NovelToon NovelToon
Suami Montirku Ceo Kaya

Suami Montirku Ceo Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO
Popularitas:49.8k
Nilai: 5
Nama Author: El Viena2106

Karena hidup dalam kesederhanaan dan nyaris tak punya apa-apa. Alena dan Keluarganya selalu di hina dan tak henti-hentinya di rendahkan oleh keluarga sepupunya yang termasuk orang berada.

Alena semakin di kucilkan ketika gadis itu di ketahui telah menjalin hubungan dengan pria yang bernama Pradipta Devano Syahputra. Pria yang berprofesi sebagai seorang montir di salah satu bengkel di kota itu.

Namun siapa sangka, Di balik pakaian kotornya sebagai montir, Alena di buat terkejut setelah mengetahui bahwa Devano ternyata seorang Ceo yang kaya raya..
•••••
"Terserah mereka ingin merendahkan mu seperti apa. Yang penting cintaku padamu tulus. Aku janji akan membahagiakanmu serta membungkam mulut mereka yang telah menghina mu dan keluarga mu.." Pradipta Devano Syahputra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu Dan Ibu Mertua

"Coba lihat yang itu dong.." Mama Loli menunjuk satu paket perhiasan yang sempat tadi di pilihkan oleh karyawan yang bekerja di toko tersebut.

"Yang ini Nyonya?"

"Iya, Yang itu saja.." Satu set perhiasan itu akhirnya kini telah berada di hadapan Mama Loli dan Alena. Alena yang tak terlalu paham dengan benda mahal semacam itu mana tahu. Alena pernah membelikan cincin untuk Bundanya saat dulu dia punya gaji pertama dalam bekerja. Namun hanya beli di toko perhiasan yang tempatnya terletak di pasar. Bukan di toko yang khusus perhiasan mahal seperti ini.

"Kalau yang ini berapa?" Karyawan itu meraih sebuah tablet sebentar lalu..

"Yang ini paling murah, Harganya sekitar delapan puluh juta Nyonya..

"Uhuk!

Alena sampai tersedak salivanya sendiri. Berapa katanya? Delapan puluh juta? Dan itu harga yang terbilang paling murah? Jika harga segitu paling murah? Lalu mahalnya berapa? Alena tak dapat berkata apapun. Baginya ini terlalu mahal. Bagus memang, Akan tetapi harganya yang kurang bagus.

"Sayang kamu kenapa?

"E.. Gapapa Ma.. Cuma..

"Kamu keberatan sama harganya?" Agak ragu, Alena akhirnya mengangguk.

"Memangnya kamu mau beli yang seperti apa sayang.." Dengan lembut Mama Loli bertanya. Semua karyawan yang ada di dalam toko tersebut sampai iri. Mama Loli adalah pelanggan setia di sana. Dan tadi wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan anggun itu mengenalkan gadis cantik yang di akuinya sebagai menantunya. Sangat beruntung gadis yang menjadi menantu Mama Loli, Selain terkenal dengan silap baiknya Mama Loli juga terlihat sangat menyayangi Alena.

"E, Perhiasannya bagus sih Ma.. Cuma kalau Ale beli dengan harga segitu, Apa Abang gak marah?" Mama Loli tampak menarik nafas panjang.

"Dia gak akan marah sayang.. Udah kamu pakai aja kartu pemberian Devano. Semua uang yang ada dalam kartu itu sudah resmi jadi milik kamu.. Atau biar Mama aja yang bayarin...

"E..Enggak usah ma.. Biar Alena aja..." Alena memang ingin membelikan Bundanya perhiasan. Tapi tidak satu set seperti ini. Dan lagi harganya yang tak murah tapi puluhan juta.

Alena menyerahkan kartu hitam itu kepada senior di toko itu. Selagi menunggu, Alena mengirim pesan untuk sang suami.

"Abang maaf, Ale ingin beliin perhiasan buat Bunda. Dan Ale pakai kartu yang Abang kasih tadi malam. Ale ambil delapan puluh juta, Gapapa kan?

Di kira Alena akan mendapatkan balasan teguran atau semacam apa. Nyatanya balasan yang dia terima jauh dari dugaannya..

"Kenapa harus minta izin.. Uang yang di kartu itu adalah punya kamu.. Kamu bisa pakai kapanpun dan sebanyak yang kamu mau sayang..

Kata yang sempat di ucapkan oleh Ibu mertuanya semua benar. Tak ada kata yang luput dari pria yang telah menyandang sebagai suaminya itu.

 "Ini kartunya Nona..."

"Ah, Oh.. Iya..." Alena kembali menerima kartu itu. Sebuah paperbag yang berisikan perhiasan telah berada di dalam genggamannya.

"Sekarang kita cari makan ya.. Mama Udah laper.." Alena mengangguk menyetujui saran Mama Loli. Karena kalau boleh jujur Alena juga merasakan lapar.

****

"Menurut kamu ini cocok gak?" Dilla menatap jengah Ibu mertuanya yang sejak tadi sibuk berbelanja ini dan itu. Sementara dirinya hanya berdiam diri saja dengan gigit jari.

Sebenarnya Dilla juga ingin belanja, Tapi apa daya ia tak punya uang. Bagas belum memberi jatah uangnya.

"Bu..

"Apa.." Sahutnya dengan nada agak ketus.

"Dilla boleh gak beli juga.. Masa cuma ibu doang.." Ibu dari Bagas itu langsung menatap tak suka ke arah mertuanya.

"Ya, Kalau mau beli ya beli aja..

"Tapi bayarin ya, Bu..

"Apa? Bayarin? " Dilla mengangguk.

"Kamu belum kasih ibu apa-apa malah mau minta bayarin. Gak ada.. Dimana mana itu menantu yang beliin mertua, Ini malah kamu minta beliin.. Menantu macam apa kamu ini.." Dilla berdecak sebal. Dia kan juga ingin shoping bukan cuma memandang saja. Lagian dia seorang menantu kan? Bukan babu yang mau di suruh ini dan itu.

.

.

.

Dilla pulang ke rumahnya. Dengan gerakan kasar ia meletakkan semua belanjaan milik ibu mertuanya di atas meja. Murni semua milik ibu mertuanya bukan miliknya.

Setelah itu, Dilla pergi ke kamarnya. Di sana sang suami sedang santai sibuk dengan game di ponselnya.

"Mas..

"Hm, Udah pulang kamu?

"Iya, Capek aku Mas.."

"Yaudah tidur aja.. katanya nanti mau ke rumah ibu.." Ucap Bagas tanpa mau menatap istrinya. Sepertinya ponsel lebih menarik saat ini ketimbang Dilla yang sebagai istrinya.

Akhirnya Dilla lebih memilih untuk tidur saja. Seharian ia menemani ibu mertuanya. Bukan untuk berbelanja melainkan menjadi seorang pesuruh.

Dan benar saja, Dilla dan Bagas berangkat ke rumah Wina dan Wawan. Kedatangan mereka di sambut dengan baik oleh sepasang suami istri itu.

"Ya, Ampun.. Kalian datang.." Wina begitu bahagia karena akhirnya anak dan menantunya datang malam ini. Dilla dan Bagas di sambut dengan baik. Wina melirik sinis Devano dan Alena dan juga pulang malam ini ke rumah orangtuanya.

Di tangan Alena dan Devano terhadap beberapa paperbag. Entah apa isinya yang jelas Wina tak mau kalah juga.

"Mana oleh-oleh buat ibu.." Dilla hanya mengangkat bahu, Bagas cuma diam saja karena mereka memang datang tak membawa apa-apa.

"Kita gak punya oleh-oleh Bu.. " Setelah mengatakan itu, Dilla masuk ke dalam. Begitupun dengan Wina yang kesal.

Mendengar kalau putrinya akan datang, Wina memasak banyak untuk mereka makan bersama. Semuanya berkumpul di sana, Tapi terkecuali Wawan juga.

"Ohya Nak Bagas.. Ibu boleh gak ngomong sesuatu?" Makan malam baru saja selesai, Kini mereka sedang berada di ruang tengah menonton tv bersama.

"Ibu mau ngomong apa?" Wina tersenyum. Wawan mengangguk seolah mendukung istrinya.

"Tolong beliin Ibu motor dong..Ibu pengen motor yang pengeluaran baru itu loh.. Yang harganya mahal.." Begitu sangat percaya diri sekali Wina meminta itu tanpa melihat raut wajah Bagas yang mulai tak bersahabat.

"Apa? Ibu minta beliin motor? Ke Bagas?" Wina mengangguk cepat.

"Ya, Kan kamu menantu Ibu.. Pekerjaan kamu juga bagus kan? Jadi seorang manager.. Gak ada salahnya kan kalau ibu minta ke kamu.." Bagas menghela nafas panjang.

"Ibu kenapa harus minta ke aku? Kenapa gak ke Dilla aja.. Dilla kan anak ibu.." Semua yang ada di sana kaget melihat respon Bagas.

"Ya, Kan kamu menantu kita " Wawan ikut menimpali. Bisa-bisanya Bagas berkata seperti itu, Pikirnya.

"Hanya menantu kan? Aku juga punya orang tua.. Ibuku saja belum aku kasih motor. Lah ibu malah minta..

"Mas.. Tapi apa salahnya kamu ngasih yang ibu mau. Kamu kan menantu..

"Terus kamu gimana? Kamu aja belum kasih apa-apa ke ibuku.." Dilla diam, Ia tak suka dengan sikap suaminya yang selalu membedakan antara ibu dan ibu mertuanya.

.

.

.

TBC

1
Tengku Nafisa
mamah Loli memang keren. bakal jadi gembel tu Dilla. sifat iri semakin menjadi.
Retno Harningsih
up
Putri Laely
lanjut Thor
Maria Ulfa
aku dak bisa komen Thor, lanjut
Ayudya
yg pasti Alena sekarang di atas mu dilla.makanya Dilla jadi orang jangan songong harta keluarga belum ada apa apanya di banding harta keluarga suami alena
Sri Rahayu
bisa2 stress itu kel Wawan....seorang montir yg dianggap miskin ternyata seorang CEO dan menjadi menantu saudara miskin nya 🤪🤪🤪.....lanjut Thorr 😘😘😘
Tiah Fais
susah si kalau hati udh di selimuti iri dan dengki
Teh Euis Tea
duhhh ya emang enak di tabokin mmh loli dan sekarang siap2 jd gembel ya kalian
Purnama Pasedu
masih aj nggak terima si Dilla nii
Elin Herlina
masa pemeran alenanya jeding sich,gak cocok itu ...
Viena Alfiatur Rohman
Puas aku.. Gimana? Emang enak
Erlangga❤
Kena amuk Mama Loli kpok
Nurminah
kalo kato wong Palembang keluarga wawan mati gancang
Teh Euis Tea
huhhhhh msh aj ngatain keluarga miskin , dasar keluarga aneh mempermalukan diri sendiri
Purnama Pasedu
Wina masih aj teriak
Tengku Nafisa
sikap wina yg spt itu siap2 jadi gembel
Ayudya
waduh ada Mak Mak repong yg mulai gila status.bu Wina siapkan mental dan jiwa ya karena lebih kaya suami alena
Hesty
uuup nya lbh bnyk thoir
Retno Harningsih
lanjut
𝐈𝐬𝐭𝐲
masih saja mereka sombong dan menghina... 🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!