Demi menyelamatkan nyawa sang Ibu agar terus tetap bertahan di samping nya, Tembok kokoh yang selama ini ia jaga sekuat tenaga akhirnya terpaksa di terobos juga.
Naima membutuhkan uang yang sangat banyak, sementara Anjani ibu nya Bagas membutuhkan sosok seorang menantu sekaligus cucu untuk keluarga Haditama.
Akan kah trauma masa lalu itu sembuh secara perlahan atau malah menimbulkan luka baru lagi bagi Naima?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Takdir kan Untuk Berjodoh
Dua jam sebelum take off,Bagas masih menyempatkan diri untuk datang ke kantor,bukan untuk berpamitan kepada semuanya melainkan mengambil berkas yang ketinggalan di ruangan nya, kabar mengenai kepindahan Bagas sebenarnya sudah menyebar hingga ke seluruh ruangan yang ada di perusahaan ini,tak sedikit yang menyayangkan kepindahan mendadak Ceo tampan mereka.karena sebagian dari mereka berlomba-lomba bekerja di sini itu demi bisa melihat wajah tampan Bagas dari jarak yang lebih dekat.semangat kerja mereka semua tergantung bisa atau nggak nya bertemu dengan CEO tampan ini.
Meskipun banyak yang tidak percaya dengan kepindahan nya,nyata nya Bagas tetap pergi membuat para karyawan wanita menjerit histeris.
" Aku kok rasa nya pengen resign saja ya." gumam Siska sambil menatap kepergian Bagas dari jendela yang ada di ruangan nya.
Setengah hati Siska bahagia tidak akan terkena Omelan pedas lagi dari Bagas, tetapi setengah hati nya lagi justru merasakan kehilangan yang mendalam, lebih sakit ketika di tinggal selingkuh oleh kekasihnya.
" Mana pengganti nya nggak banget lagi! Bikin ngantuk kalau lihat wajah bos baru itu." gumam Siska lagi terus menatap Bagas hingga pria itu tidak terlihat lagi oleh pandangan mata nya.
" Bagas...Putra kesayangan Mama." Anjani memeluk erat tubuh putra nya lalu bergantian dengan Zalendra.
Setelah kedatangan Putra nya,Anjani langsung mengajak Bagas untuk ikut bersama nya ke rumah sakit.sementara Zalendra harus tetap ke kantor karena Bagas terlebih dahulu wajib menjalankan perintah dari Mama nya.
"Ayo kita masuk ke dalam,Mama kenalin Kamu sama seseorang yang akan menjadi istri mu."ucap Anjani sambil menarik paksa lengan Bagas.
Dimas yang ikut menyaksikan drama perjodohan ini hanya bisa tertawa secara sembunyi-sembunyi,takut di paksa mengganti kan posisi Bagas,tapi kalau calon istri nya cantik dan sesuai dengan keinginan nya,maka Dimas dengan suka rela mengganti kan bos nya.
Bagas dan Dimas baru saja sampai di kota pukul sembilan pagi tadi, setelah sarapan ia lalu di minta untuk segera mengganti pakaian yang lebih santai karena tujuan mereka ke rumah sakit bukan lah untuk bekerja melainkan mempertemukan kembali kedua sejoli yang sudah lama terpisah karena sebuah alasan yang sulit untuk di jelaskan.
Kali ini Anjani sama sekali tidak melibatkan Dimas dalam rencana perjodohan ini takut keponakan nya itu tidak bisa menjaga rahasia.
" Masa kenalan nya di rumah sakit sih Ma! Di sini tuh tempat orang berobat. bukan untuk mencari jodoh." sanggah Bagas dengan wajah kesal.
Ia sama sekali tidak di beri waktu untuk beristirahat,entah seperti apa wanita pilihan Mama nya,Bagas sudah pasrah menerima nasib nya ke depan.mau kabur lagi juga tidak akan bisa karena kali ini Papa nya pun tiba-tiba saja ikut mengancam nya jika sampai ia berani menolak dan menyakiti calon menantunya.
" Sudah jangan protes terus." Anjani terkekeh sendiri mendengar penuturan dari putra nya.
Klek...
Pintu ruang rawat VVIP sudah terbuka.Bagas mengangkat wajah dan spontan membelalakkan mata melihat kemunculan Naima dengan mata sembab dan rambut di ikat asal-asalan.
Jangan tanya seperti apa wajah Naima ketika melihat sosok Bagas yang berdiri di samping Anjani.
" Selamat pagi Nai, boleh kami masuk?" tanya Anjani memecahkan kecanggungan yang terjadi di antara mereka bertiga.
" I- iya boleh B..Eh Ma." jawab Naima lalu mengalihkan pandangannya dari Bagas.
" Terimakasih Nai, Ayok Gas! Jangan diam saja kayak patung." Anjani menyeret paksa tangan putra nya masuk ke ruangan yang sangat luas ini.
Di atas brankar sana ada Maryah yang sedang memejamkan mata nya, sementara Dito sengaja di minta Naima untuk pulang dengan alasan istirahat, supaya adik nya itu tidak mendengar atau pun melihat kedatangan nyonya Anjani.
Bagas tertegun sejenak menatap kecantikan Naima yang awet, meskipun tidak berdandan dan memakai pakaian seadanya , tetap saja Naima terlihat cantik .
Naima yang menyadari jika tatapan mata dari Bagas terus tertuju kepada nya hanya bisa menunduk kan kepala.di kepala nya bersemayam banyak pertanyaan yang ingin ia lontarkan kepada Anjani.tapi ragu di lakukan karena Bagas masih berada di ruangan ini.
" Kenapa Buk Anjani datang bersama Mas Bagas? Sebenarnya siapa sih putra Buk Anjani ? Apa Mas Bagas? Ahhkk tidak mungkin..."
" Bagas! Kenalkan ini Naima.pasti kamu belum pernah bertemu dengan dia kan?" ujar Anjani sengaja memainkan drama nya.
" Sudah." jawab Bagas dengan singkat sambil tersenyum hangat ke arah Naima.
" Waw...Kalian ternyata sudah saling kenal, menurut mu bagaimana wanita pilihan Mama ini? Apa Kamu masih ingin menolak juga untuk menikah?" desak Anjani ikut tersenyum lebar.
Tanpa di duga Bagas langsung menggeleng kan kepala dengan cepat, selanjutnya membuka suara demi memastikan bahwa apa yang ia dengar tadi tidak lah salah, karena di ruangan ini hanya ada Naima sendirian sedang kan Maryah sudah tidak pantas lagi menjadi calon istri nya, Maryah lebih cocok menjadi calon ibu mertua nya saja.
" Maksud Mama yang mau menikah dengan Aku itu Naima?" tanya Bagas memastikan lagi,ia berusaha menjaga ekspresi wajah supaya tidak di jaili oleh Mama nya.
" Ya iya....Kamu tidak suka? Kalau tetap nggak mau menikah juga,Naima mau Mama jodoh kan saja sama Dimas." Dimas yang sejak tadi masih syok melihat siapa calon istri Bagas langsung menyahut setuju ketika mendengar ucapan Tante nya.selanjut nya ia langsung mendapatkan tatapan mata membunuh dari Bagas.membuat tawa Dimas langsung pecah dan akhirnya ikut masuk ke dalam ruang VVIP menyaksikan perjodohan yang luar biasa hebat ini.
" Heh.." Bagas mengerutkan keningnya ,mana rela ia membiarkan Naima jatuh ke tangan Dimas.
" Jadi Mas Bagas ini anak nya Mama Anjani?" tanya Naima lagi dengan wajah syok bercampur gugup.
Kebetulan macam apa ini?Dulu ia pernah menolak cinta pria ini, tetapi sekarang malah tiba-tiba ingin menikah dengan orang yang pernah ia tolak,ia takut Bagas menyimpan dendam kepada nya lalu membuat hidup nya hancur.
" Iya sayang,tampan kan anak Mama! Tapi ya itu dia sedikit keras kepala, nanti Kamu jinakkan saja dia ya,kalau tidak bisa jinak ya terserah Kamu saja,di kasih sianida juga tidak masalah.Mama akan selalu mendukung Kamu." ujar Anjani sambil mengusap lengan Naima.
Kejutan yang Anjani berikan kepada kedua sejoli ini sukses membuat mereka terkejut,Anjani rupa nya sangat berbakat menjadi seorang sutradara.
" Ma!" seru Bagas menginterupsi.
Beberapa detik berlalu tatapan mata Bagas tak beralih dari Naima.
Sejak awal bertemu debaran jantungnya selalu sama,bahkan sekarang lebih liar dari biasa nya.
Ternyata benar kata orang, jodoh itu tidak akan lari kemana,jika memang sudah di takdirkan untuk kita maka akan tetap menjadi milik kita.
Hingga satu tepukan Dimas di pundak nya membuat Bagas tersentak.
" Gimana? Masih pengen nolak kepindahan ke kota?" sindir Dimas karena sejak di pesawat tadi Bagas terus uring-uringan bahkan sampai membuat telinga nya panas mendengar semua makian yang keluar dari mulut Bagas.
" Nggak sama sekali, justru aku pengen berterima kasih sama Mama." Bagas langsung berhamburan memeluk tubuh Mama nya.tanpa di sangka Anjani malah menangis dalam dekapan putranya.membuat Naima kebingungan melihat ibu dan anak nya itu
Suara orang berisik di samping tempat tidur nya tidak membuat tidur Maryah terganggu karena tadi ia baru saja selesai minum obat.justru tidur wanita paruh baya ini semakin nyenyak karena tidak lagi merasakan sakit di sekujur tubuh nya.
Dimas sudah tidak tahan lagi untuk angkat bicara, tiba-tiba saja dia membocorkan kepada Anjani bahwa sosok wanita yang selama ini menolak cinta Bagas adalah Naima yang sama seperti yang pernah ia cerita satu tahun silam.
Anjani pura-pura kaget mendengar nya,tapi di balik wajah kaget itu membuat Dimas menaruh rasa curiga terhadap Anjani.
" Aku yakin Tante Anjani pasti sengaja menyiapkan semua ini untuk Bagas." batin nya dengan wajah tersenyum hangat tetapi kepala penuh dengan banyak teka-teki silang yang harus terpecahkan.
Naima yang merasa sungkan hanya bisa menunduk kan kepala nya lebih dalam lagi sambil berkomat- Kamit tanpa suara.sedangkan Bagas tetap bersikap santai masih menikmati kejutan yang Mama nya berikan.seperti nya kejutan ini lebih luar biasa dari kejutan ulang tahun nya di tahun lalu.
" Maafkan Ibu yang sudah merepotkan kalian Nak."
" Ibu selalu menjadi beban untuk kalian berdua."
Bersambung..
Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys, bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ juga ya biar karya terbaru author sampai ke pembaca yang lain nya.
Dari kisah luka yang pertama dan lanjutan tetap oke ceritanya....
setiap episode cerita pasti ada plot twistnya....
berharap naima dan bagas bahagia selamanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Semoga sukses kakk othor❤️
Semoga pernikahan naima dan bagas langgeng tanpa ada drama ulat bulu....
dan buat naima kamu harus hilangkan rasa tidak enakan takutnya semakin kamu merendah semakin orang lain senang akan menghina dirimu.... jadilah naima yg tegas, percaya diri, hilangkan rasa trauma itu agar rumahtangga kalian terjalin nyaman, ...
bagas, kamu sudah berjanji untuk membahagiakn naima jgn sia" kan dia, dia sudah terlalu tersakiti oleh trauma yg dbuat pak rudi dan kamu harus mengambil segala tindakan untuk orang2 yang ingin berbuat licik atau jahat kepada naima....