Raisa cukup kaget saat mertuanya menyurunya menjadi ibu susu keponakannya sendiri anak dari adik suaminya. apakah Raisa menyetujuinya atau menolaknya?..
*******************************
"milikmu enak sekali beda jauh dengan milik istriku" pujinya kala milik mereka telah menyatu, membuat wanita yang dibawahnya tersenyum bangga " aku ingin setiap hari kita melakukan ini" ucapannya lagi sambil mulai menggoyangkan pinggulnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab9
Membuat mereka tertawa mendengar cerita si ibu penjual nasi uduk. Karena memang dia bangun dini hari untuk masak. Jadi wajar semua orang masih terlelap dan tidak mendengar suara aneh itu. tapi tidak dengan dia, si ibu sudah baku hantam dengan panci-pancinya. Sehingga dia sering mendengar suara desahan tetangganya. Padahal waktu masih dengan istrinya. si ibu tidak mendengar suara-suara aneh, sampai dia menguping pun sama sekali tidak terdengar suara apapun kecuali suara tangis bayi tetangganya itu. Tapi beda dengan sekarang, tanpa menguping dia mendengar jelas suara orang lagi mencari kenikmatan.
" Ahhh... Mungkin ibu salah dengar, suara ayam berkokok kali.." ujar warga lain masih dengan tawanya.
" Ehhh...kamad...Mana ada ayam berkokok suaranya Auh auh" si ibu tidak mau kalah.
" Ya sudah begini saja, nanti malam kita diam-diam kerumah pak Angga, untuk memastikan benar atau tidaknya beliau kumpul kebo" ujar lurah akhirnya. Karena diapun penasaran dengan suara Auh auh yang di ucapkan oleh si ibu penjual nasi uduk .
Malamnya mereka mulai beraksi . " Kenapa mereka belum melakukan apa-apa?" tanya salah satu warga yang sedang mengintip lewat jendela kamar yang hordeng nya sudah mereka sibak sedikit agar bisa melihat kedalam. "Mungkin malam ini mereka libur" ujar teman satunya sambil menepuk pipi nya yang digigit nyamuk. " Buset nih nyamuk ga bisa diajak kerjasama " Ujarnya lagi " mangkanya pake UTAN dong biar ga digigit nyamuk" bisik temannya lagi. " Ush.. jangan berbisik, mereka mau mulai nih" ujar pria yang masih setia berdiri mengintip dari jendela.
"Mana-mana?" mereka saling dorong karena ingin menyaksikan langsung adegan ani-ani tetangga mereka. " Kalian seperti bocah rebutan permen" ujar RT yang dari tadi diam melihat warganya saling dorong.
Akhirnya pak RT dan lurah gantian menyaksikan adegan dewasa itu, mereka seperti sedang menonton layar tancap. hordeng yang tadinya hanya terbuka sedikit, hanya untuk satu orang yang mengintip, kini suda setengahnya terbuka, dan makin terbuka lebar tanpa menghalangi pengelihatan mereka. Dan keberadaan mereka tidak disadari oleh pemilik rumah yang sedang bercocok tanam .
"Ayo cepat kita dobrak pintunya!" Seru pak RT mengajak warganya untuk beraksi, tapi tak digubris oleh warganya yang tengah menonton adegan dewasa secara gratis. " Bentar lagi pak RT, nanggung." ujar pak lurah yang matanya masih menatap kearah pasangan zina itu. " Iya pak RT, kita belum nonton adegan pull nya" ujar warga lainnya. Karena mereka baru menyatukan milik mereka. Dan Belum goyang. " Apa kalian menunggu mereka selesai?" Tanya RT. Yang langsung dapat anggukan dari bapak-bapak itu.
" Apa kalian tidak lihat istri kalian ada dibelakang kalian" ujar RT membuat mereka Berhamburan dan langsung menuju pintu depan. " Udah bangkotan masih doyan ngeliat ginian" ujar RT lagi. Yang sebenarnya ikut terangsang melihat adegan 21. Akhirnya mereka digrebek dalam keadaan milik Angga masih menancap dimilikinya Hani.
Dengan bantuan ibu-ibu Hani segera memakai pakaiannya, dengan rasa kesal. tapi dia senang akhirnya apa yang diinginkannya akan tercapai.
" Apa! Jadi Lo digrebek warga sedang gituan?, lalu langsung dinikahkan malam itu juga? Wahhh... Bravo" ujar Mila kaget sambil tepuk tangan ringan dengan pengakuan temannya itu. Gak masuk sehari tiba-tiba sudah sah. Mila terus menggelengkan kepalanya pelan masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
Sedangkan Talita hanya diam dia tidak ikut nimbrung seperti biasanya. Dia merasa dikhianati dan ditusuk dari belakang oleh rekannya itu. Tentu saja wajah kesal Talita dinikmati oleh Hani. Hani merasa puas karena dia sudah menang dalam pertandingan kali ini.
Pantas saja pria itu, tidak pernah menghubunginya lagi. Dan saat Talita menghubungi pria itu, panggilannya tidak pernah diangkat dan chatnya tidak dibalas. Ternyata owh ternyata pria itu sudah diberi kenikmatan oleh wanita lain. " Lihat saja nanti, berapa lama kamu bisa menjaganya" ucap Talita. Dalam hati.
" Berarti kalian sekarang.... ipar dong. Moga kalian kompak yah!" ujar Mila lagi. tak bisa menahan tawanya. Karena dia tahu Talita itu ipar sekaligus selingkuhan Angga suami baru Hani. Talita langsung meninggalkan mereka berdua yang masih dengan tawanya .
" Kenapa dia pergi?" Tanya Mila. Yang hanya dapat kedipan bahu Hani.
Walaupun mereka semua berteman. Mereka hanya teman untuk mencari kesenangan bukan teman dalam arti sebenarnya.
Setelah digrebek Angga dan Hani langsung dinikahkan malam itu juga oleh warga yang geram dengan aksi kumpul kebo mereka. Angga yang digerebek miliknya masih dalam keadaan mengacung tegak. Karena mereka lagi hot-hotnya pas waktu penggerebekan. Menurutnya ini malam yang memalukan karena harga dirinya terasa diinjak,-injak, dia diarak menuju rumah RT hanya mengunakan sarung dan kaos oblong sedangkan Hani yang telanjang bulat, langsung dipakaikan daster oleh ibu-ibu yang ikut menggerebek mereka .
Keesokan harinya Angga langsung pulang kerumah orang tuanya setelah mendapatkan telpon dari Arya papahnya. Arya mendengar kabar tidak enak menyangkut putra sulungnya itu. Dimana dia kedapatan sedang berduaan dengan seorang wanita. Membuatnya sampai harus digrebek dan dinikahkan paksa oleh warga.
" Warga salah paham pah.., dikira kami melakukan yang tidak senonoh dirumah itu" bela Angga. Karena dia tidak mau ayahnya berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya. " Salah paham, kamu bilang!. Apa kamu pikir papah mu ini bodoh!" Teriak Arya sambil menunjuk-nunjuk dirinya. " Pah, sudah pah, Malu didengar tetangga " ucap Tantri yang tidak ingin ayah dan anak itu bertengkar. " Atau jangan-jangan, Raisa meminta cerai, karena kamu main perempuan diluar sana?! Jawab?." Teriak Arya. Sambil memegangi dadanya yang terasa nyeri. Tentu saja Angga dan Tantri panik melihat itu.
Sedangkan Hani. Melihat Ayah mertuanya itu terkena serangan jantung, sama sekali tidak simpati, malah dalam hatinya menyumpahi mertuanya itu cepat mati "dasar tua Bangka. Moga aja cepet mampus" batinnya menyumpahi ayah mertuanya. "Pah, maafin Angga pah" ujar Angga menyesal karena gara-gara dirinya ayahnya harus dilarikan ke RS . " Sudah mas, jangan menyalakan diri sendiri. Doakan supaya papah cepat sadar" Hani mencoba untuk menjadi wanita yang pengertian agar mendapatkan simpati dari Angga dan Tantri.
" Iya Angga benar kata istrimu, dari pada kamu menyalahkan dirimu sendiri lebih baik kamu doakan papah agar cepat siuman" Tantri yang sudah menerima keadaan. Dan mau tidak mau menerima Hani sebagai menantunya. Mendengar itu Hani seperti mendapatkan angin segar. Sepertinya mertuanya itu sudah mau menerima dirinya, yang sebelumnya mendapatkan penolakan.
" Ya Allah, bagaimana kalau papah tau? kalau aku sudah berselingkuh dengan istri adik ku. Apa yang akan terjadi nanti?. Mendengar seperti ini saja, penyakit jantung papah kambuh, apa lagi mendengar perselingkuhan ku dengan Talita " Angga menghembuskan nafasnya kasar dari mulutnya. Dia merasa frustasi hanya dengan memikirkannya saja kepalanya merasa sakit. bagaimana jika itu terjadi, mungkin dia lebih memilih menghilang untuk selamanya. Angga terus mengacak-acak rambutnya dan sesekali menjambak nya.