rela istrinya pergi begitu saja!

Hextor membuka selimut dan menurunkan kedua kaki ke lantai. Apa yang harus dilakukan agar ia bisa tidur dengan tenang?

Melihat lemari bufet, pria itu langsung melangkahkan kaki ke sana. Dengan sedikit membungkuk, ia membuka lemari. Dua buah botol minuman keras tersimpan di sana. Saat mengulur tangan, gerakannya tiba-tiba terhenti. Seketika ia ingat Nabila. "Tapi ini bukan di Jakarta. Ini bukan di rumah. Harusnya tidak apa-apa, 'kan?"

Saat tangannya kembali mendekati botol itu, ia kembali ragu-ragu. "Tapi Nabila tak suka pemabuk." Ia berpikir sebentar. "Ah, aku tidak mabuk di dekatnya 'kan?" Kembali tangannya bergerak menyentuh botol itu.

"Apa Bapak tidak tahu di dalam agama islam, mabuk itu dosa?"

Pria itu melihat sekeliling, tapi tidak ada siapa-siapa. Apa itu suara Nabila yang berada di dalam kepalanya?

Hextor jatuh terduduk di lantai dan mendesah pelan sambil mengusap wajah. Wanita itu hanya seorang ibu sussu, kenapa harus memusingkan kata-katanya?

Kembali pria tampan itu meraih botol yang ada di lemari.

"Berhenti! Aku minta Bapak berhenti minum atau aku tidak akan mengurus Enzo lagi!"

Untuk kedua kalinya Hextor menghela napas. Ia menurunkan tangan dan berpikir lagi. Apa Nabila itu semacam dosa hingga bayangnya bisa terus mengikutinya ke mana-mana? Namun, bila ketahuan wanita itu, ancamannya tidak main-main.

Hextor masih termangu. "Aku 'kan di Inggris Raya. Mana mungkin ia tahu apa yang kulakukan? Tapi ... bila sekali minum, pasti kecanduan. Aku bisa saja minum di sini, tapi pada saat pulang bagaimana? Lagipula aku besok harus ke kantor pagi. Hah!" Hextor kembali mengacak-acak rambutnya. "Kalau begini, bagaimana caranya aku bisa tidur ini?" keluhnya.

Sejenak, ia memikirkan sesuatu. Sekilas ia melihat jam di dinding. Jam sebelas lewat lima menit. Berarti sekarang pagi jam lima di Jakarta. Segera ia mengambil ponsel dan menelepon.

Nabila saat itu baru saja ingin tidur sehabis solat subuh. Ia terkejut, ponsel barunya berdering, tapi ia sudah mengira siapa yang tengah meneleponnya dan melihat nama yang tertera di layar ponsel. "Halo?"

"Nabila, kenapa tidak VC? Aku minta video call," sahut Hextor di ujung sana.

"Oh, iya, Pak." Nabila segera mengenakan kerudung instannya sambil mengalihkan telepon biasa ke VC, dan saat ia masih mengucek matanya, layar tersambung hingga Hextor bisa melihat wajahnya. Wajah Nabila tampak mengantuk.

"Mmh, masih ngantuk 'kan? Rasakan! Kenapa sampai kamu membayangiku sampai ke Glasgow." Hextor merengut, tapi tanpa disadari ia memperhatikan wajah Nabila yang manis. Bibirnya terlihat bercahaya. "Kamu habis makan apa?"

"Apa?" Nabila memicingkan mata karena mengantuk. Cahaya di kamar Hextor juga turut membuatnya sedikit silau. "Aku belum sarapan, Pak."

"Tapi kenapa bibirmu berminyak?"

Nabila malah tampak bingung dan menyentuh bibirnya. Matanya seketika melebar sempurna. "Ah, aku tadi pakai Lips balm pemberian ibu Bapak. Kebetulan bibirku sedikit kering."

"Oh." "Jangan sampai karena berusaha menggodaku ya. Awas saja! Jangan jadi musang berbulu domba. Mengaku korban, tapi ternyata dia pemain." Walaupun begitu, Hextor yakin Nabila tidak begitu, hanya saja ia begitu sebal wanita ini tidak punya cela kesalahan sama sekali. "Mana Enzo?"

"Tidur, Pak. Tuh ...."

Layar ponsel kemudian diarahkan ke atas boks bayi. Terlihat Enzo yang tertidur pulas di kasurnya. Setelah beberapa saat, layar kembali diputar menghadap Nabila. "Dia tadi habis minum sussu jadi sekarang tidur." Terlihat wajah wanita itu yang kelopak matanya tampak mulai berat.

"Ok, kalau begitu."

"Eh, tunggu, Pak."

Hextor yang hampir memutuskan sambungan telepon, terpaksa mendengarkan. "Apa lagi?"

"Katanya Bapak mau kirim nomor telepon suami dan orang tuaku. Memang Bapak tidak lihat pesanku?" Nabila ternyata masih ingat kebutuhannya dan langsung menagih pada Hextor.

Sebenarnya pria itu sudah melihat pesan Nabila sewaktu di mobil saat sampai, tapi ia tak ingin meresponnya. "Oh, aku sibuk. Jadwalku padat jadi belum sempat aku kirim," sahutnya memberi alasan.

"Sekarang 'kan bisa?"

"Oh, iya, tapi ini sudah malam. Aku mengantuk." Hextor pura-pura menguap hingga menutup mulutnya dengan tangan. "Ya sudah, selamat malam."

"Eh, Pak ...."

Bersambung ....

1
Tri Handayani
thorrr'kapan kelakuan buruk suami nabila terbongkar'biar nabila cpt cerai dr suaminya yg durjana
Baby_Miracles: sabar-sabar
total 1 replies
Ani Basiati
semoga nabila tau thor kl suamianya selingkuh
Nar Sih
emang segaja bos mu ngk kasih no hp suami mu nabila ,biar kmu ngk telpon suami mu
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Nar Sih
lanjutt kakk ,👍🥰
Susi Akbarini
nabila menghantui hextor..
😀😀😀❤❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤😘😍😗
Tri Handayani
hektor'g usah d kirimin no tlfnya suami nabila,mnding tunjukin kelakuan busuk suami nabila biar dia g mengharapkan lagi suaminya.
Susi Akbarini
lanjutttttt....

😍😙😗😗❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhhh..

ngeriiiu...
😘😍😍😙😗❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Lani2..
satang Enzo tapi salah strategi..
😀😀❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
apa lani lupa klao di rumah itu ada cctv..


😀😀😀❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
lanjutttt..

❤❤❤😘😙😗😗
Tri Handayani
makanya jadi orang jangan jahat'kena batunya kan...
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
waaahhh..
jangn2 lani naruh serbuk gatal do pakaian Enzo..
untung Hextor tau lani melakukan sesuatu di lwmari anknya ..
jadi gak bisa nuduh nabila..
😀😀❤❤❤😍😙😗
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Susi Akbarini
lanjuttt..
❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
bisa jadi dahlia yg udah bikin helena celaka..
karena dia ingin hextir jadi miliknya...
😀😀😘😍😙😗❤❤❤😡
Mbah dun3
Dahlia tersangka ya thorrt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!