NovelToon NovelToon
Susuk Pemikat (Dendam Asih)

Susuk Pemikat (Dendam Asih)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Hamil di luar nikah / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Asih begitu mencintai Rahmat, sampai sang biduan yang begitu terkenal dengan suara indahnya itu rela menyerahkan mahkotanya kepada pria itu. Sayangnya, di saat ada biduan yang lebih muda dan geolannya lebih aduhay, Rahmat malah berpaling kepada wanita itu.

Saat tahu kalau Asih mengandung pun, Rahmat malah menikahi wanita muda itu. Asih tersingkirkan, wanita itu sampai stres dan kehilangan calon buah hatinya.

"Aku akan membalas perbuatan kamu, Rahmat!"

Bagaimana kehidupan Asih setelah mengambil jalan sesat?

Gas baca, jangan ketinggalan setiap Mak Othor update.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Mirna mengusap matanya beberapa kali, dia merasa kalau malam ini mertuanya terlihat begitu tampan sekali. Tubuhnya terlihat begitu atletis, saat Mirna melihat tangan ke karet pria paruh baya itu, Mirna merasa ingin digendong dan dibawa ke dalam kamar.

"Ayah kok ganteng banget sih? Pake baju kemeja gitu kok keliatan seksi banget," ujar Mirna.

Rahmat memang sedang fokus melihat Asih yang berada di atas panggung, tetapi dia duduk tepat di samping Mirna dan tentu saja bisa mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya tersebut.

"Hah? Ngomong apa kamu, Mirna?" tanya Rahmat yang tidak berada tepat di samping istrinya.

"Eh? Nggak ngomong apa-apa kok, emangnya kamu dengar aku ngomong apa?" tanya Mirna yang tiba-tiba saja merasa kikuk sendiri.

Terlebih lagi saat ini Rahmat menatap dirinya dengan tajam, Mirna jadi ketar-ketir karena melihat tatapan dari suaminya itu. Dia takut Rahmat mendengar apa yang dia katakan dan akan memarahi dirinya.

"Aku dengar tadi kamu muji ayah, maksudnya apa kamu tadi muji-muji ayah aku?"

Setahu Rahmat ayahnya itu memang masih tampan di usianya yang sudah paruh baya itu, tetapi tetap saja Rahmat merasa kalau dirinya lebih tampan dan juga lebih muda.

Walaupun memang ayahnya itu rajin olahraga dan bisa menjaga bentuk tubuhnya, tetapi tetap saja Rahmat merasa kalau tubuhnya lebih indah daripada ayahnya itu.

"Ma--- maksudnya yang aku puji itu bukannya ayah kamu, Sayang. Tapi ayahnya anak aku, ya... gitu."

Mirna memang acuh tak acuh sejak kemarin malam terhadap Rahmat, tetapi melihat tatapan Rahmat yang begitu tajam karena kesalahannya Mirna takut juga.

"Aku? Kamu puji aku?"

"I--- iya," jawab Mirna masih gugup.

Rahmat mendekatkan wajahnya ke arah istrinya tersebut, dia sedang memperhatikan sorot mata Mirna. Mirna yang tidak nyaman langsung memundurkan wajahnya, Rahmat semakin kesal saja terhadap istrinya itu.

Tanpa Mirna duga Rahmat langsung menekan kepala wanita itu, lalu dia menunduk untuk berbisik tepat di telinga Mirna.

"Jangan macam-macam, Mirna. Kita itu sedang ada di pesta pernikahan, jika ingin memuji pria lain setidaknya nanti setelah pesta pernikahan kita selesai. Aku sadar betul kalau yang kamu katakan itu tadi bukan untuk, tapi untuk ayah."

Rahmat berbicara dengan begitu pelan sekali tapi penuh dengan penekanan, Mirna tiba-tiba saja merasa takut.

"Nggak kok, Yang. Aku serius gak maksud kaya gitu," balas Mirna.

"Aku tidak akan berbicara lagi, tapi kamu harus dengar apa yang aku katakan saat ini."

Mirna menganggukkan kepalanya tanda paham, tak lama kemudian dia meringis karena Rahmat mencengkeram tengkuk leher wanita itu.

"Sebenarnya aku menyesal sudah menikah dengan kamu, karena ternyata kamu tidak tulus seperti Asih. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Aku tetap akan meneruskan rumah tanggaku dengan kamu, tapi jangan macam-macam. Jangan ungkit masa lalu, karena itu sudah berlalu. Ingat, aku juga punya aib kamu. Kita saling menutupi aib saja," ujar Rahmat.

Mirna terlihat begitu kesal mendengar apa yang dikatakan oleh Rahmat, dia bahkan mengepalkan kedua tangannya dengan sempurna. Mata Mirna juga sudah memerah menahan amarah.

Selama mereka melakukan hubungan suami istri sebelum menikah, Rahmat memang sering mendokumentasikan kegiatan panas mereka itu.

Rahmat berkata untuk kenang-kenangan, suatu saat jika mereka sedang tidak bergairah tinggal menonton adegan dewasa mereka sendiri.

"Jangan sampai nanti aku mendengar kamu berselingkuh dengan ayahku, karena aku akan menghancurkan kamu sampai ke dasar."

"Aku tidak akan melakukannya, Rahmat. Aku masih waras," kesal Mirna.

"Bagus! Awas saja kalau aku mendengar hal yang aneh dari kamu," ujar Rahmat yang langsung menjauh dari istrinya dan lebih fokus lagi menatap Asih.

'Sialan! Rahmat itu benar-benar sialan! Kenapa juga aku bisa merasa kalau ayah itu begitu tampan daripada Rahmat? Kenapa juga aku merasa kalau diriku ini begitu menginginkan ayah?'

Mirna rasanya ingin mengacak-acak rambutnya, dia ingin marah kepada dirinya sendiri karena malah tergoda dengan mertuanya.

Pada akhirnya setelah perdebatan Mirna dengan Rahmat, keduanya saling diam dan hanya fokus dengan pikiran masing-masing.

"Aku mau tidur, cape!" ujar Rahmat sambil mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur.

Acara resepsi pernikahan di hari kedua sudah selesai, Rahmat sudah mandi dan sudah berganti baju. Pria itu langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, selalu membelakangi Mirna yang saat ini malah membuat hidupnya merasa tidak nyaman.

"Iya, tidur saja."

Mirna memilih untuk mandi, setelah itu dia mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur yang tipis. Dia merebahkan diri di samping suaminya, saat dia mulai menutup matanya, wajah pak Lurah malah terbayang-bayang.

Mirna membuka mata, dia berusaha mengusir bayang-bayang ayah mertuanya. Namun, dia malah merasa semakin ingin bertemu dengan pria itu.

Tak lama kemudian Mirna malah merasa jika miliknya berkedut ingin dimasuki dan digagahi oleh mertuanya itu, Mirna menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Ya ampun! Mungkin karena beberapa hari ini aku belum mendapatkan jatah, makanya malah kebayang-bayang wajah ayah."

Mirna berkata dengan lirih, dia kembali mencoba tidur tapi tetap tidak bisa. Bayangan pak Lurah mencumbui dirinya terus saja berseliweran di otaknya.

'Ck! Aku bisa gila kalau belum melakukannya,' ujar Mirna dalam hati.

Mirna menimbang-nimbang apa yang harus dia lakukan, dia masih sangat ingat jelas ancaman dari Rahmat. Akhirnya wanita itu merapatkan tubuhnya ke tubuh suaminya.

Tangan Mirna mulai gentayangan, tangan itu menelusup masuk ke dalam baju tidur yang dipakai oleh suaminya itu. Tangan itu mulai mengusap dada suaminya, hingga tidak lama tangan itu turun untuk mengusap perut suaminya.

"Engh!" terdengar erangan dari bibir Rahmat ketika tangan Mirna menelusup masuk ke dalam celana milik pria itu.

"Ouch!"

Mirna tersenyum-senyum mendengar suara dari suaminya karena sepertinya suaminya itu sudah mulai keenakan, dengan apa yang Mirna lakukan. Wanita itu sudah mulai menaik-turunkan tangannya pada milik pria itu.

Kepunyaan suaminya itu sudah menegang, Mirna bisa merasakan begitu gagahnya dan juga kokoh milik suaminya itu. Tinggi dan juga keras seperti biasanya.

"Sayang, pengen."

Mirna berbisik tepat di telinga suaminya, Rahmat yang sudah mulai masuk ke alam mimpinya tentu saja langsung membuka matanya. Karena gerakan tangan wanita itu semakin tidak terkontrol.

Miliknya sampai mengeluarkan cairan bening dan siap untuk menerobos masuk ke dalam liang surga, dia siap bertempur malam ini. Rahmat merasa begitu bergelora, dia langsung naik ke atas tubuh Mirna dan menatap wanita itu dengan lekat.

"Asih, aku kangen."

"Mas!" teriak Mirna dengan kekesalan tingkat dewa.

1
stela aza
lanjut
Ayu Putri
menyesal pun tiada guna rahmat
Yuli a
pak lurah... pak lurah.... ogeb...
niat hati mau menutupi perbuatannya justru dengan kata-katanya malah menunjukkan kalau pak lurah ada sesuatunya dengan Mirna... ini kayak senjata makan tuan... wkwkwkwkwkwk....
jadi bukannya Rahmat percaya, dia malah makin curiga...
Redmi Note 10 Pro
mampus kamu ayah jahat
isnaini naini
selamat saling mnghncurkan ya...
Ayu Putri
hayoo lah pak lurah sm mirna/Grin//Grin/
Redmi Note 10 Pro
nyesel kan kamu rahmat, rasain😈
Yuliana Tunru
trik myrahan sesama kadal buntung dan rahmat yg bodoh selobang ayah x murna benar2 jalang
Yuli a
dengan bapakmu Rahmat ... berbagi wanita dengan bapak gimana rasanya... wkwkwkwkwkwk...
Yuli a: najong...
Ai Emy Ningrum: iyyyy,tilinjing berduaan 🙈🙈
total 4 replies
stela aza
kenapa bodoh bgt si Rahmat ,,, aturan selidiki kalau perlu buntutin pas si Mirna keluar rumah ,,, jadi laki bodoh g ketulungan 🤦 udh curiga diem Bae udh jelas ada tanda-tanda nya payah bgt 😅
Redmi Note 10 Pro
ok ok ok semangat up nya author Mak🥰🥰🥰😈😈😈
isnaini naini
dsr mrnna nya aj yg bdoh...udh tau abis anu2 sm p.lurah pake ndk nyadar lg...
Redmi Note 10 Pro
hayoloj Mirna🤣
Ayu Putri
haayoo loh,Mirna mau alasan apa lg
Siti Yatmi
lekas sembuh mak...biar mirna semangat sama pa lurah..wk2
Mamake Nayla
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Yulay Yuli
Syafakillah thour, jgn Bikin ketauan dulu pak lurah ama mantu Baru mulai 😂😂😂
Yuli a
semoga cepat sembuh kak... dihilangkan penyakitnya.. dimudahkan urusannya...

banyak-banyakin minum air putih kak...
Redmi Note 10 Pro
oQoq semoga cepet sembuh tor sayang mwuach😍
isnaini naini
cpt smbuh mak...memang cuaca nya gk mnentu kdng hbs pns bnget tau2 trs hjn...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!