NovelToon NovelToon
ISTRI Rasa PELAKOR

ISTRI Rasa PELAKOR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Butterfly

JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU

Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.

Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.

Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .

Wanita ****** dari mana kamu berasal?

Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?

Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.


Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 28

Jenna mengernyit heran, walaupun dalam hati ia bahagia bisa libur walaupun hanya satu hari dalam seminggu, " Dari sekian abad toko ini ada, kenapa baru sekarang ngadain libur buat karyawan nya? "

Asa mengangguk setuju, ia yang lebih lama bekerja ketimbang Jenna, juga merasa heran.

" Syukur aja sih masih dikasih libur walaupun telat ya mbak, " ucap Jenna, ia tengah berada di dapur kotor, membantu yang lain untuk mencuci perabotan yang kotor karena membuat kue.

Setelah semua beres toko akan ditutup dan dibuka besok pagi.

****

Penyakit aneh Kafindra semakin tak bisa ditolerir, ia akan merasa jengkel jika melihat wanita berwajah jelek diluar sana. Apalagi pegawai kantornya semua ber make up tebal seperti badut.

" Sebenarnya siapa inspirasi mereka ber make up tebal seperti itu ? Mataku jadi sakit melihatnya, " gumam pria jangkung itu saat memasuki loby perusahaan miliknya. Dibelakangnya asisten Zean berjalan mengikuti.

Keduanya masuk kedalam lift, saat Kafindra memilih berjalan secepat kilat agar pandangan tak mengenakkan itu tidak merusak mood paginya.

" Kenapa Pak? " tanya Zean, setengah berlari. Pikirnya ada sesuatu yang darurat yang tak diketahuinya.

" Kenapa wajah mereka jelek sekali ? Pria tampan seperti ku bisa-bisanya dikelilingi karyawan aneh seperti mereka, " ucapnya mendapat tatapan penuh tanya Zean.

" Sudah dari dulu muka mereka seperti itu , Pak , " Zean keluar dari lift setelah pintu terbuka, berdiri disisi pintu menunggu bosnya berjalan lebih dulu.

Keduanya berjalan menuju ruangan Direktur, sebelum Zean kembali ke ruangannya sendiri setelah membacakan agenda hari ini.

" Hubungi Oma, kemana perginya wanita tua itu? akupun sampai tidak diperbolehkan tau, " kesal nya.

" Baik Pak, " Zean merogoh saku celananya, mengeluarkan benda pipih sejuta umat untuk menghubungi Oma Winda.

" Halo ganteng, " suara khas wanita lanjut usia terdengar menyapa si penelepon dengan lembut.

Kafindra jelas melotot tak terima asistennya disapa dengan begitu lembutnya, sedangkan dirinya?

Apa?

Kenapa?

Ada apa?

Suara ketusnya begitu terngiang ditelinga, Kafindra.

" emmm Oma apa kabar? " tanya Zean. Tidak etis kalau dirinya langsung menanyakan posisi, berbasa-basi adalah solusinya.

" Baik ganteng____ Ada apa menelepon Oma sepagi ini? " tanya Oma Winda, " Disuruh bos kamu itu ya? " lanjutnya, bahkan nada bicara berubah sinis seketika.

Kafindra menengadah kan tangannya kearah Zean, meminta ponsel itu agar ia bisa berbicara dengan Omanya langsung.

" ehemmm " Kafindra berdehem, memberi isyarat jika yang berbicara bukan Zean lagi.

" Oh ___ Kenapa? " tanya Oma, hapal betul dengan suara cucunya tanpa menebak maupun bertanya.

" Minta uang, " jawab Kafindra kesal karena selalu ditanya seperti itu saat ia menelepon.

" Sudah miskin kamu? Pasti si perempuan mu itu sudah tidak mau lagi kan? Kasihannya ____ " Oma Winda tampak berdecak kecil.

" Oma sudah minum obat kan? Atau sudah habis? Nanti saya suruh Zean beli di apotek, " ucap Kafindra.

" Kamu ngatain Oma mu gila ya? " hardiknya tak terima. " Awas kalau sampai kamu butuh sesuatu dari Oma gak bakal dibantu. inget itu cucu durjana! "

Kafindra tersenyum kecil, " Sudahlah Oma, nanti darah tinggi nya kumat kalau marah-marah. "

" Malas saya ngomong sama kamu! Kasih handphone nya ke cucu ganteng, " titah Oma Winda.

" Oma lagi dimana dan ngapain kesana? " tanya Kafindra sebelum ia benar-benar diusir dari sambungan telepon.

" Lagi di kota X, " dengan malas Oma Winda menjawab.

" Ngapain Oma? itu jauh lho, " Kafindra merasa heran, bisa-bisanya nenek tua itu sudah ada di kota x.

" Nyariin jodoh buat cucu ganteng, Oma, " jawab nya dengan kekehan kecil.

Kafindra lantas menatap sang asisten tak terima, matanya menyorot tajam dengan wajah kesal.

Apa maksudnya begitu, batin Zean.

" Cucu Oma itu saya, bukan Zean! " seru Kafindra tak terima.

" Heh____ Zean itu masih jomblo, sedangkan kamu ____ sudah punya tunangan ngapain saya repot-repot nyari jodoh buat kamu. "

Kafindra terdiam, benar masih ada wanita itu dihidupnya. Dirinya pun bingung akan kelanjutan hubungannya dengan, Briella. Wanita itu semakin sering pergi dengan alasan pemotretan diberbagai negara, muncul pun hanya beberapa jam dan berakhir memohon untuk menambahkan limit dikartu kredit yang di berikannya.

Perihal anak buahnya yang ia utus untuk mengikuti, masih memberikan beberapa informasi yang mengejutkan. Secara terang-terangan wanita itu bermesraan dinegara orang dengan bebas.

Karena terlalu larut dengan lamunannya, suara cempreng Omanya membuat Kafindra, berdecak. kesal, " Hem, " sahutnya dengan malas.

" Udah lah ngapain sih nelponin Oma terus dari kemarin? Kangen ya? " goda Oma Winda, yang tengah cekikikan diseberang telepon.

Kafindra memutar bola matanya malas, " Kemarin ada wanita dengan barang mewah yang ingin dia kembalikan ke Oma, " jelas Kafindra.

" Serius? Kok baru bilang sekarang sih, " wanita tua itu tampaknya kesal sekali.

" Loh Oma sendiri yang bilang gak mau diganggu, " bela Kafindra merasa tak terima.

" Ya kamu kenapa nggak langsung bilang, malah ngomong yang gak jelas , " Oma Winda merasa tengah melawan dirinya sendiri. Kafindra benar-benar cucunya, menuruni sifat keras kepala dan tidak mau kalah.

" Terserah lah, " Kafindra dilanda frustasi hingga membuat kepalanya migrain di pagi hari.

" Siapa wanita itu Oma? " desak Kafindra . Ia benar-benar penasaran, siapa wanita itu sampai bisa mendapat barang spesial dengan harga fantastis dari Omanya.

" Kepo sekali kau anak muda, " ucap Oma Winda, masih kukuh tidak mau mengatakan siapa wanita itu.

" Oma! " Kafindra menggeram kesal, mau marah pun ini Oma satu-satunya yang ia miliki.

" Kenapa? Jangan mengganggunya, dia anak yatim piatu, " seru Oma Winda.

Kafindra mengernyit heran, di depannya pun Zean juga tak kalah heran. " Apa hubungannya Oma, mau dia anak pejabat, anak presiden kalau sampai mengganggu ketenangan Oma, akan saya beri pelajaran. "

" Yang justru mengganggu saya itu kamu, Kaf, " jawaban yang menohok untuk Kafindra. Bisa-bisanya nenek tua itu mengucapkan hal seperti itu.

Ini pasti gara-gara cucu barunya itu .

Apa jangan-jangan wanita kemarin sore itu adalah cucu barunya?

" Sudahlah, saya bisa cari sendiri, " ketus Kafindra dan langsung mengakhiri Panggilan begitu saja.

Kafindra mengembalikan ponsel milik Zean, tanpa mengatakan apapun. Pikirannya melayang

dengan cincin dan kalung berlian yang dikembalikan wanita itu kemarin. Mamanya saja yang akrab dengan Briella, tidak pernah memberikan barang semahal itu.

" Kamu boleh pergi, " Zean mengibaskan sebelah tangannya ke udara, memberi isyarat agar asistennya segera angkat kaki meninggalkan ruangannya. Dirinya sedang butuh ketenangan sekarang.

****

Beberapa menit yang lalu, Mbak Ratna menelepon. Katanya ada orang baik dari kota yang mau membantu memberikan usaha bahkan merenovasi rumah mereka yang memang sudah banyak yang rusak.

Bahkan orang itu pun melarang Mbak Ratna membeberkan identitasnya kepada siapapun tak terkecuali pada Jenna.

" Siapa sih? Jadi penasaran kan jadinya, " Jenna bergumam. Pasti orang itu tau tentang keluarganya , sampai mau membantu dengan cuma - cuma .

🦋🦋🦋🦋🦋

Like nya makasih ya, tapi komen dong gimana ceritanya menurut kalian 😅 takut pada nggak suka karena bertele-tele mungkin? 🙂

1
Inonk_ordinary
g romantis,serem
Grasela Malo
Mkanya jgn bodoh
Yami CB
Terus terang ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah gue baca! 🌟
Nona Butterfly: makasih kak 😍
total 1 replies
Cleopatra
Mantap nih!
vee
Kebanjiran emosi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!