Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.
siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?
ayoo, cari tau.. 😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemajuan
"ah.. ahh... lembut lah sedikit.. aahhh" desahan Angel menggema di dalam ruangan itu.
" baiklah.. sudah lebih baik?? " tanya Renal dengan lembut.
" emmghhh.. aahh, yaa.. aahh.. aku.. aku mau.. aahhhh.. " desah Angel lagi semakin tidak karuan.
" tunggu.. kita lakukan bersama.. " ujar Renal seraya mempercepat ritme nya.
" uuhhh.. aahhhh.. " gumam keduanya.. udara panas di dalam ruangan kecil itu, membuat tubuh keduanya berkucuran keringat. sayap lembut itu pun kini menjadi basah dan mengempis.
" apa kini kau merasa jauh lebih baik? " tanya Renal dengan masih cukup bertenaga.
" emmm.. " jawab Angel singkat. ia merasa sangat lelah dan lemas. kedua sayap nya bergerak seakan menutupi tubuh Angel yang tanpa sehelai benang pun.
melihat itu, Renal merasa bersalah pada Angel.
" maaf.. dan apa yang sudah ku lakukan pada mu, aku akan bertanggung jawab. " ujar Renal tanpa ragu.
tiba tiba, sayap yang tadi nya basah dan lepek itu berubah menjadi lembut dan kering.. mengembang lebih besar dari sebelumnya. dan Angel yang sebelumnya tanpa sehelai benang pun, kini sudah mengenakan pakaian baru entah darimana. ia pun bangkit dari posisi sebelumnya.
Renal yang menyadari perubahan itu pun takjub juga terpana. ia tak menyangka, gadis yang baru saja ia gauli, sebenarnya adalah gadis siluman kupu kupu. sayap nya yang berwarna warni, bulu yang berkilau juga lembut, ditambah rambut panjang Angel yang terurai bebas.. menambah kesan sexy dan anggun saat dilihat. ini pertama kali nya bagi Renal.
" tidak perlu bertanggungjawab. semua sejak awal adalah berasal dari ku. dan aku yang meminta mu untuk melakukan nya. anggap saja ini tidak pernah terjadi, dan terimakasih karena sudah membantu ku melewati fase hiruk pikuk. " ujar Angel dingin. sungguh berbeda dari Angel sebelumnya.
Renal yang mendengar nya juga merasa asing dengan Angel. itu sangat berbeda dengan Angel yang sebelumnya. tapi, karena Angel sudah mengatakan itu, ia sebagai seorang pria pun tidak ingin diinjak harga diri nya.
" heh, jadi kau ingin aku melupakan kejadian yang baru saja kita lakukan?!! baik.. yang rugi juga bukan aku.. maka, jangan menyesali nya. " balas Renal, seraya berdiri dari duduk nya. ia pun mencoba melihat situasi di luar pintu. mendapati tidak ada bahaya lagi, ia pun membuka pintu dan keluar dari bangunan kecil itu.
melihat Renal yang berlalu begitu saja meninggalkan dirinya di dalam bangunan kecil itu, Angel merasa kesal.
" bagaimana bisa ada pria seperti itu. aku memang mengatakan nya tadi, tapi aku tak mengira dia akan secepat itu mengambil sikap. " gumam nya dalam hati. ia pun hanya bisa diam dan menyusul Renal yang sudah keluar dari bangunan kecil itu.
" baiklah, karena kau juga sudah jauh lebih baik, bahkan kau juga memiliki sayap, tentu kau bisa terbang dengan sayap itu. aku tidak akan menghalangi mu. aku pergi. " ujar Renal seraya pergi meninggalkan Angel sendiri.
" heiii.. apa maksud mu mengatakan itu?! " tanya Angel tidak Terima. yang ada dipikiran nya, seharusnya Renal mengejar nya dan menginginkan nya setelah apa yang mereka lakukan berdua.
" ada apa? bukan kah kau mengatakan dan meminta ku untuk menganggap tidak ada yang pernah terjadi antara kita sebelumnya? jadi, aku hanya mengambil sikap sesuai kemauan mu. " ujar Renal menegaskan kembali fakta nya.
" hmm.. yaaa, aku memang pernah mengatakan itu tadi, tapi... bukan kah seharusnya kau mengejar ku, setelah apa yang kau lakukan padaku? " kata Angel yang justru menyesal.
" yaahhh.. aku memang seorang pria bertanggungjawab. tapii, sejak awal kau sendiri yang meminta untuk tidak menganggap nya. jadi apa yang perlu ku lakukan? " tanya Renal tak ingin di sudutkan.
" kau?!!! karena sudah begini, maka tidak ada lagi urusan di antara kita. jaga diri mu. " ucap Angel sebelum akhir nya ia pergi terbang meninggalkan Renal seorang diri.
Renal hanya diam terpaku, seraya melihat Angel yang sudah terbang menjauh dari nya. dengan sayap yang indah nan besar, itu cukup sekali kepakan sayap, Angel bahkan tidak terjangkau lagi.
" aku harap, kau menemukan yang pantas bersama mu. " gumam Renal lirih. ia sadar apa yang ia lakukan tadi. namun ia menahan diri nya untuk mempertahankan Angel. Karena pada dasar nya, memang mereka bukanlah dari dunia yang sama. mana mungkin bisa menjadi satu. itu yang dipikirkan nya.
sedang Angel, meski ia telah terbang jauh dari Renal.. ia berharap bisa kembali dan menarik kata kata nya.. namun apalah daya, harga diri nya jauh lebih penting saat itu. apalagi, Renal bukanlah bagian dari nya. ia memilih ego tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kedepan nya.
" bisa kah.. aku berharap kita bisa bertemu lagi.. " ucap Angel seraya meneteskan airmata nya.
...----------------...
di tempat lain,
Vero dan Vania yang masih berada di dalam goa.. mereka mencoba melanjutkan perjalanan. namun, dengan kondisi kaki Vania yang terkilir, Vero tidak ingin mempersulit nya.
" apa kau akan tetap disini? " tanya Vania memecah keheningan.
" tentu saja. kau bertanggungjawab atas aku.. " jawab Vero gamblang.
" kenapa aku?! " pekik Vania tak Terima.
" bukan kah kau yang menyelamatkan ku dan teman ku dari ruangan penyekapan? dan kau juga yang meminta ku untuk mengikuti mu. jadi, apa itu tidak cukup jelas jika kau yang bertanggungjawab atas ku? " jelas Vero rinci.
" ituu... " ucap Vania tidak dapat berkata.
" maka, aku akan ada dimana kamu berada. " timpal Vero lagi.
mendengar kalimat terakhir itu, Vania justru tersipu malu. entah apa penyebabnya, mungkin ia salah mengartikan nya. bisa jadi...
" hhmm, baiklah.. itu juga tidak masalah. kita akan melanjutkan perjalanan esok hari saja. malam ini, kita istirahat disini. " ujar Vania dengan bijaksana.
" sesuai kata mu. aku berharap, Renal dan gadis yang bersama nya juga baik baik saja. " gumam Vero saat mengingat teman se asal nya itu.
" hmm.. aku pun berharap begitu. " ujar Vania setuju.
akhirnya, malam dingin yang panjang itu, menjadi saksi cerita kehidupan Vero dan Renal di dunia asing yang baru mereka tapaki. begitu banyak kejadian di luar ekspektasi mereka berdua.
...----------------...
ke esokan hari...
" hooaammmm... " gumam Vania yang terjaga di pagi itu. sinar mentari telah menembus masuk ke dalam goa. memberikan pantulan cahaya yang mampu memberi terang di ke kegelapan.
" kau sudah bangun? kemari lah.. " sapa Vero yang ternyata sudah bangun lebih dulu, dan kini sedang menyiapkan sarapan ala kadarnya nya.
" kau, apa kau tidak tidur semalam? " tanya Vania khawatir. entah mengapa ia merasa bersalah pada Vero.
" aku tidak biasa bangun siang. jadi saat terbangun, aku langsung mencari sesuatu yang bisa kita makan untuk sarapan di dekat sini. dan aku mendapatkan beberapa umbi ini. makanlah, ini sudah ku bakar sampai matang., " ucap Vero seraya memberikan satu tusuk umbi yang baru saja matang di bakar.
Vania pun menerima umbi bakar itu dari Vero. setelah menerimanya, ada yang berdesis di dada Vania. tapi entah apa itu.
" Terima kasih.. " ucap Vania. ia pun mulai menguliti umbi itu, sebelum akhirnya makan nya.
Vero membalas nya dengan tersenyum. ia senang bisa menjadi orang yang dapat di andalkan. karena ini pertama kali untuk Vero, melayani seseorang.