NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Tuan Muda

Bayi Rahasia Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Romantis / Hamil di luar nikah / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Alana tidak pernah menyangka bahwa satu malam di kamar nomor delapan ratus delapan akan menukar seluruh masa depannya dengan penderitaan. Di bawah pengaruh obat yang dicekoki saudara tirinya, dia terjebak dalam pelukan Kenzo Alfarezel, sang penguasa bisnis yang dikenal dingin dan tidak punya hati.
​Sebulan kemudian, dua garis merah pada alat tes kehamilan memaksa Alana melarikan diri, namun kekuasaan Kenzo melampaui batas cakrawala. Dia tertangkap di gerbang bandara dan dipaksa menandatangani kontrak pernikahan yang terasa seperti vonis penjara di dalam mansion mewah.
​Kenzo hanya menginginkan sang bayi, bukan Alana, tetapi mengapa tatapan pria itu mulai berubah protektif saat musuh mulai berdatangan? Di tengah badai fitnah dan rahasia identitas yang mulai terkuak, Alana harus memilih antara bertahan demi sang buah hati atau pergi meninggalkan pria yang mulai menguasai hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Sarapan Penuh Intimidasi

Dia tidak tahu bahwa jamuan makan malam ini hanyalah awal dari sarapan penuh intimidasi yang akan dia hadapi esok pagi di meja makan keluarga. Alana terbangun dengan perasaan cemas yang luar biasa berat ketika sinar matahari mulai menembus tirai sutra di kamar mewahnya yang terasa seperti penjara.

Seorang pelayan sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan wajah yang sangat kaku dan datar. Pelayan itu memberikan isyarat agar Alana segera bersiap menuju ruang makan utama karena nyonya besar keluarga Alfarezel sudah menunggu di sana.

"Jangan biarkan nyonya menunggu terlalu lama jika Anda tidak ingin mendapatkan masalah besar pagi ini," ucap pelayan itu dengan nada yang sangat dingin.

Alana melangkah dengan kaki yang terasa sangat berat menyusuri lorong mansion yang sangat luas dan dipenuhi oleh hiasan barang antik yang sangat mahal. Aroma kopi yang sangat pekat dan wangi roti panggang mulai tercium saat dia mendekati pintu besar ruang makan yang terbuka lebar.

Kenzo sudah duduk di sana sambil membaca koran pagi dengan ekspresi wajah yang sangat tenang namun sangat tidak tersentuh. Di sampingnya duduk seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang sangat anggun namun memiliki tatapan mata yang sangat tajam seolah mampu menguliti siapa pun.

"Duduklah, jangan berdiri di sana seperti patung yang tidak memiliki harga diri sedikit pun," perintah wanita paruh baya itu tanpa menoleh sedikit pun ke arah Alana.

Alana segera duduk di kursi yang paling jauh dari mereka dengan jemari yang saling bertautan erat di bawah meja kayu jati tersebut. Jantungnya berdegup sangat kencang ketika wanita itu meletakkan sendok peraknya dengan suara dentingan yang sangat nyaring di atas piring porselen.

"Jadi ini wanita yang sudah menggoda putraku hingga nama baik keluarga kita menjadi bahan pembicaraan di seluruh kota?" tanya wanita itu dengan nada yang penuh penghinaan.

Alana mencoba menarik napas panjang untuk menenangkan gejolak di dalam dadanya yang terasa sangat sesak karena tuduhan keji tersebut. Dia melirik ke arah Kenzo untuk meminta sedikit pembelaan namun pria itu justru terus menikmati sarapannya seolah tidak mendengar percakapan yang sangat menyakitkan itu.

"Aku tidak pernah menggoda putra Anda, Nyonya Besar, semua ini terjadi di luar kendali dan keinginan saya," balas Alana dengan suara yang sedikit bergetar.

Wanita paruh baya itu tiba-tiba berdiri dan menatap Alana dengan kilat kebencian yang sangat nyata di balik matanya yang sangat indah namun sangat dingin. Dia melangkah perlahan mengelilingi kursi Alana sambil membelai rambut Alana dengan gerakan yang terlihat sangat lembut namun terasa sangat mengancam.

"Beraninya kau membantah perkataanku di rumah ini, kau hanyalah wadah untuk ahli waris kami dan tidak lebih dari itu," bisik wanita itu tepat di telinga Alana.

Air mata Alana mulai mengalir membasahi pipinya yang pucat karena dia merasa sangat terhina diperlakukan seperti benda mati yang tidak memiliki perasaan. Dia mengepalkan tangan sekuat tenaga hingga kuku-kukunya memutih saat merasakan tekanan psikologis yang sangat berat dari ibu kandung Kenzo tersebut.

Kenzo akhirnya menutup korannya dan menatap kedua wanita itu dengan pandangan yang sangat datar seolah sedang menyaksikan sebuah drama yang sangat membosankan. Dia berdiri dari kursinya lalu merapikan setelan jas mahalnya tanpa memberikan sedikit pun bantuan atau kata-kata penenang untuk Alana yang sedang terpojok.

"Ibu, biarkan dia menghabiskan sarapannya karena janin di dalam perutnya jauh lebih penting daripada perdebatan yang tidak berguna ini," ucap Kenzo dengan suara yang sangat berat.

Ibu mertua Alana mendengus sinis lalu kembali duduk dengan sikap yang sangat angkuh seolah dia adalah penguasa mutlak di dalam ruangan mewah tersebut. Alana merasa seolah-olah seluruh pasokan oksigen di dalam ruangan itu telah habis diserap oleh keangkuhan keluarga besar yang sangat kaya raya ini.

Sarapan itu berlangsung dalam keheningan yang sangat mencekik hingga Alana tidak mampu menelan satu suap pun makanan yang ada di hadapannya. Dia menyadari bahwa setiap hari yang akan dia lalui di mansion ini akan menjadi medan pertempuran mental yang sangat melelahkan dan penuh dengan air mata.

Setelah sarapan berakhir, ibu mertua Kenzo memanggil seorang pengawal pribadi dan memerintahkannya untuk membawa Alana ke sebuah ruangan rahasia di lantai atas. Alana merasa ada sesuatu yang sangat buruk akan terjadi padanya ketika dia melihat kilatan aneh di mata ibu mertua yang angkuh itu.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!