NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Pada Akhirnya

Setelah mengerjai Ilya dan membuat perempuan itu kewalahan, Nick tidak bisa berbohong, dia merasa bersalah. Nick menyadari kalau dirinya sudah bersikap tidak dewasa dan konyol. Bahkan bila ia membenci Ilya dan segala gangguan yang sudah gadis itu timbulkan di hidupnya, Nick tidak merasa tingkahnya tadi siang adalah hal yang benar.

"Jadi, kamu memilih gaun pernikahan dengan Ilya hari ini?" Eddy bicara kepada Nick di bangku yang berseberangan dari Nick, ujung jemarinya asik memutarkan sebuah mainan fidget spinner berwarna hitam. Mainan itu kerap ada di tangan Eddy, obat untuk dirinya yang gampang kehilangan fokus.

Nick menghela napas panjang, suaranya terdengar berat dan putus asa saat ia menyandarkan punggungnya ke kursi. "Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi, Eddy. Aku sudah mencoba bicara dengannya, menjelaskan semuanya, tapi Ilya sama sekali tidak bergeming. Dia sudah memutuskan," Nick memijat pelipisnya. "Pernikahan ini akan terjadi. Aku sudah tidak punya jalan keluar."

Eddy turut menghela napas. "Tsk, Ilya benar-benar..., maafkan aku Nick, aku harap aku bisa melakukan sesuatu untuk membantumu."

"Aku tahu."

"Aku masih tidak percaya juga, sebenarnya. Selama bertahun-tahun, aku tidak pernah mendengar Ilya dekat dengan siapa pun, dan tiba-tiba saja dia mau menikahimu. Kamu, dari semua orang di bumi, kamu yang dari benua berbeda."

Eddy menyesap kopinya perlahan sebelum meletakkan cangkirnya. Ia memandang Nick dengan tatapan iba yang tulus. "Aku tahu ini menyiksamu, tapi kamu tahu bagaimana Baba, bagaimana Ilya. Sekali mereka mengambil keputusan, ya sudah. Bagi Baba, keinginan Ilya adalah nomor satu." Eddy mengangkat bahu. "Selama Ilya gembira, dia akan memberikan Ilya apa saja. Termasuk kamu."

"Tapi ini pernikahan, Ed! Seluruh hidupku!"

Eddy menyunggingkan senyum tipis, sebuah senyum yang berusaha menenangkan. "Aku tahu, Nick. Aku tahu. Dengarkan aku," Eddy menaruh telapak tangannya di meja. "Mungkin ini takdir, dan kamu harus menghadapinya. Lihat sisi baiknya. Setidaknya..."

"Setidaknya?"

"Setidaknya kamu mempunyai istri yang cantik, dan uhhh..., kita akan jadi saudara ipar. Itu artinya kita akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Anggap saja kamu mendapatkan bonus teman nongkrong seumur hidup."

Nick mendengus kecil, sedikit senyum kecut terbit di sudut bibirnya. "Saudara ipar. Astaga. Aku menikahi adikmu, aku akan kehilangan kebebasanku, dan kamu malah senang karena kita akan makin sering nongkrong bareng."

"Tentu saja aku bersimpati pada situasimu!" Eddy tertawa renyah. "Aku akan berusaha menghiburmu di rumah baru kalian. Juga, siapa yang tahu, kan? Mungkin menikahi Ilya tidak seburuk yang kamu bayangkan. Ilya itu unik, Nick. Kamu akan menyukainya. Kamu hanya perlu terbiasa dengan keunikannya. Dan ingat, kamu tidak sendiri. Kamu punya aku. Saudara iparmu yang tampan ini akan selalu ada untukmu."

Nick menghela napas, kali ini lebih ringan. Kesialannya mungkin sudah bulat dan terikat, tapi setidaknya, dukungan dari Eddy membuatnya merasa kurang tercekik.

...----------------...

Akhirnya, Hari pernikahan mereka tiba juga. 10 Oktober, tanggal cantik yang pas untuk merayakan pernikahan.

Setelah perencanaan yang melelahkan dan penuh perhitungan, akhirnya tiba juga hari pernikahan Ilya dan Nicholas Duncan. Segala detail—dari dekorasi di aula resepsi, menu-menu konsumsi hingga daftar tamu yang panjang, telah disiapkan dengan sempurna—sebagaimana yang diharapkan keluarga Duncan dan keluarga Ivanov.

Mereka mengawasi dan mempersiapkan semuanya dengan sangat teliti dan mendetail.

Gaun pengantin Ilya tergantung di balik pintu, kain sutranya memancarkan kemilau mahal dan lugu. Setelah memakai gaun itu—gaun yang dipilih oleh Nick tanpa keterlibatannya, di kamar rias yang tenang, Ilya memandangi bayangannya di cermin. Ada kegembiraan yang jelas terpancar di matanya, tapi itu bukanlah kilau romansa.

Degupan jantungnya bukanlah debar keantusiasan karena akan menyatukan takdir dengan belahan jiwa.

Ilya gembira karena hari ini adalah klimaks dari rencananya.

Hari ini, Ilya akan menikahi Nick. Bukan, bukan karena cinta. Tidak ada bunga-bunga asmara yang mekar di antara dirinya dan pria galak itu. Ilya memilih Nick karena Ilya membutuhkannya.

Nick adalah kunci, sebuah alat yang sah secara hukum yang akan membebaskannya dari cengkeraman Ingrid Ivanova yang overprotektif.

Sambil penata rias menyempurnakan eyeliner-nya, Ilya tersenyum tipis.

'Sebentar lagi, Ilya,' Ilya berbisik dalam hati. Sekujur tubuhnya tegang, memang, dan jantungnya berdebar kencang, tapi debaran itu adalah debaran kemenangan.

"Princess, kamu sudah siap?" Alexey muncul di depan ruang rias. "Upacaranya sebentar lagi dimulai."

"Aku sudah siap, Papa."

Saat memandang Ilya, Alexey tidak bisa menahan kekagumannya. "Kamu terlihat sangat cantik, Ratuku." Mata pria itu berkaca-kaca. "Aku tidak menyangka kamu akan secepat ini meninggalkan Papa."

Alexey sangat konyol, pikir Ilya. Bukankah Alexey sendiri yang sudah meninggalkannya berbulan-bulan demi perjalanan bisnis? Dalam setahun, Ilya bisa menghitung jari berapa kali Alexey dan Freya mengunjunginya, jadi, bahkan bila Ilya menikah, Ilya merasa orang tuanya akan tidak begitu sedih akan keputusannya.

"Papa, jangan menangis di hari bahagiaku," ujar Ilya. Ia menggenggam tangan Alexey dengan kelembutan di matanya. "Tersenyumlah. Akan ada banyak tamu yang akan melihat kita."

"Maafkan Papa, Ilya." Alexey menyeka sudut matanya dan memaksakan cengiran gembira.

Tak berselang lama, pintu menuju aula pesta terbuka. Waktunya untuk berjalan di atas jalur utama yang terbuat dari kaca, dilingkupi oleh bunga-bunga. Saat alunan musik yang elegan mulai dimainkan, Ilya menarik napas dalam-dalam, mengangkat dagunya, dan berjalan menuju altar.

Saat itu, Ilya tidak hanya berjalan menuju Nick. Ilya berjalan menuju kebebasannya. Meski belakangan hari Nick kerap memandangnya dengan permusuhan, hari itu Nick menyambut tangannya dengan raut lembut yang tentram.

Apakah Nick sudah berdamai dengan takdirnya atau tidak, Ilya belum tahu. Yang Ilya ketahui adalah, hari itu, Nick mengucapkan ikrar suci pernikahan dengan menatap lurus ke matanya. Tatapan pria itu juga menyebarkan sensasi asing di hatinya. Menyihir jiwanya.

Begitu selesai mengutarakan janji suci kepada satu sama lain, Ilya akhirnya merekahkan senyuman indah kepada Nick. Senyum yang menunjukkan kelegaan dan kebahagiaan.

Ilya tidak berbohong, ia berbahagia menikah dengan Nick.

Pria itu adalah pangeran berkuda putih miliknya. Penyelamatnya.

Saat itu juga, saat Nick merengkuh pinggangnya, wajah mencondong rendah ke arahnya, hendak menyegel ikrar suci mereka dengan ciuman, Ilya spontan memejamkan mata.

Satu detik,

Dua detik,

Tiga detik,

Dan cup!

Ilya Ivanova akhirnya memperoleh ciuman pertamanya.

Ilya Ivanova akhirnya menjadi Ilya Duncan.

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!