Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.
Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.
Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?
Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!
Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"
#Dibuatawal17Agustus2025
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Membeli rempah dia menghabiskan setidaknya sisa uang sen nya. Setelah menaikan nya ke gerobak dan melajukan gerobak ke toko kelontong, kemarin dia tidak membeli gula. Sekaligus ingin membeli banyak biji untuk stok di rumah.
Pelayan toko masih mengenalinya dan memberikan senyum ramah kepadanya. Pemilik toko juga melihat nya dan hanya memberikan senyuman tipis.
"Tuan, ingin beli apa? "
"Berapa harga gula? "
"11 sen untuk 1 kati gula putih, dan 10 sen untuk 1 kati gula merah."
Lu Tian mengangguk, hampir menyamai daging. "Berikan saya 5 kati untuk masing-masing jenis gula, 20 kati biji millet dan 20 kati biji beras putih, lalu... Tepung dan minyak? "
Lu Tian melihat benda putih di sana tepung dan cairan kekuningan itu adalah minyak.
[ Memang tuan, varian tepung putih sampai kehitaman dan minyak hewan sudah di jual di pasaran kuno ]
Bibir Lu Tian berkedut lagi, lalu melirik ke pelayan toko. Sementara pemilik diam-diam menghitung belanjaan Lu Tian.
"Tepung putih 8 sen per kati, minyak 9 sen per kati" Ucap Pelayan.
"Berikan 10 kati untuk minyak dan tepung putih"
"Baik Tuan"
Setelah menghitung, semuanya total adalah 515 sen koin. Lu Tian membayar 520 untuk meminta barang-barang tersebut di angkat kan ke atas gerobak.
Pemilik toko tentu senang, mengangkat barang menuju gerobak saja memberikan lima sen, sangat murah hati!
Lu Tian melihat gerobak nya yang penuh, terutama karena dua ranjang yang di belinya. Masih ada pisau dapur yang harus di belinya dan saat dia melewati toko kain dia berhenti dan mampir. Kemarin istrinya mengatakan akan menjahit kain yang kemarin ia beli untuk di buatkan pakaian, tapi tidak ada jarum dan benang. Ada dua toko kain dan Lu Tian memilih toko yang lebih sepi, setelah membeli lima jarum dan lima gulung benang dengan warna berbeda yang menghabiskan setidaknya 5 tael perak.
Lu Tian bertanya kepada bos toko. "Di butuhkan berapa panjang kain untuk membuat satu pakaian untuk ku?"
Bos toko memperhatikan tubuh Lu Tian berpikir sebentar lalu menjawab. "Setidaknya 4 sampai 5 kaki kain"
Lu Tian mengangguk, jika dia membutuhkan 5 atau 6 kaki kain, maka istrinya memungkinkan membutuhkan 3 atau 4 kaki kain. Saat itu dia membeli 20 kaki, dan sekarang dia ingin membelikan masing-masing 2 pakaian untuk istrinya dan dirinya maka dia masih membutuhkan 14 kaki kain.
Maka Lu Tian membeli 14 kaki kain linea lagi.
Saat matahari sudah condong ke arah barat, Lu Tian keluar dari toko kain. Saat matanya tidak sengaja melihat beberapa orang yang keluar dari toko samping juga, dia melihat sepertinya mereka sekumpulan sarjana.
Namun Lu Tian hanya melihat sebentar dan kemudian naik ke atas kereta lembu nya. Melewati sarjana-sarjana itu dengan tenang.
[ Tuan, pemilik tubuh ini dulunya juga seorang Xiucai sarjana tingkat rendah. Kamu tidak ingin melanjutkan sekolah nya? ]
[ Sangat di sayangkan tuan, kamu memiliki kepintaran relatif tinggi di zaman kuno ini ]
[ Dengan kemampuan dari dunia modern, tidak akan mustahil kamu menjadi pejabat besar di dinasty ini ]
Lu Tian tersenyum tipis. "Aku tidak tertarik"
Di kehidupan dulu dia sudah kenyang dengan konflik antar pengusaha, dia pun bukan tidak tahu menjadi pejabat itu meskipun kamu baik kamu tetap akan mendapatkan banyak konflik dari orang-orang yang tidak menyukai mu.
Terlebih jika kamu terlalu berprestasi, baginya kehidupan keduanya ini ingin dia jalani dengan tenang dan damai. Menjadi tuan tanah dan memiliki istri-istri yang rukun, itu adalah kenikmatan hidup untuk masa tua.
Saat matahari terbenam, Lu Tian baru sampai di gerbang desa. Lu Tian menghela napas, syukurlah sampai setelah matahari terbenam juga bagus, karena orang-orang sudah masuk ke rumah nya masing-masing.
Cukup merepotkan jika tetangga terus bertanya-tanya, seperti 'uang dari mana membeli ranjang? ' Alhamdulillah jika mereka percaya itu hasil jual herbal, tapi jika tidak percaya dan jadi curiga, iri atau tidak suka? Menambah musuh saja.
Meskipun dia percaya orang-orang desa mayoritas baik, namun hati manusia tetap saja punya sisi jahat.
Saat kereta sampai di depan rumah nya, Lu Tian melihat pintu rumah terbuka, api menyala menciptakan cahaya dari tungku. Dan ketiga istrinya menunggu nya di luar pintu.
"Suami, akhirnya kamu kembali! " Wajah mereka terlihat lega.
"Syukurlah kamu kembali! "
Sudut bibir Lu Tian berkedut, setiap dia terlambat kembali ketiga istrinya akan seperti kucing yang cemas jika babu nya tidak kembali. Namun dia menyukai perhatian itu.
"Iya, lihatlah suami kalian membeli ranjang untuk tidur!" Lu Tian mengeluarkan banyak barang yang tadi di belinya kepada ketiganya.
"Long Ye, buat obor api dengan minyak" Long Ye menerima kendi besar, saat dia tahu di dalamnya adalah minyak hewan dia terkejut lalu memeluk nya erat-erat. Sangat mahal, tidak boleh sampai jatuh! Dia buru-buru masuk untuk menyalakan obor dengan minyak hewan.
Lu Tian pergi ke rumah paman Zhang untuk meminta bantuan menurunkan ranjang, dengan tubuhnya dia tidak memiliki tenaga yang cukup untuk mengangkat ranjang itu.
Tidak ada alasan untuk menolak, dan siang tadi keluarga Zhang sudah mengambil lima kati daging dengan lemak. Maka paman Zhang tanpa bicara langsung membantu.
Ranjang ukuran sedang di masukan ke kamar Lu Tian, sementara ranjang yang lebih besar di masukan ke dalam ruang kamar milik orang tua pemilik tubuh asli sebelum nya.
Setelah ranjang selsai di tempatkan. "Paman tunggu!" Zhang tua melihat Lu Tian membawa sebuah bungkusan hitam tidak terlalu besar dan kecil namun dia mengernyit. Berpikir itu adalah upah untuk membantu mengangkat ranjang, apa itu? Sedikit-sedikit beri upah, terlalu boros!
"Paman, jangan salah paham. Sebelum nya saya berhutang garam kepada bibi Zhang dan berjanji akan mengembalikan nya. Tolong terima ya paman, saya sudah janji sebelum nya..." Paman Zhang akan menolak, namun Lu Tian langsung melemparkan nya ke tangan paman Zhang.
"Setelah ini saya akan mengantarkan kereta lembu, saya duluan paman... "
Paman menggeleng, lihatlah dia langsung berlari ke arah kuda dan melaju dengan cepat. Melihat buntalan hitam itu seperti nya 1 kati.
Mengerutkan kening, "apakah meminjam garam sampai 1 kati? "Namun dia tetap membawa pulang bungkusan itu.
Setelah mengantarkan kereta, juga dengan sedikit memaksa memberikan daging, sekitar 1 kati. Lu Tian berjalan pulang dengan wajah bagus, sekarang sudah ada ranjang yang nyaman. Malam pertama pun akan terasa lebih nyaman dan indah, dalam pikiran nya sekarang siapa yang akan ia eksekusi pertama.
***
Udah 3 Bab nih, jangan lupa Vote dan Gift nya guys~🐤
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~