Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
𝘋𝘪𝘴𝘦𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘫𝘶 𝘮𝘢𝘯𝘴𝘪𝘰𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘫𝘦𝘯𝘥𝘦𝘭𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘨𝘦𝘳𝘪𝘮𝘪𝘴. 𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘫𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘓𝘦𝘰 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘴𝘪 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘺𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘓𝘦𝘰. 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢.
"maaf nona kita tidak pulang ke mansion tapi ke bila tuan Diego yang ada di puncak, perjalanan kita masih sangat panjang lebih baik anda istirahat saja disana sudah ada selimut dan bantal agar tidur anda lebih nyaman" kata Brian sambil terus fokus mengemudi dengan di iringi 1mobil di depannya dan 2mobil yang mengikutinya dari belakang
"berapa lama perjalanan kesana" tanya Luna sambil terus memandang keluar
"3-4jam nona" jawab Brian
"apa aku bisa terus mengobrol dengan kak Brian" tanya Luna
"tentu saja" jawab Brian
"apa kak Brian sudah lama kerja dengan tuan Diego"
"sudah hampir 20tahun"
"waw lama juga ya jadi kak Brian tau dong siapa saja kekasih tuan Diego"
"untuk itu maaf saya tidak bisa menjawab"
"sudah kuduga... berapa selisih usia kalian! "
"saya 2tahun lebih muda dari tuan Diego nona"
"kenapa kak Brian tidak menikah padahal usia kak Brian bisa dikatakan cukup matang"
"belum waktunya saja nona"
"hemmmm aku tau kak Brian pasti tidak ada waktu berkencan karena kak Brian harus terus mengikuti tuan Diego kemanapun dan kapanpun" ucap Luna dengan nada jengkel
"tidak juga nona itu karena saya yang tidak mau"
"tapi kak Brian masih normal kan?"
"maksud nona!" tanya Brian bingung
"kak Brian masih suka dengan perempuan kan" kata Luna
"sangat normal nona" jawab Brian dengan wajah yang mulai memerah karena pemikiran Luna yang dikiranya menyukai sesama
"kemana perginya tuan Diego beberapa hari ini, selama aku di rawat aku hanya melihat nya sekali itu pun saat aku mulai siuman" tanya Luna
"tuan Diego sangat sibuk nona ada beberapa hal yang harus tuan selesaikan sendiri"
"apa tuan Diego memiliki keluarga"
"maaf nona anda bisa menanyakan langsung kepada tuan"
"mana mungkin aku bisa bicara seperti ini dengan nya berdekatan dengannya saja langsung membuatku merasa seperti sedang naik rollercoaster"
"anda bisa mengobrol santai dengan tuan jika anda mau"
"kenapa kalian menyelamatkan ku saat itu" tanya Luna yang membuat Brian terdiam cukup lama
"sudahlah aku akan tidur saja, Oh ya satu lagi apa tuan Diego ada di villa "
"tuan Diego masih diluar negri jika tidak nanti malam mungkin besok tuan baru kembali"
"baiklah aku tidur saja sekarang" kata Luna sambil mulai mengambil posisi nyaman untuk tidur
"selamat tinggal Leo aku akan coba melupakanmu mulai hari ini" kata Luna dalam hati sambil mulai menutup matanya
𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘱𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘪𝘯𝘤𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰
"kak Brian tuan Diego... kurang ajar sekali dia membedakan panggilan untukku, Brian akan mendapatkan hukuman untuk ini" gumam Diego yang saat itu sedang melakukan meeting
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘱𝘶𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 3𝘫𝘢𝘮 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘯𝘢𝘪𝘬𝘪 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘥𝘪 𝘷𝘪𝘭𝘭𝘢, 𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘵 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘉𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘦 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘰𝘣𝘪𝘭𝘯𝘺𝘢
"nona Laluna kita sudah sampai" kata di Brian sambil mengetuk pintu kaca mobil
"ahhh maaf" kata Luna dan Brian segera membuka pintu mobilnya
"ya ampun dingin sekali apa aku bisa memakai selimut ini untuk masuk kedalam" tanya Luna
"anda bebas melakukan apapun nona" jawab Brian
"mari nona ikut dengan saya" kata salah satu pelayanan disana dan langsung dituruti oleh Luna
"siapa nama anda" tanya Luna ramah
"maaf nona saya lupa memperkenalkan diri nama saya Ana nona" katanya sambil berbalik menghadap Luna
"bik Ana saja ya karena sepertinya bik Ana seumuran dengan ibu saya jika beliau masih ada"
"terserah nona saja" jawab bik Ana lalu mempersilahkan Luna masuk kedalam salah satu kamar yang ada disana
"wahhhh sangat nyaman kamar ini dan hangat" kata Luna sambil melepas selimut yang tadi menempel pada tubuhnya
"ada ingin langsung istirahat atau makan sesuatu nona" tanya bik Ana
"boleh aku meminta susu coklat yang kental dan hangat" kata Luna
"tentu saja saya juga akan membawakan anda sedikit cemilan nanti supaya anda tidak bosan" kata bik Ana sambil tersenyum
"trimakasih" kata Luna yang langsung memeluk bik Ana
"Sama-sama nona maaf saya tidak pantas untuk anda peluk saya hanya seorang pelayan di sini" kata bik Ana sungkan
"dan asal bik Ana tau jika saya hanya tawanan disini" kata Luna sambil cemberut
"sepertinya tidak seperti itu" kata bik Ana sambil tersenyum penuh arti
"baik nona saya kebawah dulu saya akan segera kembali dengan coklat hangat sesuai ke inginan nona Laluna" pamit bik Ana lalu keluar dari kamar yang ditempati Luna
"sepertinya aku akan lebih betah untuk tinggal di sini" kata Luna sambil mulai melihat-lihat seluruh isi kamar yang di tempatnya dan dia sangat terkejut mendapati kamarnya yng sudah di isi banyak baju yng sangat lengkap beserta dalamannya dengan unliuran yang pas untuk dipakainya bahkan kosmetik dan scincare nya pun sudah berjejer rapi di sana tanpa sadar itu membuatnya mengingat sosok Leo suaminya
"apa aku harus mengurus perceraian ku dengannya tapi bagaimana caranya aku bahkan tidak memiliki rencana untuk masa depanku sendiri" gumam Luna
𝘋𝘪 𝘷𝘪𝘭𝘭𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘓𝘶𝘯𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘦𝘭𝘢𝘱 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘪𝘮𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘣𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘫𝘶 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘶𝘳𝘯𝘺𝘢
"selamat malam kau tidur dengan sangat nyaman aku sangat suka itu" kata Diego lirih lalu duduk di samping Luna
"apa aku boleh menemanimu tidur malam ini" kata Diego sambil mengecup pelan kening Luna lalu masuk kedalam selimut yang di pakai Luna namun tanpa di sangka Luna tiba-tiba memeluk tubuh Diego dan mendapatkan kenyamanan tidur disana
"aku benar-benar tidak akan melepaskanmu Laluna apapun yang terjadi" kata Diego sambil membalws pelukan Luna yang masih nyaman dengan tidurnya