NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti CEO Arogan

Pengantin Pengganti CEO Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti
Popularitas:26.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Kusuma Pawening, gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA itu tiba-tiba harus menjadi seorang istri pria dewasa yang dingin dan arogan. Seno Ardiguna.

Semua itu terjadi lantaran harus menggantikan kakanya yang gagal menikah akibat sudah berbadan dua.

"Om, yakin tidak tertarik padaku?"

"Jangan coba-coba menggodaku, dasar bocah!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Gadis itu berjalan ke ruangan yang cukup luas. Kamar pria itu yang Wening masuki, sebenarnya ia lumayan grogi, tapi apa boleh dikata. Mau protes sama siapa?

Wening lebih dulu menaruh tasnya, terus membukanya. Mengambil ganti, dan perlengkapan wanita lainnya. Ia sudah tidak tahan ingin membersihkan diri. Tubuhnya terasa kurang nyaman setelah habis perjalanan.

Gadis itu menuju kamar mandi, sejenak merasa takjub dengan desain kamar mandinya yang nampak mewah. Seperti dibayangannya jika menikah dengan pangeran, sayangnya yang ini bukan pangeran melainkan si arogan yang suka marah.

Bergegas membersihkan diri, mengguyur tubuhnya yang terasa penat, hingga menjadi segar kembali.

"Alhamdulillah ... akhirnya seger juga," ucap gadis itu merasa lega. Menggulung rambutnya dengan handuk lalu melenggang keluar dengan pasti.

"Astaghfirullah ... ngapain ngagetin sih! Nggak bisa antri agak jauhan dari pintu apa? Bikin orang jantungan aja," dumel Wening mengomel. Mengusap dadanya dramatis.

"Siapa suruh masuk ke kamar saya, hmm. Terus numpang kamar mandi lagi seenak jidat. Keluar!" bentak pria itu cukup lantang.

"Nggak usah bentak-bentak Om, kupingku nggak budeg. Yakin nyuruh aku keluar? Aku sih yes, siapa juga yang mau satu kamar sama om-om. Cuma masalahnya mama yang nyuruh aku masuk dan menempati kamarmu, bagaimana kalau om saja yang keluar?" tantang Wening sok kuat.

Sesungguhnya ia ingin menangis di pojokan sambil menghabiskan tisu satu pack. Bisa-bisanya ia diperlakukan kaya gitu, nggak tahu apa kalau hati perempuan itu selembut sutera. Dibentak pasti retak, dasar Seno nggak berperasaan.

"Lihat saja nanti, akan kubuat batasan diantara kita, hingga membentang benang merah yang akan membuat kamu tahu. Bahwa sesungguhnya aku di sini juga bukan mauku," batin Wening mendendam.

Seno memijit pelipisnya yang terasa berdenyut, rasanya ingin mencekik istri barunya itu andai saja mampu. Sayangnya ada benarnya juga, kalau Seno mengusir dari kamarnya pasti mama akan mengomel dan membuat hidupnya sungguh tidak tenang.

Pria itu mrnghela napas sepenuh dada, memperhatikan istri kecilnya yang murung di pojokan sambil benerin tasnya. Lalu berjalan keluar sambil menyeret kopernya.

"Eh, kok beneran keluar, nanti kalau mama nanyain gimana? Arghhh ... bikin pusing saja!" Seno mengacak rambutnya frustrasi.

"Kamu boleh nempatin kamar ini, dengan syarat mengikuti aturan yang ada di ruangan ini. Kamu nggak boleh menempati ranjang milikku," ucap Seno menghentikan langkah Wening.

Wening menghela napas panjang, gadis itu memutar tubuhnya hingga menghadap suaminya yang berwajah dingin.

"Kamu tahu hal yang paling sulit dalam hidup adalah, saat aku harus pergi dari rumah yang membesarkan diriku, berpisah dengan orang tua dan harus mengikuti yang namanya suami. Sialnya suami aku yang sudah aku perjuangkan dengan segenap kebesaran hati memperlakukan aku buruk sejak pertama kali masuk. Terima kasih Om, kamarku di kampung tidak seindah ini, tetapi selalu membuat aku nyaman dan tidur enak di atas kasur yang empuk. Kedua orang tuaku memperlakukan aku dengan sangat baik. Jadi, kalau Om sama sekali tidak bisa menerima kehadiran aku di sini, setidaknya bisa menghargai posisiku di sini."

"Maksudnya apa? Mau jadi sok ratu karena menjadi istri aku? Atau bahkan sok nyonya karena menjadi mantu keluarga kaya. Kamu harus tahu diri, dan kehadiran kamu sama sekali tidak diharapkan."

Kok aku sakit hati yah, dikata-katain. Dasar om-om bermulut cabe. Mana nyebelin pisan. Aku turutin aja kali ya maunya. Kesel ya Allah gusti ....

"Jangan nangis, jangan nangis, please ... jangan nangis! Are you oke, Wening. Kamu bisa, abaikan saja mulutnya hingga berbusa. Tapi ini masalah harga diri, kenapa rasanya pengen jerit terus nimpuk mulutnya pakai cobekan biar mingkem. Ya ampun gusti ... mimpi apa punya bojo galak," batin Wening menjerit.

Gadis itu keluar dari kamar begitu saja sambil mengantongi ponselnya. Mengabaikan tasnya tetap berada di dalam. Lebih baik keluar menghirup udara segar.

"Dasar tidak sopan! Sana pulang sana! Minggat sekalian! Menyebalkan, nyusahin, merepotkan!" Seno menendang tas Wening hingga bergeser tak beraturan.

Rasanya pria itu begitu kesal dan belum bisa menerima dengan semua ini. Lihat saja nanti, hidupnya pasti akan lebih menderita setelah pindah dari rumah ini. Seno sudah menyiapkan rumah yang sengaja ia beli untuk dirinya setelah berumah tangga, dengan membawanya gadis itu pergi pria itu bisa sesuka hati memperlakukan dan membalas atas pengkhianatan kakaknya.

Sementara gadis itu berjalan gontai menuju lantai satu. Ia lebih dulu mengunjungi dapur, minuman hangat sepertinya akan sedikit lebih mendamaikan.

"Non Wening? Mau buat apa? Biar Bibik buatin aja Non, cukup tunggu saja, jangan sungkan kalau butuh sesuatu bilang aja."

"Udah biarin aja, dia udah terbiasa ngelakuin hal-hal kaya gitu, biarin aja Bik," sambar Seno tetiba sudah berada di dekatnya.

Wening melirik sengit pada pria yang saat ini tengah menyorotnya dingin.

"Eh, mantu Mama lagi ngapain?"

"Em ... buat teh anget Ma, biar hatiku yang semrawut ini agak santai. Mama mau?" tawar perempuan itu dengan sopan. Sengaja menyindir suaminya yang nampak santai duduk menunggu.

"Boleh juga, mau buatin kopi buat Seno ya, dia itu paling suka kopi hitam yang ini, gulanya sedikit kopinya separo, jadi pas."

"Gitu ya Ma, Mas Seno belum minta."

"Buatin aja, biasanya kalau ke dapur pasti nyeduh sendiri, karena buatan orang lain nggak begitu suka, tapi karena kamu istrinya, mungkin dia akan candu."

"Mama apaan sih, jangan lebay deh."

1
hayasna
jangan mau naonton itu ning, bahaya
Umi Syafaah
bagus
Umi Syafaah
bagus,
Memyr 67
𝗂𝗍𝗎𝗅𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗀𝗈𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖾𝗇𝗈. 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺 𝖽𝗂𝗉𝖾𝗋𝗆𝖺𝗂𝗇𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗄𝖽𝗂𝗋. 𝗉𝖺𝖽𝖺𝗁𝖺𝗅 𝗋𝖺𝗋𝖺 𝗒𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗃𝗎𝗃𝗎𝗋. 𝗋𝖺𝗋𝖺 𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁, 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗃𝗎𝗃𝗎𝗋 𝗄𝖾 𝗌𝖾𝗇𝗈, 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖾𝗇𝗈 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗋𝖺𝗋𝖺. 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝗌𝖾𝗇𝗈.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗇𝗈 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄, 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖺𝗆𝖺𝗍
Safa Almira
bagus
Aisyah dewi
😭😭
Aisyah dewi
lucu
Memyr 67
𝗌𝖾𝗋𝗎 𝗇𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺. 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗆𝖺 𝗏𝗌 𝗈𝗆 𝗈𝗆
Nikma: Permisi kakak Auhor ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir novelku juga 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima Kasih😊🙏
total 1 replies
teh rebahan
🫰🫰🫰🫰🫰🫰
SUPRI YATMI
emang enak luh, sok asik sih... ksh pelajaran ajah suami kayak gitu biar kapok gak ngulangin lg, plin plan
EkaYulianti
afnan gak ada hak atas emir walaupun ayah biologis krn emir lahir bukan dari pernikahan.
Dedek Imutz
Luar biasa
EkaYulianti
kalo merasa bersalah, mkn aja wlw dingin. spy istri merasa mskannya dihargai.
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤭 keceplosan 😁😁😁😁
Mariana Frutty
✅✅❤✅✅
Bunda Keisha
aq dulu pertama punya anak gak berani mandiin, justru suami yg pinter banget ngurus bayik.. 😂
Jetty Eva
Untuk kasus Rara..aq kasih spill baca novel dgn judul ISTRI YG HARAM DISENTUH..
Jetty Eva
saat itu Seno nikahin Rara n ketahuan udh hamil perkarax ga mudah jg...krn walau cerai nama Seno tetap jlek sbg lelaki pengecut...dia jg ga mungkin nikahi Rara krn bkn anakx...klo pun sdh terlanjur nikah maka Rara menjdi ISTRI YG HARAM DISENTUH...krn itu bukan anakx...jika tdk bercerai Rara n Seno harus menikah ulang...sdh bnr langkah yg diambil Seno..
Jetty Eva
Afnan seharusx jujur sama istrix...perkara nanti Rara mau atw ga..itu urusan blakang...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!