Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?
Rasa sakit dan kecewa yang Rea Ravena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.
Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.
Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.
Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.
Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?
Ikuti kisah mereka....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Satu Rahasia Terbuka
"Aakh... Paman...! "
'Kletak...!'
Tuttt...
Sebelum Alec memiliki kesempatan untuk bersuara setelah panggilan yang ia tunggu terhubung, suara jeritan singkat Rea terdengar jelas melalui ponsel Evie yang masih terhubung panggilan dan diakhiri dengan suara sesuatu terjatuh sebelum panggilan itu terputus begitu saja.
Baik Evie maupun Alec saling pandang sejenak, mengerutkan kening mereka dengan satu pertanyaan yang sama terlitas di pikiran mereka tanpa bisa mendapatkan jawaban saat mereka tidak bisa lagi menghubungi nomor yang sama.
Apa yang terjadi?
"Suara apa yang baru saja aku dengar?" Alec bertanya dengan wajah kaku.
"Rea... Dia... Tidak mungkin sedang bersama si buta itu bukan?"
"Dia... Tidak sedang menghabiskan malam bersama si buta itu bukan?"
Gumaman berupa pertanyaan itu keluar dari mulut Alec, wajahnya berubah gusar. Pertanyaan yang bahkan sudah Alec dapatkan sendiri jawabannya tanpa Evie yang berada di sampingnya membuka suara.
"Apa yang salah dengan mereka menghabiskan malam bersama?" Evie bertanya bingung.
"Bukankah itu bagus? Itu artinya, mereka tidak perlu bercerai setelah satu tahun dan kamu bisa meminta Rea untuk terus memberikan proyek yang Tuan Kai tangani padamu. Bukankah itu keuntungan ganda?"
"Justru perceraian itulah yang aku tunggu!" sambut Alec mengacak kasar rambutnya.
"Hubungan mereka tidak boleh baik-baik saja," sambungnya.
"Mengapa?" tanya Evie, matanya mulai memicing menatap pria di depanya dengan sorot curiga.
Alec menghembuskan napas kasar.
"Karena itulah perjanjian yang sudah disepakati oleh ibuku dan Paman Kai dengan Kakek," jawab Alec.
Kerutan di dahi Evie menajam, masih tak mengerti dengan apa yang Alec maksudkan, tetapi tidak mengatakan apapun. Memilih menunggu.
"Satu tahun..." ujar Alec memulai.
"Satu tahun adalah waktu yang Kakek tentukan untuk membuktikan siapa yang layak untuk mendapatkan perusahaan milik Kakek,"
"Kakek akan memberikan lebih dari setengah aset keluarga kepada salah satu di antara ibuku atau Paman Kai,"
Alec kembali menghembuskan napas kasar, mengisi jeda yang sempat terjadi.
"Paman Kai sudah memiliki perusahaan sendiri hasil dari jerih payahnya. Jelas dia lebih dari mampu untuk menggeser ibuku jika itu dari segi kemampuan,"
"Sedangkan ibuku, mengelola perusahaan yang kakek berikan, dan perusahaan itulah yang aku kelola saat ini. Dari mengurus perusahaan inilah kemampuan kami diukur,"
"Itulah mengapa aku meminta Rea untuk mendekati Paman dengan tujuan mencuri proyek yang sedang paman tangani agar diberikan kepadaku. Dengan kegagalan proyek yang Paman tangani, akan memperbesar peluang ibuku untuk mendapatkan aset keluarga, tentu saja itu juga akan menjadi milikku,"
Alec melanjutkan penjelasannya tentang apa yang menjadi rencananya bersama sang ibu. Bagaimana perjanjian itu bersifat mutlak, yang mana dalam kurun waktu satu tahun, jika salah satu di antara ibu Alec dan Kai bisa membuat perusahan yang mereka kelola berkembang, maka setengah lebih dari aset keluarga akan menjadi milik salah satu dari mereka.
Alec juga mengatakan alasan mengapa ia meminta Rea mendekati Kai hingga membuat pernikahan itu terjadi. Itu karena pernikahan menjadi bagian dari persyaratan yang kakeknya ajukan. Dan kakeknya sangat menentang apa itu perceraian.
"Jadi..." Evie membuka suara.
"Alasan mengapa kamu meminta Rea menikah kontrak selama satu tahun adalah..."
"Agar mereka bercerai setelah kontrak habis. Dan aku akan menikahimu setelah Rea bercerai dari Paman," Alec menjawab cepat.
"Dan kau tahu apa artinya? Selama pernikahan mereka, Rea akan terus memberikan proyek yang Paman dapatkan padaku. Dengan begitu, aku bisa membuat perusahaan ibuku berkembang dan aku akan menikahimu sebagai persyaratan terakhir dari kakek untuk mendapatkan semuanya,"
"Rencanamu sungguh luar biasa, Alec," sambut Evie girang, bahkan tanpa rasa malu langsung memeluk pria di depannya yang segera menyambutnya.
"Tapi, kenapa harus Rea?" tanya Evie.
"Kita bahkan harus menyembunyikan hubungan kita," sambungnya mengerucutkan bibir.
"Menurutmu, mengapa Paman Kai selalu membiarkan Rea mencuri proyek yang sedang dia tangani? Pria berkacamata yang menjadi asistennya tidak seceroboh itu, Evie. Aku sangat yakin Paman tahu apa yang Rea lakukan, tapi si buta itu tetap membiarkannya, bahkan terus memberi Rea peluang dan memaafkan Rea saat Rea meminta maaf," tutur Alec.
"Itu karena Paman mencintai Rea," lanjutnya tanpa ragu.
"Cinta? Yang benar saja?" pekik Evie tanpa sadar.
"Pelankan suaramu!" hardik Alec setengah kesal.
"Itu gila!" kata Evie memelankan suaranya. "Bagaimana kamu bisa berkesimpulan begitu?"
"Paman menyukai Rea sejak lama, hanya saja Paman tidak bisa mendekati Rea karena kebutaannya," jawab Alec.
"Tapi bagaimana?" tanya Evie bingung.
Alec kembali menghembuskan napas panjang sebelum kembali berbicara,
"Apakah kamu ingat hal apa yang sangat disukai Rea tapi tidak bisa lagi dia lakukan?"
Evie diam sejenak untuk berpikir, menggali ingatannya tentang sosok Rea yang menjadi sahabatnya.
"Menyanyi..."
"Tepat!" sambut Alec cepat, tersenyum.
"Pertama kali Paman mengetahui tentang Rea adalah saat Rea menyanyi disebuah acara bazar amal di mana kita juga hadir di sana,"
Kedua mata Evie melebar sempurna. Bazar amal yang Alec sebutkan adalah acara yang terjadi lima tahun lalu yang bahkan Alec dan Rea belum menjalin hubungan. Kini ia tahu, sosok Kai mengenali Rea melalui suara, sayangnya satu minggu setelah acara bazar, Rea mengalami kecelakaan yang membuat wanita itu tidak bisa lagi menyalurkan hobinya.
"Tapi, kenapa kamu harus berpura-pura mencintainya?" tanya Evie tak mengerti.
"Ibuku yang memintaku untuk mendekatinya dan membuat Rea merasa bahwa aku mencintainya," jawab Alec.
"Mengapa?" tanya Evie lagi.
"Ibuku tidak menjelaskan secara detail apa alasannya. Ibuku hanya mengatakan, ini berkaitan dengan Harvey Corp,"
. . . .
. . . .
To be continued...