NovelToon NovelToon
Teleportasi Selir Dinasti Ke Dunia Mafia Barat Masa Depan

Teleportasi Selir Dinasti Ke Dunia Mafia Barat Masa Depan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Time Travel
Popularitas:814
Nilai: 5
Nama Author: tutie arsyek

Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"apakah ini adalah akhir dari hidupku? Kenapa harus berakhir seperti ini? Seandainya waktu bisa di putar, aku lebih memilih untuk lari dari rumah daripada harus mengikuti seleksi itu"

Xia Fei pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.membiarkan tubuhnya tenggelam semakin dalam.

Bayangan Xia Fei kecil yang berlarian,wajah ibunya yang tertawa bahagia ketika melihat tingkah menggemaskan dari Xia Fei kecil,lalu ketika Xia Fei masuk kedalam istana untuk mengikuti seleksi sampai ketika akhirnya dia jatuh dari tebing, melintas dalam ingatannya.

"ibu maafkan aku. Mungkin aku tidak akan kembali ke rumah.Jika suatu hari ibu rindu padaku maka tataplah air danau ini"

Xia Fei menutup kedua matanya dalam, hingga ia bisa merasakan gelembung air dari hembusan nafas terakhirnya.

CLING

WUUSSH

Sebuah cahaya keluar dari gelang giok pemberian kaisar. cahaya putih yang menyilaukan mata itu perlahan menyeruak.

"apa ini?kenapa giok itu mengeluarkan cahaya" Xia Fei tertegun seketika.

Sampai akhirnya cahaya itu menggulung tubuhnya lalu.......

WUUSSHH

Xia Fei pun tenggelam dalam cahaya dan akhirnya tidak sadarkan diri.

****

"NONA SUDAH SIUMAN..... CEPAT BERI TAHU TUAN BESAR....."

Sebuah teriakan seorang wanita membuat Xia Fei perlahan membuka mata.

Pandangan samar itupun perlahan-lahan menjadi jelas.

"di-mana ini....?"

Xia Fei menatap sekeliling ruangan.

Sebuah ruangan yang aneh dan asing.

"akhirnya nona siuman. sudah tiga hari nona pingsan"

" tiga hari?"

Xia Fei menatap nanar seorang wanita dengan pakaian rapih,berdiri sopan di depannya.

" benar nona"

" lalu.....siapa kamu? Dan dimana aku?siapa kalian"

Xia Fei menatap pria tinggi kekar yang berdiri di belakang wanita itu.

"aku adalah Merry pelayan pribadi tuan besar dan ini adalah Leo yang sengaja di utus tuan besar untuk menjaga nona.karena....." Merry terdiam.dia tidak mungkin mengatakan jika tuan besar masih di curigainya sebagai mata-mata hingga tuan besar menyuruh Leo mengawasi dengan ketat.

" karena apa?"

"karena.... sudah tiga malam nona demam tinggi dan terus mengigau 'kaisar tolong aku' karena khawatir tuan besar akhirnya menyuruh Leo untuk berjaga agar lebih mudah membawa nona ke rumah sakit jika nona demam lagi" Merry berusaha berkelit.

" siapa tuan besar? Lalu dimana kaisar?"

" kaisar??" Merry melirik Leo, dan Leo membalas dengan lirikan kembali.

"tuan besar adalah tuan rumah ini. Beliau adalah orang terpandang dan terkaya nomor dua di kota ini.banyak yang mengenal tuan besar.tiga hari yang lalu tuan besar menemukan nona hanyut di sungai.lalu membawanya pulang untuk di rawat.tuan besar sudah berusaha mencari tahu tentang nona dan latar belakang nona tapi sampai detik ini tuan besar sama sekali tidak mendapatkan hasil apapun,dan....." ucapan Merry terhenti.

"dan apa?"

"dan kaisar.....tuan besar sama sekali tidak menemukan nama kaisar dalam buku orang penting dikota"

Merry berusaha menjelaskan semuanya sejelas mungkin.walau pada akhirnya semua penjelasannya hanya dianggap angin lalu oleh wanita yang berbaring itu.

"aku tidak mengerti, kepalaku pusing"

Xia Fei merasa kepalanya berat.dia benar-benar tidak bisa mencerna apa yang Merry ceritakan?dan semua yang Merry katakan justru malah membuatnya semakin pusing.

Dia benar-benar tidak tahu dimana dia berada? Siapa itu tuan besar? dan rumah serta orang-orang itu? Siapa mereka? Baju yang mereka pakai pun model apa?kenapa sangat aneh?

Mendengar nama 'Tuan besar' saja Xia Fei sudah bisa memastikan jika pria itu sudah pasti pria tua yang gemuk dengan wajah mesum, seperti tuan-tuan besar di kotanya.itulah bayangan Xia Fei tentang si empunya rumah.

"beristirahatlah nona, aku akan menyuruh koki untuk menyiapkan makan malam untuk nona"

Dengan senyum yang selalu tersimpul, Merry pun pergi dari kamar.

"apakah tuan besar sudah di beritahu?"

Merry dan Leo berbincang sebentar didepan pintu kamar.

"aku sudah memberitahu tuan besar,aku rasa tuan besar masih sibuk"

" baiklah,awasi terus nona ini jangan sampai dia keluar dari kamar"

" baik"

Setelah menyerahkan keamanan kamar pada Leo,Merry pun bergegas menuju dapur untuk menemui koki.

"hah,wanita ini sangat aneh, dia terus menyebut nama kaisar" Merry langsung duduk di kursi makan.menceritakan kondisi wanita asing yang dibawa tuan mereka.

"sudahlah, tugas kita hanya menjaganya tidak perlu repot-repot mencari tahu tentang dia. Bukankah tuan besar sudah mengirim orang untuk mencari tahu lebih dalam" koki hanya bisa tersenyum sambil terus sibuk memasak.

"ya, kamu benar. Hanya saja aku khawatir wanita itu sengaja di kirim musuh untuk memata-matai tuan besar"

"jangan terlalu banyak berpikir, minumlah teh hangat ini biar kamu sedikit tenang"

Merry pun meneguk teh hangat itu.

"hah,tuan besar kita itu memiliki banyak musuh, bagaimana aku tidak khawatir"

"aku tahu"

"apa tuan besar sudah kembali?"

" heemmm" koki itu menggeleng kepala.

"bukankah tuan Leo sudah menghubunginya?"

"mungkin tuan besar sibuk.nanti juga pulang....lagian wanita itu asing bagi tuan besar bagaimana mungkin tuan besar memprioritaskannya"

"benar juga"

Perbincangan pelayan wanita dan koki itupun terus berlanjut. Hingga akhirnya sebuah hidangan untuk makan malam pun telah siap di sajikan.

"pergilah. Jangan sampai wanita itu kelaparan dan kamu di salahkan oleh tuan besar. biar bagaimanapun dia adalah tamu di rumah ini"

Dengan enggan Merry pun membawa nampan berisi makan malam dan segelas air putih menuju kamar Xia Fei.

Malihat Merry datang dengan membawa makan malam, Leo yang sedari tadi berdiri didepan pintu kamar.segera membukakan pintu dan mempersilahkan Merry masuk.

"nona, makan malam sudah siap. Apa nona butuh bantuan untuk bangun?" Merry meletakkan nampan diatas meja.

" tidak usah, aku bisa bangun sendiri"

Perlahan Xia Fei bangun dan....

"Ouch...." baru saja berdiri,Xia Fei malah tersungkur di lantai.ia merasa kakinya lemas, kepalanya berat, pandangannya berputar.

"nona, apa nona baik-baik saja" dengan sigap Merry berlari menghampiri Xia Fei.

" LEO......"

Teriakkan Merry membuat Leo yang sedang berjaga di luar kamar, bergegas masuk menghampiri mereka berdua.

" aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing"

" jangan terlalu di paksakan nona" Leo mencoba memapah Xia Fei kembali ke tempat tidur.

"nona makan di tempat tidur saja" Akhirnya Merry pun membawa nampan itu ke atas tempat tidur.

Xia Fei terdiam sejenak menutup kedua matanya rapat.kepalanya benar-benar terasa berat. Pandangannya terus berputar-putar.

"apakah aku masih dalam pengaruh obat? kantong aromaterapi itu benar-benar tajam"

Xia Fei terdiam seketika. Ia teringat dengan gelang giok miliknya.

"gelangnya...." Xia Fei terkejut ketika tidak mendapati gelang itu di tangannya lagi.

"apakah kalian menemukan sebuah gelang giok berwarna hijau?"

"aku tidak melihatnya nona, mungkin saja tuan besar yang menyimpankannya untuk nona"

"kapan tuan besar kalian pulang?"

"untuk saat ini tuan besar masih sibuk dengan pekerjaannya"

"ini, ini sebenarnya tahun berapa?"

"ta-tahun....mak-sud nona?" Merry mengernyitkan kening heran.

"ahk...sudahlah, lupakan" Xia Fei tersenyum lirih.

Ditatapnya piring dan gelas yang ada di hadapannya dengan seksama.

"piring ini, gelas ini dan makanan ini. Sangat bagus sekali. Aku yakin jika aku sekarang berada jauh dari duniaku.tapi apa mungkin aku sudah menembus waktu? Dimana aku sebenarnya? Semuanya nampak asing dan aneh,sama sekali tidak seperti di kerajaan dan rumahku sebelumnya"

Cukup lama Xia Fei menatap piring dan gelas itu tanpa menyentuhnya sama sekali.

"cobaan apalagi ini? Hal apalagi yang akan aku hadapi? Tapi kehidupan di sini sepertinya sama dengan kehidupanku yang dulu. Pelayan, pengawal dan kemewahan. Hanya berbeda orang, keadaan dan situasi saja. tapi apakah akan sama kejamnya seperti di kehidupanku yang lalu?"

Hingga akhirnya Xia Fei memasukkan sesendok makannan kedalam mulutnya.

"waahhh....enak sekali? apakah di dunia ini mereka juga memiliki koki yang hebat seperti di kerjaan Qing?" Ocehan Xia Fei tentu saja terdengar oleh Merry dan Leo.

Dengan rakus makan malamnya hingga tanpa sisa.

Merry dan Leo saling bertukar pandang.mereka benar-benar merasa banyak sekali keanehan dari wanita itu.

Setelah menikmati makan malam. Xia Fei memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sembari mencari tahu tentang dunia yang saat ini dia pijak.tapi...

"nona, nona mau kemana? Tuan besar sudah memerintahkanku untuk menjaga nona dan nona harus tetap berada di kamar"

Baru saja Xia Fei melangkah sudah di tahan oleh penjaga dan pelayan yang sedari tadi menemaninya.

"benar nona, kondisi nona juga belum pulih"

"hah, tidak di kerajaan, tidak dunia ini ternyata sama saja.... apakah aku ini sedang menjalani hukuman?"

Xia Fei terdiam menatap penjaga dan pelayan itu dengan tajam.

"aku hanya ingin berjalan-jalan, apakah tidak boleh? Aku cukup bosan berada di dalam.aku yakin tuan besar kalian pasti mengijinkannya"

Leo menatap Merry seakan meminta jawaban.sementara Merry hanya mengedipkan mata sebagai jawaban.

"kalau begitu, mohon nona tunggu sebentar"

Xia Fei terlihat heran ketika melihat penjaga itu mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. ponsel yang bagi Xia Fei itu adalah sebuah benda aneh.

Kening Xia Fei mengernyit ketika Leo menempelkan ponsel itu di telinganya.

Sebuah suara aneh terdengar samar dari benda tersebut.

"tuan besar, nona meminta ijin untuk berjalan-jalan di sekitar rumah. Katanya bosan. apakah tuan besar mengijinkan?"

Xia Fei menatap Leo tajam.

" orang-orang ini tidak hanya aneh tapi juga gila.bisa-bisanya dia berbicara sendiri" Xia Fei bergidik.

Hingga akhirnya Xia Fei terkejut,kedua matanya melotot ketika.....

" ya, biarkan dia pergi tapi ingat tetap pantau kemana dia pergi. Kita belum tahu dia siapa? Terlebih musuh kita juga sudah bergerak"

Ia mendengar suara samar seorang pria dari benda tersebut.

"apa?? Suara siapa itu?kenapa benda ini bisa bicara?" ia pun merampas benda itu dari tangan Leo.membulak-balikannya berkali-kali.

"kenapa tidak ada suara?" Xia Fei ikut meletakkan ponsel itu di telinganya,tapi sayangnya ia tidak mendengar suara apapun.

"no-na,cepat kembalikan ponselnya" Merry mencoba mengambil kembali ponsel milik Leo.

Tapi Xia Fei menolaknya dan terus membulak-balikan ponsel itu.

"katakan padaku darimana suara itu keluar?apakah ada orang didalam benda ini? bagaimana bisa seseorang hidup didalam benda sekecil ini?" Xia Fei menggoyangkan ponsel itu berkali-kali.

"nona,tolong kembalikan.tuan besar masih berbicara" Leo mencoba meminta ponsel miliknya dengan baik-baik.

Hingga akhirnya Xia Fei pun menyerahkan ponsel itu pada Leo dan Leo pun melanjutkan kembali pembicaraannya dengan tuan besar.

"ada apa?apakah wanita itu berbuat onar?"

" tidak tuan besar"

"pantau dia.ingat,jika dia mencoba masuk ke ruang kerjaku maka tangkap dia dan masukan ke ruang bawah tanah"

"mengerti tuan"

Pembicaraan pun berakhir.

"haah...." Leo menghembuskan nafas.

Di liriknya Merry yang sama-sama heran dengan tingkah Xia Fei.

Sementara Xia Fei terus memperhatikan benda yang Leo pegang.

Xia Fei merasakan seluruh bulu kuduknya berdiri.

"sebenarnya kalian itu makhluk apa? Apakah kalian dewa? atau malaikat?"

Mendengar pertanyaan Xia Fei, Merry dan Leo menunduk menahan tawa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!