Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.
Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.
Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula
Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.
Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.
Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil
***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Kevin melamar Siska
"Iya, kamu memang pintar karena kamu anakku" senang lina melihat kepintaran siska dan kecantikannya. Siska hanya memutar matanya mendengar perkataan ibunya yang hanya membanggakan diri sendiri.
Tidak lama setelah itu masakannya sudah selesai, semua orang dirumah kecuali Bram dan Aurel.
Melihat masakan lezat di depan mata, mereka semua menelan saliva nya, sambil menghirup aroma makanan lezat tersebut.
"Bu aku lapar" kata Joni ingin memakan semua makanan itu untuk dirinya sendiri. Lina yang mendengar itu sedikit marah kepada putranya yang rakus itu
"Kamu tidak boleh memakannya ini untuk keluarga calon suami kakakmu, dasar rakus, tunggu saja setelah keluarga pak Jamil datang kita makan bersama-sama" kata Lina dengan marah.
"Ingat ya untuk kalian semua tolong jaga sikap kalian, saat pak jamil datang nanti, kalau tidak kalian tidak boleh makan" ancam lina kepada kedua putranya.
Setelah di marahi oleh ibunya, Joni dan Fajri terdiam di sudut tidak bertingkah lagi dan tidak berani lagi mengambil makanan, dia hanya diam-diam menelan ludahnya karena kelezatannya makan itu, makanan yang tertata di atas meja adalah daging, siapa yang tidak menginginkan daging.
Penduduk desa jarang sekali makan daging karena harganya mahal, dari mana mereka mendapatkan uang untuk membeli daging.
Tidak lama setelah itu keluarga kevin datang kerumah siska, mereka membawa sekeranjang buah, keranjang itu khusus untuk keranjang buah.
Antoni dan lina menyambut mereka dengan senyuman sumringah, lalu menyuruh mereka masuk kedalam, sedangkan Siska sudah berdandan dengan cantik supaya kedua orang tua kevin menyukainya karena kecantikannya pikirnya
"Silahkan masuk jeng, anggap saja rumah sendiri" kata lina lembut, jelas sekali sedang menjilat
"Iya, terimakasih" kata lini istri Jamil ibunya kevin, dia sedikit jijik melihat sifat menjilat Lina, dia mengatahui sangat nampak sekali bahwa lina mendekatinya karena keluarga mereka kaya, orang desa tetap saja orang desa pikir lini
Mereka berbincang-bincang tentang pernikahan siska dan kevin dan kapan harinya yang tepat dan harinya sudah di tetapkan mereka menikah satu minggu lagi, ditetapkan pada hari senin tanggal 11 April 1990.
Setelah hari ditetapkan mereka semua setuju, maka siska mengajak mereka makan bersama, orang tua Kevin jijik melihat ke antusias anak-anak lina saat melihat gading, mereka berebutan mengambil daging setelah dilihat oleh ibunya dengan mata melotot baru mereka berhenti
"Ck, orang miskin tetap saja miskin tidak tahu tata krama" gumam lini dalam hati, lalu ia memperlihatkan lagi senyuman manisnya.
Tidak lama setelah itu mereka selesai makan, keluarga kevin makan tidak terlalu banyak, dia sedikit jijik melihat keluarga siska.
Setelah hari pernikahan di tentukan keluarga itu pulang kembali kerumahnya. Saat sampai di rumah lini menasehati putra nya.
"Kevin, apa kamu yakin ingin menikahinya bukan kah sudah ibu katakan ibu sudah mencarikan kamu gadis kota yang cantik juga sepadan dengan keluarga kita" kata lini kepada kevin dengan sedikit kesal lalu ia berbicara lagi.
"Apa kamu tidak mendengarkan perkataan ibu, kamu boleh berpacaran dengannya hanya untuk main-main saja, tapi tidak untuk menikahinya, dan mengapa sekarang kamu menikah, menikah itu tidak main-main kevin" kata lini lagi dengan marah
"Tentu saja aku mendengarnya ibu, aku hanya menikahi siska dengan adat istiadat di desa saja, tidak tercatat di negara, jadi ibu tenang saja aku tidak berniat membawanya kekota.
Oh ya kapan ibu memperkenalkan aku dengan gadis kota itu, kalau cocok aku jadikan saja dia istri sah ku, supaya ibu tidak kesal lagi dan dia bisa menemani ibu di kota, saat aku tidak ada di rumah" kata kevin untuk menenangkan ibunya.
Ya, rumah meraka ada di kota mereka sering tinggal di kota dari pada didesa, karena pekerjaan jamil ada di kota.
"Baiklah, ibu juga jarang di desa jadi ibu jarang ketemu gadis desa itu, jadi aku baru bisa tenang. Kamu ingin bertemu degannya itu baru anak ibu, kapanpun kamu siap dia selalu bisa karena dia sudah setuju menikah denganmu, dia juga tidak keberatan dengan mu memiliki wanita lain, asalkan dia yang menjadi istri sah kamu yang terdaftar di negara" kata Lini lagi senang.
"Bagus lah ibu, memang wanita seperti itu yang aku cari, kamu atur saja pernikahan ku dengan nya, besok aku pergi kota untuk menemuinya" kata kevin tersenyum bahagia karena mendapatkan istri yang dia mau.
"Ibu jadi tenang mendengarnya, ibu kira kamu benar-benar jatuh cinta kepada gadis desa itu, sepertinya dia juga tidak baik, jangan sampai jatuh hati padanya" kata lini memperingati anaknya.
"Iya, jika dia gadis baik dia tidak akan meninggalkan tunangannya yang cacat itu, demi harta dia suka rela bermain dengan ku" kata kevin lagi dia sudah tahu kisah hidup siska tapi tidak masalah buat nya, asalkan tidak mengatur hidupnya maka ia bisa hidup bahagia dengannya.
"Kamu itu, sama saja dengan ayahmu suka bermain dengan wanita di luar, kapan kamu serius dengan pekerjaan mu, jangan sampai kalah dengan anak haram ayahmu dan menguasai seluruh harta ayahmu" kata lini lagi.
Jamil disebut namanya oleh istri nya melihat ke arah istrinya itu, dia juga suka main wanita tidak ada yang salah dengan perkataan istrinya. Jadi dia tidak marah lalu ia berbicara.
"Kamu tenang saja, anak haram tetap anak haram tidak akan mendapatkan harga dari ku karena dia tidak terdaftar di negara, semua hartaku hanya untuk anak sah, jadi kamu bisa tenang" kata jamil menenangkan istrinya itu. Mendengar perkataan suaminya dia biasa tenang
"Syukurlah kamu bisa mengaturnya, gundikmu itu jangan sampai mereka menggangu ketenangan hidupku, dan juga anakku dia itu anak sah" kata lini.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Catatan:
Saat Bram berumur 2 tahun dan Aurel berumur 7 tahun kedua orang tuanya mengalami kecelakaan, mereka berdua berdagang kekota dan kekota berikutnya. Mereka meninggal di tempat tidak sempat di bawa kerumah sakit.
Setelah kematian kedua orang tuanya, Aurel hanya tersisa mereka berdua saja, jadi pamannya kakak dari ayah Aurel mengusulkan untuk merawat Aurel dan Bram. Jadi paman dan bibinya tinggal di rumah Aurel yaitu rumah bata merah yang bagus, karena tidak ada orang desa yang dapat membuat rumah dari bata, kecuali orang yang banyak uang termasuk ayah dia memiliki uang lalu ia membangun rumah bata
Didesa itu bisa di hitung orang yang memeliki rumah bata, termasuk rumah kepala desa, rumah juragan tanah Jamil dan lini dan rumah pemburu juga dibangun dengan batu bata mereka memiliki uang dari berburu
