Rel kereta api di bagian Utara kampung pandan Arum menjadi hangat di perbincangkan belakangan ini, sebab beberapa orang pernah melihat akan keberadaan seorang wanita memakai gaun berwarna merah.
Bila sudah ada yang mengatakan melihat wanita itu maka dapat dipastikan esoknya akan ada yang meninggal dunia, menurut kabar yang beredar wanita itu adalah korban pembunuhan dari suami sendiri dan wanita itu dalam keadaan hamil.
Siapa kah wanita bergaun merah itu?
Lalu siapakah suaminya?
ikuti terus kisah ini bersama dengan Novita Jungkook, kisah ini tidak ada menjiplak karya mana pun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Janji Arya
Arya dengan teliti mendengarkan apa yang di ceritakan oleh dua penjaga pos kereta api ini, mulai dari ciri-ciri dan juga beberapa bentuk tubuh lain pun tidak ketinggalan di ceritakan oleh Surya, bila nanti berhasil maka mereka tidak akan merasakan takut saat sedang berjaga malam di pos karena kuntilanak sudah tertangkap.
Surya dan Umar berharap bahwa Arya akan segera berhasil menangkap kuntilanak merah yang berkeliaran selama ini, sebab bila dia terus saja di sini maka sudah pasti nanti Surya akan ketakutan lagi menahan diri ketika kuntilanak kembali muncul untuk menggoda atau ingin mencelakai mereka berdua di tempat yang menjadi lahan kerja mereka.
Mau berhenti karena rasa takut juga tidak mungkin karena mereka sudah cukup lama kerja di sini dengan gaji yang lumayan, bila langsung berhenti begitu saja maka mereka tidak akan mendapat pekerjaan dan nanti mereka malah menjadi pengangguran yang tidak menghasilkan uang walau hanya sepeser saja akibat takut pada kuntilanak itu.
Orang lain masih mending karena mereka punya sawah dan juga beberapa kebun sawit sehingga kalau tidak kerja masih bisa mengharapkan penghasilan dari kebun mereka, ini surya dan Umar tidak punya sehingga mana mungkin mau berhenti begitu saja dari pekerjaan yang sudah lama mereka tekuni bersama-sama.
Arya melihat ke arah pos untuk memastikan apakah ada sesuatu di pos itu sehingga nanti bisa membahayakan dua penjaga ini, tapi ternyata memang tidak ada dan mungkin saja pengaruh gaib itu berasal dari kuntilanak merah yang terus berkeliaran untuk membuat siapa saja yang melihat dia kemudian meninggal dunia akibat tertabrak kereta api.
"Jadi memang biasanya kalau sudah melihat kuntilanak merah itu maka orang tersebut akan meninggal?" Arya bertanya serius.
"Menurut kabar yang beredar sih memang begitu, Mas." angguk Umar.
"Sebab saya juga sudah mengalami sendiri ketika melihat kuntilanak merah itu dan malam nya saya akan celaka." Surya setuju dengan gosip yang beredar.
"Dia emang seperti orang gila yang berdiri di tengah rel kereta api dan sebentar lagi kereta api juga akan segera lewat." Umar membenarkan ucapan Surya.
"Apa yang menjadi pandanganmu kala itu?" Arya bertanya penasaran.
"Ada seorang wanita yang meminta tolong dan aku segera mendekati dia tapi ternyata malah kuntilanak merah dan kaki ini terjepit sehingga tidak bisa untuk keluar, di depan sana sudah ada kereta api yang siap menabrak tubuh ku." jelas Surya lagi.
"Tampak nya selama ini memang dia yang sudah membunuh banyak orang." Arya juga setuju dengan gosip tersebut.
"Belum lagi dengan hantu budek yang selama ini sudah di gosipkan juga." imbuh Umar.
Rasa nya rel kereta api ini menyimpan banyak setan sehingga mereka harus berhati-hati dan tidak sembarangan mengambil sikap bila tidak ingin celaka, mereka siap untuk membantai para manusia yang sudah bersikap sembrono atau kurang ajar sehingga korban itu akan mati begitu saja terlindas di rel kereta api.
"Sebab kadang mereka seolah tidak dengar walau sudah di beri peringatan." ujar Umar.
Memang benar kalau sudah di beri peringatan tapi kadang masih ada juga yang tetap menerobos sehingga akhirnya mereka tertabrak hingga mati, ada sebagian orang mengatakan itu karena para pengendara ngeyel sehingga tetap saja menerobos palang walau sudah di tutup oleh penjaga.
"Hantu budek ini apa pernah ada yang melihat nya?" tanya Arya lagi.
"Tidak pernah sih kalau yang itu, tapi menurut dukun yang pernah kesini kata nya dia seorang wanita juga." jelas Umar.
"Nanti malam kalian jaga kan? kalau memang jaga maka aku akan datang menemani kalian di sini." janji Arya.
"Alhamdulilah!" Surya dan Umar bersorak girang karena mereka akan ada teman.
"Selepas sholat isya aku akan datang, jadi tunggu saja ya dan kalau ada yang datang maghrib menyerupai aku jangan hiraukan dia." pesan Arya.
"Loh kok seram begini, Mas!" teriak Umar sudah parno duluan.
Arya mengangguk tanda dia sedang berbicara serius karena mungkin saja ada hantu yang bisa menyerupai kedatangan Arya nanti, untuk berjaga-jaga maka lebih baik dia memberi pesan dulu pada dua penjaga ini agar nanti bisa waspada ketika ada yang datang saat sedang maghrib, jadi mereka akan tetap di dalam pos sampai Arya datang.
"Kalau dia tetap ingin masuk ke dalam pos maka segera taburkan ini." Arya memberi satu kantong kecil garam.
"Aduh, kalau sudah begini maka aku rasanya ingin menyerah saja." Umar memang serasa di hantui oleh keberadaan kuntilanak merah.
"Ah yang mengalami hal menakutkan saja aku kok malah kau yang ingin menyerah." Surya menepuk pundak Umar.
"Ya gimana, kadang aku juga takut kalau sesuatu terjadi pada diri kita berdua." Umar berkata serius.
"Insya Allah aku akan membantu kalian dan melenyapkan semua iblis yang menjadi pengganggu itu." janji Arya pada mereka berdua.
"Benar loh ya, Mas." Surya sangat berharap dengan Arya sekarang.
Hanya dengan Arya mereka bisa meminta pertolongan dan dengan menguatkan Karena manusia satu ini dia bekerja dengan bersungguh-sungguh sehingga ada hasil yang memuaskan, tidak seperti dukun lain yang hanya ingin uang saja tapi ketika menangani masalah tidak pernah selesai dan di tinggalkan oleh dukun itu begitu saja.
"Aku akan minta istriku nanti membawakan gorengan untuk camilan kita berdua." Umar begitu semangat.
"Bertiga lah, Mas Arya akan menemani kita malam ini jadi kita bisa berjaga dengan tenang." Surya sangat girang.
"Ingat pesan ku tadi dan jangan pernah untuk lengah, kau sudah sekali melihat kuntilanak merah itu sehingga nanti akan terus terbiasa melihat hal gaib." Arya memberitahu Surya.
Surya menelan ludah yang terasa pahit karena dia ngeri juga, berarti bisa di katakan dia akan terus menjadi incaran bagi kuntilanak merah yang memang berkeliaran di tempat ini, sekali gagal maka nanti kuntilanak merah itu akan mencoba untuk yang kedua kalinya sampai berhasil nanti.
"Ya sudah sekarang aku pulang dulu." pamit Arya sambil memberikan bungkusan kecil.
"Jangan lupa untuk datang loh ya, Mas." Umar takut bila nanti Arya malah lupa.
"Iya, tenang saja pokoknya karena aku pasti akan datang ke sini walau dengan jam yang mungkin saja telat karena aku akan berkeliling dulu melihat gerbong di sana." jawab Arya.
Umar dan Surya menjadi sangat lega karena mereka akan segera memiliki teman nanti malam, mana temannya juga bukan manusia biasa sehingga akan terasa sangat dilindungi oleh Arya nanti, tapi yang membuat mereka cemas adalah ketika maghrib akan datang nanti akan kah memang ada orang atau arwah yang menyerupai Arya.
Selamat pagi Besti ku, yok semangat sayaaaaang.
bacanya abis pulang kerja di saat stress karena pekerjaan yang menumpuk dan semua minta selesai sedangkan tangaku cuma 2...
selamat malma ka... lanjut besok ya buat semangat aku mengawali hari...
Nilam bnar klu tu setan makan menggunakan perut nya
kyak monster seram nya
hpne mlayu dewe🥴
dan akhir'y di buat metong juga manusia yang sok berani dan sok kuat, mana kang ngeyel pula🤣🤣🤣emang bagus kalo metong biar g bikin orang waras stres dengan kelakuan'y