Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Memasang jebakan
Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan,yang dimana lokasi tempat mereka berada di hotel.Miranda memperhatikan sekitar hotel yang dimana hotel itu sebenarnya milik dirinya.
Miranda masuk dengan santai,hingga mereka berdua bertemu dengan seorang pria berbadan gempal yang menyapa kedatangan mereka.
"Selamat datang tuan Ello." sapa pria itu,Miranda terus memperhatikan pria itu dengan tatapan tajam.
"Apa mungkin ini orangnya." batin Miranda yang mulai menaruh kecurigaannya.
"Malam tuan Jeri." jawab Ello yang menyapa pria itu, mereka pun duduk diarea restoran yang tak begitu banyak orang ditempat itu.
"Ada apa tuan mencari saya?" tanya pria itu dengan melirik kearah Miranda.
Miranda yang merasa pun ingin sekali mencongkel mata pria itu dengan pisau.
"Saya hanya ingin bicara untuk dokumen yang tadi sore minta tolong anda serahkan." Ello secara langsung meminta.
"Maaf tuan, dokumen itu hanya boleh tuan Andika yang memegangnya.Dikarenakan tuan Andika pemilik hotel ini." jawab pria itu yang langsung menolaknya.
"Apa anda berani menolak perintah saya,Andika hanyalah pemegang sementara dan semestinya nona Miranda yang berhak memegang dokumen ini." ucap Ello yang langsung mendapatkan tatapan pria itu kearah Miranda.
"Anda siapa,kenapa wanita itu berhak memegang dokumen itu?" setelah Miranda disepelekan oleh pria itu Miranda menatap tajam balik kearah pria itu.
"Tidak perlu kamu tahu saya siapa,sekarang posisi hotel ini milik saya.Cepat serahkan semuanya,jika masih berani kami pun tak tinggal diam." Miranda balik mengancam.
"Apa maksud anda mengaku jika hotel ini milik anda nona?"
"Anda jangan kurang ajar,beliau ini adik dari nona Elizabeth." mendengar jawaban itu , respon pria itu kaget.
"Apa adik,setahu saya beliau tidak mempunyai adik perempuan." ucap pria itu yang masih tak percaya dengan perkataan Ello.
"Untuk apa saya bohong,didepan anda ini adalah nona Miranda adik mendiang nona Elizabeth." ucap Ello yang terpaksa berbohong jika didepan mereka adik mendiang dari nona Elizabeth.
Pria itu melihat wajah Miranda dengan seksama."Jika anda kurang ajar,saya pastikan anda akan mendapatkan masalah." ucap Miranda dengan nada dingin.
"Apa maksud anda?"
"Serahkan dokumen itu,kalau tidak ." pria itu langsung mengambil tas miliknya,dengan langkah cepat dari arah belakang ada Dave yang langsung menodongkan senjata pistol tepat dibelakang kepalanya.
"Mau lari kemana?" ucap Dave yang ternyata sudah dalam posisi siap.Reaksi Miranda tersenyum sinis setelah melihat pria gempal itu.
"Ternyata anda begitu takut ya, sepertinya anda harus santai.Karena ada seseorang ingin bertemu dengan anda." ucap Miranda yang diam-diam melakukan sesuatu pada pria tersebut.
"Seseorang siapa?"
"Mungkin Dave bisa mengantar anda langsung pada pria yang saya maksud tadi.Seseorang bernama Jiko." Spontan Ello dan Dave mengerti apa yang diperintahkan oleh nonanya.
"Jiko?"
"Iya tuan,dia tokoh paling penting dalam urusan ini." jawab Miranda yang merasa sukses membohongi pria bodoh itu.
"Jangan mengalihkan pembicaraan kita nona,urusan ini selesai cukup dengan tuan Andika." jawab pria itu dengan tegas.
"Apa anda belum tahu,jika posisi tuan Andika sedang bersama dengan tuan jiko?" Miranda mulai memancing dengan kebohongan dengan pria itu.
"Jadi tuan Andika saat ini sedang bersama tuan Jiko?"
"Iya tuan,bahkan jika anda ingin bertemu dengan tuan Andika silakan.Asisten saya akan mengantarkan anda sekarang." setelah mendengar jawaban itu pria itu membalas dengan anggukkan.
"Baiklah nona,saya akan menemui tuan Andika dengan saya membicarakan kelanjutan urusan kita nanti." jawab pria itu .
"Silakan tuan." pada akhirnya pria itu pergi bersama Dave yang tanpa tidak dia ketahui jika pria itu masuk kedalam perangkapnya.
"Dasar bodoh,mudah dia di bohongi." jawab Miranda dengan senyuman sinis.
"Lalu langkah selanjutnya bagaimana nona?" tanya Ello pada nonanya yang begitu santai.
"Kita tunggu kabar dari Dave setelah itu kita lakukan sesuai rencana kita selanjutnya." jawab Miranda dengan santai.
Saat Miranda duduk santai di mejanya,tanpa dia sadari ada 3 pria yang sedang duduk ditempat itu menikmati waktu kumpul mereka.
"Arsya,bukannya itu istri kamu?" tanya salah satu dari mereka,Arsya melirik kearah samping yang dimana istrinya berada di sana dengan seseorang pria.
"Miranda." ucap Arsya yang kaget melihat kedatangan istrinya ditempat itu.
"Wah benar-benar kejutan,lihat istri kamu berubah makin cantik apalagi pakaian benar-benar menggoda " ucap salah satu dari mereka yang ternyata teman-teman dari Arsya.
"Jaga bicaramu." jawab Arsya dengan nada sedikit menekan.
"Sepertinya teman kita marah." Mereka malah menggoda Arsya,Arsya pun diam-diam kesal kenapa istrinya bisa ada ditempat itu.
Miranda pun baru menyadari jika ditempat itu ada suaminya yang sedang duduk santai dengan beberapa temannya.
"Ternyata dia ada disini." batin Miranda yang baru mengetahui posisi suaminya ada ditempat itu.
Saat Miranda duduk santai ada salah satu pria mendekatinya Miranda dan ternyata pria itu orang pegawai di hotel itu.Pembicaraan mereka mulai fokus dengan pekerjaan yang dimana pria itu begitu menghormatinya.
"Baiklah nona,semua akan saya urus." jawab pria itu sembari menundukkan kepala.
Pada akhirnya pria itu pergi dan melanjutkan pekerjaannya,Ello pun mendekati nona dengan membawa map berisi dokumen.
"Maaf nona,ini dokumen yang anda minta." ucap Ello yang pada akhirnya menyerahkan dokumen yang nonanya minta.
Setelah Miranda membaca ,dia pun mengerti mengapa pria itu tak ingin memberikan dokumen itu."Ternyata ini rahasia sampai pria itu tak ingin memberikan pada kita."
"Iya nona, apalagi pria itu sudah Dave bereskan." jawab Ello yang selesai juga pekerjaannya.
"Bagus, lebih baik orang seperti itu kita singkirkan." jawab Miranda dengan senyuman sinis
Ello pun hanya bisa menundukkan kepala dengan melihat secara langsung kekejaman nonanya pada musuhnya.Bahkan tidak ampun kata ampun jika berurusan dengannya.
Dari kejauhan Arsya melihat secara langsung pria yang ada didekat istrinya begitu menghormati dirinya.
"Apa hubungan pria itu dengan wanita itu,kenapa pria itu begitu menghormatinya." batin Arsya melihat perubahan yang begitu drastis dari istrinya.
"Daripada bengong,sana susul istri kamu ." ucap Rico teman dari Arsya.
"Tidak,biarkan saja." jawab Arsya yang duduk menikmati minumannya.
"Beneran,lihat tuh pria yang ada disamping istrimu.Sepertinya mereka begitu sangat akrab." jawab Rico yang melihat secara langsung.
"Kamu itu jangan memancing emosi orang,nanti dia cemburu." jawab Marvel yang mencoba memanasi Arsya.
Arsya pun memilih untuk diam mendengar ocehan mereka,yang kini dia rasakan hanyalah rasa penasaran kenapa istrinya begitu cepat berubah bahkan kenapa juga istrinya bisa mengenal pria itu.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅