Doctor Vs CEO

Setelah melalui banyak rayuan agar Imelda mau makan, akhirnya Imelda mau memakannya meskipun hanya beberapa suap tapi setidak nya bisa mengisi perut kosong nya.

Selesai makan Riko menyuruh Imelda tidur dan tidak lama Imelda sudah tertidur pulas sedangkan Riko bersiap untuk pulang kerumah nya. Sebelum pulang Riko mencium kening Imelda dan berkata.

"Aku tidak bisa melihatmu seperti ini, meskipun aku baru mengenalmu tapi aku sudah menyayangimu" Ucap Riko dan langsung akan berbalik badan tapi tangan nya digenggam erat oleh Imelda

"Jangan pergi hiks, jangan tinggalin melda" ucap imelda tetapi masih dalam keadaan menutup mata dan sepertinya Imelda mengigau.

Riko yang mendengar ucapan Imelda pun mengurungkan niatnya untuk pulang dan langsung naik ke atas ranjang minimalis itu kemudian mendekap erat Imelda. Imelda yang merasakan tempat nyaman pun langsung membenamkan wajahnya di dada bidang Riko hingga keduanya sama-sama terlelap.

^^_^^

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Riko terbangun terlebih dahulu kemudian langsung turun perlahan agar tidak membangunkan Imelda. Riko mencium kening Imelda lembut dan langsung keluar kamar. Riko tidak perlu khawatir untuk pulang lagi pula di rumah Imelda sudah ada beberapa tetangga Imelda untuk membantu menyiapkan acara do'a untuk pak adam.

//<_>

Hari-hari berlalu, sudah 7 hari kematian pak adam. Sejak itu pula banyak masih berdatangan di rumah Imelda. Begitu juga dengan Riko yang menyempatkan untuk menjenguk Imelda. Tapi tidak dengan hari ini, semua disibukkan dengan aktifitas nya masing-masing. Biasanya bu asih dan Riko yang selalu memaksa Imelda untuk makan tapi mereka harus bekerja seperti biasa nya. Riko berangkat ke luar negeri untuk mengurus bisnis nya sejak semalam. Dan hari ini Imelda benar-benar sendiri.

Di rumah keluarga Gunawan

"Selamat pagi ma, pa" ucap Andra sambil berjalan menghampiri kedua orang tua nya di ruang tamu. Andra adalah anak sulung dari keluarga Gunawan.

"Pagi juga nak" jawab Heru dan Sandra serempak.

"Adikmu mana?" Tanya Heru pada anak sulungnya itu.

"Nggak tau pa, kayak nya masih tidur" jawab Andra

"Dasar anak itu" geram Heru pada anak kedua nya itu.

"Biar mama yang bangunin" ucap Sandra sambil berdiri dari posisi duduknya.

Setelah Sandra membangunkan Alvian, Sandra langsung turun lagi ke bawah untuk menghampiri suami nya dan anak sulungnya.

"Selamat pagi ma, pa," sapa Alvian yang baru saja turun dengan kaos hitam dan kemeja garis garis sebagai luaran nya. Dan jangan lupakan topi nya.

"Pagi juga" jawab Heru dan Sandra Serempak disertai senyuman.

Tapi ada yang kesal karena merasa diabaikan dan tiba tiba

Bukkk

Bantal sofa melayang akibat ulah Andra yang melempar Alvian.

"Apa sih kak, cari gara-gara mulu sama aku. Gak bosen apa." Sinis Alvian

"Dari tadi aku duduk disini kenapa yang kamu sapa hanya papa dan mama, apa kamu sudah tidak menganggapku?" Jawab Andra mendramatisir. Dan Alvian yang melihat kakak nya seperti itu pun malah ingin menggoda kakaknya itu.

"Ohh kakak juga mau disapa?" Tanya Alvian dan Andra pun mengangguk setuju.

Alvian yang melihat jawaban sang kakak pun tersenyum jahil, Andra yang melihatnya pun mulai curiga terhadap adik nya itu. Dan akhirnya...

Cupp

"Selamat pagi kakakku sayang" ucap Alvian sambil menjulurkan lidahnya dan langsung bersembunyi di belakang mama nya agar tidak terkena serangan sang kakak.

"Dasar adik sialan"