NovelToon NovelToon
Chaotic Enigma : Leveling Reincarnation

Chaotic Enigma : Leveling Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Solo Leveling
Popularitas:487
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di dunia lama, ia hanyalah pemuda biasa, terlalu lemah untuk melawan takdir, terlalu rapuh untuk bertahan. Namun kematian tidak mengakhiri segalanya.

Ia terbangun di dunia asing yang dipenuhi aroma darah dan jeritan ketakutan. Langitnya diselimuti awan kelabu, tanahnya penuh jejak perburuan. Di sini, manusia bukanlah pemburu, melainkan mangsa.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah suara bergema di kepalanya:
—Sistem telah terhubung. Proses Leveling dimulai.

Dengan kekuatan misterius yang mengalir di setiap napasnya, ia mulai menapaki jalan yang hanya memiliki dua ujung, menjadi pahlawan yang membawa harapan, atau monster yang lebih mengerikan dari iblis itu sendiri.

Namun setiap langkahnya membawanya pada rahasia yang terkubur, rahasia tentang dunia ini, rahasia tentang dirinya, dan rahasia tentang mengapa ia yang terpilih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Terlihat Marco dan Lilia sudah pingsan di dalam ruangan Boss terakhir, sedangkan Rudy masih bertarung dengan kekuatan penuhnya.

"Kenapa naga ini tidak terjatuh? Apa serangan Marco dan Lilia tidak bisa melukainya," kata Rudy sambil terus menyerang.

BROOK!— serangan naga menghantam tubuh Rudy.

"Arrg!" teriak Rudy kesakitan, tubuhnya terpental dan menghantam dinding sekali lagi.

"Huh... huh... huh… sepertinya dia tidak bisa dikalahkan," kata Rudy terengah-engah.

GROAAARRRR!—raungan naga menggema di ruangan, berdiri tegak di hadapan Rudy.

"Huh, huh… apa yang harus aku lakukan?" pikir Rudy, napasnya berat.

"Di mana kau, Emma? Kenapa kau menghilang di saat kami masuk ke dalam dungeon ini?" katanya sambil memaksakan diri berdiri.

"Sepertinya aku terlalu banyak berpikir. Aku hanya perlu membunuhnya saja kan," ucap Rudy, menatap tajam sang naga.

GRRR—naga itu menatap balik ke arahnya.

"Aku harus menggunakan skill area dan skill sword secara bersamaan," pikir Rudy.

"Baiklah… Lord Vermilion!" teriak Rudy. Puluhan ribu petir langsung menyambar, menghantam tubuh naga di depannya.

BREDOOM! DROMRR!—suara ribuan petir mengguncang ruangan. Serangan itu tentu tidak membuat damage ke Naga, tapi itu bisa mengalihkan perhatian Red Dragon.

"Lalu sekarang… Lord Aura!" Rudy melesat, menyerang semua kaki sang naga.

SRAK! Tebasan pedangnya memotong salah satu kaki naga.

KROAAAARR! Suara Red Dragon yang kesakitan.

"Dan ini skill terakhir… Frost Diven!" teriak Rudy.

Tiba-tiba, tombak es raksasa muncul di atas kepalanya.

"Huh... huh… skill ini menguras energi sangat banyak," ucap Rudy.

GROARRR!—naga itu meraung kesakitan.

"Selamat tinggal," kata Rudy.

WOSSH!—tombak es meluncur menghantam kepala naga, menembus hingga perutnya.

GROOAARGG!— teriakan terakhir naga itu bergema, lalu BRUUOK! tubuh raksasanya ambruk ke tanah.

"Huh... huh… sepertinya dia sudah mati," ucap Rudy, menjatuhkan diri ke tanah karena kelelahan.

 

Rudy terbaring sambil menatap langit-langit ruangan. Tanpa sengaja, matanya menangkap sebuah bola cahaya terang di belakang tubuh naga yang sudah mati.

"Apa itu?" gumamnya.

"Apa selama ini bola cahaya itu dilindungi oleh seekor naga?" ia berusaha berdiri.

"Huh, huh… sebaiknya aku mengambil item dulu di tubuh naga ini," ucapnya sambil mengarahkan tangan.

ZIIING!—item ditarik dari tubuh naga.

"Ini… item full set dari seekor naga rank Immortal. Ini luar biasa," katanya.

Rudy mengenakan semua perlengkapan itu—armor, senjata, dan artefak.

"Hem… perlengkapan ini menakjubkan. Bahkan aku tidak merasakan aura di tempat ini," katanya.

"Tapi tampilannya terlalu mencolok," lanjutnya, lalu menyimpan perlengkapan tersebut ke dalam inventory.

 

Ia menghampiri Marco dan Lilia yang terkapar.

"Mungkin potion ungu ini bisa menyembuhkan luka mereka," ucap Rudy, lalu menuangkan potion ke mulut Marco, kemudian Lilia.

"Uhuk, uhuk…" suara Marco mulai sadar, luka-lukanya perlahan sembuh.

"Apa kau sudah sadar, Marco?" tanya Rudy.

"Ah, Rudy… bagaimana dengan naganya?" saut Marco.

"Dia sudah mati di sana," jawab Rudy.

"Hem, syukurlah kalau begitu," kata Marco.

"Uhuk…" suara Lilia, perlahan membuka mata.

"Lilia, apa kau baik-baik saja?" tanya Rudy.

"Rudy, aku kehabisan energi. Apa kau masih punya potion biru?" jawab Lilia.

"Ini, minumlah," kata Rudy sambil memberikan potion biru.

"Ah, terima kasih," saut Lilia.

 

"Kalian beristirahatlah. Lalu gunakan artefak ini, kebetulan sekali aku mendapatkan tiga artefak sekaligus di sini," kata Rudy.

"Berikan padaku, Rudy," saut Marco.

Mereka berdua menerima artefak itu dan memasangnya di dada, dan meresap masuk kedalam jantung mereka. Seketika, aura yang sebelumnya menyakiti tubuh mereka menghilang.

"Ini jauh lebih baik, Rudy. Biarkan aku beristirahat sebentar di sini," kata Marco, membaringkan tubuhnya.

"Ah, baiklah. Aku akan pergi ke sana sebentar," kata Rudy sambil menunjuk bola cahaya di kejauhan.

"Apa itu?" tanya Lilia.

"Aku sendiri ingin tahu. Bahkan portal keluar belum muncul," jawab Rudy, lalu berjalan ke arah bola cahaya.

Tanpa basa-basi, ia mengambil bola tersebut. Tiba-tiba, muncul sebuah notifikasi di depannya.

"Hem? Sebuah pertanyaan… siapa yang memberikan ini? Apakah Emma?" gumamnya.

Rudy menekan pilihan yang ada di layar notifikasi.

Bola cahaya itu bersinar terang, lalu melayang ke atas. Dari balik cahaya, muncul sosok perempuan.

"Manusia? Siapa dia?" kata Rudy.

Wanita itu perlahan turun dan terbaring di tanah. Rudy menghampirinya.

"Eh… seorang perempuan?" ucap Rudy, ia melihat seorang gadis cantik berusia sekitar 17 tahun, berambut perak, dan… telanjang.

"Ah… kenapa dia telanjang begitu," katanya sambil mengeluarkan pakaian dan mengenakannya pada gadis itu.

"Siapa dia, Rudy?" tanya Lilia yang mendekat.

"Aku sendiri ingin tahu. Tiba-tiba dia muncul dari balik cahaya," jawab Rudy.

"Hoo… dia terlihat sangat cantik," kata Lilia.

"Kita harus membawanya keluar dari sini," saut Rudy.

"Rudy, lihat di sana… apa itu sebuah portal?" tanya Marco sambil menunjuk.

"Ah, akhirnya portalnya keluar," saut Rudy sambil menggendong perempuan itu.

"Siapa dia,?" tanya Marco.

"Nanti saja ceritanya. Sebaiknya kita keluar dari dungeon ini," jawab Rudy.

 

Mereka keluar dari dalam dungeon setelah 7 tahun lamanya, kembali ke titik awal masuk.

Hutan lebat menyambut mereka. Pohon-pohon tinggi menjulang, hewan iblis berkeliaran di sekitar.

"Tempat ini tidak berubah… meskipun sudah 7 tahun lamanya, tetap saja hutan," kata Rudy.

"Ada hewan iblis yang datang kemari, Rudy," kata Lilia.

"Bisakah kau mengurusnya, Lilia?" saut Rudy sambil membaringkan gadis yang digendongnya di tanah.

"Hem… kau selalu seperti itu. Baiklah," jawab Lilia.

Ia menggunakan sihir area untuk membunuh ribuan hewan iblis tanpa merusak alam.

"Kau semakin kuat, Lilia," kata Marco.

"Hewan iblis di sini jauh lebih mudah dikalahkan daripada di dalam dungeon," saut Lilia.

"Baiklah, kita bangun tempat peristirahatan sementara di sini," kata Rudy.

"Oke, aku akan mencari kayu bakar," kata Marco.

"Aku juga akan memeriksa area sekitar," kata Lilia.

"Jangan terlalu lama berpencar. Ini sudah larut malam. Sebaiknya kita bereskan tempat tinggal dulu," kata Rudy.

"Oke. Sampai jumpa nanti," kata Marco.

 

Marco dan Lilia pergi berburu hewan iblis di wilayah selatan kerajaan, sekaligus mencari kayu untuk membangun sebuah gubuk.

Sementara itu, Rudy menyalakan api unggun sambil sesekali melirik gadis yang masih pingsan di belakangnya.

"Siapa perempuan itu? Apa dia terjebak di dalam dungeon? Sangat aneh sekali," gumam Rudy sambil menyiapkan makanan.

Beberapa jam berlalu, Marco dan Lilia belum juga kembali.

"Kemana mereka berdua? Sampai sekarang belum kembali," saut Rudy sambil memakan daging.

"Perempuan itu juga masih belum sadar dari tadi," tambahnya, menatap wajah gadis itu.

 

[Status Bar Rudy]

Umur: 18 tahun

STR: 4800

AGI: 2180

Magic Power: 2300

Level: 205

Simbol: IMR (Immortal)

Koin Emas: 510M

[Status Bar Marco]

Umur: 19 tahun

STR: 2620

AGI: 1980

Magic Power: 350

Level: 158

Simbol: M (Mythical)

Koin Emas: 89M

[Status Bar Lilia]

Umur: 17 tahun

STR: 550

AGI: 1150

Magic Power: 2750

Level: 155

Simbol: M (Mythical)

Koin Emas: 112M

....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!