Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Penjelasan
Tubuh Adara mematung saat mendengar ucapan dari Justin, jantungnya berdegup kencang sambik mengeluarkan keringat dingin membuat nafasnya tercekat.
“Justin, kamu bicara apa sih ? Memangnya dia membuat ukah di sekolahnya ?” Tanya Reynard yang merasa bingung dengan ucapan Justin
“Papa tanya langsung aja sama dia, apa yang telah di lakukan olehnya tadi waktu di sekolah” Jawab Justin sinis dengan menampilkan wajah datarnya
“Dara, memangnya kamu ngapain aja di sekolah ? sampai membuat kakak kamu marah kaya gitu ?” Tanya Khasandra dengan serius
Sedangkan Adara yang merasa terpojokkan hanya bisa menunduk, hal itu justru membuat Justin semakin bertambah marah padanya.
“Dara jelaskan semuanya pada kami” Tekan Justin smabil menatap wajah Adara dengan sinis
“Ka-kak, Dara nggak bermaksud seperti itu” Jawab Adara gugup, seketika tenggorokannya menjadi kering
“Nggak bermaksud kata kamu ? Coba jelaskan sekarang, jangan bertele-tele” Ucap Justin sambil tersenyum miring
“Justin, mending sekarang kamu biarkan Dara mandi dulu. Dia baru pulang, pasti dia capek” Ucap Khasandra merasa tidak tega melihat Adara terkena marah Justin
“Kali ini mama nggak usah belain Dara, sebelum dia berkata jujur Justin nggak akan lepasin dia” Jawab Justin
“Mau kamu jelasin sendiri atau kakak yang bicara sama papa dna mama ?” Lanjut Justin
Melihat Adara yang terdiam membuat Justin menarik nafasnya dengan panjang
“Oke kalau begitu, biar kakak yang kasih tahu” Ucap Justin
“Pa, ma tadi itu waktu di sekolah Dara udah membuat ulah. Bahkan Dara sampai masuk ruang konseling, dia bohongi kalian. Janjinya gak akan membuat ulah, tapi di hari pertama masuk sekolah dia malah masuk ruang konseling karena dia bertengkar sama salah satu siswi di sana dan yang lebih parahnya dia bolos di saat jam pelajaran” Tambah Justin berbicara, tatapan Justin terus tertuju pada Adara yang semakin menundukkan kepalanya
Sedangkan Reynard dan Khasandra yang mendengar ucapan dari Justin sangat terkejut, mereka tidak mengerti dengan jalan pikir Adara.
“Apa yang di katakana kakakmu itu benar Dara ?” Tanya Reynard dengan serius
“Benar pa” Cicit Adara sangat pelan dan mengangguk
Reynard mengusap wajahnya dengan frustasi melihat Adara yang mengangguk.
“Kenapa kamu melakukan itu ? Dara gak inget sama syarat dan janji kamu ?, Dara boleh sekolah asal jangan buat masalah” Tekan Reynard
“Dara minta maaf pah, tapi Dara bisa jelasin sama papa” Jawab Adara
“Coba sekarang jelasin sama papa” Ketus Justin ketikan Adara yang malah terdiam
“Tadi Dara bolos saat jam pelajaran, tapi Dara udah dapat izin kok sama guru yang sedang mengajar di kelas. Tadi waktu di sekolah Dara merasa mual makanya Dara meminta izin ma pa” Papar Adara
“Tuh, Justin dengerin penjelasan Dara. Dia merasa mual makanya dia gak ikut pelajaran” Ucap Khasandra berusaha membela Adara
“Kamu mual kenapa ? Bukannya tadi waktu kakak mengantakan kamu sampai di depan kelas. Kamu masih masih baik-baik saja kan ?” Tanya Justin
“Dara lihat makhluk gaib banyak banget kak, terus kondisi mereka sangat menjijikan makanya Dara jadi mual” Jawab Adara
Justin mengangguk mengerti
“Dan jelaskan kenapa kamu bisa bertegkar sama Claudia ?” Tanya Justin
“Kakak tahu dari mana aku bertengkar sama dia ?” Tanya Adara balik bertanya
“Jawab pertanyaan kakak dulu, jangan mengalihkan pembicaraan” Jawab Justin tegas yang membuat Adara bungkam
“Dia yang duluan kakak, tadi waktu Dara makan di kantin sama teman-teman. Tiba-tiba dia datang dan langsung bentak Dara, terus dia narik rambut Dara” Ucap Adara
“Terus kamu balas Tarik rambut Dara ?” Tanya Justin
“Iya kak” Jawab Adara
“Ya Allah Adara, tapi kamu nggak papakan ? Ada yang terluka nggak ?” Tanya Khasandra panik mendengar penjelasan dari Adara
“Mama jangan lebay deh, dia udah besar” Ujar Justin yang kesal melihat kepanikan sang mama
“Apa alasan kamu membuat Claudia ganggu kamu ?” Tanya Justin membuat Adara memutar kedua bola mata Adara malas
“Dara makan bereng di kantin sama Azlan dan teman-temannya” Jawab Adara
“Siapa Azlan ?” Tanya Reynard
“Temen Dara pa” Jawab Adara
“Dia laki-laki ?” Tanya Reynard
“Iya” Jawab Adara
“Sejak kapan papa mengizinkan kamu berteman dengan laki-laki ?” Bentak Reynard membuat Adara terkejut
“Papa ?” Adara menggelengkan kepalanya karena tidak percaya sambil menatap sang papa yang membentaknya
Sedangkan Justin hanya diam, begitu juga dengan Khasandra tidak ada yang berani memotong pembicaraan Reynard.
“Papa tanya sekali lagi, sejak kapan papa mengizinkan kamu berteman dengan laki-laki Adara ?” Tanya Reynard
“Gak pernah” Jawab Adara sambil berusaha menahan air matanya yang sudah mengenang di pelupuk matanya
“Terus kenapa kamu malah berteman sama laki-laki ? Mau jadi anak pembangkang kamu Adara ?” Gertak Reynard
“Udah pa, tahan emosi papa kasihan Adara kalau papa bentak-bentak seperti itu padanya” Ucap Khasandra berusaha menenangkan suaminya agar tidak kebablasan
“Tapi anak ini sudah kelewatan ma, dia tidak mendengarkan perkataan kita. Ternyata keputusan papa untuk menyekolahkan dia secara formal adalah kesalah terbesar, sekarang dia menjadi susah diatur” Ucap Reynard
Adara yang sudah tidak tahan dengan semua ini angkat bicara, dia benar-benar merasa terkekang dengan kehidupannya selama ini.
“Memang ada yang salah jika Dara berteman sama laki-laki ? Dara pengen hidup normal pa ma, seperti anak-anak seumuran Dara. Apa gara-gara Dara anak indigo jadi mama sama papa memperlakukan Dara berbeda ?” Kata Adara mengungkapkan isi hatinya
“Adara ! jangan berani kamu melawan keputusan papa, melihat kelakuan kamu hari ini membuat papa berubah pikiran. Mulai besok kamu gak akan sekolah lagi, kamu akan kembali home schooling” Jawab Reynard membuat Adara dan yang lainnya terkejut
“Gak mau pah, Dara berhak memilih. Nggak semua keputusan selalu ada di tangan papa. Sudah cukup selama ini Dara diam saja, Dara menuruti semua kemauan papa sama mama dan sekarang Dara mohon banget sama papa biarkan Dara sekolah formal lagi” Ucap Adara sambil bertekuk lutut di depan papanya sambil menyatukan kedua tangannya, air mata yang sedari tadi Adara tahan akhirnya jetuh juga
Justi sangat terkejut melihat apa yang dilakukan Adara, sebenarnya dia juga tidak setuju dengan keputusan Reynard. Tapi dia bisa apa, dia tidak bisa melawan keputusan Reynard.
“Keputusan papa sudah bulat, mulai besok kamu akan bembali melakukan home secholling lagi” Ucap Reynard penuh penekanan kemudian pergi meninggalkan Adara yang sedang menangis
Lalu Kasandra menyusul kepergian sang suami untuk berusaha membujuknya.
“Dara bangun, mending sekarang kamu mandi terus makan” Ujar Justin sangat tidka bisa kalau melihat Adara menangis
“Emang kakak masih peduli sama Dara ?” Tanya ketus Adara yang membuat Justin tersentak tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Lalu Adara berdiri lalu berlari menuju kamarnya.
Brak …
Adara menutup pintu kamarnya dengan sangat keras, bahkan sampai menimbulkan bunyi yang sanga keras.
*****
Di kamarnya Adara menjatuhkan tubuhnya di Kasur, kemudian kembali menangis tak lama kemudian Riki, Iyem dan Kevin datang. Iyem berjalan mendekati Adara.
“Adara udah dong janga menangis, kita yang melihatnya ikut sedih” Ucap Iyem sambil mengusap rambut Adara dengan lembut
“Papa jahat, dia gak mau dengerin ucapan gue. Gue gak mau kalau harus sekolah di rumah lagi, gue juga pengen kaya mereka sekolah dengan bebas. Kenapa gue harus berbeda seperti ini, benar apa yang di katakana nenek dna kakek kalau gue ini anak kutukan. Makanya mereka memperlakukan gue berbeda, hiks hiks hiks” Jawab Adara sambil menangis
“Udah, Dara nggak boleh ngomomg kaya itu. Dara bukan kutukan, kamu itu istimewa makanya mereka memperlakukan kamu itu berbeda. Mereka Cuma gak mau kamu sampai kenapa-napa” Ucap Iyem sedang mode serius
“Iya, gue setuju dengan ucapn kamu Yem. Mereka semua melakukan itu sama lo karena mereka itu sangat menyayangi lo” Timpal Riki berusaha menenangkan Adara
“Kalau mereka sayang sama gue, kenapa mereka gak dengerin ucapan gue. Gue gak mau homeschoolig lagi, gue mau sekolah normal, punya banyak teman, kalau gue home schooling lagi gue nggak bisa ketema sama Azlan lagi dong” Ucap Adara tanpa sadar
“Bahkan sekarang kakak gue nggak sayang lagi sama gue, gue terluka aja kakak nggak khawatir” Lanjut Adara sambil menunjukkan luka yang terkena kuah bakso
“Ya udah sekarang kamu istirahat aja, biar pikiran kamu tenang. Siapa tahu nanti papa kamu bisa berubah pikiran” Saran Iyem dan Adara hanya menngangguk setidaknya dia tidak merasa sendiri masih ada Riki dan Iyem yang selalu ada di sampingnya meskipun berbeda alam, tapi Adara merasa lebih nyaman berada di dekat mereka
masih setia baca