Kekasih Hati Mas Duda

Hari semakin sore setalah lelah berbelanja Alea pun memutuskan pulang ke mansion setalah mengantarkan Tania pulang, Alea harap suaminya tidak keduluan pulang dari pada dirinya.

dan benar saja sesampai nya di mansion dilihatnya mobil Vano belum datang. Hanya pak har yang sudah berdiri di ambang pintu untuk menyambut nona mudanya yang baru saja datang.

"selamat sore nona"! sapa pak har sambil menganggukan kepalanya singkat.

"dari mana kepala pelayan ini tahu jika Aku akan pulang jam segini"! Gumam Alea bukanya menjawab sapaan pak hat malah melamun sendiri.

"silahkan nona"! kata pak har akhinya sambil menggeser tubuhnya sedikit menyamping supaya Alea bisa masuk kedalam mansion.

"ih terimakasih pak har, oiya apa suami tampanku belum pulang"! tanya Alea yang sudah tersadar dari lamunan nya .

"tuan muda belum pulang, Nona mungkin sebentar lagi"! Jawab pak har,Alea pun mengangguk lalu berjalan begitu saja menuju kamar di lantai dua untuk membersihkan diri .

"ternyata enak juga punya suami sultan,tapi sayang aku belum di apa apa in, apa jangan jangan itu nya tidak bisa bangun ya ,bagaimana bisa dia tidak tertarik dengan tubuh ku yang gemoy ini": gumam Alea sambil memperhatikan lengkuk tubuh nya pada pantulan cermin di dalam kamar mandi.

"halah, biarkan saja sudah yang penting tidak perlu kerja keras dan di ganggu keluarga benalu itu, masalah ranjang kita pikirkan nanti"! Kata Alea lalu melangkah dan berdiri di bawah shower dan air hangat pun siap mengguyur tubuhnya .

10 menit berlalu Alea pun keluar dari kamar mandi lalu segera mengganti pakaiannya .

"sepertinya pakaian ini begitu minim dan seksi"! kata Alea sambil mengambil sebuah dress Jiak di pakaian hanya sebatas pahanya saja.

"andai dia tidak tergoda ,sudah bisa di pastikan jika dia memang tidak bisa berdiri itu burung"! gumam Alea. Meskipun merasa sedikit geli dengan penampilannya ,tapi dengan cara ini dia akan tahu bagaimana reaksi suami tampanya itu jika melihatnya .

Alea menuruni anak tangga ,rambutnya tergerai indah ,dengan ponsel di tanganya.

"ya tuhan"!! Gumam pak har ,seketika itu memalingkan wajahnya ,saat melihat nona mudanya yang begitu menggoda. Pak har saja sampai tidak bisa berkedip apa pagi Vano nantinya.

Lina berjalan menuju dapur dan mengambil beberapa buah yang ada di lemari pendingin,dan satu gelas jus buah di tanganya, dan membawanya ke ruang tengah.

Jam menunjukan angka 6 sore hari ,tidak seperti biasanya Vani pulang sedikit telah hari ini . Mobil hitam mewah terdengar memasuki halaman mansion .Alea yang menyadarinya pun seolah acuh dan tak perduli.sedangkan pak har sudah berdiri di depan pintu utama untuk menyambut tuan mudanya.

"pulanglah ,Will"! Kata Vano,Willy pun mengangguk singkat ,lalu menunggu tuan bisa ss nya masuk kedalam mansion sebelum dirinya kembali pulang ke rumahnya .

"selamat sore tuan muda"! sapa pak har ,sambil menundukan kepalanya singkat.

"hemm, apa gadis nakal itu sudah pulang"! Tanya Vano kepada kepala pelayan yang masih menundukan kepalanya itu.

"sudah tuan ,nona ada di ruang tengah"! Kata pak har, Vano menatap lurus ke depan dan berjalan mendekat.

Glek"!!

Vano menelan ludah kasar saat melihat penampilan Alea yang sedang duduk di sofa dengan benda pipih di tanganya, gadis itu sedang sibuk berbalas pesan dengan Tania ,sambil sesekali memasukan potongan buah semangka ke dalam mulutnya.

"apa dia kira itu paha ayam, bagaimana bisa dia pamerkan paha nya pada seluruh penghuni mansion ini"! gumam Vano dalam hati dengan tatapan masih tertuju pada Alea yang seakan tidak perduli sama sekali dengan kedatanganya.

"nona, tuan muda sudah datang kata pak har akhinya ,tanpa berani menatap ke arah Luna,pandangnya pun tertunduk lebih memilih menatap ke arah lantai keramik dari pada paha ayam di hadapanya, takut pastinya,jika sampai tuan mudanya melihat apa tidak murka itu paduka raja nantinya.

"bicarakan saja ,pak har bukankah dia tidak tertarik dengan istrinya yang cantik jelita ini"! jawab Alea ,melirik sekilas kearah Vano dan kembali fokus pada benda pipih di tanganya.

"apa,"!! Pekik Vano seakan tertampar ucapan Alea barusan . "Bagaimana bisa dia bilang tidak tertarik, apa dia tidak pernah lihat anak kondaku si dah menegang sejak deka dengannya"! gumam Vano dalam hati, laki laki itu pun mendengus kesal lalu melangkah begitu saja menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya dan membersihkan diri.

tring "!! Satu pesan masuk pada ponsel Alea . Gadis itu pun segera membuka benda pipih yang ada di tanganya.

"Al ,kira kira kamu sudah malam pertama belum, kalau sudah kasih tahu ya rasanya ,"! pesan dari Tania membuat Alea mengigit bibir bawahnya.

"teman terlaknat, mana ada malam pertama, aku pun tidak yakin jika milik suamiku bisa berdiri"! Kata Alea lewat balasan pesan . Tania yang ada di seberang pun hanya bisa tertawa membaca pesan dari sahabatnya itu .

*didalam kamar Vano pun menggerutu kesal, saat mendapati anak kondanya yang sudah bangun saat melihat paha ayam milik Alea. "sialan bisa bisa nya dia membangunkan anak kondaku ,yang jarang bangun ketika aku masih bersama Kirana dulu"! Gumam Vano kesal ,harus diapakan anak konda ini buat di bisa tidur pulas lagi Tania harus menyiksanya seperti ini.

Hampir 30 menit Vano mencoba menidurkan anak konda itu dengan sabun mandi ,dan akhinya perlahan benda keramat itupun kembali tidur ,walaupun tidak yakin jika nanti bertemu Alea benda keramat itu tidak akan bangun lagi. Setalah selesai mandi dan berganti pakaian,Vano pun menuruni anak tangga ,di mana sudah waktunya jam makan malam.

"Diaman gadis itu"! gumanya pelan saat tidak mendapati Alea di ruang tengah.

"nona sudah menunggu di meja makan tuan"! Sahut pak har yang mendengar ucapan lirih Vano barusan, tanpa menjawab Vano pun segera melangkahkan kakinya mendekat ke arah meja makan dan benar saja Alea sudah duduk manis di sana menunggu nya .

"hemm"!! Kata Vano saat sudah berada di depan Alea.

"mari kita makan ,suamiku"! Kata Alea dengan suara di buat semanis mungkin.

"apa dia sengaja menggodaku , jangan harap aku akan tergoda ,"! Gumam Vano meskipun matanya kini sesakali melirik paha ayam yang masih bisa di jangkau oleh penglihatannya.

"sialan.,makin mulus saja itu paha ayam "! gumam Vano yang sudah susah payah menelan ludahnya .sedangkan Alea pura pura tidak tahu meskipun gadis itu juga sadar jika suaminya sedang menatap sesuatu yang sengaja di ekspos olehnya sejak tadi.

"siapa suruh ngatain tidak tertarik dengan tubuhmu ,pandangi saja ini paha ayam,dan tidak di apa apain kalau tidak ingin menahan pusing sendirian"! Gumam Alea ,didalam hatinya gadis itu sudah tersenyum bangga karena membuat suami tampannya gagal fokus karena penampilan nya.