NovelToon NovelToon
One Night, More

One Night, More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Sekuel dari novel Saoirse 📚



"Bahkan kau tidak akan menemukan cinta yang sama untuk kedua kalinya, pada orang yang sama. Dunia tidak sebaik itu padamu, Tuan. Meskipun kau punya segalanya." ucap Mighty penuh penekanan.

"Aku dan dia adalah dua orang yang berbeda, tanpa perlu kau banding-bandingkan. Dan tidak ada orang yang benar-benar sama, sekalipun mereka kembar identik!" Mighty menghentakkan kakinya, meluapkan emosi yang sudah lama memenuhi dada.

Mighty terjebak dalam permainan nya sendiri, melibatkan seorang duda berusia 35 tahun, Maximilian Gorevoy.



Ikuti kisah mereka yaaa😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

"Lebih baik anda mengalah dan menuruti keinginannya jika masih dalam batas wajar, karena anda tidak akan bisa menang jika berdebat dengannya. Jika pun anda menang, itu tidak akan membuat anda puas dan merasa benar, karena saat ini emosi nyonya Mighty tidak stabil." Max mengingat saran dokter Darya, ia tadi menyempatkan berkonsultasi tentang sikap Mighty yang up and down.

"Max, apa aku boleng tinggal di mansion?" tanyanya sambil memegang erat tangan Max yang menuntun nya menaiki tangga.

"Kenapa?"

"Aku lelah jika harus naik turun tangga seperti ini." katanya cemberut, seiring bertambahnya usia kehamilan, membuat Mighty sedikit sulit berjalan dan mudah lelah.

Max menghentikan langkahnya, memikirkan alasan Mighty cukup masuk akal. "Kalau begitu kau tidur di kamarku, tidak perlu pergi ke mansion." ia membalikkan tubuhnya, membawa Mighty kembali turun.

"Kau yakin aku boleh memakai kamarmu?" tanya ragu, sebab sebelumnya Max melarang keras Mighty memasuki kamarnya.

"Heumm," sahut Max sambil membuka pintu kamarnya. Suasana dingin dan gelam menyambut indera penglihatannya, sebelum Max menyalahkan lampu.

Takkk ....

Mighty terkagum-kagum melihat kamar Max yang didominasi warna hitam dan abu-abu, kamar itu bersih, rapih, dan sedikit misteri seperti pemiliknya. Mighty sedikit heran karena Max bersikap baik padanya, tapi ia menyukai sikap Max yang seperti ini, apapun alasannya.

"Max, ranjangmu terlalu besar. Apa kau tidak kesepian tidur sendirian?" Mighty mendudukkan bokong nya ditepi ranjang empuk milik Max, ranjang yang ukurannya tiga kali lebih besar dari ranjang miliknya yang ada di Genova.

"Istirahat lah, aku akan mengambil beberapa pakaian mu." Max keluar dari kamarnya, namun ia tidak langsung mengambil barang-barang Mighty. Melainkan duduk di meja bar dan mengambil sebotol Vodka, lalu menenggak nya.

Max memejamkan matanya saat cairan alkohol itu melewati tenggorokan nya, sekarang kamarnya sudah di tempati Mighty, lalu apakah selanjutnya hatinya juga akan menjadi milik Mighty? Tapi jika bukan Mighty, akankah wanita lain? Wanita seperti apa yang Max inginkan?.

Max kembali menenggak cairan bening itu, sesekali ia menggelengkan kepalanya. Mighty mungkin salah dan bersikap murahan untuk mendapatkan nya, tapi hanya padanya Mighty bersikap seperti itu, ia juga pria pertama yang menyentuh Mighty. Bukankah seharusnya Mighty cukup baik untuk dirinya yang pemain?.

Entah sudah berapa lama Max duduk termenung di stool bar, hingga Mighty menghampirinya. "Max, kau minum?" wanita itu berdiri disampingnya.

Max tersenyum tipis dan berkata, "Hanya sedikit." sahutnya, ia memang hanya menghabiskan satu botol Vodka.

Mighty ikut duduk disampingnya dan menatap intens pria tampan itu. "Apa aku terlalu merepotkan mu?" tanyanya.

"Tidak, bahkan jika kau menjadi beban hidupku. Hidupku terlalu sempurna tanpa beban dan masalah yang berarti." sepertinya Max mulai nyaman berbicara dengan Mighty, hingga ia berbagi sedikit tentang kehidupannya, meskipun masih dengan nada sarkastik.

"Apa kau bahagia, Max?" Mighty merasakan ada beban dalam hati suaminya.

Max tertawa kecil, ia bahkan lupa rasanya bahagia itu seperti apa. "Aku menikmati hidupku. Bekerja, menonton, makan, dan minum seperti ini." ia mengangkat botol Vodka yang tersisa sedikit, kemudian meneguknya hingga tandas.

Mighty menatap sendu suaminya, jawaban Max sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. Sepertinya, kematian Saoirse membawa separuh jiwanya. Ada perasaan ingin membuat hidup Max kembali bahagia, namun ada rasa cemburu dalam hatinya, karena suaminya belum sepenuhnya melupakan mendiang sang istri.

.....

Alla dan Thor menikmati makan malamnya di halaman belakang, dinginnya angin masih gugur tidak menghalangi keromantisan pasangan lanjut usia itu. Meskipun kerutan terlihat dibeberapa bagian wajahnya, namun mereka tetap terlihat cantik dan tampan, tidak kalah dengan yang berusia 50 an.

"Jadi, kita akan membiarkan mereka?" Thor bertanya pada istrinya,.mereka sedang membahas hubungan Max dan Mighty.

"Ya, kita hanya akan menjadi penonton. Lagi pula putramu sudah mulai posesif pada istrinya, karena itu dia tidak mengabari kita saat Mighty masuk rumah sakit." sahut Alla. Ya, mereka tahu jika menantunya masuk rumah sakit. Meskipun Jake sudah diperingatkan Max untuk tidak memberi tahu orang tuanya, namun Alla mendapatkan informasi itu dari dokter Darya.

"Kurasa dia mulai menyukai istrinya." ujar Thor.

"Ya, dan dia berada di persimpangan. Tapi aku yakin Max bisa mengambil keputusan yang tepat. Mighty wanita yang baik." Alla mengerti jika saat ini putranya masih dilanda kebingungan, tapi ia percaya dengan keputusan Max.

Thor mengangguk setuju, meskipun ia jarang akur dengan putranya, tapi ia paham dengan sikap Max. Walau bagaimanapun, dia tetap ayah Max, tentu dia mengerti bagaimana darah dagingnya.

"Bagaimana dengan wanita itu? Siapa namanya? Matilda ...."

"Matilda De Luca," ralat Thor. "Ya, seperti tebakan kita, dia adalah wanita yang licik dan manipulatif. Aku heran bagaimana bisa Alan termakan tipu daya wanita ular itu." Thor sudah menyelidiki latar belakang Mighty, hingga mengetahui tentang Matilda.

"Kurasa aksi nekad Mighty ada hubungannya dengan wanita itu." tebak Alla.

"Heumm, sepertinya begitu." Thor setuju. "Matilda mengambil alih semua harta keluarga Morino, dan tidak memberikan apapun pada Mighty, yang seharusnya menjadi pewaris tunggal. Itu sudah cukup menjadi alasan untuk Mighty berbuat nekad." Thor menganalisa permasalahan yang melatar belakangi tindakan Mighty.

"Aku setuju, lalu apa langkah kita?" tanya Alla penasaran.

Thor tersenyum dan menyesal wine dalam gelasnya. "Apa yang kau pikirkan?" Thor meletakkan gelas di meja. "Meskipun tebakan dan analisa kita benar, tapi kita tidak akan melakukan apapun. Itu bukan ranah kita, kecuali ...."

Alla menatap tidak sabar karena Thor menggantung kalimatnya. "Kecuali apa?" desaknya.

"Kecuali, Mighty ingin kita melakukan sesuatu pada wanita itu. Tapi jika Mighty tidak menginginkannya, tidak tidak akan bertindak apapun." menurut Thor, mereka tidak bisa ikut campur acara langsung, tanpa aba-aba dari menantunya. Lagi pula, harta warisan itu tidak sebanding dengan kekayaan yang Mighty dapatkan setelah menjadi menantu keluarga Gorevoy.

Meskipun begitu, jika Mighty ingin menuntut haknya, Thor akan dengan senang hati membantu. Baik menggunakan cara halus atau cara kasar, atau cara kejam sepertinya melenyapkannya tanpa jejak. Bukan hal yang sulit bagi seorang Gorevoy melakukan hal-hal seperti itu.

"Kau benar juga," ucap Alla lesu. "Padahal aku ingin membuat wanita ular sepertinya menjerit kesakitan karena timah panas ku." gumam nya, merasa gatal ingin menembak Matilda.

Thor tertawa kecil mendengar gerutuan istrinya. "Mau berburu?" tawarnya, mata Alla langsung berbinar mendengar itu.

"Absolutely yes, kemana kita akan berburu?" wanita itu selalu antusias jika suaminya mengajak berpetualang, seperti berburu.

"Alaska, bagaimana? Kau setuju?" tampan memberi jawaban, Alla langsung berdiri memeluk suaminya.

"Pilihan yang sangat bagus, kau selalu mengerti apa yang aku inginkan tuan Gorevoy." puji Alla melabuhkan beberapa kecupan kecil di pipi suaminya.

"Yes, I am. After all, nothing comes for free." ucap Thor menaik turunkan kedua alisnya, yang merupakan sebuah kode.

"Oh come on Daddy, I have something special tonight." Alla menarik tangan Thor masuk dalam mansion, pasangan lanjut usia itu memang tidak kenal usia, dan masih semangat melakukan olahraga bersama.

*

*

*

*

*

TBC

Kalian mau ending yang seperti apa di novel kedua Max? Happy ending atau sad ending lagi? Mana tahu author mengubah haluan kann😉

Oh ya, makasih banget yang udah ninggalin jejak di kolom komentar, setidaknya ada readers author yang real, gak ghoib semua🤗

1
Ids Manurung
gas update thor
Susapril Deping
Bagus Kok thor Ceritanya.
Aryati Ningsih
semua karyamu aku senang Thor ..lanjut sampai selesai ya ..
Cucu Nurhasanah
di tungguin banget up nya thor🙏
Cucu Nurhasanah
di tunggu bucinmu max😍
Cucu Nurhasanah
maaf Thor... ga biasa komen, yg jelas karyamu selalu d tunggu/Kiss/
Aryati Ningsih
semangat Thor ..paling suka baca novelmu
Aryati Ningsih
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!