NovelToon NovelToon
KAU DAN AKU DI PANGGUNG TERAKHIR

KAU DAN AKU DI PANGGUNG TERAKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Romansa / CEO / Model
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: amariel

Seraphina Luna — supermodel dengan kehidupan yang selalu berada di bawah sorotan kamera. Kalleandra — pria asing yang muncul di malam tak terduga.

Mereka bertemu tanpa sengaja di sebuah klub malam. Sera mabuk, Kalle membantu membawanya pulang ke apartemennya. Tanpa disadari, dua wartawan melihat momen itu. Gosip pun tercipta.

Seketika, hidup mereka berubah. Gosip itu bukan sekadar cerita — ia memaksa mereka untuk mengambil keputusan yang tak pernah terbayangkan: menikah. Bukan karena cinta, tapi karena tekanan dunia.

Di balik cincin dan janji itu tersimpan rahasia dan luka yang belum pernah terungkap. Akankah cinta lahir dari dari gosip… atau ini hanya akhir dari sebuah pertunjukan?

"Di balik panggung, selalu ada cerita yang tak pernah terucap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amariel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KISAH KELAM DI MULAI

Tiga hari pertama masih aman.

Hari keempat mulai goyah.

Hari kelima… bencana.

Sera menatap kompor yang penuh noda hitam gosong. Masakan yang katanya “sederhana dan sehat” itu sekarang berubah jadi percobaan kimia gagal. Asap naik, alarm dapur bunyi, dan ayam yang tadinya mau dipanggang sudah lebih mirip batu bara premium.

“Ya Tuhan…” Sera panik, nyari lap tangan tapi malah nemu masker sheet wajah.

Kalle bakal bunuh gue kalau pulang lihat ini.

Dia buru-buru buka jendela dapur, tapi malah bikin asap keluar ke halaman belakang. Lima menit kemudian, suara ibu-ibu komplek sudah terdengar.

"Mbak Sera! Kebakaran ya?”

“Nggak, Bu! Ini cuma… ayamnya agak… bersemangat gosong!”

Tawa berhamburan dari luar pagar. Anak kecil tetangga nyeletuk lagi,

"Tante Sera masaknya gagal lagi yaaa."

Sera menatap langit. Kenapa aku nggak belajar masak waktu masih syuting iklan kecap dulu ya.

Sore itu Kalle pulang dengan wajah letih. Wajahnya pucat, mata sedikit sayu.

“Hari ini tiga anak demam tinggi, satu harus dirujuk ke rumah sakit kota,” katanya pelan sambil duduk di kursi kayu.

Sera cuma diam. Dia pengin ngomel soal dapur, tapi urung. Tatapan Kalle hari itu kayak orang yang udah menanggung seluruh isi dunia. Ia malah diam-diam menyeduh teh untuknya.

“Capek, ya?”

Kalle mengangguk.

Sera menatapnya lama. “Tapi kamu… senyum terus ya di depan pasien?”

“Harus.”

“Kenapa?”

“Karena kalau dokter panik, pasiennya tambah takut.”

Sera tersenyum kecil. “Pantes banyak ibu-ibu yang suka kamu.”

Kalle menatap sekilas. “Cemburu?”

“Enggak. Cuma... ya, agak pengin lempar sendal aja.”

Kalle tertawa kecil—pelan tapi tulus. Lalu tanpa sadar, dia mengulurkan tangan, membersihkan sedikit noda tepung di pipi Sera.

“Masakan apa kali ini?”

“Arkeologi.”

“Hah?”

“Yang bisa ditemukan di masa depan.”

Kalle tertawa lagi. “Kamu masih sempat bercanda. Artinya belum menyerah.”

Sera mendesah, lalu melipat tangan. “Kalau aku nyerah, siapa yang bakal jadi bahan gosip ibu-ibu komplek tiap pagi?”

Malam turun. Rumah kecil itu remang tapi hangat. Kalle menulis laporan di meja ruang tamu, sementara Sera duduk di teras, memandangi bulan.

Untuk pertama kalinya, dia merasa aneh—bukan karena kekurangan kemewahan, tapi karena ada keheningan yang nggak bisa dibeli.

Dalam hati, dia mulai bertanya,

Kenapa lelaki itu bisa kelihatan tenang banget padahal dunia sekelilingnya kacau?

Dan lebih aneh lagi, kenapa setiap kali Sera lihat Kalle tersenyum, jantungnya berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.

Namun ada sesuatu yang menggelitiknya akhir-akhir ini. Meski Kalle terlihat biasa saja saat pulang. Sera merasa ada yang sedang di tutupi oleh pria tersebut. Entah apa dia sendiri tak bisa menebaknya.

"Kalle..!"

"Hmm."

"Ada yang kamu mau omongin sama aku gak ?"

Kacamata pria itu di rapihkan. Matanya menatap Sera. Teringat dia akan pertemuannya beberapa hari yang lalu dengan Adipati.

" Tiga empat hari yang lalu, aku bertemu ayahmu. Beliau kebetulan lagi ada di sini."

Sera menahan senyumnya." Kamu yakin ayah kebetulan ada di kota ini ?"

"Ayahmu bukan ayahku. Pekerjaannya pasti tidak mungkin ada di satu kota saja. Jadi buatku masih masuk akal. Lagi semisal sengaja pun tidak masalahkan, toh yang dia kunjungi putrinya sendiri."

"Terus, apa yang kalian bicarakan ?"

"Gak ada cuma nanya keadaanmu, kesibukan kita sama agak sedikit protes dengan kamu yang jarang sekali datang mengunjungi mereka."

Sera membuang nafasnya dalam-dalam." Aku malas pulang."

"Tapi mereka juga ingin sesekali kamu datangi."

"Pulang kalau endingnya ribut untuk apa ? Paling mereka mau bahas soal Saphira medical center."

Kalle menoleh ketika Sera menyebut Saphira medical center. Rupanya dia sudah menyadari sejak awal keinginan orang tuanya.

"Kenapa kamu menolak membahas soal Saphira medical center. Itukan rumah sakit keluarga."

"Kamu pasti punya keinginan bergabunglah di rumah sakit itu ?"

Bahu Kalle di angkatnya." Tentu, siapa yang gak mau gabung dengan Saphira medical center. Rumah sakit dengan peralatan terlengkap. Aku saja ingin klinikku suatu saat bisa sebesar Saphira medical center.

"Terus kenapa kamu gak mencoba gabung disana ?"

"Suami dari anak pemilik Saphira medical center. Rasanya menyeramkan." Jawab Kalle." Aku sudah cukup bahagia dengan apa yang sudah ku miliki saat ini. Tapi aku minta maaf seandainya beberapa keinginanmu belum semuanya bisa ku belikan.

Tangan Sera maju mendekat ke puncak kepalanya. menyentuh helaian rambut hitam milik Kalle sembari mengulas senyum.

"Aku kan udah pernah bilang kalau selama kita menikah tak akan sama sekali menyusahkanmu. Uangku sudah lebih dari cukup bahkan aku rasa kekayaanku melebihi kamu. Jadi pikirkan saja kamu dan Nadira."

Kalimat yang cukup menyentil sisi hatinya sebagai seorang lelaki. Walau dia pun mengakui Seraphina Luna bukan wanita sembarangan. Bahwa dia adalah Supermodel dengan basic keluarga bangsawan. bahwa perbedaan diantara mereka begitu sangat lebar.

Kalle tiba-tiba dapat panggilan darurat tengah malam. Sera yang baru mau tidur terbangun, melihat dia cepat-cepat pakai jaket dan sepatu.

"Ada pasien gawat, bayi prematur,” katanya singkat.

Sera hanya diam, lalu akhirnya berkata pelan,

“Hati-hati di jalan.”

Pintu menutup. Hening.

Sera memandangi punggung Kalle dari jendela, dan entah kenapa, dada kirinya terasa sesak.

Bukan karena asap dapur. Tapi karena untuk pertama kalinya, ia sadar—rumah itu terasa terlalu sunyi tanpa lelaki itu di dalamnya.

********************************

Jari jemari memilin penuh ketakutan. Kepalanya terus saja merunduk. Tak ada satu katapun keluar hingga suasana di dalam ruangan berubah sunyi.

"Aku sudah pernah bilang kalau ada hal yang kamu perlukan kita bisa bicara. Kamu bisa chat aku." ujar pria berkacamata itu." katakan, apa yang saat ini kamu perlukan ?"

Perempuan muda itu menatap dalam diam. jarinya sudah tak lagi saling mengait. Dari dalam tas dia taruh sebuah benda kecil di atas meja.

pria itu malah tak bereaksi. Membiarkan benda itu tergeletak begitu saja.

"Sudah berapa lama ?"

"Jalan 6 minggu. Aku sama sekali tidak menyadarinya."

"Lalu ?"

"Lalu.. Aku sudah bicarakan ini dengan orangtuaku. Mereka menanyakan siapa ayah dari bayi ini."

Kepala pria itu mengangguk pelan. Namun tetap saja benda itu tak di sentuh.

"Kamu ingin aku menemui orang tuamu ?"

"Mas..aku--."

"Dari awal aku sudah memintamu menjaga diri. Aku juga minta kau untuk meminum obat yang kuberikan. Karena apa ? Karena aku tidak mau ada hal ini. kita sama-sama tahu posisi kita. Hubungan ini terjalin karena saling membutuhkan."

"Mas, maksudnya kamu. Hubungan ini bukan karena cinta ?"

"Memang aku pernah bilang aku mencintaimu, Dela ?" tanya pria itu."No, aku menyayangimu karena kau begitu butuh sandaran. Kamu juga punya banyak mimpi, lalu aku merasa mampu untuk mewujudkannya. Kalaupun hubungan itu terjadi, kurasa itu tak lebih dari rasa kenyamanan dan terima kasih di antara kita."

Bibir Dela terbuka lebar, matanya terbelalak kaget. kaget dengan apa yang di ucapkan Lelaki tersebut.

"Gugurkan kandunganmu. Lalu kau istirahat dulu. Setelahnya akan ku siapkan posisi terbaik untukmu di Rumah sakit."

"Hanya itu ?"

"Maksudmu ? Masih kurangkah ? Apa lagi, rumah, mobil, uang ? Katakan saja. Aku akan mengaturnya."

Dela pun berdecak sembari memalingkan wajahnya. " Jadi begini maumu ?"

Tampak anggukan kepala pria itu di lihatnya. Dela tanpa banyak bicara segera beranjak pergi.

"Ini kamu menolaknya ?"

Dela menahan langkahnya, hanya kepalanya saja berputar.

"Terima kasih, Adipati."

Pintu tertutup tepat dengan tubuh Dela yah menghilang.

Langkah kakinya terseok, serasa tak menapak ke tanah. Di depannya serasa dia melihat kilasan masa lalu. Termasuk hubungannya dengan Adipati.

Tangannya meraba bagian perut yang masih terlihat rata. perut yang saat ini di dalamnya ada bayi tak berdosa.

Hati kecilnya bertanya apa dia sanggup menjalani semuanya sendiri ? Bagaimana cara dia menjelaskan pada ayahnya ketika dia kembali ke rumah. Haruskah dia katakan semua dengan jelas siapa ayah bayi ini.

Kakinya terus berjalan tak tentu arah. Dia tak perduli dengan tatapan orang padanya hari ini, tak perduli dengan bunyi klakson kendaraan yang memekakkan telinga.

Hingga--- tiba-tiba saja tubuhnya terasa ringan, seperti terbang melayang. Dan bruk..bunyi tulang yang menghantam benda keras di susul kini dia terbaring lemah. Ada tetesan darah mengalir. Ada teriakan orang-orang yang menghampirinya. Sampai tubuhnya melemah dan matanya tak sanggup untuk terbuka.

1
ukaza
next air
Imam Supriyono
disini karakter ayu lebih dominan .....sera ....kalah jauh ma ayu ibunya.....
ukaza
thanks up nya kak dan di tunggu update terbaru,yg rajin ya Thor up up nya 💜
sukma dewi
/Smile/
ukaza
halo Thor permisi.... tok tok tok, kk air, kapan lanjut
aisyah zahra
menarik bgt
AKU_AIR
😄😄😄😄😄😄
Mertysmart MertySmart
serius nanya thor, sbnernya dulu itu bara beneran cinta sm olive nggak?
Dini Yulianti
tp dsini ga di ceritain kalo si kale punya kakak ya?
ukaza: itu tau jadi jgn banyak ngebahas plis kita nikmatin aja karya air,
(ingat gak harus plek ketiplek kan)
salam damai sejahtera 🤭🙏
total 1 replies
Dini Yulianti
pokoknya jgn ada drama cere aja, cukup sera balas densam aja nanti sama kalle, kalo alurnya sama nanti kaya bara olive
Alleandra_syah
lanjut kak..
Alleandra_syah
ini gundiknya Adipati ada berapa sich....🤭
AKU_AIR: banyakkk🤣🤣
total 1 replies
Mertysmart MertySmart
Smangat thor💪, di tunggu lanjutannya
AKU_AIR
kayanya udah aku revisi deh kak. bab mana lagi yaa
ukaza: revisi lagi tuh part 4, ohya kok blm update terbaru sih kak air
total 3 replies
itsme zepi!
thor, kenapa ada part yg diulang ya? btw, makasih update double2nyaaa💙
AKU_AIR
aah udah ku revisi terima kasih
ukaza
thanks kak air di tunggu up up nya 🔥💪
Dini Yulianti
ko babnya di ulang
ukaza
ini kok kayak isian bab 16 sih Thor?
ukaza
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!