Yang Kamu Curi Takkan Jadi Milikmu

Ucapan Keanu membuat Raisa terdiam. Dan selanjutnya Raisa tak pernah membuat masalah lagi. Bahkan setiap Keanu dan Vania menjenguknya, Raisa selalu berkelakuan baik.

Bahkan ketika liburan tiba. Raisa kerap kali menunjukkan sikap yang baik. Bukan hanya pada Keanu dan Vania. Tapi juga pada Camelia.

Camelia semakin menyayangi kakak angkatnya itu. Dan Vania juga Keanu. Berpikir kalau keputusan mereka untuk menyekolahkan Raisa di sekolah asrama memang tepat.

"Sudah waktunya kakak kembali ke asrama. Caca tetap jadi anak baik ya! Caca harus menuruti ayah dan ibu, jangan melawan atau membantah. Juga di sekolah, Caca harus patuh pada Bu guru dan sayang pada teman-teman Caca! Ya!"

Caca kecil mengangguk dengan senang. Dia memang suka di perhatikan kakak angkatnya itu. Vania yang melihat perubahan besar terjadi pada Raisa juga tak henti bersyukur. Vania bahkan memberikan uang saku yang lebih banyak pada Raisa.

Bahkan ketika Raisa harus kembali ke sekolah asrama, dia bahkan tidak meminta Keanu dan Vania mengantarkannya. Cukup di antarkan oleh supir saja.

Keanu dan Vania melambaikan tangannya. Mereka senang, Raisa sudah berubah.

Waktu terus berjalan, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Sekarang Raisa dan Camelia sudah tumbuh menjadi remaja yang sangat cantik.

Raisa juga sudah lulus SMA. Sementara Camelia yang memang hanya beda satu tahun masih di kelas 12. Saat itu acara kelulusan Raisa di sekolah asramanya.

Sekolah mengadakan acara kelulusan yang mengundang semua orang tua untuk datang, melihat pertunjukan putra putri mereka. Saat itu para alumni sekolah itu juga banyak yang datang. Mereka ada yang sudah menjadi dokter, pengacara, tentara, guru dan ada yang memang mewarisi usaha keluarganya. Menjadi CEO di perusahaannya.

Seorang pemuda tampan yang usianya sekitar 25 tahun tampaknya sangat mencuri perhatian semua orang yang hadir di tempat itu. Karena dia adalah seseorang yang sedang sangat terkenal akhir-akhir ini. Rayyan Danuwirya. Seorang pengusaha muda yang digadang-gadang akan menjadi salah seorang pengusaha paling sukses tahun ini. Dan mungkin saja tahun-tahun berikutnya juga.

Pria itu berjalan bersama para alumni lain dan juga para guru. Mereka akan duduk di barisan bangku paling depan.

Ketika Vania dan Keanu bersama dengan Camelia remaja yang sudah tumbuh menjadi gadis manis yang sangat anggun datang. Kebetulan sekali, saat itu Rayyan sedang berbalik, ketika tiba di bangku tempat di mana dia akan duduk. Dan pria itu kebetulan memandang ke arah gadis bergaun biru muda yang menurutnya sangat serasi dengan cahaya yang ada di belakangnya. Jepit rambut sederhana di sisi kepala sebelah kirinya membuatnya bertambah menawan. Sangat sederhana, tapi rasanya sangat mewah saat gadis itu yang memakainya.

Rayyan menatap gadis yang tengah tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah lain. Dia tampak begitu senang, senyumnya lepas, alisnya dan raut wajahnya, menggambarkan kebahagiaan yang benar-benar tulus.

"Kakak"

Rayyan semakin tertegun diam, suaranya. Rayyan merasa suara gadis itu adalah suara yang paling indah dan merdu yang pernah dia dengar.

Tatapan Rayyan seolah terkunci. Mungkin, pria itu sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis itu.

"Caca, ayo sayang!" ajak Vania yang menarik tangan putrinya untuk duduk, karena memang acara sudah akan segera dimulai.

'Caca' lirih Rayyan dalam hati.

"Tuan Rayyan... Tuan Rayyan!"

Rayyan pada akhirnya menoleh, pandangannya tadi benar-benar terkunci.

"Silahkan!" kata kepala sekolah itu sambil mempersilahkan dengan gerakan tangannya pada Rayyan yang sangat sopan.

Rayyan mengangguk hormat.

"Iya pak, terimakasih!" sahutnya dengan sangat sopan. Karena memang kepala sekolah itu dulu juga adalah guru yang mengajarnya di sekolah ini.

11 tahun berlalu, sebenarnya Raisa juga tumbuh menjadi sangat cantik. Dia dan teman-temannya akan mempersembahkan sebuah lagu kebangsaan dan daerah untuk para tamu yang hadir.

Sedangkan dari bangku penonton, Camelia juga sudah tidak sabar menunggu penampilan dari kakak angkatnya.

**

Suara tepuk tangan bergemuruh, Camelia bahkan sampai tepuk tangan sambil berdiri atau sangking excited nya dia melihat penampilan Raisa.

Semua orang tentu saja menoleh ke arah Camelia. Mereka tersenyum begitu melihat siapa yang membuat kehebohan itu. Beberapa alumni, juga sepertinya tertarik dan terpesona pada penampilan lugu dan manis Camelia. Dia memang sangat cantik, penampilannya juga sangat memukau. Dia manis seperti Sandrina Michelle. Ya sebelas dua belas dengan remaja itu.

"Caca, duduk sayang!"

Mendengar seseorang menyebut nama Caca. Rayyan pun menoleh ke belakang. Benar saja, gadis yang dia kagumi itu yang sedang membuat semua orang menatapnya.

'Dia memang sangat cantik, dia memang pantas membuat semua orang hanya melihat ke arahnya' batin Rayyan.

Namun dari atas panggung. Perhatian para penonton yang sempat di curi oleh tepuk tangan heboh dari Camelia. Membuat Raisa yang berada di atas panggung mengepalkan tangannya.

'Dasar pencuri perhatian!' pekiknya kesal.

Ya, yang sebenarnya. Selama 11 tahun ini, Raisa memang sama sekali tidak berubah. Raisa hanya bersandiwara supaya dia terlihat seperti apa yang diinginkan oleh Keanu dan Vania. Dia ingin merebut perhatian Keanu dan Vania. Memenangkan hati mereka, sampai suatu saat nanti dia bisa menjatuhkan Camelia dan pada akhirnya menjadi anak Keanu dan Vania satu-satunya.

Selama ini, sikap baik Raisa hanya pura-pura. Dia sudah mencobanya, saat dia menunjukkan sifat aslinya kepada semua. Perlakuan semua orang sangat tidak baik padanya. Makanya, pada akhirnya dia memilih untuk menunjukkan sikap palsunya. Dan ternyata, hal itu membuat semua orang memujinya, percaya padanya, dan memberikan apapun yang dia inginkan. Dia memutuskan menjadi seperti itu, seseorang yang bermuka dua. Dan itu untuk keuntungannya.

Dan ketika dia melihat Camelia tetap saja bisa mencuri perhatian lebih dari orang-orang. Dia mulai kesal.

"Raisa!"

"Iya" sahut Raisa dengan suara halus dan ramah.

"Lihat itu, kak Rayyan. Bukankah kamu sangat menyukainya. Bukankah dia idolamu sejak dulu! Aku dengar dia akan memberikan sambutan, Raisa akan ada yang memberikan bunga nanti padanya. Kira-kira dari kita semua, siapa ya?" tanya Meli salah satu teman Raisa.

'Harus aku. Aku sangat menyukainya. Aku sudah suka dia sejak kelas 10. Harus aku yang memberinya bunga!' batin Raisa ambisius.

***

Bersambung...