NovelToon NovelToon
Terobsesi Kamu

Terobsesi Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Obsesi / Duda
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Drezzlle

Vira, terkejut ketika kartu undangan pernikahan kekasihnya Alby (rekan kerja) tersebar di kantor. Setelah 4 tahun hubungan, Alby akan menikahi wanita lain—membuatnya tertekan, apalagi dengan tuntutan kerja ketat dari William, Art Director yang dijuluki "Duda Killer".

Vira membawa surat pengunduran diri ke ruangan William, tapi bosnya malah merobeknya dan tiba-tiba melamar, "Kita menikah."

Bos-nya yang mendesaknya untuk menerima lamarannya dan Alby yang meminta hubungan mereka kembali setelah di khianati istrinya. Membuat Vira terjebak dalam dua obsesi pria yang menginginkannya.

Lalu apakah Vira mau menerima lamaran William pada akhirnya? Ataukah ia akan kembali dengan Alby?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Drezzlle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melarikan Diri

“William…” panggil Vira. William sudah tiga kali meminta Vira menyebut namanya. Karena bagi pria yang masih berlutut di depannya, suara Vira adalah candu.

“Panggil aku lagi... tapi tunggu sebentar.” William tersenyum, sebuah ide muncul di benaknya. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan ponsel dan menyalakan perekam suara.

Vira menghela napas panjang, bibirnya mengerucut. “Kenapa harus direkam, sih?” tanyanya.

“Aku suka sekali dengan suaramu... itu membuatku kangen,” jawab William. “Kumohon, panggil aku sekali lagi…” Dengan lembut, William menekan tombol rekam.

“Jadi, kamu sukanya cuma suaraku? Kemarin katanya karena aku teledor... huh…” Bibir Vira semakin mengerucut, tangannya yang tadi melingkar kini terlepas perlahan.

William tersenyum, dengan lembut meraih dagu Vira. “Aku suka semuanya darimu sayang. Teledormu, amarahmu, suaramu yang bikin aku berdebar... semuanya membuatku tergila-gila. Dan sekarang, setelah tiga kali bibir kita bertemu, aku semakin kecanduan,” ujarnya dengan suara rendah.

Rona merah muda menghiasi pipi Vira. Ia menggigit bibirnya, menatap William dengan tatapan malu.

“Ingat, hanya ciuman. Jangan berani macam-macam!” Vira memperingatkan dengan tatapan tajam.

“Iya sayang… aku tahu. Aku akan meminta itu setelah kita menikah. Tenang saja.” William mencium singkat pipi Vira, lalu bangun setelah merasakan kakinya kesemutan. William memberikan ponselnya di pangkuan Vira, “Ayo panggil aku lagi, satu aja. Kamu kan mau pulang ke Bandung. Aku bakal kangen.” pintanya.

Vira mengambil ponsel itu, mengangkatnya tepat di depan bibirnya. Lalu menekan tombol rekam. “William…” ucapnya. Klik! Ia simpan.

Dua jam berlalu dalam kehangatan, sebelum akhirnya mereka mulai mengemasi barang-barang Vira. Saat William hendak memasukkan koleksi pena milik Vira ke dalam kotak, ia membeku.

“Sial!” gumamnya, matanya terpaku pada sesuatu. Sebuah kamera tersembunyi. Terpasang di kamar Vira.

PRANG!

Tanpa pikir panjang, satu pena dibantingnya ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Vira tersentak kaget.

“Ada apa?” Vira bertanya dengan nada panik, mendekat ke arah William.

William menoleh, meletakkan telunjuknya di bibir, memberi isyarat agar Vira menjauh. Dengan tenang, ia menarik tangan Vira keluar dari apartemen.

“Ada apa sebenarnya?” Vira bertanya lagi, matanya membesar karena penasaran.

“Kamu memasang kamera di kamar? Katakan.” William memegang bahu Vira dengan lembut.

Vira menggelengkan kepalanya dengan cepat. Matanya membulat saat menyadari maksud pertanyaan William—wajahnya menegang.

“Ada kamera di antara rak buku. Kamu yakin tidak pernah membeli pena semacam itu?” tanya William sekali lagi.

Vira menggeleng, mundur selangkah demi selangkah hingga punggungnya membentur dinding. Tangannya gemetar. “A-apa ada yang menguntitku?” bisiknya.

William mengangguk, lalu menarik Vira ke dalam pelukannya. “Tetap di sini. Aku akan memeriksa seluruh apartemen,” bisiknya sebelum kembali masuk ke dalam unit apartemen.

Sementara Vira menunggu di luar, ia berjongkok, menyandarkan punggungnya ke dinding, kedua tangannya menangkup di wajahnya.

.

.

Sementara di belahan bumi lainnya, pria yang menanam kamera tersembunyi tersebut menyadari telah ketahuan.

“Bre.ngsek!” umpatnya, wajahnya berubah merah padam ketika satu layar yang menampilkan video di dalam kamar apartemen Vira buram.

Ia tidak menyangka akan secepat ini terbongkar. Rencananya untuk mengambil kamera itu malam ini hancur berantakan.

“Sial!” teriaknya, melempar ponselnya ke ranjang dengan kasar.

“Kenapa pria itu harus muncul di saat seperti ini?!” Alby menggerutu, mengusap wajahnya dengan gerakan kasar karena frustrasi.

Brak! Alby menendang kursi, membuat Abella yang baru saja keluar dari kamar mandi tersentak.

“Apa yang kamu lakukan? Marah-marah tidak jelas.” Abella penasaran, mendekat ke arah ranjang. Terlihat sekilas sebuah video ruangan, saat akan ingin melihatnya lebih jelas Alby segera mengambil ponselnya lalu mendorong tubuh Abella.

“Aaaaaa.” Wanita yang hamil lima bulan itu meringis kesakitan, ketika kepalanya terbentur headboard.

Alby mondar-mandir. Wajahnya tegang—rahangnya mengeras. Luka lebam dan memar di sekujur tubuhnya bahkan belum kering. Jika sampai ia ketahuan dan di temukan. Maka, bukan hanya William yang akan mengejarnya tapi juga Suryono akan menghajarnya habis-habisan.

“Kamu mau kemana Alby?” tanya Abella, saat suaminya menurunkan koper dari atas lemari, memasukkan beberapa bajunya.

Alby hanya diam, ia akan bersembunyi sementara waktu.

Abella mendekat menarik tangan suaminya, “Kau mau kemana lagi? Pulang-pulang kemarin saja babak belur,” ujarnya.

“Hah berisik! Ini semua karenamu!” pekiknya, menghempaskan tangannya dengan kasar.

“Apa lagi yang salah dariku?” tanya Abella dengan nada putus asa.

Alby menatap istrinya dengan mata melotot. “Seandainya aku tidak menikahimu, hidupku tidak akan seperti ini! Sial!” umpatnya penuh penyesalan.

Abella mengepalkan tangannya erat-erat, bibirnya terkatup rapat menahan amarah. “Kalau mau pergi, kembalikan semua kartu kredit dan kunci brankas! Dasar bodoh!” teriaknya dengan suara bergetar.

Alby mendorong kening Abella dengan kasar hingga tubuh istrinya terhuyung ke belakang. “Aku akan mengembalikan semua milikmu, kalau kamu bisa mengembalikan hidupku seperti semula!” bentaknya. Ia menarik kopernya dan melangkah lebar keluar dari kamar.

Abella segera mengejar suaminya. Ia tidak punya apa-apa lagi. Alby telah merampas paspor dan semua kartu kreditnya. Orang tuanya pun tidak bisa mengirimkan uang untuk membantunya. “Albyyy!” teriak Abella dengan putus asa.

Alby menghilang di balik pintu kamar. Abella, dengan kondisi hamil, tidak mampu mengejar langkah Alby. Ia meringis kesakitan, memegangi perutnya yang terasa nyeri.

“Awas kamu, Alby! Akan kubunuh kamu!” teriak Abella histeris, sebelum pintu itu tertutup rapat dan bayangan suaminya lenyap dari pandangannya. Dalam kemarahan dan keputusasaannya, Abella melempar semua barang yang ada di sekitarnya.

“Aaaaa!!!”

Bersambung.

Akankah William dapat melacak siapa yang memasang kamera tersebut? Dan bagaimana jika suatu saat kejadian di masa lalu terulang kembali pada Vira, ketika video tentang dirinya menyebar seperti virus yang membuatnya kembali mengalami trauma untuk kedua kalinya? 🤔🤔

1
kalea rizuky
q kira wiliam kayak pendiem gt ehh taunya sikopet eyyy/Grievance/
Drezzlle: Mungkin udah bosen di usik mantan istrinya terus. Makasih udah mampir. 🙏🙏
total 1 replies
kalea rizuky
aduh
jeung eli
🙄🙄abela nakal kau ya.
albi akh sudahlah
jeung eli
udah mah selingkuh mau balik lagi mau pisah sama selingkuhan nya ninggalin anak nya 😄😄
NyonyaGala
abell padahal katanya kamu dulu deket ama Vira emang ya dimana mana banyak cewe serigala berbulu domba
NyonyaGala
dudkill ini aku akuin strateginya smooth dan sat set sih 🤣 mulai naik kapal mas duda ama vira ah
Ramun🍓😈
hahahah, lucu pak William. dia itu mungkin sengaja memarahi Vira. biar Vira punya kesan tersendiri dari William 😂😂
Ramun🍓😈
wkwkw gak kebayang ekspresi wajah Vira, si duda killer melamarnya dadakan😂
ABS channel
kasihan juga Abella/Sob/
Mira
Gapapa loh duda juga, sudah ada pengalaman dan sudah pasti matang, mungkin sih
Mira
Kaget banget ya, tiba tiba di ajak nikah sama orang😭😭
Bahri Ali
William ku kira lemah ternyata suhu
Ariany Sudjana
kalau sama William ngeri juga, apalagi Miranda dibunuh William kan? cuma polisi belum menemukan pelakunya. kalau saya sih, coba Vira jalani dulu dengan laki-laki yang dijodohkan dengan kamu Vira, kenali dulu, supaya tidak salah pilih
Drezzlle: harusnya ya kak, kita serahkan keputusannya sama Vira. Apa dia mau menerima William apa adanya
total 1 replies
suryani duriah
enggak tau mo coment apa🤭perasaan jd enggak enak napa ceritanya mirip josef rumie dkk🤣🤣lanjuuut👍👍👍
suryani duriah: semangat siiplah🤭👍👍👍
total 2 replies
suryani duriah
para pria strong semua🤭tapi kalo udah cinta jd hello kitty😁😁lanjuuut👍👍
Drezzlle: tepatnya prianya gila semua 🤣🤣🤣
total 1 replies
jeung eli
si albi belum move on rupanya
jeung eli
buset di selingkuhin di tinggalin sama pacar.
tapi di cintai sama bos gaskeun lah 😍
Jun
Pilihannya gak waras semua 🤣👍👍
NyonyaGala
lancar banget tu mulutnya ya pak Will bilang calon suami, tapi itu vira aslam gara gara kami suka nyuruh lembur tau 😭 mending tobat kata gua mah jadi bos ngeselin
NyonyaGala
auw aku mulai kepincut duda 35 tahun ini. pick up linenya rawr bgt😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!