Reinkarnasi Kaisar Dewa Naga

Lin Chen terus melesat ke arah timur untuk mencari tempat untuk berlatih, awalnya dia ingin beristirahat dengan tenang namun dia merasa kekuatan miliknya masih sangat lah lemah

Sedangkan misi yang sedang di kerjakan Lin Chen sendiri cukup berat dan membutuhkan kekuatan yang lebih tinggi.

" Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan, dengan kemampuanku saat ini akan mempersulitku nantinya."

Lin Chen terus bergerak di kegelapan malam dengan kecepatan sedang.

Hingga beberapa waktu kemudian akhirnya tiba di sebuah hutan yang tidak jauh dari kota awan panas.

" Swusshh...." Lin Chen bergerak zig-zag melewati pohon-pohon yang menjulang tinggi.

" Sangat aneh." Batin Lin Chen dengan mengawasi tempat di sekitarnya.

Keanehan itu sendiri bukan tanpa sebab, dengan melihat tempat di sekitarnya Lin Chen merasa aneh dengan pohon-pohon yang menjulang lebih tinggi di bandingkan biasanya.

" Hm..." Lin Chen saat merasakan tiba-tiba muncul aura yang menuju ke arahnya.

" Swusshh...." Dengan gerakan cepat Lin Chen mencoba menahan tapak keputihan yang muncul mengejutkannya.

" Dhuaaarrrr....." Lin Chen terlempar menghantam beberapa pohon, hingga sepuluh meter kemudian berhenti.

Lin Chen yang terlempar segera bangkit, matanya yang tenang berubah menjadi tajam menatap seorang pria paruh baya yang sebelumnya melempar dia.

" Aku rasa kita tidak memiliki masalah, bahkan tetua yang memiliki kekuatan lebih tinggi dariku bertingkah layaknya seorang pengecut dengan menyerang secara sembunyi." Ucap Lin Chen yang kini mulai terpancing emosi, namun dia masih mencoba menenangkan dirinya.

Tetua yang menyerang Lin Chen hanya tersenyum meremehkan.

" Kau bilang secara sembunyi? Bukankah kau juga sudah merasakan keanehan di tempat ini?"

Lin Chen kini akhirnya mengerti, mengapa hutan yang di lewati terasa cukup aneh dengan pohon-pohon di sekitarnya yang menjulang lebih tinggi dari biasanya itu.

" Bukan hanya menempatkan sebuah formasi di tempat ini." Ucap pelan Lin Chen dengan mencoba memahami tempat di sekitarnya, lalu menatap ke arah tetua.

" Formasi pengalihan. Artinya tetua memang dengan sengaja menggunakan formasi ini untuk menyembunyikan sesuatu atau memang tetua sendiri yang sedang bersembunyi di tempat ini." Ucap Lin Chen dengan tersenyum.

Mendengar ucapan Lin Chen membuat Tetua tersebut terdiam dengan raut wajah yang kini terlihat berbeda dari sebelumnya.

Hingga beberapa saat kemudian, tetua tersebut menatap Lin Chen dengan tatapan tajam.

" Karena kau telah mengetahuinya, hanya kematian yang pantas kau terima." Ucap Tetua tersebut yang berniat melesat ke arah Lin Chen.

" Aku tidak mengetahui dengan pasti mengapa tetua melakukan hal ini semua, aku di sini tidak bermaksud untuk melakukan penyelidikan atau mengganggu tetua. Aku melewati hutan ini karena ingin mencari tempat untuk berlatih, jadi jika tetua memang merasa terganggu atas kehadiranku, izinkan aku untuk pergi dari tempat ini dan aku berjanji tidak akan membicarakan masalah ini kembali." Ucap Lin Chen bersungguh-sungguh.

Lin Chen sadar dengan kemampuan yang di milikinya saat ini tidak akan mampu mengalahkan seorang pendekar Dewa, meski Lin Chen memiliki banyak kelebihan tapi dia juga tidak ingin bertindak konyol dan tidak tau diri dengan batas kemampuan miliknya.

Tetua itu terdiam, lalu mengalihkan pandangannya ke arah pepohonan.

" Jika memang kau tidak memiliki niat buruk, jelaskan padaku mengapa dirimu mampu merasakan formasi yang aku pasang di tempat ini?"

Lin Chen tersenyum, lalu segera membuat segel tangan.

" Swusshh....." Cahaya keemasan membentuk bintang-bintang kecil terlihat sangat menyilaukan mata.

" Masih sangat muda tetapi sudah menguasai formasi dasar dengan sempurna." Tetua itu membatin dengan kaget dan tidak percaya.

" Aku juga seorang yang mempelajari formasi, hanya saja dengan kekuatan yang aku miliki saat ini akan sulit untuk membuat formasi tingkat tinggi." Lin Chen menjelaskan.

" Nak, dari mana kau mempelajari formasi?" Tetua itu bertanya dengan mengubah panggilan Lin Chen.

Lin Kemudian mengeluarkan teknik formasi yang di milikinya, meski teknik tingkat tinggi namun masih banyak kekurangan di dalam buku yang di keluarkan oleh Lin Chen.

" Aku mempelajari dari buku teknik ini."

" Apa kau tidak memiliki seorang guru?"

Mendengar kata guru membuat Lin Chen teringat dengan sosok Qing Long.

" Aku memilikinya, bahkan dia sudah aku anggap menjadi ayahku sendiri."

Tetua itu dapat melihat perubahan raut wajah Lin Chen yang memancarkan kerinduan itu.

" Aku tidak ingin bertanya lebih jauh lagi tentang gurumu. Asal kau ketauhi nak, aku tidak memiliki niatan untuk membunuhmu, hanya saja saat kau dapat mengetahui formasi yang ku buat, aku merasakan bahaya." Tetua itu yang kini mulai terlihat ramah.

Lin Chen sendiri tidak mempermasalahkan hal itu.

" Tetua, jika aku boleh tau mengapa tetua melakukan hal itu?"

" Hal yang aku lakukan di tempat ini bukan tanpa sebab, aku telah berada di sini untuk bersembunyi selama satu tahun."

Lin Chen terdiam, fokus mendengarkan penjelasan dari tetua.

" Sebelumnya perkenalkan namaku Cu Luan, aku seorang leluhur dari Klan Cu."

Lin Chen yang mendengar nama itu merasa cukup kaget.

" Keberuntungan yang sangat luar biasa." Batin Lin Chen menatap Leluhur Cu.

Sedangkan Leluhur Cu menatap Lin Chen dengan bingung.

" Tetua, mohon maaf sebelumnya karena tidak mengenalkan diri. Namaku Chen dari Sekte Naga Langit." Lin Chen memperkenalkan diri dengan hormat.

" Hahahaha.... Apa kau mengenal Tetua Lou?"

" Tetua Lou adalah orang yang membawaku masuk ke dalam Sekte Naga Langit."

Leluhur Cu tersenyum senang.

" Nak Chen, sebaiknya kita pergi menuju tempat ku terlebih dulu. Aku akan menjelaskan semuanya di sana." Ajak Leluhur Cu.

" Baik."

Leluhur Cu kemudian membawa Lin Chen menuju tempatnya.

" Swusshh....." Mereka berdua melesat menuju arah barat, Lin Chen mengikuti Leluhur Cu di belakangnya.

***********

Setelah menempuh perjalanan yang singkat, Leluhur Cu dan Lin Chen akhirnya tiba di depan sebuah goa.

Dengan segera Leluhur Cu membawa Lin Chen memasukinya.

Lin Chen berjalan terus mengikuti Leluhur Cu di belakangnya. Matanya yang tenang mengawasi dinding goa dengan seksama.

" Kepadatan energi di sini lebih tebal sedikit di bandingkan di luar." Batin Lin Chen dengan terus berjalan mengikuti Leluhur Cu.

Hingga mereka akhirnya tiba di dalam, terlihat ruangan di dalamnya lebih besar seperti sebuah aula.

" Nak, ini adalah tempatku berlatih sebelum akhirnya aku memutuskan untuk menjadi murid Sekte Naga Langit." Leluhur Cu menjelaskan.

" Tetua, jadi.."

" Benar, aku adalah murid Sekte Naga Langit, namun setelah kekacauan itu aku memutuskan untuk kembali ke klan." Jelas Leluhur Cu.

Lin Chen menganggukkan kepalanya mengerti. Lalu mereka berdua segera duduk di sebuah batu yang berbentuk seperti sebuah bangku.

" Nak, silahkan." Leluhur Cu meminta Lin Chen duduk di depannya.

Setelah mereka berdua menempati tempatnya, Leluhur Cu segera menjelaskan kepada Lin Chen.

" Nak, Jadi ....