Kejadian yang tidak terduga, seorang agen rahasia yang baru menyelesaikan misi nya.
Namun dia dijebak oleh rekannya sendiri yang memang ingin menyingkirkan dirinya. Sehingga dia harus tidur bersama seorang pria asing.
Olivia namanya, sebagai agen rahasia yang selalu sukses dalam menjalankan misinya. Namun hal itu menimbulkan kecemburuan pada rekannya sendiri.
Sehingga Olivia harus melahirkan tiga anak kembar yang super jenius. Dan mereka pun mengasingkan diri di sebuah desa. Delapan tahun kemudian, mereka kembali ke kota.
Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran baca yuk!
Cerita ini hanyalah fiksi semata. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Seluruh cerita di dalamnya hanya imajinasi penulisnya semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
Tujuh tahun kemudian ...
Tiga anak kecil sedang berlari kembali ke rumah. Mereka baru pulang dari sekolah dasar di desanya.
Mereka bernama Arden anak pertama, Archer anak kedua, dan Arjun anak ketiga. Kadang mereka sering di panggil triple A oleh penduduk desa.
"Mama...!" Pekik ketiganya serentak.
Olivia menoleh lalu tersenyum. Mia juga ikut tersenyum melihat cucunya yang berlari menghampirinya di kebun.
"Kenapa kemari? Kenapa tidak menunggu di rumah saja," tanya Olivia.
"Mama, Bu guru meminta mama untuk datang ke sekolah besok," kata Arden. Lalu menyerahkan amplop putih kepada Olivia.
"Apa kalian nakal? Atau kalian sering bolos?" cecar Olivia setelah membaca surat panggilan dari guru anaknya.
"Tidak!" Mereka menggeleng serentak.
"Datangi saja, mungkin ada keperluan lain yang ingin di sampaikan oleh guru mereka," kata Mia.
Olivia menatap curiga kepada ketiga putranya. Mereka hanya tertunduk menghindari tatapan mata Olivia.
"Kami tidak nakal kok Ma," kata Arjun.
Olivia tersenyum lalu mengelus kepala ketiga putranya. "Iya, besok Mama akan datang ke sekolah kalian."
Mia meminta Olivia untuk membawa pulang anaknya. Karena hari pun sudah siang. Dan mereka perlu istirahat.
"Sini Nek aku bawakan," kata Arden.
"Biar aku saja Nek," kata Arjun tidak mau kalah.
Mia pun tersenyum karena cucunya begitu rajin. Bukan hanya itu, mereka juga sangat cerdas.
Olivia membelikan mereka laptop masing-masing satu. Karena sejak dini Olivia sudah mengajarkan mereka cara meretas.
Bahkan Olivia memasang wifi untuk memudahkan mereka menggunakan internet. Olivia memang ingin mereka cerdas.
Padahal, Olivia hanya mengajari mereka sedikit saja. Namun, bakat dalam diri mereka sudah tertanam bakat peretas.
"Kalian mandi dulu, Mama dan nenek mau masak untuk makan siang," kata Olivia.
Mereka pun mengangguk serentak. Mereka tidak pernah membantah perkataan sang mama dan juga neneknya.
Mereka pun masuk ke dalam kamar untuk menyimpan tas dan kemudian keluar lagi dengan hanya memakai celana pendek dan handuk.
Karena kamar mandi di luar rumah, mereka pun harus mengisi air ke dalam ember terlebih dahulu.
"Via, apa kamu tidak ingin mempertemukan mereka dengan ayah kandungnya? Mereka sudah semakin besar, sudah pasti akan mengerti," kata Mia.
"Aku juga tidak kenal orang itu Bu, wajahnya saja aku tidak tahu," kata Olivia.
"Tapi ketiganya tidak mirip kamu sama sekali. Lalu mirip siapa lagi kalau bukan mirip ayah kandungnya?" Mia selalu mendesak Olivia untuk mencari ayah kandungnya triple A.
"Entahlah Bu, aku sudah merasa nyaman di sini. Kecuali takdir mempertemukan kita," kata Olivia.
Tanpa mereka sadari, ketiganya mendengar percakapan Olivia dan Mia. Namun mereka pura-pura tidak tahu. Dan diam-diam akan mencari tahu tentang ayah kandung mereka.
Malam harinya ...
Triple A membuka laptopnya masing-masing. Mereka ingin mencari tahu tentang ayah kandung mereka.
Namun pintu kamar mereka di ketuk. Archer segera membuka pintu. Yang ternyata adalah Olivia.
"Mama?" Archer sedikit kaget.
"Kalian belum tidur?" tanya Olivia.
"Sebentar lagi Ma," jawab Arden dan Arjun bersamaan.
"Jangan begadang, kalian besok mau sekolah," kata Olivia.
Mereka pun mengangguk serentak. Kemudian menutup pintu kamarnya setelah Olivia berlalu dari situ.
Triple A kembali membuka laptopnya. Mereka mencari informasi tentang ayah kandung mereka.
"Arden, kita tidak tahu tentang papa, bagaimana mencari tahu tentangnya?" tanya Arjun.
"Kata nenek papa mirip kita, kita cari tahu orang yang mirip kita," jawab Arden.
Mereka pun bekerja sama mencari tahu tentang Dewa. Mereka pun menemukan foto orang yang mirip dengan mereka. Hanya saja versi dewasa.
"Dewa Robinson, pemilik perusahaan D Robinson," kata Archer.
Arden pun mengutak-atik keyboard laptopnya. Dengan keahlian yang dimilikinya, dia berusaha menembus sistem pertahanan perusahaan milik Dewa.
Namun mereka cukup kesulitan untuk menembus nya. Karena ternyata sistem pertahanan perusahaan Dewa cukup kuat.
Sementara di tempat lain ...
Dewa yang menyadari jika ada seseorang mencoba menembus sistem pertahanan perusahaan nya pun bergerak cepat.
Dewa segera mencari tahu IP orang yang mencoba meretas sistem perusahaannya.
Namun Dewa juga tidak bisa mendapatkan IP pemilik peretas itu. Dewa tersenyum, baru kali ini dia mendapatkan lawan yang seimbang setelah sekian lama tidak ada tandingannya.
"Huh, boleh juga orang ini. Benar-benar lawan yang seimbang," kata Dewa sambil tersenyum.
Namun Dewa mulai kualahan saat ada peretas lain yang juga menyerangnya. Yang awalnya hanya satu orang, kini menjadi tiga orang.
"Siapa sebenarnya mereka? Kalau terus seperti ini, aku juga bakal kalah," kata Dewa berbicara sendiri.
Tiga peretas itu terus menyerang sistem pertahanan milik Dewa. Hingga Dewa pun mundur karena jika diteruskan, dia yang bakal kalah.
Dewa segera menghapus jejaknya agar tidak bisa di deteksi oleh lawan. Kemudian Dewa menutup komputernya.
"Huh, ku akui mereka memang hebat. Tapi siapa mereka?" gumam Dewa. "Selama ini tidak ada yang bisa mengalahkan ku, tapi sepertinya mereka hacker hebat. Dan mereka berkelompok," tambah Dewa bergumam.
Sementara di tempat triple A ...
"Yah papa mundur, tapi dia mengunci sistemnya dengan baik agar tidak bisa ditembus," kata Arjun.
"Sepertinya papa juga seorang hacker seperti mama. Tapi kenapa mereka tidak bersama?" tanya Archer.
"Nanti kita cari tahu lagi, kali ini kita belum bisa. Tapi setidaknya kita sudah tahu wajah papa dan nama perusahaannya," kata Arden.
"Berarti papa ada di kota," kata mereka serentak.
Mereka terus berpikir. Bagaimana caranya agar bisa ke kota? Jika mereka bisa ke kota, mereka akan mencari ayah kandungnya.
"Tidur dulu, besok kita mau sekolah," kata Arden.
Kedua adiknya pun menurut. Mereka tidak pernah membantah Arden sebagai kakak tertua mereka. Mereka tidur di kasur bertingkat. Jadi tidak terlalu makan tempat di kamar mereka.
Keesokan harinya ...
Olivia bersama ketiga anaknya berangkat bersama ke sekolah. Mereka berjalan kaki, karena jaraknya juga tidak terlalu jauh.
"Selamat pagi Bu Olivia," sapa Bu Ana guru ygtriple A.
"Selamat pagi Bu Ana. Apa anak saya nakal Bu?" tanya Olivia.
"Oh tidak Bu Olivia. Justru kami ingin berbicara tentang kejeniusan triple A," jawab Bu Ana.
Bu Ana pun meminta Olivia untuk keruangan guru. Di dalam ruangan sudah ada bapak kepala sekolah dan guru-guru yang lain.
Mereka sudah berkumpul dan sengaja menunggu Olivia datang. Olivia pun dipersilakan untuk duduk.
"Begini Bu Olivia. Ketiga putra ibu terlalu pintar. Jadi kami ingin mereka mengikuti olimpiade matematika yang diadakan bulan depan. Walaupun mereka baru kelas dua SD, namun mereka mampu menyelesaikan tugas sekolah SMA," kata bapak kepala sekolah.
Olivia terdiam, dia tidak terkejut, karena anak-anaknya memang jenius seperti dirinya. Jadi tidak heran jika ketiganya jenius.
"Jika mereka menang, mereka akan dapat beasiswa untuk sekolah ternama di kota. Sekolah mereka akan terjamin sampai ke perguruan tinggi," kata bapak kepala sekolah lagi.
Olivia tetap diam. Dia ragu jika mereka pindah ke kota. Sementara musuhnya berada di kota. Juga ayah kandungnya triple A ada di kota.
Olivia khawatir, mereka akan menjadi incaran musuh Olivia. Sementara ketiga anaknya tidak tahu apa-apa tentang semua itu.
Beruntung Olivia sudah mempunyai persiapan, yaitu dengan mengajari anak-anaknya seni beladiri. Bahkan Olivia mengajarkan cara-cara menembak dan memainkan senjata lainnya.