NovelToon NovelToon
Mantan VS Perfect Husband

Mantan VS Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Aylin Buana pergi ke klub malam untuk pertama kalinya karena ajakan dari sahabatnya setelah dia melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita di ruang kerja. Di meja bar ada seorang pria botak yang tertarik akan kecantikannya Aylin dan memasukkan obat ke minumannya Aylin. Namun, ada seorang pria ganteng yang berhasil menyelamatkan Aylin dari niat busuk pria botak hidung belang itu. Keesokan harinya Aylin membuka mata dan menemukan dirinya tidur di atas lengan kokoh dan dirinya memakai jubah mandi lalu dia bersitatap dengan senyuman seorang cowok ganteng. Aylin awalnya benci dengan cowok ganteng itu tapi kemudian menjalin kasih dengan cowok ganteng itu. Sayangnya pada akhirnya mereka berpisah karena ego masing-masing. Lalu Aylin dinikahkan dengan cowok pilihan mamanya. Aylin memiliki suami yang sempurna. Namun, Aylin tidak bahagia. Aylin selalu merindukan mantannya, si cowok ganteng itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Urusanmu

Aylin menyembunyikan tangannya yang dia balut setelah tiga jam yang lalu dia terkena amukan suaminya hanya gara-gara mie ayam.

Aylin membeli mie ayam karena dia sudah lama tidak makan mie ayam di warung langganannya.

Mie Ayam Pak Tarimo adalah mie ayam yang dulu sering dimakan Aylin bersama Tamara sepulang kerja.

Warung Pak Tarimo itu berada tidak jauh dari rumah sakit Dokter Zayyan. Aylin membelinya saat pulang dari rumah sakit dan membungkusnya karena makan di warung itu tidak memungkinkan. Selain warung itu ramai di siang hari, Langit baru saja pulang dari opname dan masih lemas tubuhnya. Setelah membawa masuk empat bungkus mie ayam, untuk Langit, supir pribadi suaminya, asisten pribadi suaminya, dan dirinya sendiri, Aylin masuk kembali ke dalam mobil.

Aylin tidak membungkuskan mie ayam untuk pak Tarimo itu untuk suaminya karena suaminya membenci makanan pinggir jalan. Suaminya Aylin membenci makanan di pinggir jalan karena menurutnya makanan di pinggir jalan itu kotor dan tidak higienis.

Setelah berkata ke Langit, "Maaf Mama lupa kalau kamu belum boleh makan sembarangan. Mama masukkan mie ayam yang Mama beli untuk kamu ke dalam lemari es biar nanti dipanaskan Bi Eni, ya?"

Langit cemberut karena dia belum pernah makan mie ayam dan sangat penasaran bagaimana rasanya mie ayam. Tapi setelah mamanya mengusap lembut kepalanya dan tersenyum, Langit berkata, "Baik, Ma"

"Nak pinter" Aylin menciumi wajah tampan anaknya lalu dia memasukkan dua bungkus mie ayam ke dalam lemari es karena dirinya harus mengurus Langit terlebih dahulu.

Aylin baru bisa menikmati mie ayam yang sudah sangat ia rindukan setelah Langit tidur pulas.

Aylin memanaskan mie ayam ke oven dan angannya melayang ke masa lalu. Dulu dirinya, Tamara, Bagas dan Gionatan, sering akan mie ayam itu sepulang kerja. Tamara akhirnya jadian dengan Bagas setelah dia bercerai dengan suaminya. Bagas dan Tamara kemudian menikah dan pergi ke Jepang. Sampai sekarang Aylin dan Tamara hanya bisa melakukan panggilan Video Call dan dia sangat merindukan sahabatnya itu. Tamara dan Bagas juga tidak menghadiri pernikahannya Aylin karena pernikahannya Aylin diadakan dadakan dan tersembunyi. Tidak ada pesta. Tamara bahkan kaget saat Aylin memberitahu Tamara bahwa dirinya sudah menikah tapi tidak menikah dengan Gionatan Wibisana.

Aylin mengambil mie ayam dari dalam oven setelah oven itu mengeluarkan bunyi sebagai tanda bahwa tugasnya menandakan mie ayam sudah selesai.

Aylin makan mie ayam dengan angan kembali melayang ke masa lalu. Aylin tersenyum tanpa ia sadari saat dia teringat kembali ucapannya Gionatan waktu itu.

Gionatan berbisik di telinganya, "Kita sudah sebulan jadian"

Aylin menoleh ke Gionatan dengan sorot mata penuh tanya kala itu.

Gionatan kembali berbisik di telinga Aylin, "Apakah aku sudah boleh mencium kamu?"

Gionatan meminta ijin mencium Aylin karena waktu mereka jadian pertama kali, Gionatan mencium kening Aylin tanpa ijin dan itu membuat Aylin menetapkan peraturan, "Dilarang menciumku tanpa ijin dariku!"

Aylin lalu berbisik ke Gionatan kala itu, "Nikahi aku dulu" Dan Gionatan sontak membeku kala itu.

Aylin tersentak dari lamunannya saat mangkok mie ayamnya tiba-tiba terangkat ke atas. Aylin mengikuti arah gerakan mangkok itu yang semakin tinggi lalu mendapatkan wajah dingin suaminya.

"Apa ini?!" Mata Theo menyipit dan rahangnya mengeras.

Aylin berdiri dengan wajah pias. "I......itu mie ayam langgananku dulu. Aku pengen banget makan mie ayam itu sejak lama"

"Langit juga kamu kasih makan ini, hah?!"

"Aku beli empat dan tidak jadi aku kasih ke Langit karena aku ingat kalau Langit baru saja pulang dari rumah sakit karena operasi usus buntu"

"Lalu, empat itu mau kamu makan semuanya, hah?!" Suaminya Aylin masih mengangkat mangkok berisi mie ayam itu.

Aylin menggeleng cepat lalu berkata, "Satu aku kasih ke Pak Joni, satu ke Pak Leo asisten kamu, satu aku dan satunya lagi masih ada di lemari es, untuk Bi Eni nanti"

Prang! Suaminya Aylin melemparkan mangkok berisi mie ayam itu ke tembok sambil berteriak, "Aku sudah larang kamu makan makanan menjijikan ini! Kenapa kamu melanggarnya, hah?!"

"When you're angry stay silent, please. Don't waste your time with emotion! Sometimes silence is the best way to cope your emotion" Ucap Aylin dengan penuh kesabaran dan kelembutan tapi.........plak! Tamparan yang dia terima.

Aylin sontak mengusap pipinya yang terasa panas dan Theo menatap tangannya yang juga terasa panas setelah menampar pipi istri tercintanya. Theo kemudian menatap Aylin sambil berkata, "Maafkan aku! Aku hanya tidak suka dibantah dan dikritik dan aku tidak suka sama kecerobohan kamu, Lin"

Aylin meneteskan airmata lalu tersentak kaget saat Theo memegang tangannya.

"Jari telunjuk kamu terluka. Sepertinya kena lemparan beling. Ayo aku obati" Theo menarik Aylin ke kamar dan memerintahkan pembantunya untuk membersihkan ruang makan.

Theo bersimpuh di depan Aylin dan pria itu terus berkata, "Maafkan aku" Sambil terus mengoleskan salep luka ke jari telunjuknya Aylin.

Aylin hanya diam membisu. Angannya kembali ke masa lalu. Gionatan selalu cerewet mengatakan kata, "Hati-hati, Ay!" setiap kali Aylin memotong sayuran pas masak karena Aylin itu ceroboh. Gionatan selalu ngomel tanpa henti kalau menemukan jari Aylin ada plester luka dan cowok itu akan membuka plester luka lalu memeriksa luka yang ada di bawah plester untuk dia obati dengan benar. Namun, sepanik apapun Gionatan, dia tidak pernah mengatai Aylin ceroboh.

"Jangan lebay! Hanya luka kecil" Ucap Aylin kala itu.

"Nggak ada yang namanya luka kecil. Kalau ada luka yang mengeluarkan darah atau luka lebam harus segera diperiksa. Kalau berdarah takutnya kena infeksi kalau lebam takutnya ada luka dalam" Gionatan mulai ceriwis kala itu.

"Sudah selesai dan maafkan aku!" Theo mengusap lembut pipi Aylin di bekas tamparannya tadi dan suara dalamnya Theo itu menyentak lamunan Aylin.

Aylin hanya bisa menganggukkan kepala lalu Theo memeluknya erat dan mengajak Aylin berciuman kemudian mengajak Aylin bercinta.

Aylin menyembunyikan jarinya yang terluka ke belakang tubuhnya agar Gionatan tidak panik dan membuat Theo memandangnya curiga. Aylin tidak pernah cerita ke Theo soal mantan-mantannya, yakni Jefry Thien maupun Gionatan Wibisana karena Theo juga tidak pernah cerita ke Aylin siapa mantan-mantannya Theo.

"Saya tinggal dulu. Ada banyak berkas yang harus saya tinjau ulang. Kalau Anda mencari saya, Istri saya akan mengantarkan Anda ke ruang kerja saya"

Gionatan menganggukkan kepala ke suaminya Aylin.

Ya, ya, pergi sana yang lama ya. Batin Gionatan sambil terus menatap pintu yang secara perlahan ditutup dari arah luar.

Setelah pintu menutup sempurna, Gionatan bergegas mengarahkan pandangannya ke Aylin, "Kenapa kamu tidak nelpon aku?" Gionatan melangkah maju dengan perlahan dan itu membuat Aylin panik. Perempuan cantik berwajah imut itu melangkah mundur dengan cepat dan dia semakin panik saat punggungnya merasakan dinginnya keramik dinding kamarnya Langit.

Gionatan melompat dan mengungkung tubuh ramping mantan terindahnya.

Aylin refleks mendesis panik, "Kamu mau apa, Tan-Tan?"

Gionatan nekat mencubit dagu Aylin dan berkata dengan tatapan yang membuat jantung Aylin tantrum.

"Kamu ngigau, Gio jangan pergi! Dan barusan kamu memanggilku Tan-Tan. Kamu juga masih memakai gelang dariku"

Aylin membuang muka dan berkata, "Itu hanya kebetulan dan aku tidak mungkin ngigau seperti itu"

"Ucapanku yang mana yang kamu sebut hanya kebetulan?"

Aylin mendorong Gio dan mendesis, "Jangan seperti ini!"

Di saat itulah Gionatan melihat plester luka di jari telunjuknya Aylin. "Kenapa kamu bisa terluka?"

"Itu bukan urusanmu!" Aylin kembali mendorong Gionatan yang masih bergeming.

"Kamu sudah obati dengan benar luka ini?" Gionatan nekat meraih jari telunjuk Aylin yang terluka.

Aylin menarik telunjuknya sambil mendelik, "Itu bukan urusanmu!"

"Semua bukan urusanku lagi?"

"Iya! Aku sudah menikah.........."

"Apa? Kau tidak memanggilku Tan Tan lagi?"

Aylin menghela napas panjang, "Aku kaget jadi salah menyebutkan nama kamu, Gio. Maaf" Aylin memberikan tekanan di nama Gio.

Gionatan mendengus geli.

"Kamu bahagia dengan pernikahan kamu?"

"Aku bahagia" Aylin memalingkan muka.

"Kau bohong, Ay! Katakan kalau kau bahagia sambil menatap aku!"

Aylin menatap tajam wajah tampannya Gionatan Wibisana lalu berkata, "Aku bahagia"

"Tapi, kenapa pipi kamu merah keunguan? Suami kamu menampar kamu?"

"Tidak!" Aylin memalingkan muka. "Aku terpeleset di kamar mandi dan pipiku terbentur tembok"

Gionatan nekat mengusap lembut pipi Aylin dengan ibu jarinya sambil berkata lirih, "Tapi kenapa aku merasa kamu penuh kebohongan saat ini, Ay?"

"Itu bukan urusanmu, Gio" Aylin menepis tangan Gionatan.

"Aku bosan mendengar itu, Ay. Oke! Satu yang boleh menjadi urusanku dan itu alasanku ke sini. Katakan kenapa kamu ngigau seperti itu, Ay?!" Gionatan mundur lalu melipat tangan di dada. Hatinya yang sangat merindukan Aylin, hatinya yang masih sangat mencintai Aylin, dan hatinya yang sedang terbakar cemburu, terasa sangat sakit dan sesak melihat Aylin terus mengatakan, itu bukan urusanmu, Gio. Ya, kehidupan Aylin sekarang ini memang bukan urusannya kalau saja Aylin tidak mengigau yang aneh-aneh kemarin.

Mendengar suaranya Gionatan.yang cukup keras, Langit langsung membuka mata, "Doktel Gio!"

1
Syhr Syhr
Memaafkan, tapi masih sering bertemu itu lebih menyakitkan.
Syhr Syhr
Iya, iya. aku tahu
Syhr Syhr
Nggak bau. Tapi karena kamu terlalu tampan. /Smile/
Aksara_Dee
kirim iklan Kaka
Aksara_Dee
rezeki gak boleh di tolak Gio
Aksara_Dee
gimana perasaan aylin ya
R 💤
nyesek deh Gio....
Syhr Syhr
Enak loh, meski banyak debunya. 😂😂
Syhr Syhr
Ini namanya habis di orang lama. Benar-benar belum bisa move on.
R 💤
nonton iklan dulu kak hehehe simingitt
Aksara_Dee
aylin cinta bgt suaminya ya?
Aksara_Dee
pasrah deh gio
anggita
iklan like untuk author 👆👍
〈⎳ FT. Zira
cuma bisa komen di akhir..keterusan bacanya sampe gak sadar.

☕️ dulu buat ka author
Syhr Syhr
cemburu /Sneer/
Syhr Syhr
Aku pikir baik, ternyata suaminya...???
Syhr Syhr
Wah...wah...perawatnya manas-manasin. /Applaud//Applaud/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dr caranya ngomong udah keliatan banget ciri² cewek manja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
cembokur. mulut si suster pengen gue plester aja. ember bener
Aksara_Dee
bener ay
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!