NovelToon NovelToon
Forget Me Not

Forget Me Not

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Janda / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Komalasari

Karena sebidang tanah, Emilia harus berurusan dengan pemilik salah satu peternakan terbesar di Oxfordshire, yaitu Hardin Rogers. Dia rela melakukan apa pun, agar ibu mertuanya dapat mempertahankan tanah tersebut dari incaran Hardin.

Hardin yang merupakan pengusaha cerdas, menawarkan kesepakatan kepada Emilia, setelah mengetahui sisi kelam wanita itu. Hardin mengambil kesempatan agar bisa menguasai keadaan.

Kesepakatan seperti apakah yang Hardin tawarkan? Apakah itu akan membuat Emilia luluh dan mengalah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komalasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16 : Tiba-tiba

Hardin yang tengah memeriksa catatan laporan dari Albert, langsung menoleh. Ditatapnya sang mandor yang berdiri penuh percaya diri. “Apa ada sesuatu yang menarik?” tanyanya, seraya bersandar pada kursi. 

“Aku tidak tahu ini menarik atau tidak untuk Anda, Tuan,” jawab Albert tenang. Sepasang mata cokelat terangnya menyiratkan sesuatu, yang membuat Hardin penasaran. 

“Katakan,” suruh Hardin sambil memainkan bolpoin.

“Emilia dan suaminya sudah menikah kurang lebih lima tahun. Menurut Maria, Emilia melepas masa lajang di usia muda, yaitu 20 tahun.”

“Apa? Dia menikah di usia semuda itu?” Hardin menatap tak percaya.

“Begitulah, Tuan.” Albert tersenyum kalem. “Aku tidak bertanya apa alasannya karena Maria pun seperti tidak mengetahui.”

“Lalu?” Hardin makin penasaran dengan kelanjutan dari laporan sang mandor, yang kini memiliki tugas ganda sebagai pencari informasi tentang Emilia.

“Grayson Hyde Olsen adalah putra bungsu dari pasangan Samuel dan Meredith Olsen. Mereka menetap di Yorkshire. Namun, Samuel adalah warga asli desa ini,” terang Albert.

“Bagaimana Maria bisa mengetahui itu dengan detail?” 

“Dia sudah berteman lama dengan Emilia.”

Hardin manggut-manggut, kemudian meletakkan bolpoin di meja. “Jadi, Grayson merupakan anak bungsu di Keluarga Olsen. Itu berarti, dia mempunyai kakak. Apakah Maria tidak mengatakan tentang anak pertama Nyonya Meredith?” 

“Tidak, Tuan. Namun, sepertinya mereka semua menetap di Yorkshire.”

Hardin menggumam pelan. “Baiklah. Lalu, bagaimana dengan Grayson? Apa yang terjadi padanya?”

Albert berdehem pelan sebelum menjawab pertanyaan Hardin. “Menurut Maria, Grayson bekerja di salah satu perusahaan penangkapan ikan terbesar di Yorkshire. Mama Qucha. Pria itu dinyatakan hilang, setelah kapalnya dihantam badai besar ketika sedang melaut.”

“Hilang? Bagaimana dengan awak kapal yang lain?” 

“Sebagian ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Namun, Grayson tak diketahui rimbanya hingga saat ini.”

“Hm. Begitu rupanya.” Hardin menatap dengan sorot tak dapat diartikan. “Baiklah.Terima kasih atas informasi yang telah kau berikan. Kau boleh pergi.” 

Albert mengangguk sopan, sebelum berbalik dan melangkah keluar dari ruang kerja sang majikan. 

Sepeninggal Albert, Hardin termenung seorang diri memikirkan penuturan sang mandor. Sesaat kemudian, pria dengan gaya rambut yang sedikit acak-acakan itu merogoh telepon genggam dari saku kemeja. Dia menghubungi Ethan, yang masih berada di London. 

“Bagaimana kabar ibumu?” tanya Hardin. 

“Sudah mulai membaik, Tuan. Aku minta maaf karena belum bisa kembali ke Oxfordshire. Kupikir, perawatan ibuku bisa dilakukan dengan cepat.”

“Tidak apa-apa. Mathias melakukan tugasnya dengan baik. Pastikan saja ibumu sudah benar-benar bisa ditinggal, agar kau tidak perlu bolak-balik.”

“Terima kasih, Tuan. Apakah Anda belum ada rencana berkunjung ke London?”

“Memangnya kenapa?”

“Kudengar, Bethany akan melangsungkan pernikahan akhir pekan ini.”

“Masa bodoh. Itu bukan urusanku lagi,” ujar Hardin, menanggapi tak acuh laporan Ethan, yang membahas tentang mantan kekasihnya. “Aku menghubungimu untuk menanyakan sesuatu.”

“Apa yang bisa kubantu, Tuan?” 

“Apa kau mempunyai kenalan di Yorkshire? Maksudku, pengusaha penangkapan ikan atau apa pun yang berhubungan dengan itu.”

Ethan tak langsung menjawab. Sepertinya, dia tengah mengingat-ingat terlebih dulu. Beberapa saat kemudian, barulah menanggapi pertanyaan sang majikan. “Teman lamaku bekerja sebagai mandor di Mama Qucha. Itu merupakan perusahaan pengolahan ikan segar terbesar di sana. Memangnya kenapa, Tuan? Apakah Anda ___"

“Tidak apa-apa. Aku hanya ingin berinvestasi.”

“Apakah ini ada hubungannya dengan Emilia Olsen?” terka Ethan.

“Astaga, Ethan. Kenapa kau selalu tahu apa yang kupikirkan?”

“Hm. Ada sesuatu dengan wanita itu, Tuan?"

“Jangan berpikir terlalu jauh. Aku hanya membutuhkan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai senjata. Kedengarannya sangat jahat. Namun, tidak masalah jika itu dibutuhkan.”

Ethan terdiam sejenak, sebelum menanggapi ucapan Hardin. “Apa yang bisa kubantu, Tuan?” tanyanya. 

“Buatkan aku janji bertemu dengan petinggi Mama Qucha. Aku ingin dalam waktu dekat,” titah Hardin.

“Baik, Tuan. Akan kukabari lagi besok pagi.”

Setelah berbincang dengan Ethan, Hardin melanjutkan pekerjaan yang tertunda, yaitu memeriksa laporan harian dari Albert. 

Hari itu, cuaca sangat cerah. Angin berembus lembut menerpa dedaunan, menggoyangkan ilalang dan rumput-rumput liar sepanjang jalan yang Emilia lalui. Wanita cantik tersebut baru kembali dari toko Christine McCallister. Emilia tersenyum bahagia karena semua roti titipannya habis hanya dalam waktu satu hari. 

Saat melewati persimpangan jalan, Emilia berpapasan dengan Maria. Seperti biasa, mereka pasti saling menyapa dan berbincang sebentar. 

“Aku bertengkar hebat dengan Daniel,” ucap Maria, setelah beberapa saat berbincang. 

“Kenapa?”

“Entahlah, Millie. Makin hari, dia makin menyebalkan,” keluh Maria. 

“Apa karena kau menolak lamarannya?” 

“Entahlah. Kupikir, itu tidak terlalu berpengaruh pada hubungan kami.”

“Itu menurutmu. Apakah kau sudah membicarakannya secara baik-baik dengan Daniel?"

Maria menggeleng malas. “Aku muak padanya. Hubungan kami mulai terasa membosankan akhir-akhir ini,” ucap wanita berambut pirang itu, diiringi keluhan pelan 

“Aku hanya berharap yang terbaik untuk hubungan kalian. Bagaimanapun juga ….” Emilia tak sempat melanjutkan kalimatnya, berhubung melihat mobil milik Hardin melintas di jalan itu.

Emilia menoleh sekilas. Land Rover Defender putih itu melaju tenang, melewatinya yang turun dari sepeda, dan langsung menepi karena kondisi jalan yang terbilang sempit.

“Apakah itu Tuan Hardin Rogers?” tanya Maria, setelah mobil yang Hardin kendarai menjauh. 

“Sepertinya iya. Di desa ini tidak ada yang memiliki mobil seperti itu,” jawab Emilia agak kikuk.

“Dia benar-benar tampan. Astaga. Aku tidak pernah menyangka ada pria seperti itu di muka bumi ini," sanjung Maria antusias.

Emilia hanya menanggapi dengan senyuman. Tak dapat dipungkiri bahwa pesona Hardin Rogers memang luar biasa. Namun, ada batasan yang harus dijaga oleh Emilia, agar tidak terjerat ke dalam godaan indah itu.

Setelah berbincang dengan Maria, Emilia melanjutkan perjalanan pulang. Kembali dikayuhnya sepeda, yang setia menemani ke manapun dirinya pergi.

Dari jarak beberapa meter, perasaan Emilia sudah mulai waswas. Pasalnya, dia melihat mobil milik Hardin terparkir tak jauh dari tepi danau. Namun, dia tak melihat pemiliknya.

Sayup-sayup, terdengar suara riang Blossom dari dalam rumah. Penasaran, Emilia bergegas memasukkan sepeda ke pekarangan, lalu memarkirkannya. Dia langsung masuk karena pintu depan tidak tertutup rapat.

"Lihat, Bu! Paman membelikanku banyak buku bergambar!" seru Blossom antusias, saat melihat Emilia masuk. Dia berlari menghampiri sang ibunda, untuk memperlihatkan salah satu buku pemberian Hardin.

"Buku yang bagus, Bee," ucap Emilia, meskipun diiringi ekspresi wajah yang berbanding terbalik dengan Blossom. Dia menatap aneh ke arah Meredith, yang duduk tenang bersama Hardin.

"Kemarilah, Millie," ajak Meredith lembut.

Emilia langsung menghampiri.

"Aku sudah bicara dengan Tuan Rogers. Kami telah sepakat mengenai tanah ini. Kita akan segera pindah."

1
Rahmawati
emilia bingung harus bersikap bagaimana, pasti merasa asing dengan suaminya sendiri
Rahmawati
nanti dulu tanya daleman emilia, itu suamimu pulang disambut dulu
Rahmawati
gmn dengan hubungan hardin dan emilia kl Grayson kembali
Rahmawati
ih emang lebih penting saudara angkat ya daripada istri dan ibu kandung sendiri, dasar pecundang
Rahmawati
apa lagi ini, Grayson malah gk tahu kl dia punya anak
rurry Irianty
sengaja menghilangkan diri krn selingkuh kah
Rahmawati
hardin memang perayu ulung
kalea rizuky
suaminya selingkuh kayaknya
Rahmawati
lah terus suami emilia kmn dong, apa selingkuh ya
kalea rizuky
ngakak/Curse//Curse/ ibunya klo mandi menggeliat kah
Rahmawati
hardin jd ke inget terus sm. emilia, sampek sempaknya di ciumin😂
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: 🙈 jadi error
total 1 replies
Najwa Aini
kok..kok...kok...
Aku mikirnya jauh ya
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Sepemikiran, Kak😂
total 1 replies
Rahmawati
emilia haus belaian, dirayu dikit sm hardin udah luluh aja
Najwa Aini
Ya ampun..jadi ibumu cacingan saat mandi gitu ya, Bee..
upss..kok cacingan sih..
Najwa Aini
Hati² Rogers..Rasa penasaranmu yg terlalu tinggi itu akan membawamu pada Anu..
Najwa Aini
nama Ethan mengingatkanku pada Tom Cruise yg berperan sebagai Ethan.
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Ethan Hunt, yaa
total 1 replies
octa❤️
jangan bilang hardin ninggalin emilie y thor..
Rahmawati
hardin tau kelemahan emilia, makanya dia berani mencium emilia
octa❤️
jago bener kang hardin nebar pesona..😁
Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!