Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.
Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?
~ Klan Keluarga Morrigan S2~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 05
Deg...
Tubuh dokter Sephira seketika membeku ditempat melihat pasien yang duduk diatas brankar itu yang juga menatapnya sambil tersenyum tipis menyeringai.
"Halo, Dokter Jelita Sephira Grayson..." sapa pria itu dengan suara bariton nya yang terdengar berat dan berwibawa.
"T-tuan Rakhes", lirih dokter Sephira bergumam. Matanya terpaku menatap lelaki pasien itu yang tak lain adalah Rakhes dengan tatapan tak percaya nya.
Setelah 7 tahun lamanya ia menghilang dari kehidupan pria itu, akhirnya dia bertemu lagi dengannya. Sekelebat ingatan tentang Rakhes yang mengurung nya dimansion pria itu masih teringat jelas dipikirannya.
Meskipun dikurung, Rakhes tetap memperlakukannya layaknya manusia. Tidak.. Tidak.. Tapi, lebih tepatnya pria itu memperlakukannya bak ratu.
Apapun pria itu berikan akan dan dia kabulkan asalkan bukan keluar dari mansion. Tapi, Sephira atau yang biasa Rakhes kenal dengan nama Jelita itu memilih untuk melarikan diri dari kurungan sangkar emasnya. Meninggalkannya dengan segala rasa frustasi dan penuh tanda tanya.
Sibuk dengan pikirannya, dokter Sephira sampai tidak menyadari jika didalam ruangan itu hanya tinggal dirinya, Rakhes dan juga dokter Jeno.
"Dokter Sephira..." panggil Dokter Jeno seraya menepuk pelan pundak wanita itu pelan.
"Ah, ya dokter Jeno". Sahut Dokter Sephira terbata-bata terkejut
"Anda baik-baik saja dokter ?" tanya dokter Jeno
Dokter Sephira mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. "Ya dokter Jeno, saya baik-baik saja".
"Syukurlah. Dokter, pasien ini meminta anda yang memeriksa nya". Kata Dokter Jeno menunjuk Rakhes dengan dagunya.
Dokter Sephira menoleh menatap Rakhes. Sesaat kedua pandangan mata keduanya saling bertemu. Mata tajam yang selalu mengintimidasi lawan nya itu bertubrukan dengan mata teduh milik wanita sang pujaan hati.
Tatapan itu mengisyaratkan akan rindu dan kepemilikan. Namun, berbeda dengan mata teduh itu. Ia menatap Rakhes dengan dilanda rasa ketakutan dan keterkejutan yang belum bisa ia kendalikan.
Bagaimana bisa ia bertemu lagi dengan pria itu? Pria yang dijuluki iblis berdarah dingin, pria yang tidak kenal ampun jika sudah menghukum lawan nya. Pria yang tidak akan segan menghilangkan nyawa seseorang jika orang itu berani menganggu hidupnya.
Rakhes, pria itu selain dijuluki Iblis berdarah dingin dia juga dikenal sebagai ketua organisasi mafia seluruh dunia.
Tak ingin menatap pria itu terlalu lama, buru-buru dokter Sephira langsung memutus pandangan itu dan mengalihkan pandangannya menatap kearah lain.
Melihat itu, Rakhes kembali mengulas senyum tipis menyeringai. Ekspresi wajah ketakutan itu terlihat sangat menggemaskan dimatanya.
"Baik dokter Jeno, saya akan menangani pasiennya". Dengan ragu-ragu dokter Sephira berjalan mendekat kearah ranjang.
"M-maaf, saya izin memeriksa anda tuan.." ucap Dokter Sephira meminta izin pada Rakhes untuk memeriksa luka nya.
"Silahkan". Sahut Rakhes datar, namun terdengar mengerikan ditelinga dokter Sephira. Ia merasa seperti sedang di introgasi padahal hanya akan memeriksa luka yang ada dibetis Rakhes.
Dokter Sephira menyikap sobekan-sobekan celana yang menutupi luka dibetis Rakhes. Meskipun, ia berprofesi sebagai dokter dan ia juga sudah banyak melihat bermacam-macam luka tapi tetap saja dokter Sephira bergidik ngilu melihat luka dibetis Rakhes.
"Apa yang terjadi pada anda tuan ?" tanya Dokter Sephira pelan
Jujur saja, ia benar-benar gugup berdekatan dengan Rakhes seperti ini. Apalagi, wajah pria itu mendekat kearahnya.
"Kecelakaan tunggal". Jawab Rakhes singkat dan tanpa basa-basi. Tatapan matanya sedari tadi tak lepas menatap wajah cantik dokter Sephira.
Jika dilihat dengan seksama, wanita yang berhasil mencuri perhatiannya 7 tahun yang lalu itu kini semakin cantik mempesona.
Rasanya Rakhes semakin tak rela jika kecantikan wanita itu dilihat oleh laki-laki lain. Membayangkan nya saja sudah membuat hatinya seperti terbakar bara api.
Dan, apa ini ? tatapan kagum yang dokter Jeno pancarkan untuk dokter Sephira itu juga tak luput dari pandangan matanya yang tajam.
Dokter Jeno mendekat dan berdiri disamping dokter Sephira.
"Dokter Phira, apa yang terjadi pada pasien? Apa diagnosa saya sama dengan dokter, kemungkinan pasien mengalami patah tulang tibia". Kata Dokter Jeno
Dokter Sephira mengangguk seraya mata dan tangannya fokus memeriksa luka dibetis Rakhes.
"Diagnosa anda benar dokter Jeno. Pasien mengalami patah tulang Tibia. Kita perlu melakukan pemeriksaan CT Scan untuk memastikan seberapa parah patah tulang yang pasien alami". Terang dokter Sephira
"Dokter Jeno, tolong hubungi dokter jaga bagian ortopedi". Titah nya pada dokter Jeno
Dokter Jeno mengangguk dan melangkah sedikit menjauh untuk menghubungi dokter jaga bagian spesialis ortopedi.
Sementara menunggu dokter Jeno, Dokter Sephira kembali memeriksa Rakhes. Memastikan luka dibetis pria itu tidak terlalu parah sangat.
"Tuan, apa disini sakit?" tanya Dokter Sephira seraya menyentuh dan meraba pelan area sekitar luka dengan jari-jemari nya yang disudah dibungkus dengan sarung tangan medis.
"Apa aku terlihat kesakitan ?"
Bukannya menjawab, Rakhes justru balik bertanya. Dokter Sephira yang mendengar itu mendongak menatap Rakhes yang memasang wajah ekspresi dingin, namun mata tajam pria itu terus menatap nya seolah ingin menerkam dirinya.
Pria itu mengatakannya dengan begitu nada santai namun terdengar sarkas ditelinga dokter Sephira.
"M-maafkan s-saya tuan". Ucap Dokter Sephira terbata-bata gugup, ia kembali menundukkan kepalanya tak berani menatap Rakhes.
Melihat itu, Rakhes semakin gencar menggoda nya. Bisa dikatakan mungkin sekarang hal itu akan menjadi kebiasaan baru yang akan Rakhes lakukan setiap harinya. Membuat dokter Sephira gugup dan ketakutan dalam bersamaan.
Rakhes mendekatkan wajahnya dengan wajah dokter Sephira, bahkan hembusan nafas beraroma mint itu bisa dokter Sephira rasakan menerpa pipi kiri nya. Ia sampai menahan nafas nya saat bibir tebal nan seksi itu sangat dekat ditelinga nya yang tertutup oleh kain hijab.
Pria itu berbisik pelan namun ucapannya sangat terdengar jelas ditelinga nya.
"Sudah cukup 7 tahun lamanya kau bersembunyi dari ku. Apa kau tak merindukan ku hmm..?".
.
.
.
Haii, jangan lupa tinggalin jejak like, vote dan komen yaa.. Jangan lupa subscribe biar gak ketinggalan update.an nya, makasih 🥰🙏🏻
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
dobel up
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
Kan harus di jadikan saksi
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut