Akibat menentang restu, Kamila harus menanggung derita yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Hendro yang merupakan Ayah dari Bayu kekasihnya.
Tidak main-main dengan ancamannya, Hendro tega menyuruh sejumlah orang menoda! gadis yang baru berusia 18th itu. Dan sialnya lagi, karena peristiwa itu, Kamila hamil dan tidak tau benih siapa yang ada dirahimnya.
Lalu bagaimana nasib Kamila selanjutnya dan bagaimana sikap Bayu saat mengetahui Kamila hamil anak orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalam Bahaya
Tok.... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu mengagetkan Kamila yang termenung memikirkan nasibnya. Tapi karena merasa ini masih belum terlalu malam dan berharap itu Defandra, Kamila bergegas turun dari tempat tidur dan melangkah membukakan pintu. Namun ketika pintu dibuka, kedua mata Kamila terbelalak melihat Pak Mursan lah yang datang.
Kamila mencoba menutup pintunya kembali tapi Pak Mursan menahannya, lalu mendorongnya dengan kuat sehingga Kamila terdorong beberapa langkah ke belakang.
"Mau apa Anda kesini!?" tanya Kamila semakin melangkah mundur menghindari Pak Mursan yang melangkah maju.
"Kamu pikir setelah apa yang sudah terjadi tadi siang, urusan kita sudah selesai?"
"Apalagi yang Anda inginkan, Istri Anda sudah mengusirku, dan aku akan segera pergi, lalu apalagi?"
Pak Mursan tersenyum smirk dan membuat Kamila tak bisa lagi menghindar lantaran tubuhnya sudah menabrak meja kompor yang ada di belakangnya.
"Penuhi keinginan ku sekali saja maka urusan kita selesai." ujar Pak Mursan sembari mengusap wajah Kamila dengan jemari tangannya.
"Tidak akan!" tegas Kamila memalingkan wajah dengan kesal.
"Apa kamu ingin aku membayar mu, baru kamu mau melakukannya dengan ku?" dengan memandang rendah Kamila yang telah hamil sebelum menikah Pak Mursan menilai jika Kamila mungkin saja menjual diri sehingga ia hamil tanpa menikah.
"Katakan berapa aku harus membayar, kalau sudah hamil begini tentu tarifnya tidak mahal dong?"
Mendengar itu, Kamila menjadi sangat kesal dan berbalik badan membelakangi Pak Mursan. Namun posisi itu tak menjadi masalah untuk Pak Mursan, terbukti Pak Mursan langsung mendekatkan indera penc!uman-nya ke leher bawah telinga Kamila. Kemudian Pak Mursan memejamkan mata, sementara indera pencuman-nya mulai menghirup aroma tubuh Kamila yang di rasanya begitu harum dan semakin memabukkan pria berusia hampir empat puluh tahun itu.
Mendapatkan perlakukan seperti itu Kamila yang sejak tadi berdiri didepan kompor seketika memiliki ide untuk menyalakan kompor itu.
Dengan cepat Kamila memutar tombol kompor satu tungku nya lalu bergeser ke sisi kanan sehingga Pak Mursan yang sebelumnya masih memejamkan mata tanpa pegangan melangkah maju hingga menabrak kompor.
Pak Mursan pun membuka mata dengan kagetnya melihat kompor didepannya menyala. Kemudian mengalihkan pandangannya pada Kamila yang masih berdiri menatapnya.
Khawatir Pak Mursan akan kembali menyerang, Kamila mendorong tubuh Pak Mursan hingga tangannya mengenai api kompor yang tengah menyala.
"Aaaa... Aaaa....!!!" teriak Pak Mursan mengibaskan tangannya yang panas memerah. Kemudian Pak Mursan berlari ke kamar mandi disamping dapur dan merendam tangannya yang terbak4r didalam ember.
Sementara itu, Kamila masuk ke kamar untuk mengambil barang yang sekiranya penting untuk dibawa lari saat itu juga. Kamila tidak ingin Pak Mursan kembali menangkapnya jika harus menunggu sampai besok pagi.
"Sayang maafkan Mama jika gerakan Mama begitu kasar, kita sedang dalam bahaya," ucap Kamila pada bayinya sambil mengusap perut seperti biasanya.
Setelah memasukkan beberapa helai baju dan barang penting lainnya, kemudian Kamila memasukkan ponsel ke tas kecilnya lalu bersiap pergi meninggalkan kamar. Kamila melangkah menuju pintu keluar dengan setengah berlari sambil sesekali melihat kebelakang, memastikan Pak Mursan tidak mengejarnya. Namun baru saja Kamila membuka pintu, pintu kembali tertutup dengan sendirinya. Kamila mencoba membuka kembali tapi kali ini pintu tidak bisa dibuka sama sekali. Hal itu membuat Kamila bingung dan menatap keatas. seketika itu juga Kamila menjadi sangat terkejut saat melihat tangan besar menahan pintu itu supaya tidak bisa dibuka lagi.
Kamila pun berbalik badan dan melihat Pak Mursan sudah berdiri dihadapannya.
"Kamu pikir kamu bisa lari dariku setelah apa yang kamu lakukan padaku!?" teriak Pak Mursan yang langsung menyeret Kamila masuk ke kamar.
Setelah itu Pak Mursan mendorong tubuh Kamila hingga Kamila tersungkur diatas tempat tidur.
"Dasar wanita tidak tahu diri, sok jual mahal padahal kenyatannya kamu sudah hamil diluar nikah!" kali ini dengan kasarnya Pak Mursan menampar Kamila beberapa kali sampai ujung bibir Kamila mengalirkan d4rah. Kesabarannya seolah-olah sudah habis karena perlawanan Kamila yang membuat tangannya melepuh terb4kar ap!.
"Sekarang tidak akan ada lagi yang menyelamatkanmu, dasar gadis s!alan! " hardik Pak Mursan yang kemudian membuka baju dan ikat pinggangnya.
Bersambung...
biarkan saja,, suka suka Lo deh Defandra mau ngapain. Yg penting Kamila dan anaknya aman untuk saat ini.
lanjut mbak Noor
Harus nya DEFA lebih obyektif mengembangkan penyelidikan jangan hanya Kamila saja yang dia salah kan
supaya bisa mengarah ke bapak walikota zalim itu
ada kacang dibalik peyek 😊