King Gabriel'S Girl

Beberapa hari telah berlalu dengan begitu cepat nya, dan kini adalah awal mula, kali pertamanya masuk sekolah kembali setelah libur panjang.

Karena masa libur sekolah telah berakhir dan kini anak sekolah kembali memasuki gedung sekolah dan bergutat kembali dengan perbukuan, karena memang itu tugas nya anak sekolah.

Dan hari ini juga, waktu -nya para siswa baru akan memasuki sekolah impian mereka masing - masing seperti hal nya dengan Saquenna Arabella.

Dirinya sudah berada di lingkungan sekolah baru nya sejak 10 menit yang lalu, dan tentunya di antar oleh ibunda tercinta..

SMA GALAKSI, sekolah yang di pilih oleh Ara dari puluhan sekolah menengah yang di rekomendasikan oleh bunda -nya.

Dan sekarang Ara dan para peserta calon didik baru SMA GALAKSI kelas X (sepuluh) tengah berada di pinggir lapangan yang nantinya akan melakukan kegiatan rutinitas setiap tahun nya, yaitu MPLS.

"Kira - kira gue di sini bakal punya temen kagak ya? Haduh grogi banget gue, mana gue nggak kenal sama manusia - manusia ini lagi dan biasanya ada Gema di samping gue!!" lirih Ara memandangi sekeliling lapangan yang penuh akan manusia - manusia yang akan menghuni SMA GALAKSI.

Jujur Ara tidak suka akan kegiatan MPLS yaitu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. karena apa? Masa MPLS adalah masa yang di asingkan! bagaimana tidak dirinya hanya jiwa asing yang masuk di tubuh Ara, dan lagi dirinya tidak memiliki teman sama sekali... Jadi bisa di bayangkan sekarang Ara sudah persis seperti anak hilang yang di kerumuni manusia - manusia yang badannya jauh lebih besar dari nya.

Mata Ara berembun bersiap menetaskan air matanya,

Huhuhu... Nasib sekali,,

"Hai?"

Merasa ada yang mengajak nya bicara, Ara membalikkan badan nya menghadap belakang.

Mata yang semula ber embun kini berkedip antusias, "Pucuk di cinta ula pun tiba" batin Ara kegirangan,

"Kamu! Kamu mau jadi temen Ara nggak!?" tanya Ara dengan wajah antusias nya, dirinya bahkan sampai mengenggam tanggan orang itu.

"Gu— gue nggak mau" Seraya melepaskan genggaman Ara di tangannya.

Ara yang mendengar hal tersebut langsung merosotkan bahunya lesu... Harapan nya pupuss sudahh, dan sekarang dia tidak ada teman...

Dan kini matanya kembali berembun lagi,

Cengeng?

Ho.. ho.. Katakan saja seperti itu namun, tidak apa - apa cengeng karena emang itu kenyataannya. Lagian siapa yang tidak sedih coba melihat kawanan siswa baru yang sudah ada teman bahkan baju sekolah mereka ada yang sama artinya dulu mereka satu SMP, sementara Ara? Dia tidak tahu apa - apa.. Bahkan sekolah SMP nya saja dia tak tahu huhuhu...

Berasa seperti orang bodoh yang baru saja keliar dari goa setelah beratus - ratus tahun semedi di dalam goa..

Dirinya sendirian tanpa teman, wajah jika dia ingin menangis bukan..

"Gue nggak mau jadi temen lo tapi gue mau jadi sahabat lo," ucapnya dengan tersenyum manis.

Ara mendongakkan kepala nya menatap gadis di depannya dengan mata berkaca - kaca, " Beneran? Nggak bohong kan??"

"Gue serius lagian gue juga nggak ada temen nya"

Ara langsung tersenyum manis, Ara yang terlampau senang langsung memeluk gadis yang merangkap sahabat itu dengan erat, " Arghh... Makasih, gue pikir lo beneran nolak ajakan gue tadi,"

"Yakali gue nolak pesona bocil imut kayak lo, jujur rambut lo yang di kusir dua kayak gini udah kayak bocil. Gue yang dari kejauhan sana mikir nya lo itu anak kecil yang nyasar tau, makanya gue samperin kesini," ucap gadis itu panjang lebar di sertai kekehan kecil,

Ara mendelikkan matanya menatap gadis di depannya saat mengatakan dirinya seperti bocil, dengan reflek Ara mengangkat kedua tangan nya dan memegangi rambut yang di kucir dua kanan dan kini.

Ara meringis malu, sungguh dirinya lupa akan penampilan rambut nya sendiri. Ini semua salah bunda nya yang mengucir rambut nya tadi pagi.

"Huwaa bundaa.... Ara maluu hikss... Hikss.." batin Ara merutuki dirinya sendiri, pantas saja sejak dirinya masuk ke SMA GALAKSI banyak yang menatap nya dengan tatapan aneh ternyata oh ternyata...

Gadis yang ada di depan Ara terkekeh melihat teman— eh sahabat barunya yang tengah meringis malu, "Nggak usah di lepas and nggak usah malu lo cantik kok imut lagi,"

"Ara maluu ..." lirih Ara namun masih bisa di dengar oleh gadis di depan nya.

"Loh ngapain malu? Gue dulu waktu SD juga sering di kucir kaya gitu sama mama gue. Kata mama gue sih keren kek kuda, lucu kek kelinci gitu.."

Ara mengoceh dalam hati, sebenar nya gadis di depan nya ini sedang menghina atau memuji? Kaya kuda? Kaya kelinci? Orang dia orang bukan hewan. Dan lagi itu waktu dia SD sementara diri nya? Waktu SMA..

"Iss... Malu bangett pokok nya nanti mau ngambek sama bunda titik!" batin Ara kesal.

"Udah - udah kenalin nama gue Keyla Azzahra, lo bisa panggil gue Key" ucap Keyla memperkenalkan diri nya pada Ara.

"Salam kenal Keyla, gue Ti— em Saquenna Arabella panggil aja Ara," balas Ara dengan memamerkan gigi rapi nya.

"Lo murid lulusan dari SMP mana Ra?" tanya Keyla,

Mendapati pertanyaan dari Keyla membuat Ara terdiam, "Nah kan apa gue bilang!" kesal Ara dalam hati, dia merutuki kebodohan nya karena tadi tidak bertanya pada sang bunda.

"Em i itu Ar—"

"Ouh SMP TUNAS BANGSA ternyata," ucap Keyla membuat Ara menatap intens Keyla,

"Tau dari mana?" tanya Ara heran, diri nya saja tidak tahu masa Keyla tahu apa Keyla cenayang?

Keyla menujuk bahu baju lengan kirinya Ara, "Dari sini, bener kan?"

Ara sekali lagi merutuki kebodohan nya, kenapa dirinya tidak tahu ada bet nama sekolah SMP TUNAS BANGSA di sana!!

Dirinya sudah pusing - pusing mikir dari mana asal SMP nya dan Keyla dengan pintar nya menunjuk bet di baju nya.

Sungguh Ara yang bodoh,

"Iya Ara dari SMP TUNAS BANGSA" jawab Ara dengan tersenyum canggung,

"Kalau lo dari SMP mana?" tanya balik Ara ke Keyla,

"Ouh gue dari SMP PERTIWI Bandung"

"Bandung?"

"Iya gue dulu tinggal di Bandung dan sekarang keluarga gue milih menetap di Jakarta makanya gue pindah ke sini, dan daftar sekolah di sini. Makanya gue juga nggak punya teman di sini, dan akhir nya sekang gue punya temen bocil hahaha..."

Ara mendelik tak terima akan hinaan Keyla, "Iss Keyla!! Gue bukan bocil!" ketus Ara,

"Iya iya bukan bocil"

"Tapi BAYIK..." lanjut Keyla dalam hati.

"TES.. TES.. TES... OKE ADIK - ADIK YANG MASIH BERADA DI SEKITAR LAPANGAN ATAU SEKOLAH SEGERA MENUJU KE LAPANGAN! KARENA KEGIATAN AKAN SEGERA DI MULAI!"

"Ayo ke lapangan bareng" Ajak Keyla, Ara mengangguk.

Kini mereka berdua berjakan ke lapangan dengan saling bergandengan tangan,

Saat sudah berapa di lapangan, baik Keyla mau pun Ara langsung baris menyesuaikan barisan nya.

"OKE, APA SEMUA -NYA SUDAH BERADA DI LAPANGAN SEMUA??"

"SUDAH KAK!"

"BAIK, KALAU BEGITU UNTUK MENGAWALI KEGIATAN PADA PAGI HARI INI KITA BERDOA TERLEBIH DAHULU MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN MASING - MASING..BERDOA MULAI.."

.

.

.

.

"BERDOA SELESAI!"