Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
"Baru pulang Un, Sudah makan?" tanya mama Ningsih saat melihat Seruni baru masuk ke dalam rumah.
"Sudah ma"
"Pasti capek ya Un, istirahat dulu nanti mama minta bibi buat siapkan buah sama susu nya"
"Nggak usah ma, nanti aku bisa ambil sendiri"
"Nggak papa sayang, kamu pasti stress kan habis kuliah jadi harus rileks nanti mama minta bibi siapkan dulu kalau mau makan di dalam juga nggak masalah biar bibi yang antar"ucap mama Ningsih sambil tersenyum manis
"Aku masuk kamar dulu ma,mau mandi"pamit Seruni dan diangguki mama Ningsih
Seruni segera berjalan ke arah kamar nya.
"Clek"
"Sudah pulang kamu!" ketus Raka membuat Seruni terkejut tapi dia hanya mengangguk kecil dan segera meletakan tas nya lalu berjalan ke arah lemari mengambil pakaian.
"Apa kamu lupa kalau kamu sudah menjadi seorang istri,pulang pergi seenaknya tanpa izin bahkan kamu pergi untuk kerja" omel Raka
"Kamu sudah menjadi istri,kalau terjadi apa-apa sama kamu siapa yang harus bertanggungjawab kalau bukan aku"lanjut Raka
"Mas nggak perlu bertanggung jawab atas diri ku mas,aku bisa menanggung diri ku sendiri"jawab Seruni
"Kalau memang bisa menanggung sendiri kenapa mau menerima tawaran mama untuk aku nikahi?"
"Mas aku akui aku menikah dengan mas karena hutang keluarga ku tapi bukan berarti aku akan bergantung hidup pada mas sepenuhnya,aku masih punya tangan dan kaki mas jadi bisa bekerja" jawab Seruni
"Aku suami mu Seruni,aku tidak mengizinkan kamu bekerja!"
"Aku tetap akan bekerja meskipun tanpa izin kamu mas" jawab Seruni lagi
"Ternyata perempuan cerdas yang di cerita kan Eca ini sangat keras kepala"
"Nggak perlu bawa-bawa kecerdasan mas,jika kamu keberatan kamu bisa menceraikan aku!" seru Seruni membuat Raka mengepalkan tangannya marah,dia mendorong tubuh Seruni kearah ranjang membuat perempuan ini terbaring dan Raka segera menindih nya.
"Jangan pernah menguji ku dengan bicara perceraian" tekan Raka membuat Seruni terdiam, entah kenapa dirinya tak bisa mengontrol ucapan nya kali ini hingga membuat sang suami jadi emosi.
Raka mati-matian ingin mengubur masa lalu nya bersama Tari demi sang mama tapi Seruni dengan gampang nya meminta cerai.
"Lepas mas!"ujar Seruni berusaha mendorong tubuh Raka yang tengah menindih nya.
"Tok.....tok....." mbak Seruni ini buah nya ucap sang bibi dari luar
"Lepas mas" teriak Seruni membuat Raka membungkam mulut sang istri dengan ciuman nya, sementara sang bibi yang mendengar dari luar justru panik,dia merasa kalau Raka dan Seruni tengah bertengkar.
"Bu....mas Ra-ka sama Mbak Se-runi itu bu-"
"Kenapa bik?"
"Seperti nya sedang berantem bu" lapor sang bibi membuat mama Ningsih segera berdiri dan berjalan cepat ke kamar mereka.
"Beneran kamu bik?"tanya mama Ningsih tidak percaya
"Iya bu,tadi saya dengar mbak Seruni teriak-teriak bu,saya takut terjadi apa-apa sama mbak Seruni"
"Clek"
"Aaakkkk" pekik mama Ningsih karena tanpa basa-basi mama Ningsih membuka pintu kamar Raka dan melihat pemandangan dewasa yang membuat sang mama segera menutup pintu kamar Raka kembali.
"Mas" panggil Seruni,dia cukup kaget karena sang mertua membuka pintu kamar di saat Raka tengah menikmati P*y*d*r* nya.
"Mama ngapain masuk sih" kesal Raka,Seruni langsung mendorong tubuh sang suami dan membenahi pakaiannya lalu masuk ke dalam kamar mandi,Raka yang merasa tanggung segera menyusul Seruni.
"Kamu salah informasi bi,Raka pasti marah deh sama saya"
"Ma-af bu,tadi saya benar-benar mendengar teriakkan mbak Seruni"
"Desahan sama teriakan itu beda loh bik,masa' kamu nggak bisa bedain mana teriakan dan mana desahan orang sedang bercinta" omel mama Ningsih
"Kenapa ma,kok ngedumel gitu?" tanya Eca saat keluar dari kamar nya melihat mama tengah mengomel.
"Ini Ca bibi, dia bilang mas mu lagi berantem sama Seruni,ya mama takut lah buru-buru mama lihat eh mereka lagi reproduksi Ca,ya mama tutup cepat, pasti mas kamu marah sama mama"
"Hahaha....kok bisa sih bibi salah begitu"gelak Eca
"Nama nya juga manusia mbak, pasti ada salah nya"jawab sang bibi penuh sesal.
"Mulai cari alasan kamu bi,kamu harus tanggung jawab kalau Raka marah" tunjuk mama Ningsih membuat sang bibi menundukan kepala nya.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.