Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.
Rangga melajukan motornya untuk mengantar naurah kembali ke rumahnya
" Gimana menurutmu dengan mamaku? "
" Sepertinya mama kamu baik"
" Iya emang baik, kan aku udah bilang kamu gak usah takut tentang hubungan kita, aku yakin keluarga ku menyukaimu"
" Kita belum tau rangga"
" Aku yakin, buktinya saja vanesh sangat menyukaimu sampai meminta kamu menjadi mamanya"
" Gimana kalo aku jadi mamanya vanesh aja" ucapnya mengerjai rangga"
" Apa? Kamu mau terjadi perang saudara? "
" Hehehe, aku hanya bercanda "
" Jangan ngomong kayak gitu lagi, aku gak suka"
" Iya maafkan aku ya, aku janji gak ngomong kayak gitu lagi"
" Bener ya? "
" Iya "
" Masuklah mandi dan berganti pakaian, aku akan menunggumu "
" Maaf hari ini dosenku cuti jadi aku gak kuliah"
" Jadi aku berangkat sendiri? "
" Iya gak apa apa kan cuma sehari"
" Tapi nanti kalo aku kangen gimana? "
" Lebay kali lah "
" Hehehehe ya udah kalo gitu masuklah, aku akan berangkat sekarang"
" Ya sudah hati hati di jalan"
" Oke sayang" jawab rangga kemudian berlalu sementara naurah segera masuk untuk membersihkan diri
******
Sementara di lampung, hasan membuka tas berisi oleh-oleh yang di berikan rangga, memang dia belum sempat membuka nya
" Tas siapa itu hasan? "
" Ini tas berisi oleh-oleh dari mas rangga"
" Mas rangga siapa? "
" Temannya kak naurah bu, dia juga nitip salam buat ibu, orangnya baik banget bu"
" Benarkah? Syukurlah naurah punya seorang teman yang baik di sana"
" Oiya bu, kak naurah juga menitipkan uang untuk ibu, katanya dia belum bisa pulang "
" Uang? Kenapa kamu tak menolak nya?"
" Sudah bu, tapi kak naurah memaksaku bahkan dia juga memberiku uang dan memintaku membeli sepeda motor yang ada di depan itu bu"
" Jadi motor di depan itu milik kamu hasan? Dan memang nya di sana apa yang di kerjakan naurah? "
" Iya bu, itu motor milik kita, dia kuliah sambil kerja di perusahaan bu, dia hanya membuat contoh denah dan kak naurah pun mendapat gaji bu"
" Apa kerjaan nya tidak mengganggu kuliahnya? "
" Gak bu, kak naurah kerjanya di rumah kok, bahkan perusahaan itu mengizinkan kak naurah tinggal di sebuah rumah bu, mana bagus lagi rumahnya"
" Syukurlah kalo begitu, ibu hanya takut pekerjaan itu mengganggu kuliahnya "
" Bu, besok aku sudah mulai bekerja, doain aku semoga aku bisa menghasilkan uang yang banyak juga agar aku bisa membeli tanah dan membangunkan ibu rumah yang besar, kalo bisa aku juga akan mengajak ibu umroh " ucapnya menggenggam tangan wanita yang telah merawatnya dengan kasih sayang penuh selama tiga belas tahun ini
" Doa ibu selalu ada untukmu dan naurah"
" Terima kasih ya bu" ucapnya sekali lagi mencium tangan ibunya
******
Sebulan pun berlalu
" Naurah, sore nanti lu ada waktu gak? Jalan yuk udah lama kita gak jalan bareng ajak ilham sama mita juga" ucap reva
" Aku sih mau aja, tapi mereka bisa gak? "
" Ya udah gw hubungi ilham dan lu hubungi mita" ucapnya segera menekan nomor ponsel ilham
" Sialan, nih anak susah banget di hubungi, apa dia lagi sibuk ya" ucap reva kesal dan terus menghubungi ilham
" Gak di jawab lagi? " tanya naurah
" Iya nih, kalo mita gimana? Bisa? "
" Gak bisa ikut dia, katanya ada acara "
" Yaelah, jadi kita jalan berdua aja nih "
" Sepertinya begitu, tapi tunggu itu ilham bukan sih? " Ucap naurah menunjuk ke arah pagar
" Ilham...!!! " teriak reva kencang namun ilham tak mendengar nya
" Sialan, gw di kacangin"
" Woi kunyuuuuuk...!!! " teriak nya lebih keras dan membuahkan hasil sehingga ilham pun menghampiri nya
" Teriakan lu kurang kenceng" ucap ilham duduk di samping naurah
" Elu sih di cariin gak pernah ketemu, di hubungi juga susah banget padahal ponsel ada di tangan, sibuk apaan sih lu? "
" Sorry gw juga baru megang ponsel, ada apa sih? "
" Kita mau ngajak lu jalan, udah lama banget kita gak jalan bareng"
" Kapan emang nya mau jalan? "
" Bentar sore"
" Waduh.. Sorry nih guys kalo sore nanti gw gak bisa, gw udah janji sama cewek gw soalnya"
" What? Lu udah punya cewek? Kok gak pernah ngomong sama kita? Jahat banget lu"
" Pantes saja udah gak ada waktu untuk kita" ucap naurah
" Bukan gitu, nanti deh gw kenalin sama kalian"
" Anak mana? Apa dia di kampus sini juga"
" Iya"
" Jadi kamu gak bisa ikut? "
" Iya, maafin gw ya, lain kali gw janji bakal ikut kalian "
" Ya udah mau gimana lagi " ucap naurah
" Kenapa gak ajak kak rangga aja? " ucap ilham
" Jangan, aku gak mau mengganggu nya, dia sedang fokus belajar, berapa bulan lagi dia selesai kuliah "
" Jadi cuma kita berdua nih? " ucap reva
" Iya gak apa apa kita aja"
" Oke guys kalo gitu gw cabut, sekali lagi gw minta maaf ya"
" Oke hati hati, jangan lupa kenalin cewek lu ke kita"
" Tenang aja, gw duluan ya" ucap ilham meninggalkan mereka
" Ilham udah punya cewek, lu udah punya rangga, trus gw kapan punya cowok? " ucap reva melas
" Gimana kalo gw deketin adik lu hasan aja"
" Adik aku masih kecil, udah yuk kita balik"
" Ke rumah lu ya "
" Oke, sekalian bantuin aku nyuci ya"
" Ogah..!! " ucapnya berjalan lebih dulu
" Reva tungguin aku"
" Makanya buruan jangan lelet " ucapnya menghentikan langkah dan merangkul naurah
******
Sore pun tiba, dengan menggunakan sebuah taksi kedua gadis cantik itu kini sampai di cafe yang sedang viral
Naurah segera ke kasir dan memesan yang mereka mau, sementara reva sibuk mengambil selfie dirinya di berbagai tempat
Cekrek,, cekrek,,
Suara kamera reva yang terdengar, sudah ada banyak selfie yang dia dapatkan di berbagai sudut
" Wihh.. Keren nih tingga edit dikit lalu upload deh" ucapnya memperhatikan hasil selfienya satu per satu
" Ilham? " ucapnya mendapati ilham di dalam ponselnya yang gak sengaja ikut masuk di hasil foto yang terakhir
Reva mengalihkan pandangan ke tempat ilham yang sedang bersama seorang gadis namun sayang gadis itu hanya menampakkan bagian belakang saja
Dengan segera reva menyusul naurah ke meja kasir
" Naurah, gw ketemu ilham di sana, tapi dia gak lihat gw " ucap reva
" Dimana? Sama siapa dia? Apa bener sama ceweknya? Tanya naurah sedikit penasaran
" Iya tapi gw gak lihat muka ceweknya"
" Ya udah kita kesana"
" Jangan, kita cari meja lain saja yang dekat dengan ilham tapi jangan terlalu dekat"
" Baikkah, kita di sana saja" ucap naurah membawa nampannya ke tempat yang mereka pilih
" Gimana? Kamu udah lihat ceweknya? "
" Belum, tapi seperti nya mereka akan pergi" ucap reva
" Ra, tundukin pala lu" pinta reva agar ilham tak mengetahui keberadaan mereka saat Ilham melangkah ke arah mereka
" Sialan, gw gak bisa penasaran kayak gini" gumam reva segera bangkit dan berniat memanggil ilham
" Mita? " ucap reva mendapati ilham dan mita saling berpegangan tangan
" Reva? " ucap pasangan sejoli itu bersamaan
" Ra, nauraaaah.." ucap reva menepuk pundak naurah sehingga seketika naurah pun mengangkat kepalanya
" Mita? Ilham? Jadi kalian pacaran? " tanya naurah melihat mereka saling berpegangan tangan
" Waaah... Jadi begini cara kalian berdua? Main rahasia rahasiaan, tega banget kalian" ucap reva
" Maafkan kami" ucap reva duduk dan menenangkan keduanya
" Pantas saja kalian akhir akhir ini susaaah banget di hubungin ngalahin selebriti tau gak"
" Hehehe sorry, bukan maksud kita merahasiakan cuma kita berencana ngasih tau kalian begitu kita ngerayain hari jadi kita "
" Lalu kalo kalian putus sebelum hari jadi kalian, berarti kita gak pernah tau dong ya kan naurah? "
" Iya, kalo tau kayak gini kenapa kita gak datang bareng aja tadi"
" Maaf soalnya kita butuh waktu berdua "
" Sudahlah yang penting kita sudah tau kekasih ilham meskipun dengan cara kedapatan kayak gini"
" Padahal gw penasaran banget pengen tau gadis yang sedang bersama ilham" ucap reva
" Sekarang kita gak penasaran lagi, tapi malah terkejut, hehehe" ucap naurah
" Rese lu pada " ucap reva memasukkan sepotong kue ke dalam mulutnya
******
Sementara di rumah rangga, randy menatap pintu kamar adiknya yang sedari tadi masih tertutup tidak seperti biasa nya
Tok.. Tok.. Tok..
" Rangga, aku boleh masuk? "
" Masuk aja bang"
" Kamu sedang sibuk? Dari tadi aku perhatikan kamu di kamar aja"
" Aku sedang mengerjakan tugas kak, sebentar lagi aku selesai kuliah, jadi aku harus lulus dengan nilai terbaik dan itu adalah permintaan naurah"
" Pasti kamu sangat mencintai nya, abang tak pernah melihatmu seperti ini, hanya karena naurah yang meminta dan kamu sanggup melakukan nya, aku senang mendengar nya"
" Aku juga gak tau kenapa aku selalu menuruti permintaan nya"
" Gak masalah jika permintaan nya itu dalam hal baik, seperti ini"
" Iya bang"
" Lalu setelah lulus kamu mau ngapain? Papa memintaku untuk mengajarkan mu tentang perusahaan kita, aku rasa papa ingin kamu yang memegang perusahaan papa di sana"
" Aku masih butuh waktu bang"
" Ya nanti aku akan bicarakan pada papa, kalo begitu lanjutkan tugasmu, aku akan beristirahat "
" Iya bang " jawab rangga kembali ke meja belajarnya