"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Retha sibuk mengerjakan tugas bagian nya dengan teliti dan tak tertinggal atau ada yang salah sedikitpun. Berbeda dengan ketiga teman nya yang sibuk bergosip sembari memainkan hp masing-masing, bahkan tak jarang ketiga nya heboh saat salah satu nya menampilkan foto dari salah satu hp mereka.
"Duh bosan banget gue disini nggak ngerjain apa-apa" keluh Nadya dengan bandana warna pink di kepala sembari celangak-celinguk ke kanan dan ke kiri.
"Me too" sahut Amber yang berambut pendek sebahu.
"Kita ke mall yuk" ajak Rena yang terlihat paling dewasa karena make up tebal yang ia oleh di wajah nya.
"Yuk! Mumpung Om Nathan baru aja transfer uang, kita bisa belanja sesuka hati kita" sahut Nadya dengan semangat.
Amber, Nadya, dan Rena segera bangkit melupakan Retha yang masih sibuk mengerjakan tugas.
"Eh kalian mau kemana? Jangan pergi dulu" cegah Retha membuat ketiga nya menoleh dan sadar bahwa mereka bukan bertiga tapi berempat.
"Eh sorry Tha, gue lupa kalau ada lo. Emm.. Mending lo ikut kita ke mall, daripada ngerjain tugas, cape tau" usul Amber mengajak Retha dengan nada terpaksa.
Rena nampak menatap tak suka saat Amber mengajak Retha untuk pergi ke mall bersama-sama.
"Ngapain di ajak sih?" bisik Rena pada Amber agar tak di dengar oleh Retha yang sedang menatap ke arah mereka.
"Biar nggak ribet, berdoa aja biar dia nggak ikut terus ngerjain tugas itu semua sendiri" balas Amber ikutan berbisik.
"Aduh Tha, mending lo kerjain dulu bagian lo itu deh. Kalau udah selesai lo bisa nyusul kita ke mall" cetus Nadya membuat Amber dan Rena saling pandang.
"Atau kalau lo mau, nanti kita jemput kalau udah selesai belanja nya, suntuk soalnya kalau harus nungguin lo" sahut Rena memberi usulan.
Retha nampak mengangguk ragu. "Tapi kalian beneran dapat bagian tugas ini kan?" tanya Retha, ia tak ingin kerja kelompok itu menjadi kerja sendiri, bagi nya tak adil. Ia bukan babu atau kutu buku yang bisa menghandle semua tugas sendiri.
"Iya, santai aja. Udah kami bagi kok tadi sebelum lo dateng" jawab Amber berbohong, lidah nya tak pernah kelu saat berbohong.
Retha kembali manggut-manggut. "Bagus deh, gue lanjut ngerjain dulu" balas Retha membuat Nadya tersenyum lebar.
"Good, kita duluan ya Tha. Semangat kerjain tugas nya" seru Nadya di iringi Amber dan Rena.
Retha menatap kepergian ketiga nya dengan tatapan sayu, ia bahkan berbohong pada Rimba mengatakan jika kerja kelompok nya hanya sebentar dan sisa nya akan jalan-jalan, padahal nyata nya hanya dia yang tidak jalan-jalan.
Nasip Retha tak bisa baik dalam hal pertemanan di sekolah sejak dulu, entahlah apa yang membuat orang-orang tak menyukai keberadaan Retha.
Hingga jam hampir menunjukkan pukul 6, Retha masih belum menyelesaikan tugas nya, ia sendiri kewalahan harus mengerjakan 30 soal matematika sendirian.
"Nggak yakin udah bagi tugas, ini semua karna gue nggak fokus sama penjelasan guru kemarin makanya gue nggak tau berapa soal di kasih tiap kelompok" keluh Retha bergumam sembari menatap ke arah tiga gelas kosong bekas nya.
Dari jam 3 ia tak beranjak dari duduk nya, langit pun mulai berubah warna tapi Retha masih belum selesai.
Helaan nafas terdengar setiap menit saat Retha menuliskan angka-angka yang sedang ia hitung di buku coretan nya.
Tok tok tok
"Gue suruh lo share lokasi dari tadi, kenapa nggak di kasih langsung hm?" cetus Ken setelah mengetuk meja di depan Retha.
"Ken?" gumam Retha terlihat bernafas lega sekaligus berat, kepala nya sudah tak kuat untuk menghitung semua angka-angka itu.
"Untung hp lo tetep nyala, dan gue bisa lacak. Kalau nggak, gue bakal nyari lo keliling satu Indonesia" gurau Ken melihat Retha yang nampak lemas.
Retha terkekeh. Akhirnya ia bisa merasakan tenang walau hanya sebentar.
"Gue udah nggak kuat ngerjain tugas ini" keluh Retha membenamkan wajah nya di atas meja di tumpukan buku coretan nya.
Ken mengambil kertas kerja kelompok lalu membaca nama anggota kelompok Retha yang berisi 4 orang, dan nama Retha paling terakhir.
"Mana temen lo yang lain?" tanya Ken celangak-celinguk mencari keberadaan teman kerja kelompok nya Retha.
"Nggak ada, mereka ke mall. Dan sampe sekarang belum balik-balik" jawab Retha membuat Ken menatap lamat ke arah wajah nya.
"Lo ngerjain sendirian?" tanya Ken menatap buku coretan Retha yang penuh angka dan beberapa coretan bertanda salah.
Retha mengangguk. Ia menyadari bahwa ia di kerjai oleh ketiga teman nya itu, tapi mau bagaimana lagi, Retha tak bisa melawan demi tak membuat masalah lagi seperti dulu.
Ken menghela nafas panjang. "Kita pulang, gue bakal ajarin lo cara ngerjain yang lebih cepat dan nggak bikin pusing" titah Ken sembari membereskan buku-buku Retha yang berserakan di atas meja tanpa menunggu respon Retha.