Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik, tapi juga game ini memberikan kesempatan akses bagi para player untuk bermain secara realtime!
Soul-verse Beast game yg memiliki 5 elemen yaitu; Api, Air, Tanah dan Cahaya. Juga elemen kegelapan yg bisa beresonansi menjadi elemen unik, seperti; Angin, Es dan petir.
Game Soul-verse Beast sudah berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz, mendapatkan keberuntungan itu!
Perjalanan dimulai, apa saja yang akan mereka lakukan disana? Dan, apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? Ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
...----------------...
Mentari pagi menyinari jendela kamar penginapan. Udara sejuk menyeruak masuk menembus celah celah ventilasi membawa aroma daun basah dari embun sisa malam.
Wazeng membuka pintu kamar Hazuki dan Eimi perlahan. Ia tak bicara banyak, hanya berkata singkat sambil bersandar di ambang pintu "Bangun. Kita ke guild. Rank kita masih E. Tugas kita masih banyak"
Hazuki menggeram dari balik bantal "Mmmhh~..."
Eimi sedikit membuka mata untuk melihat Wazeng lalu ia menutupi dirinya dengan selimut lagi "...lima jam lagi..."
Wazeng menghela napas panjang "10 menit bangun... ingat, 10 menit bukan 5 jam." setelah mengatakan itu Wazeng pun pergi.
"Mmmhh..."
...----------------...
Sepuluh menit kemudian, Eimi dan Hazuki bersiap— mengganti pakaian masing masing lalu turun menuju teras. Di meja panjang sudah ada Wazeng dan Vogaz tengah menikmati menikmati sarapan; roti panggang dan teh herbal. Eimi dan Hazuki ikut gabung.
Setelah menyelesaikan sarapan dan perbincangan singkat, mereka pun melanjutkan keseharian mereka untuk menaikkan reputasi tim.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Guild dipenuhi hiruk pikuk player pagi ini. Ada yg tengah menyusun strategi dari peta besar di atas meja. Ada juga yang berdebat di depan papan misi. Suasana terasa lebih hidup dibanding hari-hari sebelumnya.
Wazeng dan yang lain melangkah masuk, menuju papan misi yg dipenuhi beberapa player di sekelilingnya. Matanya menelusuri setiap lembaran yang tertera namun tiba tiba...
*click click click*
Suara langkah sepatu hak yg terdengar tenang dan halus menghentikan gemuruh ramainya guild, semua hal yg di lakukan para player lain seketika terhenti dan menengok ke arah pintu.
Seorang wanita tinggi sexy, rambutnya yg ungu mengembang menebarkan kehangatan dari jalurnya, wanita itu bermata ungu tajam, mengenakan gaun hitam tanpa lengan yg ketat hingga memperlihatkan lekukan tubuhnya dengan jelas. Dia memakai sarung tangan panjang hitam— Elang berbulu coklat lembut bertengger diam pada pundak wanita itu. Di belakangnya, tiga orang anggota tim lain ikut dengan langkah diam, mereka mengenakan jubah hitam yg tertutup seutuhnya, juga terdapat emblem emas pada sabuk pinggang masing masing dari mereka.
Para player yg berdiri di depan papan misi seketika menjauh untuk membuka jalan pada wanita itu.
Beberapa player berbisik bisik "Hei, lihat! Itu si Vanessa dari tim Kuro no Tsume, tim dengan rank tertinggi!" "Pagi pagi udah mau ngambil misi, rajin banget. Pantes bisa rank-S."
Wazeng mengangkat kening mendengar obrolan player lain "Hm? Vanessa... Sekarang aku bisa melihat profilnya..." Wazeng menatap tajam wanita itu dan muncullah Tab hologram di atas kepalanya yg menyala samar.
...[TAB HOLOGRAM]...
...Vanessa (Assasin)...
...Level 78...
...Pendiri party Kuro no Tsume...
...Rank Tim: S...
...Beast: Talon (Falcon)...
"Baru level 78 dan sudah rank-S bahkan punya beast?! sepertinya aku harus ngebut..."
Wanita tersebut tiba-tiba berhenti, lalu menoleh langsung ke arah Wazeng. Seolah mengetahui bahwa dia baru saja 'intip'. Menanggapi tatapan Vanessa, player lain yg berdiri samping Wazeng pun menjauh— menyisakan Wazeng, Vogaz, Eimi dan Hazuki.
"Sudah cukup mengamatinya?" bisik lembut wanita itu, suaranya dibawah oleh angin langsung ke telinga Wazeng hingga membuatnya sedikit merinding.
Wazeng sedikit tertawa canggung "...Maaf, Kebiasaan lama." ia perlahan mengalihkan pandangannya. "Ssttt, ingat lu ada Eimi...! tenang... tenang..." Wazeng mengelus dada dengan lembut juga menarik napas dalam, walau jantungnya berdetak lebih kencang.
"Cameo Lady Dimitrescu? Di novel ini?! Sheeesh~ 92-62-92. Lebih kecil sih, but dayum bro..." mata Vogaz melekat pada wanita di depan.
Hazuki dan Eimi hanya terdiam ditempat saling menatap satu sama lain dengan tatapan aneh.
Vanessa menyeringai lembut "Kau bukan targetku... belum."
Vogaz ikut menimpali "Hm? Jadi maksudmu nanti?"
Vanessa tak menjawab. Dia hanya membalik tubuh, lalu menyentuh papan misi dan mengambil satu request kertas emas, dengan tanda Rank-S.
Saat Vanessa hendak melangkah pergi, ia memerintah timnya untuk keluar terlebih dahulu, sementara dia menengok sekali lagi ke arah belakang pada Wazeng, sambil menyilangkan tangan di dada "Ngomong ngomong... tidak adil rasanya kalau aku tidak bisa melihat tab hologram-mu juga, iya kan?"
Wazeng diam.
Vanessa perlahan mendekat, langkahnya berhenti tepat di depan Wazeng "Menurut sistem, aku hanya perlu tahu namamu, Jadi..." Ia menatap langsung ke mata Wazeng, jemari wanita itu menyentuh ujung kepala, menurun sampai pada dadanya "...bisakah aku mengetahuinya, Wa-ze-ng?" dia berkedip menggoda. Elang yg diam di pundaknya membuat suasana lebih mencekam.
Wazeng terdiam sesaat, keringat menetes dari dagu mengenai lantai, ia menelan ludah dengan keras namun berusaha tenang "Kau sudah tahu, kan?"
Vanessa tersenyum lebih lebar, seolah puas dengan reaksi pemuda di depannya "Aku hanya ingin mendengar langsung dari pemiliknya... Konfirmasi langsung kadang... membuat segalanya terasa lebih intim." godanya sambil mengigit bibir
Vanessa melihat Tab hologram Wazeng dengan cepat dan ada senyum tipis pada wajahnya, ia melangkah mundur satu langkah lalu mengangguk pelan "Kalau begitu... aku akan menunggu kalian di puncak, semoga kita dapat bertemu lagi." dengan kepakan sayap elangnya Vanessa pun menghilang.
...----------------...
Suasana masih hangat setelah kepergian Vanessa, tapi wajah Wazeng kini berubah penuh fokus. "Bukan waktunya untuk kagum..." Dia berdiri di depan papan misi yang dipenuhi kertas dengan segel Rank-E, tangannya melayang sebentar sebelum menunjuk misi satu demi satu.
"Yang ini. Misi 'Pembasmian monster hutan timur' dan ini, 'Pengawalan barang ke desa'. Kita ambil dua sekaligus."
Hazuki ikut memperhatikan misi di papan namun ia sedikit bingung dengan perkataan Wazeng "Dua misi langsung?"
Vogaz mendekat menyeringai kecil "Kalau bisa ambil sepuluh, juga mah gas aja."
Eimi tertawa pelan "Kak Wazeng serius banget ya... Tapi aku suka semangatnya!"
Wazeng berbalik menatap mereka semua "Dengar... Rank-E bukan tempat kita. Level kita jauh di atas ini, dan kita sudah melihat hal yang lebih gila dari sekadar misi biasa."
Hazuki menangguk setuju "Benar... kalau bisa lebih cepat naik rank, kita bisa lebih bebas bergerak."
"Tapi, bukankah kemarin mereka bilang gak bisa?" bantah Eimi.
"Akan aku tanyakan kembali," Wazeng mengambil dua kertas pilihannya lalu meletakan itu di meja resepsionis "Maaf, aku mau tanya. Apakah satu tim bisa mengambil dua misi sekaligus... dan menyelesaikannya secara berpencar, dua orang per tugas?"
NPC Resepsionis membungkuk pelan sebegai reaksi awal "Ya, bisa. Satu tim bisa mengambil hingga tiga misi aktif dalam satu waktu, selama ada keikutsertaan anggota terverifikasi minimal 2 orang sebagai bagian dari tim yang sama."
NPC melanjutkan "Dan juga ketika kalian berpencar, sistem akan otomatis membagi hadiah kepada semua anggota tim."
"Baik, kami ambil ini!"
NPC menyetujuinya dan mereka pun melangkah keluar.
Wazeng melirik Vogaz sesaat, mereka yg sudah saling mengerti hanya memberikan anggukan "Karena aku dan Vogaz tipe assassin, jadi kecepatan kami berdua tinggi. Untuk misi pembasmian dan pengawalan, kita berpencar dan kami akan menggendong kalian berdua agar misi terhitung diselesaikan oleh tim."
Eimi sedikit terkejut, pipinya memerah dan dia berusaha menutupi itu dengan tangan mungilnya "...ge-ge...gendong...?!"
Hazuki terkekeh sambil menggeleng "Baiklah. Aku pasrah aja kalau digendong, toh ibi juga buat kemajuan tim. Tapi jangan macem macem ya."
"Target kita hari ini adalah naik ke Rank D. Kita tembus semua batas. Kita bukan tim baru, kita cuma telat daftar!" perintah Wazeng tegas
Semua saling bertukar pandang, lalu mengangguk pertanda mengerti.
...----------------...
"Gaz, ambil arah kiri. Kita potong jalur lewat perbukitan."
"Shap. Ayo, naik ke punggungku, Hazuki." Vogaz membungkuk. Hazuki menghela napas pasrah, lalu naik "Kalau aku jatuh, kamu tanggung jawab ya."
...----------------...
Eimi tersenyum malu, pipinya masih memerah "Y-yok… kak Wazeng..." Wazeng sedikit menunduk lalu menggendong Eimi seperti princess di depan "Pegangan yang kuat!" dengan kecepatan masing masing, Wazeng dan Vogaz pun melaju, meninggalkan warna khas mereka.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
"Dunianya (sera) terhenti......"
Gimana tuu kak, kalo emang gitu sorry udah kasih kritik hehe