Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My mother
"Laura.... "
"Ma... Mama.... "
•••
L.A.B Corp. | pukul 15.00
Ceklek.
Pintu ruangan Lucas terbuka, Robby masuk dengan tergesa-gesa.
"Fvck!!! Robby... Kau sudah bosan hidup?? " Hardik Lucas.
"Don, nyonya kecelakaan di tol menuju Jakarta Timur" Ucap Robby, Lucas langsung bangkit.
"Siapkan helikopter" Titahnya.
•••
"Red... Kita harus pergi sekarang!!! " Ucap Roberto.
"Tidak, kita bawa putriku ke rumah sakit dulu" Kemudian Roberto mengangkat tubuh Laura yg berlumuran darah menaiki mobil SUV putih yg ditumpangi ibu Laura.
Mereka pun bergegas menjalankan mobil dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit terdekat.
"Cepatlah Roberto, darahnya tidak mau berhenti. Sial, siapa mereka yg mau mencelakai putriku??? " Rossie atau Red begitu gelisah, kondisi Laura sudah tidak sadarkan diri, setelah lima belas menit akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sakit.
Klik.
Pintu mobil terbuka.
"Trauma satu... " Teriak seorang tenaga medis yg mulai mengangkat Laura keatas brangkar, lalu mendorongnya masuk kedalam unit gawat darurat. Disusul oleh Rossie, yg berlari tepat di belakang Paramedis tadi.
"Sampai sini nyonya, anda tidak bisa masuk" Ucap seorang perawat menahan Rossie dipintu masuk.
"Selamatkan dia, saya mohon" Lirihnya.
"Dokter akan berusaha semaksimal mungkin nyonya" Jawab sang perawat kemudian dia pun masuk kedalam ruang trauma.
Roberto berlari menghampiri majikannya itu.
"Red, kita harus segera pergi, Orang-orang Lucas pasti sudah menyebar mencarinya, nona akan baik-baik saja. " Ucapnya.
"Tapi... "
"Red, kita tidak bisa berlama-lama, mereka akan menyadari kehadiran anda, kita bisa kembali saat kondisi sudah aman" Ucap Roberto lagi. Rossie pun mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah sakit.
Mama akan segera menemui kamu sayang. Batin Rossie.
•••
Sedangkan Lucas sedang menyalurkan emosinya kepada anak buahnya.
Firman dan Randi yg sudah sadar namun kondisinya memang tidak separah Laura, karena mereka memakai seatbelt, tapi tetap saja mereka cedera karena pecahan kaca mobil yg hancur mengenai kulit mereka.
"Brengsekkkk!!! Dimana istriku bangsattt!!! Apa yg kalian lakukan disini hah?? " Teriak lucas.
"Nyonya.. Ingin pergi ke sebuah cafe di timur Don, tapi saat masuk tol ada yg mengikuti, mereka memakai suv hitam" Ucap firman.
Robby berlari ke arah Lucas.
"Don, CCTV sudah ada, nyonya dilarikan ke rumah sakit oleh seseorang yg mengendarai SUV putih" Ucap Robby.
"Segera kesana" Titah Lucas.
"Kalian, bawa mereka berdua, obati lukanya. " Titah Robby pada seorang anak buah Lucas.
Lalu dia pun menyusul Lucas masuk kedalam mobil menuju rumah sakit.
•••
Laura perlahan mengerjapkan matanya.
"Mama..... " Lirihnya.
"Baby... " Lucas yg sedari tadi berada disebelah Laura sembari menggenggam tangannya, beruntung dia hanya mengalami luka luar saja, tidak sampai pendarahan internal dan luka parah lainnya.
"Sayang.... Hiks... " Laura menatap Lucas lalu memeluk erat suaminya saat dia menyadari ada Lucas dihadapannya.
"Ssttt... Semua baik-baik saja baby, kamu aman sekarang ya... " Lucas mencoba menenangkan Laura. Gadis berlesung pipi itu kemudian mengurai pelukannya.
"Lucas, mana mama....? " Tanya Laura kepada Lucas.
"Baby, apa kamu mimpi tentang mama kamu?" Lucas mengira Laura mungkin bermimpi bertemu ibunya saat tidak sadar tadi.
"Ta-tadi mama nolong aku sayang. " Ucap Laura. Membuat Lucas semakin bingung mendengar jawaban kekasihnya itu.
"Baby, sepertinya kamu masih pusing ya, yang membawamu ke rumah sakit tadi hanya pengemudi yang kebetulan lewat. " Jelas Lucas.
Laura memejamkan matanya, sangat jelas sebelum dia tidak sadarkan diri tadi ibunya berada disana, dan membantunya keluar dari mobil.
"Aku mau duduk sayang, bisa bantu aku? " Ucap Laura.
"Tentu baby.. " Lucas membantu menyesuaikan sandaran pada brangkarnya.
"Mau peluk.... " Lirih Laura, Lucas tersenyum kepada istri kecilnya itu, dia pun merangkak naik keatas brangkar, kemudian membawa Laura dengan hati-hati kedalam dekapannya.
"Kamu aman sekarang baby, aku disini menjaga kamu" Ucap Lucas seraya mengelus lembut punggung Laura.
"Baby... Lebih baik untuk saat ini kamu home schooling dulu ya... " Ucap Lucas.
"Hmm... Kenapa? Aku bentar lagi ujian, masa harus home schooling. " Tanya Laura.
"Sepertinya musuh-musuhku sudah tau tentang kamu baby, demi keselamatan kamu, jadi nurut ya apa kata aku... "
"Tapi... "
"Aku janji, nanti saat kamu ujian atau paling tidak sampai pelaku yang bikin kamu celaka tertangkap, kamu bisa sekolah lagi. " Ucap Lucas.
"Ya udah, tapi kalo sesekali aku mau keluar, kamu jangan larang aku ya.. " Pinta Laura.
"Iya baby, kamu boleh sesekali keluar rumah, tapi harus izin kepadaku ya, jangan seperti tadi aku tidak tahu kamu mau kemana baby, itu bukan jalur untuk jalan pulang ke rumah... " Tutur Lucas.
Laura sedikit ragu ingin menceritakan, tapi dia yakin bahwa suaminya pasti akan menggali lebih dalam dan mencari tau sendiri.
"Aku dapat pesan singkat, dari anonim, dia bilang kalo mama masih hidup, dan kalo aku mau tau lebih lanjut, dia mau ketemu di onyx cafe... " Ungkap Laura.
Lucas masang wajah tanpa ekspresi tapi dia sedang berpikir keras.
"Baby, nanti aku pergi sebentar ke markas ya, tapi aku pasti kembali lagi kesini dan menemani kamu tidur, kamu tenang saja diluar aku siapin penjagaan yang ketat untuk kamu. " Ucap Lucas.
Laura mengangguk.
•••
Rumah sakit Mitra kasih | pukul 22.00
Laura masih terjaga, Lucas sudah pergi sejak tadi sore dan Laura menjadi tidak bisa tidur, dia memandangi ponselnya dengan pesan singkat yg tadi siang dia Terima.
"Tadi beneran mama kok... Aku yakin" Gumam Laura.
Tok...
Tok...
Tok...
Ada suara ketukan dari arah jendela, Laura merasa kaget, dia berada tepat di lantai empat, siapa yg mengetuk jendela kacanya.
Dia memberanikan diri untuk mendekat ke arah jendela dan membuka jendela itu lebar-lebar.
Katanya membola sempurna, mulutnya menganga, nafas Laura tercekat dia ingin bersuara tapi tidak keluar.
"Sayang... "
Greppp. .
Dia adalah Rossie, ibu kandung Laura yg tujuh tahun lalu dinyatakan meninggal.
"Ma.. Mama... Ini beneran mama...?" Ucap Laura. Rossie membawa Laura masuk dan duduk di brangkar, dia lalu mengunci pintu.
"Iya sayang, ini beneran mama. "Jawab Rossie.
" Mama... Hiks... Ternyata aku beneran gak mimpi, mama beneran masih hidup... " Lirihnya, kemudian memeluk ibunya kembali.
"Mama kemana aja, kenapa baru muncul sekarang?" Tanya Laura. Rossie memandangi wajah putrinya.
"Kamu gak marah sama mama sayang?" Tanya Rossie.
"Enggak ma, aku seneng mama masih hidup, aku kangen sama mama" Jawab Laura.
"Sekarang jelasin sama aku apa yg terjadi? Mama dimana selama ini?" Tanya Laura.
"Sayang, mama selama ini di Italy, maafkan mama karena mama terpaksa meninggalkan kamu dulu, kondisinya tidak memungkinkan buat mama bawa kamu pergi, maafin mama ya sayang" Tutur Rossie.
"Kenapa mama baru hubungin aku sekarang? " Tanya Laura.
"Mama hanya ingin melindungi kamu dari... "
"Dari siapa ma...? "
Rossie menggigit pipi dalamnya, dia ragu apakah harus menceritakan segalanya kepada putrinya.
"Mama belum bisa cerita sekarang sayang, maafin mama ya nak" Ucap Rossie.
"Iya ma, yg penting sekarang kita bisa sama-sama lagi, mama jangan tinggalin aku lagi... " Ucap Laura.
"Iya sayang, mama gak akan ninggalin kamu lagi, sekarang kamu mau ikut mama kan? Kita tinggal di Roma, sama mama... " Ajak Rossie.
"Tapi ma, aku... "
Tok...
Tok...
Tok...
"Baby,,, kenapa pintunya dikunci.... " Suara ketukan dari Lucas, menghentikan obrolan mereka.
"Sayang, mama harus pergi dulu sekarang, kamu rahasiakan dulu pertemuan kita ya, mama akan cari cara agar mama bisa ketemu kamu lagi" Ucap Rossie.
"Tapi ma... "
"Nanti mama jelasin ya sayang... " Ucap Rossie kemudian dia memeluk Laura dan mengecup keningnya, lalu berjalan kembali ke arah jendela dan menghilang di kegelapan malam.
Tok...
Tok...
Tok...
Ceklek.
"Baby, kenapa pintunya dikunci? " Tanya Lucas saat Laura membuka pintu.
Grepp..
Laura memeluk Lucas.
"Gak apa-apa, aku cuma takut ada yg masuk jadi aku kunci" Jawab Laura sambil membenamkan wajahnya di dada suaminya.
Lucas mengangkat tubuh isterinya. Lalu membaringkan Laura di brangkar.
"Sekarang aku disini jangan takut ya... " Ucap Lucas. Dia naik ke atas brangkar lalu memeluk istri kecilnya. Sementara Laura masih memikirkan pertemuannya dengan sang ibu, dia masih ingin bersama ibunya.
Mama, kapan kita bisa ketemu lagi...? Batin Laura.
•••
Bersambung.
